Pengamanan proses pemakaman jenazah warga Sebukar oleh pihak kepolisian. (ist) |
Baca Juga: Terkait Penanganan Covid-19 di Sungai Penuh-Kerinci, Boy Edwar Sindir AJB Masih Bermuatan Politis daripada Kemanusiaan
Pemakaman yang dilakukan dimalam hari tersebut, dilakukan langsung oleh protokol tim medis dari Dinas Kesehatan Kerinci yang dikawal ketat pihak Kepolisian. Sehingga, menimbulkan isu yang negatif ditengah masyarakat
Terkait hal itu, Pada Selasa (28/04/2020), Laboratorium pusat diagnostik dan riset penyakit infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, telah mengeluarkan hasil pemeriksaan RSUP Dr. M. Djamil Padang, terhadap warga Sebukar Kerinci yang dimakamkan dengan protokol covid-19.
Baca juga: Warga Sungai Penuh Diisolasi ke RSU MHAT, Alami Demam Tinggi Mirip Gejala Covid-19
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan pada tanggal 26 April 2020, Direktur RSUP Dr. M. Djamil menyampaikan bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap 3 (tiga) sampel baru dari RSUP Dr. M. Djamil pada tanggal 26 April 2020, salah satunya merupakan warga dari Desa Sebukar, Kabupaten Kerinci.
Hasil Uji Lab atas nama Zamzami warga Sebukar Kerinci. (ald) |
Hasil pemeriksaan, almarhum tidak terpapar covid -19, karna hasip swab yang keluar tersebut adalah Negatif.
Kades Sebukar, Syukran, dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Bahwa dirinya bersama keluarga telah menerima surat langsung dari Laboratorium pusat diagnostik dan riset penyakit infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap warga Sebukar.
Baca juga: Hasil Rapid Test 4 Orang Jamaah Tabligh Asal Kota Sungai Penuh Positif Terpapar Covid 19
“pemeriksaan KLB COVID19, dengan Metode pemeriksaan : Real Time Reverse Trascriptase PCR (qRT-PCR) COVID-19, Tanggal Periksa : 26 April 2020, hasilnya Negatif. Artinya, Almarhum tidak terpapar covid – 19,” tegas Kades.
Terkait pemakaman dengan sistim protokol covid 19, dirinya menjelaskan bahwa Karena Padang zona merah, seluruh pasien yang meninggal di RS di padang dilakukan standar Protokol covid 19. “Itu dilakukan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya. (064)
0 Comments:
Posting Komentar