Walau Rapid Test Negatif, PDP Covid-19 yang Meninggal di RSUD Tebo, Dimakamkan Sesuai SOP

Penanganan Jenazah PDP Sesuai protokol dan SOP di RSUD STS Tebo. (ist)
MERDEKAPOST.COM - Satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD STS Tebo meninggal dunia pada pukul 13.00 wib kemarin dimakamkan sesuai SOP Corona.

Direktur RSUD Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Tebo dr.Octaviani mengatakan bahwa pasien yang baru satu malam berstatus PDP Covid-19 dan dirawat dirumah sakit umum STS ini dikarenakan gejala klinisnya mengarah kepada PDP. Namun, ketika pasien di Rapidtest, hasilnya negatif.

"Hasil Rapidtestnya negatif namun diperlakukan sesuai SOP karena itu anjuran dari Kemenkes untuk antisipasi, waspada dan hati - hati karena ini PDP atau sangkaan," kata Direktur RSU dikonfirmasi Teboonline.id media partnert  merdekapost.com, Selasa (14/04/2020) malam.

dr Octaviani menambahkan bahwa almarhum dibawa pulang ke rumah duka pukul 17.00 WIB. Penanganannya hingga sampai ke pemakaman sesuai protokoler dan SOP.

Informasi yang beredar, almarhum Berinisial HS usia 65 Tahun Alamat Muara Sebo Kabupaten Batanghari. GT Covid memberikan saran agar jenazah dimakamkan di Kabupaten Batanghari, yang mana BPBD Kabupaten Batanghari siap untuk menyambut Jenazah, namun berdasarkan kesepakatan dari pihak keluarga, jenazah akan dimakamkan di Desa Pelayang, Kecamatan Tebo Tengah yang merupakan kampung halamannya.(ald)

Hari Ini, Pasien Positif Covid-19 di Jambi Jadi 5 Orang, 1 Wanita Asal Tanjabbar


Covid-19 (Ilustrasi)
JAMBI, MERDEKAPOST.COM - Jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di Jambi kembali bertambah satu orang dari 4 menjadi 5 orang. Ini diketahui setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 memperbaharui data, Selasa (14/4).

Baca Juga : Sempat Dirawat 12 Jam, Akhirnya Pasien PDP Covid-19 di Tebo Meninggal Dunia 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto merincikan data positif COVID-19 di Indonesia, yaitu di Jambi lima kasus, Provinsi Aceh lima kasus, Bali 92 kasus, Banten 280 kasus, Bangka Belitung dan Bengkulu masing-masing empat kasus, Yogyakarta 62 kasus, DKI Jakarta 2.335 kasus.

Jubir Nasional Covid-19 Achmad Yurianto. (ist)
Di Jawa Barat 530 kasus, Jawa Tengah 278 kasus, Jawa Timur 475 kasus, Kalimantan Barat 13 kasus, Kalimantan Timur 35 kasus, Kalimantan Tengah 25 kasus, Kalimantan Selatan 37 kasus dan Kalimantan Utara 16 kasus.

Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari Pemda Provinsi Jambi. Sementara, di website corona.jambiprov.go.id pun masih tercatat 4 pasien positif covid-19.

Satu Pasien Positif Covid-19 Rupanya Perempuan Asal Tanjab Barat

Rupanya satu orang pasien positif covid-19 di Provinsi Jambi yang baru, adalah seorang perempuan (47) berasal dari Tanjung Jabung Barat.

"Hari ini Jubir Covid-19 pusat mengumumkan ada penambahan 1 pasien positif di Jambi. Kita sebut Pasien 05 dan itu berasal dari Tanjab Barat," kata Johansyah, Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Selasa, (14/4).

Baca Juga: 399 Pasien Corona di Indonesia Meninggal, Kebanyakan Punya Darah Tinggi dan Diabetes

Hingga kini, jumlah pasien positif di Jambi sebanyak 5 orang. Johansyah mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kesehatan dan mengikuti protokol kesehatan.

"Jangan lupa gunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak. Jangan keluar rumah jika tidak perlu," imbau Johansyah.)*

Editor: HZA | Merdekapost.com
Sumber: JambiIndependent

Sempat Dirawat 12 Jam, Akhirnya Pasien PDP Covid-19 di Tebo Meninggal Dunia

Penanganan HS (65) PDP Covid-19 di RSU STS Tebo dilakukan sesuai Protokol dan SOP. (ist)
MUARATEBO, MERDEKAPOST.COM - Satu Pasien PDP di RSUD STS Tebo, Selasa (14/4) sekitar pukul 14.00 tadi dikabarkan meninggal dunia. Pasien yang berinisial HS (65) tersebut dinyatakan sebagai PDP berdasarkan gejala klinis hasil pemeriksaan medis.

Direktur RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo, dr Oktavienni membenarkan adanya pasien PDP yang meninggal dunia. Dirinya mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dokter yang menangani pasien, terdapat gejala klinis sehingga ditetapkan sebagai PDP Covid-19.

"Ada satu PDP meninggal dunia, inisial HS warga Kecamatan Tengah Ilir. Hal tersebut berdasarkan gejala klinis hasil pemeriksaan dokter spesialis yang menangani pasien yaitu dr Donal," ujarnya.

Dijelaskannya, bahwa pasien HS masuk rumah sakit pada Senin (13/4) kemarin sekitar pukul 23.30 dan meninggal pada Selasa (14/4) sekitar pukul 14.00 Wib.

"Baru 12 jam dirawat, pasien kemudian meninggal dunia"

"Cuma dari gejala klinisnya mengarahkan ke PDP," terang dr Oktavienni.

Sementara Kadis kesehatan Kabupaten Tebo, Dr Riana kepada awak media turut membenarkan hal itu.

“Pasien yang dirawat di RSUD Tebo dalam kategori PDP meninggal dunia. Tapi hasil rapidtestnya negatif,” jelas Riana.

Lanjutnya, saat ini tim medis masih di rumah duka,untuk proses pemakaman.

“Saat ini kita ikuti anjuran protokol kesehatan,” singkatnya. (ald)

Editor: HZA | Merdekapost.com
Sumber: JambiIndependent.co.id

Percepat Proses Pencairan Dana Desa, Kades Sekeliling Danau Ikuti Rakor bersama PD dan Pemkec

Pemerintah Kecamatan Keliling Danau bersama Pendamping Desa (PD), PLD, TPPI Kerinci menggelar rapat kordinasi dengan para kepala desa sekecamatan Keliling Danau, Selasa, (14/04). (Foto: ald/ist)
KERINCI, Merdekapost.com - Pemerintah Kecamatan Keliling Danau bersama Pendamping Desa (PD), PLD, TPPI Kerinci menggelar rapat kordinasi dengan para kepala desa sekecamatan Keliling Danau dalam rangka percepatan pencairan Dana Desa (DD) serta Upaya pencegahan Covid-19.

Rapat kordinasi yang dilaksanakan di halaman kantor Camat ini digelar sesuai dengan himbauan pemerintah sehubungan dengan Pencegahan Corona.

Pantauan merdekapost, pelaksanaan Rapat kerja tersebut dilaksanakan dihalaman kantor camat dengan mengatur jarak antara peserta rapat.

Salah satu pendamping desa kepada awak media menyebutkan bahwa PLD, PD dan TPPI bersama seluruh kepala desa sekecamatan keliling danau dan pihak Pemerintah kecamatan melaksanakan Rakor ini dalam rangka percepatan pencairan dana desa.

"Rapat dalam rangka percepatan pencairan dana desa". Ujar Amin Alam.

kemudian, dikatakan Amin, "juga untuk lebih memperjelas lagi tentang pengalokasian dana desa untuk pencegahan wabah Corona (Covid-19)". Lanjutnya.

"untuk pencegahan covid 19 sesuai dengan surat edaran Menteri Desa nomor 8 bahwa dana desa diperuntukan untuk pencegahan covid 19 dan program padat karya tunai". Ujar Amin.

Harapan kita, dengan diadakan rapat kordinasi ini agar para Kepala desa dapat segera menyelesaikan dokumen pencairan dan setiap Satgas/relawan desa yang sudah dibentuk bisa bekerja sesuai SOP dan menjaga keadaan desa agar tetap tertib tidak ada kumpul-kumpul sesuai himbauan pemerintah". Pungkasnya. (ald)

Editor: HZA | Merdekapost.com

399 Pasien Corona di Indonesia Meninggal, Kebanyakan Punya Darah Tinggi dan Diabetes

Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB. (ari/ist)
Merdekapost.com - Angka pasien meninggal di RI akibat virus corona per Senin (13/4) bertambah 26, total menjadi 399 orang. Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, mengatakan, kebanyakan pasien meninggal di atas usia 50 tahun dan memiliki riwayat penyakit penyerta (komorbid).

"Sebagian meninggal terutama kelompok di atas 50 tahun dan punya penyakit komorbid sebelumnya, di antaranya terbanyak darah tinggi selama bertahun-tahun, penyakit diabetes, kencing manis bertahun-tahun, dan beberapa penyakit paru-paru kronis, misal asma, bronkhitis dan TBC," ujar Yuri dalam konferensi pers di Gedung BNPB.

Baca: Ini Alasannya Mengapa Masker Kain Tak Boleh Digunakan Lebih Dari 4 Jam!

Oleh karena itu, Yuri mengingatkan masyarakat, khususnya kelompok muda, untuk mematuhi peraturan pemerintah dengan menjaga jarak dan tetap berada di rumah. Selain untuk menghindari penularan orang tanpa gejala (OTG), kelompok muda juga rentan menulari penyakitnya ke orang lanjut usia.

"Mari optimis kita gali bersama, penyebaran masih terjadi, oleh karena itu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah kebijakan pemerintah yang harus dipatuhi, bukan hanya untuk diketahui tapi harus dipatuhi," tutur Yuri.

Baca: Corona Bencana Nasional, Kepala BNPB Doni Monardo Pegang Komando Anggaran

"Jangan bepergian, termasuk pulang kampung karena akan menulari orang tua kita, saudara kita. Jika terpaksa keluar rumah, pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, jaga jarak," ungkapnya.

Hingga Senin, sudah ada 4.577 orang di Indonesia positif terjangkit corona. Pasien sembuh bertambah menjadi 380 orang. (Ari)

Sumber: Kumparan.com |
Editor: HZA | Merdekapost.com

UEA Luncurkan Nikah Online Imbas Pandemi Corona, Begini Caranya!

Pernikahan (Ilustrasi)
MERDEKAPOST.COM - Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat sejumlah kegiatan tertunda di antaranya pernikahan.

Gelaran resepsi pernikahan banyak yang tertunda di tengah pandemi virus corona.

Namun, pertanyaannya, sampai kapan penghentian ini, sementara penularan virus corona belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. 

Untuk menjawabi ketidakpastian penundaan pernikahan, Uni Emirat Arab ( UEA) telah meluncurkan layanan nikah online, yang memungkinkan pasangan menikah di tengah pandemi virus corona yang sedang berlangsung.

Inovasi ini diluncurkan karena ada aturan pembatasan pergerakan dan interaksi, sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.

Minggu (12/4/2020) Kementerian Kehakiman mengatakan, warga dapat menetapkan tanggal untuk upacara pernikahan online yang dilakukan melalui tautan video dengan seorang ulama.

Syaratnya dokumen mereka harus sudah diajukan dan disetujui, juga secara online. Kabar ini diungkap oleh kantor berita pemerintah UEA, WAM.

Dalam prosedur ini, selanjutnya ulama mengonfirmasi identitas pasangan dan saksi, sebelum surat nikah diteruskan ke pengadilan khusus untuk validasi.


Pasangan tersebut kemudian akan menerima konfirmasi sertifikat pernikahannya melalui pesan teks.

WAM melaporkan, layanan ini diluncurkan "untuk menjaga kesehatan masyarakat dan orang-orang yang bekerja di pengadilan dan membatasi kehadiran masyarakat."

Langkah ini juga ditempuh setelah Dubai, salah satu dari tujuh emirat yang membentuk UEA, pada Rabu (8/4/2020) mengatakan bahwa mereka menangguhkan acara pernikahan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Sidang perceraian juga ditangguhkan tapi belum ada pengumuman selanjutnya, demikian yang ditulis di pemberitaan AFP.

UEA telah mengambil langkah tegas untuk mencegah penyebaran penyakit pernapasan Covid-19, yang telah merenggut lebih dari 100.000 nyawa di seluruh dunia.

Untuk sementara UEA membatasi pergerakan orang dan kendaraan, kecuali bagi mereka yang bekerja di sektor vital dan kebutuhan esensial, seperti makanan atau obat-obatan.

Hingga Senin (13/4/2020) UEA telah mencatatkan 4.123 kasus virus corona, menurut data dari Worldometers.

Sebanyak 22 korban meninggal dunia, sedangkan pasien sembuh berjumlah 680 orang.

Kemudian dari 3.421 kasus aktif saat ini, 1 orang di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Negara yang terkenal dengan gedung Burj Khalifa setinggi 830 meter ini telah melakukan 648.195 tes virus corona.

Ini Alasannya Mengapa Masker Kain Tak Boleh Digunakan Lebih Dari 4 Jam!

Masker Kain : Jangan lebih dari 4 jam memakainya. (ist)
BERITA JAMBI, Merdekapost.com - Penggunaan masker merupakan anjuran WHO untuk mencegah virus corona atau Covid-19.

Satu diantara cara paling mudah untuk mencegah virus corona adalah penggunaan masker.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyarankan masyarakat memakai masker.

Tapi karena stok masker dan hand sanitizer kian menipis semenjak Covid-19 masuk ke Indonesia, maka Yuri menyarankan agar masyarakat menggunakan masker berbahan kain.

Meski dibolehkan menggunakan masker, Yuri mengatakan bila penggunaan masker kain hanya boleh dipakai selama 4 jam dalam satu hari.

"Kita gunakan masker kain maksimal 4 jam dalam sehari."

"Kemudian wajib dicuci kembali dengan air sabun," ujar Yuri seperti dilansir dari Kompas.com pada Senin (6/4/2020).

Yuri juga meminta masyarakat tak perlu membeli masker medis seperti masker bedah atau masker N95.

Sebab jenis masker tersebut lebih diperuntungkan bagi para tenaga medis yang lebih membutuhkan.

"Oleh karena itu kita cukup menggunakan masker kain yang bisa kita buat sendiri."

"Mari sekali lagi kita semua menggunakan masker, masker untuk semua," lanjut Yuri.

Lalu, mengapa penggunaan masker tak boleh lebih dari 4 jam?

Mengutip dari Serambinews.com, Yuri juga sempat memberi informasi alasan pemakaian masker kain kini dianjurkan pemerintah.

Ia juga mengungkapkan alasan masker tak boleh dipakai lebih dari 4 jam.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan."

"Karena kita tidak pernah tahu, di luar banyak sekali kasus yang berpotensi menularkan ke kita," tegasnya.

Lalu, seberapa efektifkah penggunaan masker kain dalam mencegah penularan virus corona?

Dilansir dari Kompas.com, dokter pakar dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, memberikan penjelasan.

Ia mengatakan bahwa masker kain bisa dijadikan opsi untuk mencegah penularan virus corona jika masker bedah langka.

Hal itu dikatakan Erlina saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (1/4/2020).

"Kalau masker kain itu menjadi pilihan terakhir bila tidak ada lagi masker lain," kata Erlina.

Kendati demikian, Erlina mengingatkan pengguna masker kain masih harus menjaga jarak satu hingga dua meter dengan orang lain.

Alasannya, masker kain hanya memiliki kemampuan filtrasi sebesar 10 sampai 60 persen partikel dengan ukuran tiga mikron.

Masker kain, menurut dia, juga tidak mampu menahan partikel aerosol dan airborne.

"Masker kain ini bila dalam keadaan terpaksa bisa dipakai, tapi memang tidak sebaik seefektif masker bedah," ujar dia.

Meski begitu, Erlina mengatakan penggunaan masker kain tetap memiliki beberapa keuntungan yakni bisa dipakai secara berulang.

Namun, ia mengingatkan bahwa masker kain harus dicuci dahulu jika akan dipakai kembali.

"Perlu dicuci dicuci dengan deterjen dan bila perlu memakai air panas."

"Karena deterjen dan air yang hangat itu bisa mematikan virus," imbuhnya.(*)

Sumber: Tribunjambi.com |
Editor: HZA | Merdekapost.com

Presiden Minta Mendagri Peringatkan Gubernur Hingga Bupati, Kenapa?

Foto: Presiden Joko Widodo (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)
Jakarta, Merdekapost.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesan khusus kepada Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian untuk mengingatkan para kepala daerah di tengah wabah Covid-19 yang mengancam ketersediaan pangan.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19 melalui video conference di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca : Corona Bencana Nasional, Kepala BNPB Doni Monardo Pegang Komando Anggaran

"Perlu saya ingatkan lagi, mungkin ini pak menteri dalam negeri, agar menjaga gubernur, bupati, wali kota, diingatkan untuk menjaga ketersediaan bahan pokok," kata Jokowi, Senin (13/4/2020).

Jokowi meminta para kepala daerah membuat berbagai macam skenario ketersediaan pangan di tengah wabah Covid-19. Tujuannya untuk memastikan tidak terjadi kelangkaan komoditas strategis di berbagai wilayah.

"Sehingga kita bisa memastikan tidak terjadi kelangkaan bahan pokok dan harga yang masih terjangkau," ujar Jokowi.

Baca: Tangani Corona, Pemkot Sei Penuh Siapkan Dana 25 Milyar, M Rasyid: 20 April Walikota Akan Serahkan Bantuan untuk Warga

Pesan yang disampaikan Jokowi sendiri bukan tanpa alasan. Sebab, organisasi PBB, yaitu Food and Agriculture Organization (FAO) telah memperingatkan pandemi Covid-19 bisa memicu krisis pangan secara global.

"Ini betul-betul harus kita pastikan. Mungkin panen yang ini baik, tapi panen pada penanaman yang ke bulan Agustus-September nanti betul-betul dilihat secara detail, sehingga tidak menganggu produksi rantai pasok maupun distribusi," katanya.

Sumber: CNBC | editor: HZA | Merdekapost.com





Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs