Muhaimin Iskandar: Dua Calon Ketum PBNU Sama-Sama Unggul

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Jakarta - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyebut kedua calon Ketua Umum PBNU merupakan kader terbaik yang dimiliki Nahdlatul Ulama (NU). 

Dua calon yang akan maju itu adalah Kiyai Said Aqil Siradj dan kiyai Yahya Cholil Staquf.

Kiyai Said Aqil Siradj dan Gus Yahya Cholil Staquf 

Baca Juga: KH Yahya Cholil Staquf Yakin Bisa Jadi Ketua Umum PBNU

"Ya dua-duanya adalah kader tebaik yang tentu tidak ada bedanya dua-duanya ini," ujar politikus yang akrab disapa Cak Imin ini di kantor DPP PKB.

Baca Juga: Melepas Jebakan Khittah, Kembali ke Spirit Walisongo; Saatnya NU Move On!

Cak Imin mengatakan Said Aqil dan Yahya sama-sama unggul sehingga biarkan muktamirin di Muktamar NU nanti  yang memilih.

"Silakan saja mana yang terbaik dari pilihan para muktamirin," kata dia.(*)

KH Yahya Cholil Staquf Yakin Bisa Jadi Ketua Umum PBNU

Khatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf Calon Ketua Umum PBNU

Jakarta - Yahya Cholil Staquf yakin bisa menjadi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam muktamar ke-34 NU yang bakal diadakan di Lampung pada 22 Desember 2021. Keyakinan Katib Aam PBNU ini muncul setelah menemui langsung pimpinan cabang NU di daerah.

"Saya yakin (dipilih menjadi Ketum PBNU). Kalau berdasarkan penglihatan saya, mayoritas setuju," ujar Yahya di Jakarta Selatan, Minggu (19/12/2021).

Yahya mengaku sudah mendatangi langsung 474 cabang NU di berbagai daerah. Dari pertemuan tersebut dia merasa yakin dalam Muktamar NU nanti, dia akan terpilih dan menggantikan Said Aqil Siroj.

"Saya sudah bertemu 474 cabang, secara pribadi, saya paksakan diri bertemu langsung, saya berpikir enggak perlu bikin timses, lebih baik saya sendiri datang ke cabang. Saya tawarkan secara langsung, saya lihat, saya tahu bagaimana wajah yang setuju dan tidak setuju," kata dia.

Dia menyebut, jika nantinya terpilih memimpin salah satu organisasi Islam terbesar ini dirinya akan meneruskan visi dan misi almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Dia mengaku mengenal baik Gus Dur pada saat diberikan kesempatan menjadi juru bicara Gus Dur saat menjadi Presiden ke-4 RI.

"Saya melihat ada momentum yang tepat untuk menghadirkan Gus Dur. Apa yang dulu digagas dan diperjuangkan Gus Dur sangat relevan dengan momentum hari-hari ini," kata dia.(*)

Sumber: liputan6.com


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs