Tokoh Kerinci Harapkan Murasman – Rahman Islah

SUNGAI PENUH - Banyak tokoh masyarakat Kerinci menghendaki agar pasangan Murasman dan Rahman (MR) harmonis kembali. Sejak ketidakharmonisan Bupati Kerinci Murasman dengan Wakil Bupati M Rahman, sektor pelayanan mengalami perubahan bagi masyarakat.

Dampak yang paling terasa adalah terjadinya pro kontra di lingkungan Pemkab Kerinci, baik level pejabat maupun pegawai. Mereka sudah tidak fokus lagi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Perserteruan antara Murasman dengan Rahman sudah menjadi rahasia umum di tengah masyarakat Kerinci. Berbagai isu dan tafsir berbeda terhadap ketidak-harmonisan MR bahkan sudah muncul.

Anggota DPRD Kerinci, H. Syaid Abdullah menyayangkan sekali perseteruan yang berlangsung sudah cukup lama itu. Celakanya, ketidakharmonisan MR justeru dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk mencari keuntungan pribadi.

Syaid menghimbau Murasman dan Rahman agar segera melakukan islah dan bersatu kembali. “Selagi kedua pimpinan Kerinci itu tidak segera kembali islah dan bersatu, pelaksanan visi dan misi yang pernah mereka janjikan tidak bakal terlaksana,” katanya.

Syaid mencontohkan, memasuki dua tahun masa jabatan Murasman - Rahman, para SKPD tidak dapat mencapai target programnya, karena belum sesuai dengan visi-misi kepala daerah terpilih. Sialnya, ada beberapa SKPD membuat program kerja yang Asal Bapak Senang (ABS) dan dikerjakan setengah hati.

Bukti itu bisa dilihat dalam hering antara SKPD dengan anggota dewan. Laporan mereka tidak sesuai dengan rencana semula, seperti pada tahun 2010 banyak sisa anggaran dan pada APBD-P ramai-ramai mengusulkan sisa anggaran dialokasikan untuk pembelian mobil dinas dan perjalanan dinas ke luar daerah.

Nada yang sama pernah dikemukakan H Nasrul Qadir, tokoh masyarakat Kerinci yang berdomisili di Kota Jambi. Ia mengaku sudah mendengar perseteruan antara Murasman dan Rahman. Nasrul bahkan pernah mencoba menjembatani agar keduannya berislah.

Tahun lalu Murasman dan Rahman pernah berjanji siap duduk bersama, namun sampai sekarang tidak terwujud. Pertemuan itu diprakasai oleh Himpunan Keluarga Kerinci (HKK) Bandung, Jakarta, Jambi dan Padang. HKK meminta keduanya duduk bersama, dengan 3 opsi tempat pertemuan, yakni di Bandung, Jakarta dan Padang atau Jambi. (ald)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar









Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs