Yang Kukenal dari Bohok

Oleh: Musri Nauli


Mendapatkan kabar “majunya” Hasan Mabruri (Bohok) sebagai Ketua PAN Jambi segera memantik energi baru. Menikmati kopi di pagi.

Semula “kabar sas-sis-sus” diterima ketika dalam perjalanan pulang dari Jakarta. Setelah sidang di MK.

Hampir seluruh tim pendukung menggunakan angkutan darat. Selain dapat memobilisasi lebih banyak, menggunakan angkutan darat lebih santai. Sembari menikmati perjalanan jauh Jakarta – Jambi.

Segera kuhubungi via video call whatapp. Menanyakan kepastian kabar heboh.

Saat itu aku hampir sampai di Merak. Sekitar 5 km lagi. Sedangkan Bohok baru masuk tol dari Jakarta.

“Betul, hok. Ente mau maju PAN Kota”, kataku sembari menikmati jalan tol.

“Iyo, bang. Insya allah”, katanya sembari menikmati perjalanan dari Jakarta.

Panggilan “ente” adalah panggilan akrab beberapa teman-teman yang rata-rata alumni UIN STS (dulu IAN). Panggilan “ente” juga sering kusampaikan beberapa teman-teman dari advokat. Beberapa teman-teman Walhi Jambi juga sering kusapa panggilan ente.

Kamipun berbicara dengan tema-tema lain. Sembari menikmati perjalanan melewati jalan tol.

Bohok kukenal sejak mahasiswa. Menjadi aktivis yang memperjuangkan petani di Tungkal Ulu. Aktif dan menjadi bagian penting. Loyalitas dan dedikasi yang berpihak ketidakadilan tidak perlu diragukan lagi.

Walaupun kemudian waktu terus berjalan, Hubungan silahturahmi terus dibangun. Hampir semua kalangan aktivis mengenalnya.

Performance dan kerjanya cukup rapi. Menguasai detail.

Menjelang Pilgub Jambi 2020, hubungan kerja dan hubungan personal semakin intensif.

Mengawangi posisi strategis sebagai “Direktur media center”, dia mengawal “dapur” tim Posko. “menguasai data-data penting”, “mendesain strategi dan “mengurusi dapur tim”.

Ditangannya kemudian isu-isu strategis mampu dilahap dan menjadi pembicaraan publik.

Dalam menghadapi berbagai kekalutan dan sumbatan informasi, dia mampu “mencari jalan keluar”, menjadi penerang, menenangkan tim yang kalut.

Bahkan apabila dianggap penting, dia sendiri datang (walaupun tengah malam) ke Posko media. Meminta agar media tidak terpancing dengan permainan lawan.

Disaat adanya “klaim” kemenangan pihak lawan, dia sengaja menelephone saya. Meminta agar tim media tidak “terpancing” dengan berita kemenangan lawan.

“Jam 5 sore hasil quick count kita sudah masuk 87%, bang. Kita menang. Tapi kita meminta kepada Lembaga survey agar masuk 100%. Agar memastikan kemenangan”, katanya menegaskan. Yakin sekali suaranya terdengar diujung telephone.

Dan ketika Posko Kemenangan Al Haris-Sani menggelar konferensi pers, menghadirkan seluruh partai pendukung dan tim Sukses, Bohok mampu menerangkan kemenangan yang diraih.

Namun yang membuat saya kagum adalah “penguasaan database”. Salah satu kekuatan di Pilkada.

Dengan tim yang rapi, solid dan disiplin dan mampu mempeloti “selisih suara” yang ada di rekap C 1 dengan hasil yang diupload di KPU.

Bayangkan. Hanya 4 jam, kekeliruan data yang masuk diupload dengan data rekap C 1 dapat diketahui. Sehingga terhadap kekeliruan data ataupun adanya permainan data oleh penyenggara pilkada dapat diketahui. Sehingga proses di kecamatan dapat dibongkar.

Untunglah penetapan dapat diperbaiki pada tahap selanjutnya.

Ketika penetapan KPU Provinsi, kehadiran Bohok didalam rapat pleno membuat saya tenang. Selain dipastikan angka-angka yang disoroti menjadi “makanan” Bohok, kehadirannya justru kami menikmati kemenangan.

Sehingga angka kemenangan yang diraih tidak berbeda jauh dengan penetapan KPU.

Ketika hasil kemenangan melalui penetapan KPU Provinsi Jambi kemudian “dibawa” ke MK, kulihat Bohok mempersiapkan seluruh kebutuhan tim di Jakarta.

Entah dengan mempersiapkan seluruh “video conferensi” live dari MK, memastikan seluruh saksi, mengontrol kebutuhan logistic seperti tempat, makanan maupun pendukung lain.

Bahkan ketika “selesainya” acara, kulihat Bohok memastikan seluruh proses dengan baik. Entah menemui manager hotel, memastikan tidak ada masalah dan memastikan seluruh peserta pulang kembali ke tempat masing-masing.

Sebagai posisi penting di Tim Pemenangan Al Haris-Sani membuat, peran Bohok sangatlah vital. Sehingga seluruh proses yang dilalui hampir dipastikan hampir melewati “meja bohok”.

Saya sedang membayangkan kebangkitan PAN di Kota. Sebagai salah satu indikator kembalinya kejayaan PAN.

Dan saya percaya. Ditangan Bohok yang menguasai detail pilkada Jambi, Bohok mampu menghadirkan suasana baru.

Anak muda yang menguasai detail medan tempur.

Selamat bertarung, Sobat. Kutunggu medan tempur selanjutnya.

(Penulis adalah Direktur Media Publikasi dan Opini Tim Pemenangan Al Haris-Sani)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar





Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs