Sambut Bulan Ramadan, Inilah Tradisi Masyarakat Indonesia

Tradisi Sambut Bulan Ramadan
Merdekapost.com - Jakarta - Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Tidak saja kaya akan kekayaan alam, Indonesia juga kaya akan adat dan istiadat. Termasuk tradisi menyambut kedatangan bulan Ramadan. Berikut enam tradisi yang digelar di beberapa daerah dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan yang dihimpun dari beberapa sumber,


1. Dugderan

Dugderan merupakan festival untuk menandai dimulainya ibadah puasa di bulan Ramadan di Kota Semarang. Dugderan dilaksanakan tepat 1 hari sebelum bulan puasa. Kata Dugder, diambil dari perpaduan bunyi bedug yaitu dug, dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian diasumsikan dengan der. Dahulu, acara ini menjadi cara pemerintah daerah untuk memberi informasi kepada warganya bahwa bulan Ramadan telah datang. Dugderan saat ini berkembang menjadi sebuah pesta rakyat yang berpusat di Simpang Lima Semarang.

2. Sadran 

Sadran atau nyadran adalah tradisi masyarakat di beberapa lokasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Tradisi ini meliputi membersihkan makam leluhur atau keluarga, doa dan makan bersama.

3. Padusan

Tradisi Padusan adalah ritual yang banyak dilakukan oleh warga Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan beberapa tempat lainnya. Kata padusan berasal dari kata bahasa Jawa 'adus', yang artinya mandi. Ritual yang dilakukan pada sehari sebelum Ramadan. Makna dari ritual ini adalah membersihkan jiwa dan raga saat 

4. Meugang  

Meugang adalah tradisi menyambut bulan Ramadan yang dilaksanakan di Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Tradisi ini dilakukan dengan menyembelih kambing atau kerbau.

5. Jalur Pacu


Tradisi Jalur Pacu dilaksanakan oleh masyarakat Riau dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadan. Diawali dengan lomba dayung di sungai-sungai besar. Upacara ini diakhiri dengan Balimau Kasai atau bersuci menjelang matahari terbenam.

6. Balimau 


Balimau adalah tradisi menyambut bulan Ramadan yang dilakukan oleh warga Sumatera Barat. Balimau, dalam bahasa Minangkabau artinya mandi disertai keramas. Makna melaksanakan Balimau adalah membersihkan jiwa dan raga untuk mulai memasuki bulan suci ramadan.

BACA JUGA
Subhanallah, Foto-Foto Keindahan Kota Mekkah dari angkasa

Kisah Christina, Seorang Ibu di Surabaya yang Sembuh dari COVID-19

Ilustrasi Covid-19. (doc/kumparan)
Satu per satu kisah kesembuhan pasien COVID-19 di Surabaya mulai bermunculan. Setelah kita ikuti cerita Muhammad Budi Hidayat, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya, yang sudah dinyatakan sembuh dari virus corona, kini ada Christina.

Christina merupakan pasien positif COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. Christina pun bercerita kronologis hingga ia dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Saat itu, sekitar awal Maret 2020, Christina mulai merasakan perubahan suhu tubuh yang siginifikan. Ibu dua anak ini mengalami demam tinggi yang disertai rasa ngilu dan nyeri di sekujur badan. Badannya nyeri terasa seperti patah-patah, dan ia pun kehilangan nafsu makan.

Di tanggal 9 Maret 2020 dia memutuskan untuk periksa ke RS Mitra Keluarga Surabaya.

“Beberapa hari saya dirawat di RS Mitra Keluarga. Waktu itu nafas saya sudah lemas. Dada kanan warnanya abu-abu sudah bisa sembuh karena terapi. Lalu yang kiri memburuk berbentuk embun dan menutup-nutup,” kata Christina saat dihubungi via telepon tim Humas Pemkot Surabaya, Sabtu (28/3).

Kemudian pada tanggal 11 Maret, Christina dibawa ke RS Unair untuk dilakukan swab tenggorokan dan hidung. Kemudian keesokan harinya, Christina dirujuk ke RSUD Dr Soetomo dan langsung masuk dalam ruang isolasi khusus.
“Saya tahu saat dimasukkan ke ruang isolasi khusus. Dengan kondisi lemas bernafas pun sudah tidak sampai, oksigen tidak maksimal. Saya sendiri di ruang khusus itu bersama alat medis,” ungkapnya.

Christina mengatakan, selama dirinya dirawat di ruang isolasi khusus tak ada satu pun dokter dan perawat yang mengatakan kalau Christina mengidap COVID-19.

Bahkan, yang dia tahu dokter hanya menyampaikan bahwa dia harus sembuh, harus kuat dan tidak putus dalam berdoa.

“Ibu harus sembuh, ibu sehat, karena hanya ibu yang bisa membantu diri ibu sendiri, imun ibu yang membentengi ibu sendiri. Itu kata dokter pada saya. Tidak pernah sama sekali dokter dan perawat bilang pada saya tentang virus,” kata Chrstina.

Perawatan selama di ruang isolasi dirasakan Christina sebagai hari-hari yang paling berat untuk dilewati. Hingga akhirnya, Christina dipindah ke ruang isolasi tanpa peralatan medis.

“Itu lima hari yang luar biasa berat. Saya merasakan betapa sakitnya. Dokter terus mendukung saya, ibu tidak apa-apa jalan pelan-pelan selangkah dulu dan pakai oksigennya. Lalu setelah itu saya dimasukkan ke ruang yang tidak ada peralatan lagi masih di ruang isolasi juga,” papar dia.

Setelah hari kedelapan di rawat di RSUD dr Soetomo, akhirnya dia dapat bertemu dengan sang suami. Pada kesempatan itu, dokter menyampaikan bahwa kondisi Christina sudah resmi negatif COVID-19.

“Dokter bilang itu pada suami saya kalau saya sudah kembali sehat. Saya dinyatakan negatif COVID-19,” tegasnya.

Meskipun saat ini Christina sudah kembali ke rumah, ia tetap harus membatasi kegiatannya sembari menjaga pola hidup agar tetap sehat.

Tidak lupa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga terus memantau kondisi pasien yang sudah sembuh itu melalui puskesmas terdekat. Bahkan, pemkot juga memberikan perhatian khusus kepada Christina dengan cara memberikan vitamin, suplemen dan makanan sehat.

“Terima kasih sekali kepada Bu Risma dan jajarannya atas apa yang sudah saya terima. Bahkan selama saya sakit suami dan anak saya diperhatikan,” ucapnya.

Christina berharap, warga Kota Surabaya juga dapat mematuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Terlebih, dia sebagai mantan pasien COVID-19 sudah merasakan betapa sakitnya melawan virus tersebut.

“Peraturan pemerintah itu harus didengar. Ini bukan penyakit atau virus biasa. Saya sudah mengalami ini. Untuk anak muda, sudah tidak usah lagi keluar kalau sekadar nongkrong itu tidak perlu. Kita batasi interaksi. Memang ada dokter tapi, dia juga manusia,” pungkasnya. (*)

sumber: kumparan.com

Hadiri Panen Lubuk Larangan di Pengasi Lama, Wabup : Mari Budidayakan Ikan Semah Sebagai Ciri Khas Kuliner Kerinci

Hadiri Panen Lubuk Larangan di Pengasi Lama, Wabup : Mari Budidayakan Ikan Semah Sebagai Ciri Khas Kuliner Kerinci
Wabup dan Keluarga saat disambut warga Pengasi Lama dalam acara Panen Lubuk Larangan. Minggu (10/07)

KERINCI - Panen Lubuk Larangan yang dilaksanakan warga Desa Pengasi Lama pagi tadi, dihadiri oleh Wakil Bupati Kerinci Zainal Abidin.

Kehadirannya Wabup dilokasi tidak sendiri, terlihat istri dan anak-anak juga ikut hadir.

"Saya sengaja membawa keluarga, Sambil rekreasi setelah lebaran". Ungkap Wabup.

Wabup dan rombongan, disambut warga setempat dengan penuh suka cita, sebab, tahun kemarin Wabup juga diundang akan tetapi belum bisa hadir karena ada kesibukan lain waktu itu.

Sebagaimana diungkapkan oleh salah seorang warga, Ibrahim, dikatakannya, "kami bersyukur Pak Zainal bisa ikut bersama-sama kami, membuka lubuk larangan dan juga ikut memancing bersama warga setempat".

Salah seorang Warga lain, Edi, menyebutkan, "Iya, Pak wabup bersedia ikut mancing bersama warga, itu suatu kehormatan bagi kami warga pengasi". Ungkapnya singkat.

Sementara itu, Wabup disela-sela acara mancing Mania, berpesan agar Ikan Semah sebagai salah satu ciri khas Kerinci dibudidayakan dengan baik, supaya tidak menjadi langka dan sulit didapat nantinya.

"Mari kita budidayakan ikan semah yg telah menjadi ciri khas makanan Kerinci", Kata Wabup.

"Selamat dan sukses utk masyarakat pengasi lama yg melaksanakan panen lubuk larangan pada pagi ini, terima kasih atas undangan nya". Pungkas Wabup. (adz)


Wabup ikut mancing Mania bersama warga

Bunda, Ini Caranya Agar Anak Rajin Gosok Gigi

Cara Agar Anak Rajin Gosok Gigi
Merdekapost.NET - Apakah Anda mengalami kesulitan dalam mendidik anak untuk rajin menyikat gigi sebelum tidur? Menyikat gigi dengan tepat tidak bisa hanya dibicarakan saja kepada anak, melainkan harus dengan langkah 'tell, show, do'.
"Anak itu mencontoh kebiasaan orang tuanya. Jadi, ibu khususnya tidak boleh hanya menyuruh saja tetapi juga menunjukkan dan mempraktikkan bersama anak agar anak mau menyikat giginya," ujar Professional Relationship Manager Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk, drg Ratu Mirah Afifah, GCClindent, MDSc.

Hal itu disampaikan dia dalam acara talkshow bertajuk Perilaku Menyikat Gigi dalam Keluarga  Restoran Kembang Goela, Plaza Sentral, Sudirman Jakarta.

Acara tersebut turut dihadiri oleh psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo. Vera mengatakan bahwa figur ibu sebagai orang dewasa pertama yang dekat dengan anak sangat berpengaruh dalam kegiatan menyikat gigi.

"Ibu itu sebagai agent of change dan juga orang dewasa yang pertama dekat dengan anak. Selain itu, ibu punya waktu lebih banyak bersama anak," kata Vera.

Berdasarkan survei yang dilakukan Unilever pada 165 keluarga di Jakarta selama 3 pekan diketahui bahwa sekitar 46 persen responden menyikat gigi hanya sekali sehari dengan frekuensi terbanyak dilakukan pagi hari. Padahal menyikat gigi pada malam hari lebih penting sebab aktivitas mulut saat tidur tidak lebih banyak daripada saat beraktivitas di siang hari.

Oleh sebab itu, jika ibu sibuk bekerja dan tidak dapat menyikat gigi bersama anak setiap hari, gunakanlah hari Sabtu dan Minggu untuk melakukannya bersama-sama," kata drg Mirah.

Ia juga berpesan agar ibu tetap memerhatikan perkembangan anak dalam melakukan kegiatan ini. "Berikan reward jika anak berhasil melaksanakan sikat gigi sebelum tidur," tambah drg Mirah.
(choe)


         BACA JUGA           
Tips Mendidik Anak Agar Serba Bisa dan Mandiri
Kisah Anak 5 Tahun Bantu Ibunya Melahirkan
Bahaya Mandikan Anak dengan Air Dingin
Tips Rahasia untuk Anak yang Susah Diatur
Tips Agar Suami Bisa Bantu Tenangkan Bayi Saat Menangis

Lagi, Tim Laskar Muda Fesbuker Bagikan Masker Gratis

Lagi, Tim Laskar Muda Fesbuker Bagikan Masker Gratis
Tim Laskar Muda dan Srikandi Fesbuker Bagikan Masker Gratis kepada pengendara roda dua
SUNGAIPENUH - Kondisi udara yang semakin pekat dan memburuk di Kota Sungai Penuh dan sekitarnya membuat warga banyak mengeluh. bahkan sudah muncul pernyataan agar sekolah-sekolah diliburkan.

Menyikapi kondisi ini, Relawan Laskar Muda bersama Tim Srikandi Fesbuker (Ferry Satria-Buzarman) sejak dua hari yang lalu menggelar aksi sosial bagi-bagi masker gratis kepada warga dan pengendara kendaraan roda dua.

Dikatakan Muhammad, selaku koordinator tim Laskar Muda Fesbuker, "Iya, kita melakukan aksi sosial ini di beberapa titik, disimpang lampu merah depan Gedung Nasional, Simpang Lampu Merah tugu Adipura, simpang depan hotel Jayawisata dan depan pasar beringin". 

Sementara itu, Media Centre Fesbuker, Heri Zaldi, menyebutkan bahwa aksi sosial ini sudah dilakukan sejak kemarin, dan akan terus dilanjutkan, mengingat kondisi udara yang semakin parah yang bisa menimbulkan penyakit". Ungkap Heri. (pri/nek)


Menu Saat Sahur dan Berbuka Agar Kulit Cantik

Menjaga Asupan Nutrisi Dibulan Puasa
Asupan makanan di bulan Ramadhan ikut memengaruhi
kecantikan kulit
Menjaga Asupan Nutrisi Dibulan Puasa.

Merdekapost.net - Menjaga kesehatan kulit, adalah hal yang penting untuk dilakukan, khususnya di saat puasa, di saat asupan nutrisi untuk kulit sedang berkurang. Hal ini, bisa dilakukan dengan cara mudah, yang bisa dimulai dengan mengawasi jenis makanan yang dikonsumsi selama sahur dan berbuka puasa.

Menurut dr. Sari Chairunissa, SpKK, seorang spesialis kulit dari Bamed Skin Care, menjaga pola makanan selama berpuasa juga bisa menjadi siasat bagi Anda yang ingin menjaga keremajaan dan kesehatan kulit. 

"Pilihlah menu yang sehat dan tidak terlalu mengandung minyak, karena bisa memengaruhi kesehatan kulit Anda," ujarnya.

Sari menyarankan, makanlah makanan dengan kandungan karbohidrat kompleks, seperti beras merah dan roti gandum, yang lama tercerna, dan membuat sistem metabolisme lebih baik. 

"Dengan begitu, kulit juga akan lebih halus," kata dia.

Sedangkan untuk santapan saat berbuka, menurut Sari, sebaiknya Anda mengurangi makanan manis, yang bisa menambah kandungan gula darah yang juga memberi dampak pada kulit wajah.

Makanan yang harus selalu ada dalam santap sahur dan berbuka untuk kesehatan kulit, menurut Sari, adalah sayur dan buah.

"Sayur dan buah mengandung antioksidan dan beragam vitamin, yang mencukupi nutrisi, baik bagi kulit, terutama saat berpuasa," ujarnya, ketika mengisi seminar tentang Skin Rejuvenation di The Darmawangsa Hotel, Minggu, 5 Juli 2015.

Sari menekankan, yang tak kalah penting ialah asupan air putih, yang berfungsi untuk menyeimbangkan dan meningkatkan sirkulasi darah, yang bisa membuat wajah tidak kusam dan lebih segar. 

"Cukupilah asupan air putih, minimal 8 gelas dalam sehari. Saat puasa, bagi jumlah minum jadi 2 saat sahur, 2 saat buka, dan 4 saat malam hingga menjelang tidur," kata dia. 

Waspada Uang Palsu, Ini Trik Mudah Membedakan Uang Asli dan Palsu

Waspada Uang Palsu, Ini Trik Mudah Membedakan Uang Asli dan Palsu
Merdekapost - Seiring semakin dekatnya hari Lebaran, Bank Indonesia menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai beredarnya uang palsu. Biasanya uang palsu beredar ketika transaksi menguat atau tinggi. Nah, hal tersebut biasanya terjadi pada saat jelang hari raya seperti Lebaran ini.

Pasar tradisional menjadi sasaran yang paling banyak disorot, mengingat peredaran uang palsu cukup besar berpotensi terjadi di sana. Kebutuhan yang semakin tinggi jelang hari raya membuat masyarakat lebih konsusmtf untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti membeli daging, telur, kelapa, serta beberapa bahan dasar untuk membuat kudapan dihari Lebaran.

"Dari pasar itu, oknum menyebar uang-uang palsu," kata Ketua Harian YLKI Sudaryatmo, seperti dikutip dari merdeka.com.

Uang palsu memang kini semakin canggih dan cukup identik dengan aslinya. Banyak yang belum tau bagaimana cara membedakan uang asli atau palsu, terlebih ketika uang tersebut terlipat, lecek, ataupun kotor.

Nah, dalam hal ini Bank Indonesia secara intensif selalu memberikan informasi kepada masyarakat agar sigap dan cukup paham dengan cara membedakan uang asli atau palsu yang beredar.

Mungkin secara fisik perbedaannya sedikit terasa di tekstur uang. Namun apabila diperhatikan, uang palsu umumnya memiliki tekstur halus sedangkan uang asli memiliki tekstur lebih kasar. 

"Uang asli itu angka-angka nominal itu menonjol," kata Peter Jacobs, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia.



BACA JUGA :

Ganjaran Bagi Orang-orang yang tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan

Ganjaran Bagi Orang-orang yang tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan
Ilustrasi
Merdekapost.net - Bulan Ramadhan sejatinya menjadi bulan yang paling ditunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Selain mendatangkan berkah, bulan ini diyakini umat muslim sebagai bulan terbaik diantara 11 bulan lainnya.

Ada satu malam yakni malam Lailatul Qadar yang merupakan malam paling baik dari 1000 bulan, atau setara 86 tahun. Dibulan yang penuh kebaikan ini pahala pun akan dilipatgandakan dibandingkan pada bulan-bulan lainnya.

Lantas, bagaimana dengan umat muslim yang tak menjalankan ibadah puasa, sedangkan ia tak memiliki udzur atau halangan seperti sakit, musafir, atau telah lanjut usia?

Dalam sebuah kitab Targhib dikatakan bahwa jika seorang muslim dengan sengaja meninggalkan kewajiban berpuasa di bulan Ramadan maka saat itu juga ia telah terjatuh dalam kekufuran. Bahkan, jika seseorang yang dengan sengaja membatalkan puasanya wajib bertobat dengan mengganti puasa misalnya saja mengqhodo.

“Sendi-sendi dan dasar-dasar Islam ada tiga. Dan Islam dibangun di atas tiga sendi ini. Barangsiapa meninggalkan salah satu dari ketiganya, maka kufur, dan halallah darahnya; yaitu; mengakui bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah, sholat fardhu, dan puasa Ramadhan.” (HR. Abu Ya’la).

Juga dalam sebuah hadits Bukhari disebutkan, "Barangsiapa berbuka dalam bulan Ramadan dengan tanpa udzur dan sakit, puasa itu tidak akan bisa diganti dengan puasa sepanjang masa meskipun ia melakukannya.” 

Sedangkan Imam Adz-Dzahabi berkata, “Telah jelas bagi kaum mukminin bahwa orang yang meninggalkan puasa Ramadhan dengan tanpa sakit lebih jahat daripada pezina dan peminum arak, bahkan diragukan keIslaman mereka.” 

Hukuman didunia
Apabila tidak berpuasa karena menganggap ibadah tersebut tak wajib, maka hukumannya dia bisa terancam kekafiran karena puasa merupakan rukun islam. Kemudian ia wajib melanjutkan puasa/ tidak makan-minum sampai magrib meskipun sudah makan sebelumnya dan wajib bertaubat.

Wajib mengqhodo’
Al-Quffâl berkata, “Barangsiapa yang berbuka di bulan Ramadhan selain karena jima’ tanpa ‘udzur, maka wajib baginya mengqhodo’ dan menahan diri dari sisa harinya. Dalam hal ini, dia tidak membayar kaffarat (tebusan) namun dia dita’zir oleh penguasa (diberi sanksi yang pas menurut mashlahat yang dipandangnya). Ini adalah pendapat Imam Ahmad dan Daud azh-Zhahiriy…” (Hilyah al-Awliyâ`:III/198)

Tidak mengqhodo’
Abdullah bin Mas’ud Radhiallohu ‘anhu, dalam sebuah riwayat mengatakan, “Barangsiapa yang berbuka (tidak berpuasa) sehari di bulan Ramadhan tanpa adanya alasan (‘udzur), kemudian mengqhodo’ sepanjang zaman, maka tidak diterima” (Fathul Bâriy, IV/161, As-Syamilah)

Dan bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan kesungguhan, maka ia akan mendapatkan kebaikan yang banyak yang sesungguhnya gak ia sadari.

Hadits mengatakan, “Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.”

Ketika berbuka puasa, jiwa sangat senang menjumpai makanan, minuman dan menggauli istri. Jika seseorang dilarang dari berbagai macam syahwat ketika berpuasa, dia akan merasa senang jika hal tersebut diperbolehkan lagi.

Kebahagiaan selanjutnya ia akan menjumpai pahala amalan puasa yang dia lakukan tersimpan di sisi Allah. Itulah ganjaran besar yang sangat dia butuhkan.

“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.” (QS. Al Muzammil: 20)

Namun banyak orang yang berpuasa masih berusaha menutup bau mulutnya, padahal bau mulut orang yang berpuasa sangat berarti di sisi Allah SWT.

“Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”









Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs