Ada Pungli di Jembatan Darurat Pulau Sangkar-Kebun Baru

Kendaraan yang harus antri untuk melewati jembatan darurat yang semakin parah (kiri), Jembatan permanen yang sampai saat ini terbengkalai dan belum selesai pengerjaannya (kanan). (MPC/her)

Kondisi Jembatan Sudah Sangat Membahayakan

KERINCI – Masyarakat yang berlalu lalang di Jalan baru dari Pulau Sangkar menuju Desa Pidung via Kebun Baru hendaknya harus ekstra hati-hati, terutama bagi pengguna kendaraan roda empat.

Sebab, kondisi jembatan darurat yang dibangun dari kayu yang berada tepat disamping jembatan permanen yang hingga saat ini belum selesai itu kondisinya saat ini sangat membahayakan, bila lengah dan tergelincir sedikit saja maka bisa-bisa terperosok dan terjun ke Sungai.

Seperti diungkapkan oleh Daprial, pengemudi kendaraan roda empat yang mengaku sangat khawatir ketika melewati jembatan darurat itu, dikarenakan harus berhati-hati sekali.

Dikatakannya, “kondisi jembatannya sangat berbahaya, kayu-kayunya sudah banyak yang bergeser, dan kalau kita mau lewat harus diawasi dan dipandu oleh kernet”. Ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Salah seorang supir travel Kerinci-Jambi bernama Taufiq, menurutnya, kondisi jembatan seharusnya sudah tidak layak pakai, akan tetapi tetap dipaksakan, karena jalan alternative yang agak lumaian bagus hanyalah via Pulau Sangkar kebun baru itu.

“Sebenarnya kalau dilihat dari kondisinya, jembatan tersebut sudah tidak layak pakai lagi dan sangat membahayakan, namun, para pengendara roda empat lebih memilih jalan alternative Pulau Sangkar-kebun baru itu dikarenakan jalan pulau sangkar menuju Pengasih dan Sanggaran Agung kondisinya sangat parah, jadi mau tidak mau ya harus lewat jalan ini”. Ungkap Taufiq yang mengaku harus ekstra hati-hati dan cemas ketika berada diatas jembatan darurat itu.

Dengan memburuknya kondisi jembatan tersebut, hendaknya pemerintah melalui dinas terkait segera memperbaikinya, sebab, bisa saja jembatan tersebut menelan korban jika terus dibiarkan berlanjut-lanjut seperti itu. Selain itu, yang meresahkan para supir juga adanya pungli bagi kendaraan yang melewati jembatan itu. (her)