Piala Asia U-23: Indonesia Hajar Australia, Jaga Peluang Lolos Perempat Final

Selebrasi: Indonesia akhirnya berhasil unggul pada menit 45. Nathan melepaskan tembakan di depan gawang, lalu dibelokkan Komang Teguh dengan sundulan. Skor 1-0 untuk Indonesia menutup babak pertama.(Ist)

Merdekapost.com - Indonesia berhadapan melawan Australia di matchday kedua Grup A Piala Asia U-23 pada Kamis (18/4) di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar. Hasilnya, Indonesia menang tipis 1-0.

Kemenangan ini menjaga asa Indonesia untuk lolos dari Grup A dan maju ke semifinal. Indonesia kini memiliki tiga poin dari dua pertandingan. Selanjutnya, 'Garuda Muda' akan memainkan partai terakhir kontra Yordania pada 21 April mendatang.

Di laga ini, Shin Tae-yong menurunkan Ernando Ari, Muhammad Ferrari, Rizky Ridho, Komang Teguh, Pratama Arhan, Witan Sulaeman, Fajar Fathur Rahman, Nathan Tjoe-A-On, Marselino Ferdinan, Rafael Struick, dan Jeam Kelly Sroyer sebagai starter.

Di sisi lain, starting XI Australia diisi oleh Patrick Beach, Jacob Italiano, Alexandar Popovic, Jordan Courtney-Perkins, Lucas Mauragis, Ryan Teague, Jelacic Keegan, Jake Hollman, Adrian Segecic, Mohamed Toure, dan Nishan Velupillay.

Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia Rafael William Struick (kanan) menggiring bola saat melawan Timnas U-23 Qatar pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Senin (15/4/2024). Foto: PSSI 

Indonesia membutuhkan kemenangan di laga ini. Skuad 'Garuda Muda' langsung tancap gas dan berusaha tampil menyerang. 15 menit babak pertama berjalan, Rafael Struick melakukan cut inside dan melepaskan tembakan, namun masih melebar.

Pada menit 21, Indonesia dihukum penalti usai Komang Teguh melakukan pelanggaran. Ernando Ari berhasil melakukan aksi heroik dengan memblok tembakan Mohamed Toure.

Sepuluh menit berselang, Indonesia kembali mendapatkan peluang. Nathan Tjoe-A-On mengirim umpan free kick dari sisi kiri, lalu disambut Marselino Ferdinan. Namun, Marselino gagal memanfaatkan peluang tersebut.

Indonesia akhirnya berhasil unggul pada menit 45. Nathan melepaskan tembakan di depan gawang, lalu dibelokkan Komang Teguh dengan sundulan. Skor 1-0 untuk Indonesia menutup babak pertama.

Di babak kedua, Australia lebih gencar melakukan serangan untuk mencetak gol balasan. Namun, serangan-serangan mereka kerap dipatahkan barisan pertahanan Indonesia. Selain itu, penjaga gawang Ernando Ari juga beberapa kali melakukan penyelamatan ciamik.

Di menit 79, Australia mencoba melepaskan tembakan jarak jauh melalui upaya Jacob Italiano. Namun, bola masih sedikit melambung dari sasaran.

Tak ada lagi gol tercipta hingga wasit meniup peluit panjang. Indonesia menang tipis 1-0 atas Australia di matchday kedua Piala Asia U-23.(adz)

Timnas Indonesia, Kualifikasi Piala Dunia dan Capaian 1986

Timnas Indonesia saat menang telak di kandang Vietnam dalam kualifikasi Piala Dunia. (ist)

Merdekapost.com, Jakarta - Seiring peluang Timnas Indonesia lolos ke babak berikutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026, berikut kisah seputar sebuah pencapaian di masa lalu. Tepatnya pada Kualifikasi Piala Dunia 1986.

Saat ini Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong menempati posisi kedua Grup F babak kedua Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia dengan torehan 7 poin. Irak ada di posisi puncak dengan 12 angka dan sudah dipastikan lolos ke babak ketiga.

Itu artinya hanya tersedia satu slot tersisa untuk lolos ke babak berikutnya. Cuma juara grup dan runner-up saja yang berhak lolos. Indonesia butuh setidaknya satu kemenangan lagi untuk memastikan jadi runner-up.

Saat ini Vietnam ada di posisi ketiga dengan torehan tiga poin. Jumlah poin maksimal Golden Star Warrior adalah sembilan angka jika menyapu bersih dua laga sisa melawan Filipina (kandang) dan Irak (tandang).

Lalu Filipina, di posisi akhir, poin maksimalnya adalah tujuh angka karena saat ini baru mengoleksi satu angka. Filipina akan bertandang ke markas Vietnam dan Indonesia dalam dua laga terakhirnya.

Sedangkan Indonesia akan diuji oleh Irak dalam laga kandang pada 6 Juni. Setelah itu menjamu Filipina pada laga kandang lagi pada 11 Juni 2024. Tiga angka dari dua laga itu akan memastikan kelolosan Skuad Garuda.

Buat Indonesia, skenario terburuk melawan Irak adalah kalah. Jika itu yang terjadi, maka Indonesia harus menang melawan Filipina di laga terakhir. Jika berhasil meraih satu kemenangan saja dari dua laga sisa, Indonesia sudah dipastikan lolos ke babak ketiga. Torehan 10 poin Indonesia sudah tidak mungkin dikejar Vietnam.

Andaikan skenario itu terjadi, Indonesia bukan cuma lolos ke babak ketiga tapi juga mengamankan satu tiket ke Piala Asia 2027 buat tim juara grup dan runner-up. Jika itu terwujud, Timnas Indonesia juga punya asa lanjutan untuk lolos ke Piala Dunia -- sejak kali terakhir melakukannya pada 1938, walaupun masih dengan nama Hindia Belanda. Selain itu Indonesia juga berpeluang menyamai pencapaian gemilang pada Kualifikasi Piala Dunia 1986.

Kisah Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 1986

Sampai saat ini Kualifikasi Piala Dunia 1986 menjadi kiprah terbaik Timnas Indonesia di ajang itu. Saat itu formatnya sangat jauh berbeda, dengan 27 tim peserta dari Zona Asia dibagi ke dua zona (Barat dan Timur) untuk babak pertama.

Indonesia saat itu masuk Grup 3B Zona Timur bersama India, Thailand, dan Bangladesh. Indonesia keluar sebagai juara grup dengan sembilan poin hasil dari empat kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah (saat itu menang masih diganjar 2 poin).

Di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 1986, Indonesia ditakdirkan jumpa Korea Selatan dalam format dua leg. Indonesia kalah 0-2 di markas Korea, lalu kalah lebih besar lagi dengan skor 1-4 saat gantian menggelar laga kandang.

Korea pun melaju ke babak akhir dan menghadapi Jepang, kembali dengan format dua leg. Pada akhirnya Korea lolos ke Piala Dunia setelah menang agregat 3-1 atas Jepang.

"Kita pernah masuk sub Grup 3B waktu itu dan ketemu sub grup lain, kebetulan ketemu Korea yang akhirnya mewakili Asia di Piala Dunia ia 1986 Meksiko," kata anggota skuad Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 1986, Zulkarnain Lubis, saat berbincang dengan detikSport medio 2017.

"Akhirnya kita kalah (dari Korea). Tetapi itu sangat berkesan. Saya waktu itu satu tim sama Rully Nere," ujar Zulkarnain Lubis pada saat itu.

Kisah Indonesia "Jumpa" Israel di kualifikasi Piala Dunia

Sebenarnya edisi kualifikasi 1986 bukan kali pertama buat Indonesia lolos ke next round di Piala Dunia. Ada pula kisah lain, yang bernuasa politis, ketika Indonesia memutuskan mundur setelah lolos ke babak kedua kualifikasi 1958.

Keputusan mundur saat itu diambil Indonesia karena tidak mau bertanding melawan Israel. Di babak kedua saat itu Indonesia memang masuk grup CAF (Afrika)/AFC (Asia) bersama Israel, Sudan, dan Mesir.

Pada prosesnya, tidak ada satupun pertandingan yang terlaksana. Tidak cuma Indonesia, Sudan dan Mesir juga menolak bertanding melawan Israel.

Pada akhirnya Israel pun melaju ke babak ketiga tanpa bertanding. Israel lalu kembali berjumpa Sudan di babak ketiga, yang lagi-lagi menolak bertanding.

Terlepas dari itu, Indonesia kini berpeluang mengulang pencapaian pada kualifikasi Piala Dunia 1986. Cuma satu kemenangan saja yang dibutuhkan untuk lolos ke babak selanjutnya. Secara rasional, Timnas Indonesia punya peluang nyata untuk mewujudkannya.(*)

[Editor: Aldie Prasetya | Merdekapost.com | Sumber: detik.com]


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs