Ayah Perokok Harus Hati-hati kalau Gendong Anak

Penasehat Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Hakim Sorimuda Pohan, mengingatkan para ayah perokok agar berhati-hati ketika menggendong anaknya. Apalagi, anaknya yang masih berusia balita. Secara tidak sengaja, sang ayah bisa menularkan penyakit pada anak.

Ia menyebutkan kini ada tiga jenis perokok yang ada. “First hand smoker, second hand smoker dan third hand smoker,” kata Hakim di Jakarta beberapa waktu yang lalu.

Soal perokok aktif dan pasif, menurutnya, itu sudah ‘pustaka’ lama. First hand smoker adalah perokok pertama. Orang ini merokok sehingga memasukkan sendiri racun ke dalam tubuhnya.

Second hand smoker merupakan orang yang menghirup asap rokok. Yang mungkin jarang disadari yakni third hand smoker. Mereka ialah orang yang tidak merokok, tidak menghirup asap rokok tetapi berhubungan langsung dengan perokok. Baginya, ketiga jenis perokok ini memiliki akibat yang sama saja bahayanya.

Ia mencontohkan seorang ayah yang biasa merokok di kantor, ketika pulang langsung menggendong anaknya tanpa terlebih dahulu ganti baju atau cuci muka. Tanpa disadari, ayah tersebut telah menjadikan si anak sebagai third hand smoker.

“Ayah merokok di kantor, pulang tanpa berwudhu, cium si anak. Niatnya si mau sayang, tapi secara tidak sengaja ia malah memberikan racun pada anak,” ujar dia.

Ia menjelaskan, sisa-sisa nikotin bisa saja masih menempel di wajah atau baju ayah. Racun itu akan menguap dan terhirup melalui udara. “Ya seperti orang yang merokok kan nafasnya juga bau rokok,” katanya.

Jika kebetulan si anak mempunyai penyakit bawaan asma, dengan udara yang kotor, maka asma akan sulit disembuhkan. “Jadi kalau anak asma dan nggak sembuh-sembuh, cek saja siapa yang bawa racun ke rumah,” ujarnya sambil tersenyum. )***

40 Persen Kanker Disebabkan Gaya Hidup

Lebih dari 40 persen semua jenis kanker disebabkan karena pilihan gaya hidup. Berdasarkan survei yang dilakukan di Inggris, hampir setengah penderita yang terdiagnosa kanker disebabkan oleh pemilihan gaya hidup.

Obesitas, merokok, makanan dan alkohol, masing-masing dapat menjadi penyebab timbulnya tipe kanker. Namun, rokok menjadi pemicu utama terjadinya kanker. Merokok menyebabkan 23 persen kanker pada pria dan 15,6 persen pada wanita.

"Banyak orang percaya bahwa kanker disebabkan karena nasib atau gen. Namun, setelah melihat semua bukti, jelas bahwa sekitar 40 persen penyebab kanker disebabkan oleh hal-hal dimana kita sebenarnya bisa merubahnya," ungkap peneliti Prof Max Parkin.

Peneliti juga menemukan posisi kedua penyebab terjadinya kanker adalah disebabkan sedikitnya mengonsumsi buah dan sayuran segar pada makanan pria. Berbeda dengan pria, penyebab terjadinya kanker pada wanita setelah merokok adalah obesitas.

"Kami tak menduga saat menemukan makan buah dan sayur akan menjadi penting bagi pria untuk melawan kanker. Dan bagi wanita, tak mengira bila kegemukan berdampak lebih buruk dibandingkan alkohol," tambahnya.

Berikut ini 6 besar penyebab terjadinya kanker pada wanita dan pria.

Pria

1. Merokok 23 %

2. Sedikit Makan buah dan sayur 6,1 %

3. Bahaya/Risiko dalam pekerjaan 4,9 %

4. Alkohol 4,6 %

5. Kegemukan 4,1 %

6. Terpapar matahari 3,5 %

Wanita

1. Merokok 15,6 %

2. Kegemukan 6,9 %

3. Infeksi 3,7 %

4. Terpapar matahari 3,6 %

5. Sedikit makan buah dan sayur 3,4 %

6. Alkohol 3,3 %

(Berbagai Sumber)

Kalau Tak Ingin Botak, Berhentilah Merokok

JAKARTA - Hampir semua orang tahu bahwa rokok mengganggu kesehatan jantung. Tapi, mungkin tak banyak orang yang tahu bahwa rokok juga memiliki andil dalam kerontokan rambut, proses beruban dan kebotakan.

Rokok terdiri dari 4.000 bahan kimia berbahaya yang semuanya merusak kesehatan tubuh. Ketika rokok dihisap, semua bahan kimia juga terhirup. Dari keseluruhan zat kimia yang ada, nikotin dan karbon monoksida adalah ‘biang keladi’ kerusakan rambut.

Meskipun beruban adalah salah satu dari masalah keturunan, ahli kecantikan Dr Jamuna Pai mengatakan rokok dapat memperburuk hal itu. Nikotin dapat menyebabkan pembuluh darah mengerut sehingga mempersulit untuk memompa darah dari arteri. Merokok juga menghasilkan karbon monoksida yang menghambat kapasitas darah untuk membawa oksigen dan mengeluarkan racun.

"Kedua faktor ini mencegah oksigenasi jaringan rambut dan penghapusan efektif radikal bebas dari tubuh. Sehingga, ini memperparah masalah rambut beruban dan kerontokan rambut," ujar dia.

Baik pria maupun wanita berpotensi mengalami kebotakan. Kebotakan pada pria dipicu oleh hormon androgen laki-laki yang bertanggung jawab untuk kerusakan folikel rambut. Di sisi lain, wanita yang memiliki hormon androgen dan estrogen dalam tubuh mereka. Estrogen dapat berfungsi melawan efek dari androgen.

"Wanita mengalami kebotakan juga. Ancaman ini lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Namun efek negatif dari merokok membuat rambut rontok lebih banyak dialami oleh pria dibandingkan wanita (diasumsikan lebih banyak pria yang merokok dibanding wanita)," kata trichologist Dr Shah Apoorva.

Karbon monoksida dalam asap menurunkan kapasitas oksigen dalam darah. Merokok dapat menyebabkan pertumbuhan rambut untuk mengganti sel rambut yang mati akibat kerontokan rambut menjadi terhambat. (ald/berbagai sumber)

Hati-hati... Perokok Aktif Lebih Mudah Sebabkan Kematian

Setiap Muslim perlu belajar sugesti untuk tidak merokok saat berbuka ataupun sahur.

Perokok aktif sangat rentan terkena penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia juga merupakan pembunuh paling populer setelah kecelakaan lalu lintas.

"Fakta dari WHO menyebutkan bahwa terjadi satu kematian akibat penyakit kardiovaskuler setiap dua detik, serangan jantung setiap lima detik dan akibat stroke setiap enam detik," kata Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Julia Reveny di Medan, Rabu (5/10).

Ia mengatakan, setiap tahunnya diperkirakan 17 juta orang di berbagai negara meninggal akibat penyakit kardiovaskuler. Terjadinya penyumbatan pembuluh darah (aterosklorosis) sebenarnya tidak hanya dipicu dari tingginya konsumsi makanan berlemak, namun juga dipicu karena merokok.

Ketika manusia merokok, zat oksidan semakin banyak terlepas akibat dari respon masuknya racun dari rokok yang dihisap. Zat oksidan inilah yang membuat dinding pembuluh darah rusak dan membuat kolesterol low-density lipoprotein (LDL).

LDL semakin mudah 'tersangkut' di area kerusakan yang ditimbulkan oleh zat oksidan tersebut. "Kemudian kolesterol yang 'tersangkut' tersebut kian bertambah dan menimbulkan sumbatan sehingga pembuluh darah menjadi mengeras dan terjadilah aterosklorosis," kata Guru Besar yang mendalami Ilmu Toksikologi itu.

Menurut dia, aterosklerosis adalah mengerasnya timbunan lemak padang dinding arteri Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani ather yang berarti bubur. Pengertian bubur disini adalan berupa timbunan lemak lembek yang menyerupai seperti bubur.

Selain itu, bahasa Yunani lainnya yakni scleros yang bermakna keras, jadi secara harfiah, zat yang semula lembut dan lembek tersebut tertimbun dan terakumulasi jumlahnya dalam suatu arena menyebabkan terbentuknya lesi yang lama kelamaan akan membesar dan menebal sehingga mempersempit arteri dan menghambat aliran darah.

Sehingga terjadi proses pengerasan dan menyumbat aliran darah dalam pembuluh darah. "Pembuluh darah yang menjadi sebuah sarana koridor transportasi proses mengalirnya subtansi metabolisme tubuh akan berakibat sangat fatal jika tersumbat," pungkasnya. )*

Hentikan Merokok Cegah Menopause Dini

Waspada, Perempuan Merokok Saat Hamil Bisa Berakibat Cacat Bayi

Wanita perokok berpotensi mengalami menopause lebih cepat daripada mereka yang tidak memiliki kebiasaan merokok. Sebuah penelitian juga menyebutkan bahwa menopause dini bisa mempengaruhi risiko perkembangan tulan dan penyakit jantung.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Menopause Journal, yaitu kumpulan data dari beberapa studi sebelumnya, melibatkan 6.000 responden wanita di Amerika Serikat, Polandia, Turki, dan Iran.

Wanita yang tidak merokok rata-rata mencapai menopause antara usia 46 - 51 tahun. Sementara wanita yang merokok, menopaue terjadi lebih cepat antara usia 43 - 50 tahun.

Selama menopause, indung telur berhenti memproduksi telur. Oleh karena itu, wanita menopause tidak bisa lagi hamil. "Hasil penelitian kami membuktikan bahwa merokok memiliki hubungan yang signifikan dengan terjadinya menopause. Kami menyarankan agar wanita menghindari kebiasaan ini," kata Volodymyr Dvornyk, peneliti dari Universitas Hong Kong, seperti dilaporkan oleh Reuters.

Dvornyk dan teman-temannya menganalisis wanita berusia 50 atau 51 tahun yang mengalami menopause terlambat atau lebih awal. Dari 43.000 responden, ternyata 43% adalah perokok. Hal ini menunjukkan jumlah yang mengalami menopause dini dibandingkan wanita non perokok.

Menurut Jennie Kline, ahli epidemiologis dari Columbia University's Mailman School of Public Health di New York, mengatakan ada dua teori mengapa merokok dapat menyebabkan menopause dini. Merokok memiliki efek bagaimana tubuh wanita membuat atau mengesampingkan penggunaan estrogen. Beberapa peneliti juga mempercayai bahwa komponen pada asap rokok bisa membunuh telur.

Sayangnya, tim Dvornyk tidak memiliki informasi berapa lama para wanita itu merokok dan berapa banyak rokok yang dikonsumsi sehari. Jadi tim peneliti tidak bisa menentukan bagaimana faktor-faktor mempengaruhi usia menopause. )***





Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs