Pastikan Kembali Maju di Sungai Penuh, Ahmadi Zubir Mendaftar di PKS

Ahmadi Zubir mendaftar sebagai Bacawako Sungai Penuh di DPD PKS yang langsung diterima oleh ketua DPD PKS Fery Satria S.T. [Foto: adz | Merdekapost.com]

Merdekapost.com, Sungai Penuh - Drs Ahmadi Zubir resmi mendaftarkan diri di PKS Kota Sungai Penuh untuk kembali diusung mencalonkan diri sebagai Bacawako Sungai Penuh, Jumat (5/4/2024). 

Ahmadi Zubir nampak hadir didampingi sejumlah orang kepercayaannya ke kantor PKS Sungai Penuh. 

Kehadiran Ahmadi dan Rombongan disambut langsung oleh Ketua DPD PKS Kota Sungai Penuh Fery Satria, dan para Petinggi Partai PKS lainnya.

Ahmadi Zubir mengatakan siap berjuang bersama PKS untuk memajukan kota Sungai Penuh. 

"Tentu kita berharap PKS bisa ikut mengusung kita nantinya dan berjuang bersama untuk memajukan Kota Sungai Penuh, " jelasnya. 

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Sungai Penuh Fery Satria mengatakan hari ini dirinya bersama jajaran pengurus PKS yang lain di kantor DPD PKS Kota Sungai Penuh menerima pendaftaran Bacawako atas nama Ahmadi Zubir.

"Sebelum Jum'at, Pak Ahmadi mendaftar di PKS untuk mencalonkan kembali menjadi Walikota Sungai Penuh, dengan melewati tahap-tahap yang sudah disiapkan PKS meliputi pendaftaran, survei dan pendalaman hasil survei," ujarnya.

Usai mendaftarkan diri sebagai Bacawako Sungai Penuh di PKS, Ahmadi Zubir bersama Ketua DPD PKS Kota Sungai Penuh langsung bergegas menunaikan sholat Jumat di Masjid Raya Sungai Penuh.

Diketahui Pendaftaran Bakal Calon Walikota Kota Sungai Penuh yaitu untuk persyaratan tahapan Pilwako/Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang. Untuk mendaftarkan sebagai Cawako ke KPU, minimal di dukung oleh partai politik atau gabungan parpol dengan jumlah 5 kursi di DPRD Sungai Penuh. (hza)


PKS Kota Sungai Penuh Buka Pendaftaran Bacalon Walikota, Usung Kader atau Non Kader? Ini Kata Ferry Satria

Merdekapost.com, Sungai Penuh - Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD-PKS) Kota Sungaipenuh mulai membuka pendaftaran bakal calon Walikota Sungai Penuh untuk Pilwako 2024 mendatang.

Ketua DPD PKS Kota Sungai Penuh Ferry Satria mengatakan, PKS Kota Sungaipenuh membuka kesempatan yang sebesar-besarnya untuk seluruh masyarakat Kota Sungaipenuh untuk mendaftarkan diri lewat PKS untuk Bakal Calon Walikota Sungaipenuh periode 2024-2029.

“Ya, pendaftaran mulai dibuka sejak 25 Maret s/d 5 April 2024,” kata Ferry, Selasa (26/4/2024)

Ferry Satria dikonfirmasi, apakah partainya bakal mengusung Kader partai dan diluar kader PKS.

“Kita mengusung keduanya, baik kader sendiri maupun non kader,” ucap Ferry.

Anggota DPRD Kota Sungaipenuh ini juga mengatakan, setelah pendaftaran dibuka, nantinya PKS akan melakukan survey. 

Ketika ditanya, Apakah Dirinya bakal maju dan ikut mendaftarkan sebagai calon Wako, Ferry mengaku masih menunggu hasil survey.

“Tergantung hasil servey nanti,” ungkapnya.

Baca Juga:

Dikabarkan Hilang, Sudirman Warga Pendung Hilir 3 Hari Belum Ditemukan, Diduga dimangsa Buaya

Ditanya santer kabar, bahwa ia telah banyak didatangi tokoh yang hendak menyalonkan datang menemuinya.

“Ya, Hampir semua yang nak nyalon sudah menemui kita, dan kita mencoba realistis,” beber Ferry sambil tersenyum.

Untuk diketahui bahwa pada Pilwako 2020 lalu, PKS mengusung Fikar Azami-Yos Adrino yang pada waktu itu bertarung melawan Ahmadi Zubir-Alvia Santoni (Walikota/Wawako Sekarang). (adz)

134 Caleg Bakal Bertarung Menuju Senayan dari Dapil Jambi, Ini Nama-namanya Sesuai DCT


JAMBI | MERDEKAPOST.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI resmi menetapkan nama-nama Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPR RI untuk Pemilu 2024, Sabtu (2024/11/2023).

Berdasarkan ketetapan yang telah diumumkan oleh KPU RI itu, ada sebanyak 134 orang yang resmi ditetapkan sebagai DCT DPR RI dari 18 Partai Politik Dapil Jambi.

Tidak banyak terjadi perubahan, hampir semuanya sama seperti yang telah ditetapkan dalam Daftar Calon Sementara (DCS) beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Mau Tau Nama-Nama Caleg DPRD Kerinci yang Masuk DCT? Cek Disini

Hanya ada beberapa pergantian seperti masuknya Mantan Bupati Muarojambi Masnah Busro dalam DCT PAN, Martius di PKS, Ketua DPW PSI Tigor Sinaga di PSI, Bursah Zarnubi di Demokrat, serta mantan Ketua Muhammadiyah Jambi, Fahmi Rizal Gadin yang tidak masuk dalam DCT Partai Ummat.

Selebihnya, hanya ada perubahan posisi atau nomor urut dari Caleg yang sebelumnya sudah masuk dalam Daftar Calon Sementara (DCS) lalu.

Selanjutnya, para Caleg ini akan bertarung untuk memperebutkan 8 kursi DPR RI yang tersedia dari Dapil Jambi.

Adapun Nama-nama mereka yang telah resmi terdaftar di DCT adalah sebagai berikut:

PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)

1. Muhammad Umar Syadat

2. Elpisina

3. Umi Arti

4. Paizal Kadni

5. Handayani

6. Supriyanti

7. Dodi Sularso

8. Mohd Indrawan Husairi


Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya)

1. H A R Sutan Adil Hendra

2. Muhammad Harrifar Syafar

3. Sri Budiyati

4. Balkan Amdan

5. Hendra Gunawan

6. HJ Nyimas Ena

7. Ira Wulan Sary

8. Rocky Candra

Baca Juga: Pelantikan Pj Bupati Kerinci, ini Kata Aswardi Ketua PPDI Kerinci 

PDI Perjuangan

1. EDI Purwanto

2. Ratu Munawaroh

3. M R Ihsan Yunus

4. Agus Suhardi

5. A M Guntur Muchtar

6. Yenny Sinaga

7. Saidin Albert Earnest Sianipar

8. Safrial


Partai Golkar (Golongan Karya)

1. Cek Endra

2. Hasan Basri Agus

3. Saniatul Lativa

4. Asafri Jaya Bakri

5. Selina Gita

6. Syahrasaddin

7. Fatmalisdarsam

8. Yun Ilman

Partai NasDem (Nasional Demokrat)

1. Syarif Fasha

2. Nuzran Joher

3. Camelia Puji Astuti

4. Sofwan

5. Filius Chandra

6. Melisha Agnesia

7. Syafboni Syafar

8. Hasbi Anshory


Partai Buruh

1. Sarwadi

2. Faizal

3. Nilawati

4. Rajali

5. Mulyadi

6. Tiara Narulita

7. Tubagus Sumarna

8. Fatimah Dwi Ruswati


Partai Gelora (Gelombang Rakyat Indonesia)

1. Mohammad Syahfan Badri

2. Abdul Rochim

3. Badiah

4. Satria


Baca Juga: PAW Hasani Hamid dan Nurhayati Telah Dilantik, Ini Nama Penggantinya

PKS (Partai Keadilan Sejahtera)

1. Ahmad Fathul Bari

2. Fadlan Kholik

3. Nining Wilasari

4. Martius

5. Fikri Riza

6. Lisa Nur Taufikiyah

7. Komariah

8. Ami Taher

PKN (Partai Kebangkitan Nusantara)

1. Mirzal Muharroma

2. Riyan Rinaldi Putra

3. Pena Mirwana

4. Ruli Agustian Arief

5. Faizal Ridho Juned

6. Aneike Elvien Meiriane

Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat)

1. M Sanusi

2. A Jafar

3. Istika Rahma Fitri

4. Idris Zainal

5. Syarifah Maimunah

6. Siti Aisah

Partai Garuda (Garda Perubahan Indonesia)

1. Ruwaida

2. Azmi Berlian

3. Hamdi

4. Artiyana

5. Untung Surapati

6. La Ali La Hasan

7. Veranika Juliani

8. Muhammad Rayhan Mahendra


PAN (Partai Amanat Nasional)

1. A Bakri HM

2. Adirozal

3. Rice Yogina

4. Risnal M

5. Masnah Busro

6. Ahmad Khusaini

7. Ahmad Fauzi Idrus

8. Reni Marsovia

PBB (Partai Bulan Bintang)

1. Gatot Priadi

2. Bela

3. Helfi Rahmawati

4. Adhi Panca Tindra Sumardika

5. M Ali

6. Wina Wardori

7. Santre Agus Tinah

Partai Demokrat

1. Zulfikar Achmad

2. Syafril Nursal

3. Mutiara Ramadhani

4. Bursah Zarnubi

5. Jefri Hutagalung

6. Arniwati

7. Muhammad Zen

8. Syamsu Rizal

PSI (Partai Solidaritas Indonesia)

1. Tigor Guna Haposan Sinaga

2. Rita Utami

3. Bonifasius Andi Lim

4. Hambali

5. Mirza Fathurrohman Fauzi

6. Nur Intan Fauzi

7. Asnawi Alamsyah

8. Kevin William Namora Sinaga

Partai Perindo

1. Angel Lelga

2. Marlina

3. Azwan Herwanto

4. Rozali

5. Rata Ulam Sipahutar

6. Deni Yanti

7. Reza Muhammad Hasbi

8. Parulian Manik

PPP (Partai Persatuan Pembangunan)

1. Septi Rahmawati

2. Achmad Farial

3. Mashuri

4. Adril Elfani

5. Fitriani

6. NS. Umar

7. Silvy Afrilia Saputri

8. A Sahal Maemun

Partai Ummat

1. M Mahilli HM

2. A Wahab Hasyab

3. Siti Surtinah

4. Kentika Wulandari

5. Partinggalan Siregar

6. Sun Aminah

7. Linda Arumningtyas


(Aldie Prasetya | Merdekapost)

Warga Makassar Sebut Lautan Manusia Sambut AMIN: Pertama Kali Massa Sebesar Ini

Lautan massa tumpah ruah mengikuti Jalan Gembira bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di kawasan Monumen Mandala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9/2023).  Foto: Dok. Istimewa

MAKASSAR - Kesaksian warga Makassar yang kini berusia lebih dari 75 tahun, Abdul Madjid Sallatu, mengatakan sebelumnya belum pernah massa berkumpul sebanyak itu di Kota Daeng tersebut.

"Kalau yang seperti tadi kayaknya baru pertama kali terjadi. Diperkirakan di atas 1 juta orang yang hadir," katanya.

Lautan massa tumpah ruah mengikuti Jalan Gembira bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di kawasan Monumen Mandala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9/2023).  Foto: Dok. Istimewa

Pensiunan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) ini tadi pagi juga sempat datang ke lokasi. Namun, dia langsung pulang karena melihat begitu banyak massa yang berdatangan.

"Saya memang terlambat. Jam enam lewat sedikit baru ke sana. Saat hendak mencapai dekat-dekat monumen, saya enggak mampu. Jadi saya balik. Saya takut sesak napas. Bisa pingsan saya melihat orang banyak begitu," ucap mantan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Unhas ini.

Berjarak sekitar 500 meter dari kediamannya, istrinya juga sebenarnya sudah mencegahnya hadir ke acara tersebut. Namun dia bersikeras tetap berangkat untuk memberikan dukungan kepada pasangan AMIN.

Lautan massa tumpah ruah mengikuti Jalan Gembira bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di kawasan Monumen Mandala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9/2023).  Foto: Dok. Istimewa

"Istri saya sebenarnya sudah tidak izinkan. Jadi saya dikasih pengawal security untuk jaga saya. Kebetulan di rumah ada security. Saya diantar naik mobil," ungkapnya.

Massa menyambut kedatangan pasangan bacapres dan bacawapres Anies-Gus Imin (Amin) dalam meramaikan jalan gembira di kawasan Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat, Kota Makassar, Minggu (24/9/2023). Foto: Dok. Istimewa

Dia melihat betapa antusiasnya masyarakat. Tidak hanya dirinya, banyak warga yang juga sudah sepuh bahkan dari kaum perempuan juga ikut Jalan Gembira bersama capres-cawapres dari Koalisi Perubahan itu.

"Coba bayangkan, di tempat saya lewat itu ada ibu-ibu tua sampai bawa bekal. Dia buka boksnya. Artinya mereka sejak subuh sudah di situ. Saya betul-betul terperangah," ungkap begawan ekonomi yang masih produktif menulis ini.

Pulang ke rumah karena tidak sanggup untuk melanjutkan ikut Jalan Gembira, dia lalu mengikuti jalannya kegiatan tersebut lewat media, termasuk lewat Whatsapp.

"Semua orang menyebarkan informasi banyaknya massa yang hadir. Saya cek di kampus begitu juga. Mahasiswa membeludak," tandas Bapak Madjid, demikian sapaan akrab oleh rekan dan murid-muridnya.

Melihat massa yang datang begitu banyak, dia yakin Anies-Muhaimin akan menang di Sulawesi Selatan. (ADZ).

Akar Rumput Nahdliyin Mulai Bergerak Dukung Anies-Cak Imin, 'sami'na wa athona'?

Periset di Center for Social Policy Surabaya, Jawa Timur, Rosdiansyah (kanan). (Foto: Istimewa)

Merdekapost, Jakarta - Periset di Center for Social Policy Surabaya, Jawa Timur, Rosdiansyah mengatakan hasil risetnya selama ini sejalan dengan temuan survei Politika Research and Consulting (PRC) yang baru dirilis Minggu (17/9). Survei PRC menyebut elektabilitas Anies Baswedan di Jawa Timur meningkat pada September 2023 usai mendeklarasikan cawapres Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar.

Diketahui, elektabilitas Anies naik menjadi 18,3 persen dibandingkan posisi April 2023 yang hanya sebesar 14 persen. Sebaliknya, elektabilitas Prabowo Subianto merosot dari 40,5 persen per April 2023 menjadi 32,3 persen pada September 2023. Penurunan yang sama juga terjadi pada Ganjar Pranowo, dari 40,8 persen (April 2023) menjadi 40,4 persen (September 2023).

Selain itu, dalam waktu seminggu usai deklarasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), sebanyak 22,4% pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diketahui mulai bermigrasi ke Anies.

"Itu benar. Pengamatan saya di lapangan, akar rumput, grass root, terjadi eksodus massa nahdliyin setelah deklarasi AMIN. Deklarasi AMIN di Surabaya bagi warga nahdliyin yang secara emosional, PKB sebagai penampung aspirasi politik warga nahdliyin dilihat setelah menentukan mitra koalisi dan pasangan untuk pilpres 2024," ujar Rosdiansyah dalam keterangan tertulis, Senin (18/9/2023).

Baca juga:

Gus Yahya: Saya Termasuk Pendiri PKB, Tapi Sebagai Ketum PBNU Tak Boleh Seret NU

Projo Bantah Sudah Nyatakan Dukungan ke Ganjar

Ia mengatakan dukungan ini terlihat dari fakta lapangan, seperti terjadi di Kediri, Blitar, serta daerah Tapal Kuda dan sebagian daerah Mataraman yang banyak pondok pesantrennya.

"Mereka melihat satu-satunya aspirasi warga nahdliyin secara politik itu adalah PKB dan Gus Muhaimin yang kini telah berpasangan dengan Anies," tutur Rosdiansyah.

"Nah, warga nahdliyin di akar rumput, terutama pedesaan ini, akan samina wa athona, kami dengar dan patuh. Pengamatan saya di akar rumput nahdliyin Jawa Timur persis seperti temuan survei ini," imbuhnya.

Rosdiansyah menilai nama Gus Muhaimin hingga kini masih bergaung kuat di Jawa Timur. Menurutnya, Muhaimin memiliki karisma karena dianggap melakukan pengorganisasian, terutama berkoordinasi dengan kepala-kepala daerah yang berasal dari PKB, seperti di Sidoarjo, Gresik, hingga Bojonegoro.

"Kita tahu Bupati Gresik dan Sidoarjo itu menantu dan anak dari Gus Ali, Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo yang telah tegas memberikan dukungan kepada Muhaimin," ujarnya.

Baca juga:

Elektabilitas AMIN Melonjak, Pengamat: Itu Berkat Sosok Kuat Cak Imin, yang Diidolai Pemilih PKB

Demokrat Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Mempercepat Kristalisasi Peta Politik

Ia menambahkan pasca deklarasi AMIN, PKB di Jatim telah melakukan konsolidasi hingga ke grass root.

"Digarisbawahi ini, konsolidasinya hingga ke akar rumput, ke desa-desa di Jatim yang selama ini menjadi basis kekuatan PKB sebagai partainya kaum nahdliyin. Jadi setelah PKB dan Cak Imin ke Koalisi Perubahan, akar rumput nahdliyin di desa-desa di Jatim ini akan sami'na wa atho'na. Itu realita di Jatim. Kalau saya perhatikan, nahdliyin di Jatim memang kini berbondong-bondong ke AMIN," terangnya.

Tidak hanya mendukung AMIN secara pasif, Rosdiansyah mengatakan golongan akar rumput ini aktif mengkoordinasikan saksi pendukung AMIN hingga ke desa-desa di Jatim.

"Di Jatim ini, meski terdapat empat budaya besar yang berbeda, yakni Pandalungan atau Tapal Kuda, Arek, Mataraman, dan Madura, tetapi ada satu hal yang dipegang, yakni sami'na wa atho'na. Kalau wadah aspirasi politik mereka sudah menentukan, mereka akan mengikuti. Itu budaya warga nahdliyin di desa-desa di Jatim," pungkasnya.

Sebagai informasi, survei PRC dilakukan kepada 1.200 total responden di Jawa Timur dengan response rate 100%. Adapun margin of error dari survei sebesar 2,7 persen. Dalam survei ini, responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab naik dari 4,8 persen menjadi 9 persen.

Sumber: detik.com | Editor: Aldie Prasetya

Kronologi Terbongkarnya Duet Anies-Cak Imin, Peta Pilpres 2024 Berubah

Anies Baswedan - Gus Muhaimin

Jakarta - Partai Demokrat merasa dikhianati oleh Partai NasDem karena keputusan sepihak duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk Pilpres 2024. Demokrat membongkar kronologi keputusan sepihak duet Anies-Cak Imin.

"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Partai Demokrat menyebut dipaksa menerima keputusan duet Anies-Cak Imin oleh Surya Paloh. Partai Demokrat yang menggelar rapat di Cikeas, Bogor, mengeluar perintah menurunkan baliho-baiho yang memuat gambar Anies Baswedan.

"Ya gambar Anies kami take down," kata Anggota Majelis Tinggi Demokrat Syarief Hasan saat dikonfirmasi.

Berikut kronologi terbongkarnya duet Anies-Cak Imin yang diungkap Partai Demokrat:

29 Agustus 2023

Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, disebut secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. Malam itu juga, Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu.

30 Agustus 2023

Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Anies disebut dalam urusan yang sangat penting, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

Urusan penting ini disampaikan pendukung Anies saat peluncuran aplikasi untuk menjaga hubungan Anies dengan relawan. Sudirman Said yang diagendakan hadir untuk memberi sambutan batal hadir karena disebut ada rapat penting soal kabar baik.

Product manager tim aplikasi Anies, Iving A. Chevny menjelaskan mengapa rapat itu disebut penting karena terkait kabar baik. Iving juga tidak menyangkal bahwa kabar baik yang dimaksud adalah soal pengumuman bakal cawapres Anies Baswedan.

31 Agustus

Selanjutnya, pada Kamis 31 Agustus 2023, Anies Baswedan sowan ke kediaman ibunda Ketum PKB Cak Imin, Nyai Hj Muhasonah, di Jombang. Anies meminta doa restu.

Anies menyambangi kediaman Muhasonah di kompleks Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Kamis (31/8). Anies juga berziarah ke empat makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Anies yang mengenakan baju koko putih dan peci hitam didampingi istrinya, Fery Farhati, saat sowan ke kediaman Muhassonah. Kedatangan Anies untuk bersilaturahmi dan meminta doa.

Pada hari yang sama, Partai Demokrat menggelar rapat sejak siang di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/83). Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkediaman di Cikeas.

Partai Demokrat kemudian menyampaikan rilis yang menyebut persetujuan duet Anies dan Cak Imin diambil sepihak oleh Ketum NasDem Surya Paloh. Demokrat merasa dikhianati oleh keputusan NasDem tersebut.

Atas sikap Demokrat tersebut, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan duet Anies-Cak Imin belum final disepakati. Persetujuan belum tuntas didapat.

"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa," kata Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (31/8) malam.

Surya Paloh berbicara usai rapat bersama partainya dan Anies Baswedan. Surya Paloh meminta semuanya untuk menunggu hasil akhirnya.

"Jadi kita tunggu perkembangan satu-dua hari ini," kata Surya Paloh.

Sementara itu, Ketua DPP PKB Lukmanul Hakim mengungkapkan respons Cak Imin soal wacana duet dengan Anies Baswedan. Lukmanul menyebut Cak Imin sosok yang terbuka dengan semua perkembangan.

"Ya kalau Gus Imin kan hampir setiap hari diskusi ya, terkait dengan situasi poros pilpres. Saya kira beliau orang yang cukup positif untuk menilai setiap perkembangan," kata Lukmanul kepada wartawan di rumah dinas Cak Imin, Jalan Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (31/8).

Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan menjelaskan bahwa sesuai dengan piagam kerjasama Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat, penentuan cawapres ditentukan oleh capres yakni Anies Baswedan.

"Capres telah melakukan tugas itu dengan membahas dengan berbagai pihak, mereview semua pilihan nama yg diusulkan," kata Sudirman Said dalam keterangan pers tertulis kepada wartawan, Kamis (31/8).

Baca Juga: Anies Tunjuk Cak Imin Ketum PKB Bakal Cawapres

Selanjutnya, para parpol anggota KPP berembuk. Tersebutlah satu nama cawapres untuk Anies, yakni Ketua Umum Partai Demokrat AHY.

"Setelah melalui proses penjajakan, pembahasan, dan eliminasi sampai pada kenyataan bahwa nama yang tersedia dan bersedia adalah Agus Harimurti Yudhoyono. Hal ini disampaikan kepada semua pimpinan partai dalam koalisi di bulan Juni 2023," kata Sudirman.

Ada partai yang ingin agar pasangan Anies-AHY segera ditetapkan. Namun pembahasan belum berhenti. Tidak semua pihak dalam koalisi setuju bila AHY menjadi cawapres Anies. Ada partai yang tidak ingin terburu-buru.

"Pimpinan partai merespon secara beragam atas usulan ini. Pertama, ada partai yang berpandangan bahwa menyetujui dan meminta segera ditetapkan. Kedua, ada yang berpandangan bahwa tidak perlu terburu-buru menetapkan tapi menunggu menjelang akhir pendaftaran sembari mengantisipasi bila ternyata muncul opsi nama lain. Perbedaan pandangan antar partai ini belum menemukan titik temu. Karena belum terjadi kesepakatan, maka proses penentuan calon wakil presiden tidak bisa diputuskan," kata Sudirman Said.

(adz/sumber: detik.com)


Viral, Gubernur Sumbar Diusir Mahasiswa UIN Bukittinggi dari Kampus

Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi, memimpin Rapat Koordinasi Forkopimda, di Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (20/4/2022). (Foto: Pemprov Sumbar)

Merdekapost.com - Viral di media sosial Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, diusir oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek, Kota Bukittinggi. Insiden ini terjadi saat politisi PKS tersebut menghadiri acara Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) di kampus tersebut.

Dari video yang beredar terlihat acara digelar di Aula Gedung Student Center UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi. Acara itu dihadiri ratusan mahasiswa baru yang memakai pakaian hitam putih. Sementara Mahyeldi duduk di panggung.

Di saat itu, satu orang mahasiswa memakai almamater berorasi dan menolak kedatangan Mahyeldi. Ketika berorasi, seluruh mahasiswa bersorak dan memberi tepuk tangan.

Terlihat beberapa orang yang diduga panitia acara memaksa mahasiswa yang berorasi itu turun dari panggung. Dalam video tidak jelas kalimat yang disampaikan mahasiswa ini saat berorasi.

Namun, di dalam aula, beberapa spanduk telah dibentangkan yang bertuliskan: Tuntaskan Isu PSN Pak Gub dan 'Ham dilangkahi'.

Presiden Mahasiswa UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi, Ahmad Zaki, menyebutkan peristiwa dalam video itu terjadi pada Selasa (22/8) sekitar pukul 15.00 WIB. Ia mengakui, mahasiswa menolak kehadiran gubernur tersebut.

"Ini sebagai sikap solidaritas terhadap masyarakat Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat yang terancam oleh rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diusulkan Gubernur Mahyeldi," katanya, Rabu (23/8).

Dikatakannya, sampai saat ini, masalah isu usulan PSN Air Bangis belum selesai. Mahasiswa menuntut cabut usulan itu kepada gubernur.

"Kami yang mengetahui gubernur hadir dalam acara BEM UIN Bukittinggi berinisiatif melakukan aksi spontan menolak kedatangan Gubernur Mahyeldi," imbuhnya.

"Ada setengah jam (sejak aksi dimulai) Gubernur baru pergi. Kami memang berencana tidak akan stop sebelum beliau balik," sambung Zaki.

Pada akhirnya Mahyeldi dan rombongan pergi meninggalkan kampus UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi.

Pemprov Sumbar Bantah Pengusiran

Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Kabiro Adpim) Setda Provinsi Sumbar, Mursalim, buka suara soal peristiwa tersebut. Ia menolak peristiwa itu disebut pengusiran.

"Tidak ada (Gubernur) diusir, itu keliru," ungkap Mursalim.

Ia mengakui saat itu memang ada insiden, namun rombongan gubernur hanya melihat. Pihaknya tidak mengetahui apa yang menjadi permasalahan utamanya.

"Karena memang apa yang mereka (mahasiswa) suarakan tidak begitu jelas terdengar. Saat itu suasana begitu riuh," jelasnya.

Lebih lanjut Mursalim menjelaskan, sembari pihak kampus berupaya untuk menetralisir situasi dan waktu salat asar hampir masuk, maka Gubernur minta izin untuk melaksanakan salat sembari menunggu kepastian situasi kembali kondusif.

"Kalau diusir, kan tidak mungkin kami sempat salat asar berjemaah di sana," tegas Mursalim.

Ia juga mengungkapkan, setelah selesai salat, pihaknya sempat didatangi rektor yang menyampaikan bahwa situasi masih belum terkendali dan minta pembekalan PBAK dialihkan menjadi daring via aplikasi zoom.

Mengingat masih ada agenda lanjutan, maka gubernur menolak permintaan tersebut secara halus dan memilih untuk meninggalkan lokasi.

Mursalim juga menyebut bahwa pihaknya sangat menyayangkan insiden tersebut. Padahal menurutnya, saat datang ke kampus itu, Gubernur telah merencanakan tiga hal.

"Pertama tentu memenuhi undangan pihak kampus untuk memberikan orasi ilmiah terkait Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) kepada mahasiswa baru," bebernya.

"Kemudian yang kedua, gubernur berencana menindaklanjuti permintaan pihak UIN kepadanya untuk mencarikan solusi pelebaran akses jalan menuju kampusnya yang saat ini masih sempit dan seringkali crowded ketika ada acara wisuda," tambah Mursalim.

Selanjutnya yang ketiga, Mahyeldi berencana untuk menyambungkan relasinya di Timur Tengah dengan pihak kampus guna percepatan kelanjutan pembangunan kampus ke depan.

"Kalau jelas kemarin yang menjadi alasan mereka adalah itu (permasalahan demo PSN). Kan bisa kita diskusikan secara baik-baik tentang bagaimana duduk permasalahannya, tidak mesti itu dengan aksi seperti kemarin," kata dia.

Dengan adanya insiden ini, kata Mursalim, terkesan seperti memang ada niat untuk mempermalukan Gubernur Sumbar. Hal ini sangat disayangkan.

"Kampus merupakan tempat mengasah pemikiran, gagasan ,dan bernaungnya kaum terpelajar. Semestinya insiden demikian tidak perlu terjadi di sana. Apalagi insiden itu berlokasi di Ranah Minang yang terkenal akan adat dan budayanya yang penuh kesantunan," pungkasnya.(*)

(Aldie Prasetya / Sumber: Kumparan.com)


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs