99 Lembaga & Tokoh Masyarakat Desak KPK Tangani Kasus Gayus

Jakarta - Kasus yang menjerat mantan pegawai Ditjen Pajak, Gayus Tambunan semakin melebar. Banyak pihak-pihak yang terlibat dalam 'permainan' Gayus. Sejumlah tokoh masyarakat pun mendesak KPK agar memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam kasus Gayus.

"Kami sungguh berharap dalam waktu dekat, minimal KPK sudah memanggil mereka yang terlibat Gayus," ujar peneliti hukum ICW Febri Diansyah dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (25/1/2011).

Febri mengatakan, KPK sudah menanggapi permintaan mereka. Hasilnya KPK akan menangani kasus Gayus dan berjanji tidak akan ada zona aman bagi mafia hukum mana pun.

"Kita ingin KPK tidak terlihat mendua dalam kasus Gayus," ujarnya.

Menurut Febri, saat ini hanya Gayus yang dijadikan sorotan. Padahal masih banyak mafia-mafia lainnya selain Gayus yang perlu diungkap. Febri pun berharap agar bisa menangani kasus Gayus secara serius.

"Dan tidak lagi membungkusnya dengan bahasa-bahasa misalnya secara koordinasi. Harus ada penindasan," jelasnya.

Sementara itu, anggota Komnas HAM MM Billah mengatakan, perlu senjata terakhir untuk menuntaskan kasus Gayus ini. Kasus Gayus ini sudah semakin berlarut-larut dan menyebar kemana-mana. Karena itu senjata terakhir ada di tangan KPK.

"Senjata lain polisi, kejaksaan sudah terseok-seok. Jadi hanya tinggal KPK, tidak ada lagi," kata Billah.

Menurut Billah, KPK diharapkan menjadi senjata pamungkas yang paling sakti untuk memberantas korupsi baik secara struktural maupun secara kultural.

"Kita sepakat KPK diharapkan menjadi senjata pamungkas," tandasnya.

Sejumlah tokoh yang hadir yakni pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti, pengamat komunikasi politik Effendy Gazali dan pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar. Lembaga-lembaga yang mendukung deklarasi ini adalah ICW, Elsam, YLKI, Kontras dan Walhi.(her/ant)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar









Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs