Dari Lebaran di Tengah Banjir, Hingga Jadi Korban Amukan Sapi

Pemotongan hewan kurban
Merdekapost.com - Sebagian warga Kampung Melayu, Jakarta Timur, merayakan Idul Adha di tengah banjir. Banyak dari rumah mereka terendam air dengan ketinggian sekitar 30-100 cm.

Kasie Informatika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Bambang Surya, mengatakan, banjir itu melanda setidaknya 952 kepala keluarga atau 2.620 jiwa yang meliputi 7 RW.

Namun, tidak ada laporan mengenai warga yang mengungsi. Mereka tetap bertahan di tempat yang lebih tinggi untuk menunggu banjir surut.

"Warga tetap merayakan hari raya Idul Adha 1434 H dengan normal. Warga sekitar Kali Ciliwung telah beradaptasi dengan banjir yang sering terjadi," ujar Bambang, Selasa 15 Oktober 2013.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menambahkan, sebelumnya, Posko Pemantau Dinas PU melaporkan pintu air Katulampa mencapai 100 cm pada Senin 14 Oktober 2013 sekitar pukul 21.00 WIB. Namun, pada pukul 22.36 WIB, debit air sungai menurun hingga 90 cm.

"Itu diakibatkan hujan lebat di kawasan Puncak sejak sore hingga malam hari. Sedangkan di Depok ketinggian air tertinggi yang dicatat pos pemantau adalah 160 cm atau Siaga IV pada pukul 24.00 WIB," kata Sutopo.
Ricuh pembagian daging
Jika sebagian warga berlebaran di tengah banjir, kericuhan justru terjadi saat pembagian daging hewan kurban di Masjid Agung, Palembang, Sumatera Selatan.

Warga yang takut tak kebagian terlibat saling dorong dan berdesak-desakan. Sempat terlihat orang tua paruh baya yang kebanyakan adalah pengemis ikut terjepit, bersama anak kecil antre bersama ibunya.

Peristiwa itu membuat puluhan aparat kepolisian dibantu panitia kewalahan. Berulang kali mereka mengimbau warga untuk tidak saling dorong, tetap saja tak digubris.

Pembagian daging kurban dimulai pukul 16.00 WIB. Setelah panitia mengumumkan stok daging masih cukup banyak dan memastikan semua yang antre mendapatkannya, warga mulai tertib.

Masjid Águng Palembang memotong 15 sapi dan 22 kambing yang terdiri atas dua sapi limosin milik Gubernur Sumsel dan Wali Kota Palembang, serta sumbangan dari warga sekitar. Ada 2.000 lebih kupon telah dibagikan panitia kepada warga.

Sapi ngamuk
Insiden lain dialami warga Kampung Ciherang, Desa Lebakjaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kali ini, bukan saling berebut daging kurban, melainkan jadi korban amukan seekor sapi sesaat akan dipotong. Akibatnya dua orang warga terluka.

Menurut Caca (41), panitia kurban di Kampung Ciherang. Sapi yang memiliki bobot 3 kwintal tiba-tiba saja meronta dan terlepas hingga berlari ke jalanan.

Dua orang panitia berusaha menangkap, namun gagal, karena sapi justru menyeruduk keduanya hingga terjatuh.

Butuh waktu sekitar satu jam untuk menangkapnya, setelah sapi akhirnya terjebak ke dalam parit. Prosesi penyembelihan pun dihentikan sementara menunggu sapi yang mengamuk kembali tenang. 
(choe)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar





Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs