Syahbandar Gebrak Meja, Lempar Vas Bunga


JAMBI. MP.com -- Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Syahbandar nyaris baku hantam dengan anggota Komisi IV lainnya dalam pemilihan ketua, wakil ketua, dan sekretaris Komisi IV. Syahbandar naik pitam setelah anggota komisi IV lainnya tak terima dengan hasil pemilihan suara yang memenangkan dirinya sebagai ketua Komisi.

Insiden ini bermula ketika Syahbandar dinyatakan terpilih menjadi ketua Komisi IV dengan enam suara. Wakil Ketua Fraksi Gerakan Keadilan ini mengalahkan saingannya dari Fraksi Demokrat, Nur Kamal, yang hanya mendapat lima suara. “Nah ada yang keberatan, dia mengatakan saya tidak terima dengan hasil ini, tidak syah,” tutur sumber menirukan. Anggota Komisi IV tersebut mengungkapkan pernyataan ini dengan berkacak pinggang. Inilah yang memancing reaksi emosi dan tantangan berkelahi dari Syahbandar. Selanjutnya, mantan Wakil Ketua Komisi I ini memukul meja, kemudian melempar vas bunga yang nyaris mengenai wajah salah satu anggota Komisi IV lainnya.

“Nah, muncullah ketegangan dan nyaris saling pukul. Mereka sudah saling tunjuk, beruntung suasana ramai sehingga bisa dipisahkan,” ungkap sumber. Sebelumnya, anggota dewan menggelar rapat internal di masing-masing komisi untuk menentukan jabatan ketua, wakil ketua, dan sekretaris komisi. Selang beberapa menit, suara keras terdengar di Komisi IV, ternyata terjadi keributan. “Kau sudah kalah, kenapa tidak terima,” teriak Syahbandar.

Tak lama kemudian, sejumlah Pol PP datang mengamankan situasi. Lalu, Aswan Zahari dan Bambang Bayu Suseno (BBS) Nampak meninggalkan ruangan. Syahbandar, ketika dikonfirmasi mengatakan ada pihak yang tak terima dengan hasil keputusan itu. “Kalah tapi kacak pinggang. Kalau dengan kemenangan saya ini, kemudian saya disingkirkan dalam paripurna, saya siap melawan,” tegasnya. Ketegangan kembali terjadi ketika pemilihan ketua Badan Kehormatan (BK) dan ketua Badan Legislasi (Baleg). H Mardinal dari Fraksi Golkar mengamuk ketika dirinya diganjal sebagai ketua BK. Berdasarkan penghitungan suara dirinya memenangkan pemilihan, namun anehnya posisi ketua BK diberikan kepada Asril dari Demokrat yang hanya mendapat posisi keempat dari hasil suara. “Saya diminta ketua golkar mengundurkan diri,” kata dia.

Atas dasar ini, dirinya sangat keberatan. Dirinya akan mengajukan keberatan kepada Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Jambi, Zoerman Manap. “Saya akan mengundurkan diri sesuai mekanisme partai,” tegas dia. Kejadian ini dipandang sebagai sebuah hal yang tidak wajar dilakukan anggota dewan. Seharusnya sebagai pemangku amanat rakyat memberikan contoh positif pada masyarakat. Namun, pengamat Politik Jambi, Johni Najwan melihat kejadian ini sebagai gambaran turunnya etika politik di Jambi. “Ini sudah tidak wajar, seharusnya persaingan dalam memperebutkan jabatan itu biasa. Tapi jika dibarengi dengan aksi kekerasan itu sudah tidak wajar, lapor saja ke BK,” tegas dia. (ald)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar





Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs