Tips Agar Mulut Tak Bau Naga Selama Berpuasa II


Tips Agar Mulut Tak Bau Naga Selama Berpuasa II
Merdekapost.net - Orang jadi pendiam ketika berpuasa selain karena lapar, bisa jadi karena khawatir bau mulutnya mengganggu lawan bicara. Masalah ini umum ditemui selama bulan puasa. Agar tak cemas dihantui bau mulut selama bulan Ramadhan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan.

Menurut penelitian, cairan pencernaan tetap keluar meski tidak ada makanan selama puasa. Hal ini akan mempengaruhi lapisan perut sehinga mengakibatkan bau busuk seperti bau makanan basi. Kurangnya air liur yang mengalir ke dalam mulut selama berpuasa, pengeringan rongga mulut, berkembangnya bakteri di lidah dan gigi, ditambah dengan cairan pencernaan akan menyebabkan bau mulut makin menggila.

Tak hanya itu, cadangan lemak dalam tubuh juga melepaskan bahan kimia keton yang didorong keluar bersamaan dengan keluarnya nafas, sehingga menambah aroma bau mulut.
"Selama Ramadhan, beberapa orang mengalami bau mulut karena kelenjar ludah tidak menghasilkan air liur yang cukup untuk menjaga napas tetap segar. Kekeringan mulut yang disebabkan oleh berpuasa memicu munculnya bau mulut," kata Dr Rana Al Thib, Dokter Gigi di Klinik Umum Hibah Shata Specialised Dental Clinic di Dubai seperti dilansir Gulfnews.com, Minggu (22/7/2012).

Salah satu penyebab bau mulut juga karena tidak menyikat gigi selama bulan Ramadhan. Untuk mencegah minculnya bau mulut, Dr Rana menyarankan sebaiknya menyikat gigi tetap dilakukan seperti hari biasa. Meskipun tidak sarapan di pagi hari, menyikat gigi tetap harus dilakukan ketika bangun tidur. Tapi menyikat gigi setelah santap sahur juga tetap perlu dilakukan.

Selain menyikat gigi, minum banyak air ketika sahur sebanyak 2 - 3 gelas akan membantu menjaga tutup tetap terhidrasi. Dr Rana mengatakan bahwa menggunakan obat kumur masih boleh selama bulan Ramadhan karena tidak ditelan.
"Pilihlah obat kumur yang tidak mengandung alkohol karena tidak membuat mulut jadi lebih kering dan menyebabkan lebih banyak masalah," wanti dr Rana.
Secara ringkas, cara-cara menghindari bau mulut ketika berpuasa adalah sebagai berikut:
  • Menyikat gigi sehabis makan sahur dan bangun tidur
  • Membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang khusus (Flossing). Jangan gunakan tusuk gigi untuk mengganti benang
  • Gunakan sikat gigi untuk membersihkan lidah
  • Pakai obat kumur anti bakteri yang tidak mengandung alcohol
  • Rongga gigi harus segera ditambal untuk mencegah penumpukan sisa makanan di dalamnya
  • Membersihkan karang gigi ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali
  • Minum setidaknya 2 - 3 gelas air pada saat sahur



Hikmah di Balik Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Berikut adalah beberapa hikmah di balik puasa Ramadhan yang kami sarikan dari beberapa kalam ulama. Semoga bermanfaat.

1. Menggapai Derajat Takwa

Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183). 

Ayat ini menunjukkan bahwa di antara hikmah puasa adalah agar seorang hamba dapat menggapai derajat takwa dan puasa adalah sebab meraih derajat yang mulia ini. Hal ini dikarenakan dalam puasa, seseorang akan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya. Inilah pengertian takwa. Bentuk takwa dalam puasa dapat kita lihat dalam berbagai hal berikut.
Pertama, orang yang berpuasa akan meninggalkan setiap yang Allah larang ketika itu yaitu dia meninggalkan makan, minum, berjima’ dengan istri dan sebagainya yang sebenarnya hati sangat condong dan ingin melakukannya. Ini semua dilakukan dalam rangka taqorrub atau mendekatkan diri pada Allah dan meraih pahala dari-Nya. Inilah bentuk takwa.
Kedua, orang yang berpuasa sebenarnya mampu untuk melakukan kesenangan-kesenangan duniawi yang ada. Namun dia mengetahui bahwa Allah selalu mengawasi diri-Nya. Ini juga salah bentuk takwa yaitu merasa selalu diawasi oleh Allah.
Ketiga, ketika berpuasa, setiap orang akan semangat melakukan amalan-amalan ketaatan. Dan ketaatan merupakan jalan untuk menggapai takwa.[1] Inilah sebagian di antara bentuk takwa dalam amalan puasa.

2. Hikmah di Balik Meninggalkan Syahwat dan Kesenangan Dunia
Di dalam berpuasa, setiap muslim diperintahkan untuk meninggalkan berbagai syahwat, makanan dan minuman. Itu semua dilakukan karena Allah. Dalam hadits qudsi[2], Allah Ta’ala berfirman,

يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى

Dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku”.[3]

Di antara hikmah meninggalkan syahwat dan kesenangan dunia ketika berpuasa adalah:
Pertama, dapat mengendalikan jiwa. Rasa kenyang karena banyak makan dan minum, kepuasan ketika  berhubungan dengan istri, itu semua biasanya akan membuat seseorang lupa diri, kufur terhadap nikmat, dan menjadi lalai. Sehingga dengan berpuasa, jiwa pun akan lebih dikendalikan.
Kedua, hati akan menjadi sibuk memikirkan hal-hal baik dan sibuk mengingat Allah. Apabila seseorang terlalu tersibukkan dengan kesenangan duniawi dan terbuai dengan makanan yang dia lahap, hati pun akan menjadi lalai dari memikirkan hal-hal yang baik dan lalai dari mengingat Allah. Oleh karena itu, apabila hati tidak tersibukkan dengan kesenangan duniawi, juga tidak disibukkan dengan makan dan minum ketika berpuasa, hati pun akan bercahaya, akan semakin lembut, hati pun tidak mengeras dan akan semakin mudah untuk tafakkur (merenung) serta berdzikir pada Allah.
Ketiga, dengan menahan diri dari berbagai kesenangan duniawi, orang yang berkecukupan akan semakin tahu bahwa dirinya telah diberikan nikmat begitu banyak dibanding orang-orang fakir, miskin dan yatim piatu yang sering merasakan rasa lapar. Dalam rangka mensyukuri nikmat ini, orang-orang kaya  pun gemar berbagi dengan mereka yang tidak mampu.
Keempat, dengan berpuasa akan mempersempit jalannya darah. Sedangkan setan berada pada jalan darahnya manusia. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ

“Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia pada tempat mengalirnya darah.” 

[4] Jadi puasa dapat menenangkan setan yang seringkali memberikan was-was. Puasa pun dapat menekan syahwat dan rasa marah. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan puasa sebagai salah satu obat mujarab bagi orang yang memiliki keinginan untuk menikah namun belum kesampaian.[5]

3. Mulai Beranjak Menjadi Lebih Baik

Di bulan Ramadhan tentu saja setiap muslim harus menjauhi berbagai macam maksiat agar puasanya tidak sia-sia, juga agar tidak mendapatkan lapar dan dahaga saja. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.”

[6]. Puasa menjadi sia-sia seperti ini disebabkan bulan Ramadhan masih diisi pula dengan berbagai maksiat. Padahal dalam berpuasa seharusnya setiap orang berusaha menjaga lisannya dari rasani orang lain (baca: ghibah), dari berbagai perkaataan maksiat, dari perkataan dusta, perbuatan maksiat dan hal-hal yang sia-sia.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”

[7] Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.”[8] Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah.[9] Sedangkan rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita[10] atau dapat pula bermakna kata-kata kotor.[11]
Oleh karena itu, ketika keluar bulan Ramadhan seharusnya setiap insan menjadi lebih baik dibanding dengan bulan sebelumnya karena dia sudah ditempa di madrasah Ramadhan untuk meninggalkan berbagai macam maksiat. Orang yang dulu malas-malasan shalat 5 waktu seharusnya menjadi sadar dan rutin mengerjakannya di luar bulan Ramadhan. Juga dalam masalah shalat Jama’ah bagi kaum pria, hendaklah pula dapat dirutinkan dilakukan di masjid sebagaimana rajin dilakukan ketika bulan Ramadhan. Begitu pula dalam bulan Ramadhan banyak wanita muslimah yang berusaha menggunakan jilbab yang menutup diri dengan sempurna, maka di luar bulan Ramadhan seharusnya hal ini tetap dijaga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ

“(Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.”[12]

Ibadah dan amalan ketaatan bukanlah ibarat bunga yang mekar pada waktu tertentu saja. Jadi, ibadah shalat 5 waktu, shalat jama’ah, shalat malam, gemar bersedekah dan berbusana muslimah, bukanlah jadi ibadah musiman. Namun sudah seharusnya di luar bulan Ramadhan juga tetap dijaga. Para ulama seringkali mengatakan, “Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah, -pen) hanya pada bulan Ramadhan saja.”
Ingatlah pula pesan dari Ka’ab, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan lantas terbetik dalam hatinya bahwa setelah lepas dari Ramadhan akan berbuat maksiat pada Rabbnya, maka sungguh puasanya itu tertolak (tidak bernilai apa-apa).”[13]

4. Kesempatan untuk Saling Berkasih Sayang dengan Si Miskin dan Merasakan Penderitaan Mereka
Puasa akan menyebabkan seseorang lebih menyayangi si miskin. Karena orang yang berpuasa pasti merasakan penderitaan lapar dalam sebagian waktunya. Keadaan ini pun ia rasakan begitu lama. Akhirnya ia pun bersikap lemah lembut terhadap sesama dan berbuat baik kepada mereka. Dengan sebab inilah ia mendapatkan balasan melimpah dari sisi Allah.
Begitu pula dengan puasa seseorang akan merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang miskin, fakir, yang penuh kekurangan. Orang yang berpuasa akan merasakan lapar dan dahaga sebagaimana yang dirasakan oleh mereka-mereka tadi. Inilah yang menyebabkan derajatnya meningkat di sisi Allah.[14]
Inilah beberapa hikmah syar’i yang luar biasa di balik puasa Ramadhan. Oleh karena itu, para salaf sangatlah merindukan bertemu dengan bulan Ramadhan agar memperoleh hikmah-hikmah yang ada di dalamnya. Sebagian ulama mengatakan, “Para salaf biasa berdoa kepada Allah selama 6 bulan agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Dan 6 bulan sisanya mereka berdoa agar amalan-amalan mereka diterima”.[15]

Hikmah Puasa yang Keliru

Adapun hikmah puasa yang biasa sering dibicarakan sebagian kalangan bahwa puasa dapat menyehatkan badan (seperti dapat menurunkan bobot tubuh, mengurangi resiko stroke, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi resiko diabetes[16]), maka itu semua adalah hikmah ikutan saja[17] dan bukan hikmah utama. Sehingga hendaklah seseorang meniatkan puasanya untuk mendapatkan hikmah syar’i terlebih dahulu dan janganlah dia berpuasa hanya untuk mengharapkan nikmat sehat semata. Karena jika niat puasanya hanya untuk mencapai kenikmatan dan kemaslahatan duniawi, maka pahala melimpah di sisi Allah akan sirna walaupun dia akan mendapatkan nikmat dunia atau nikmat sehat yang dia cari-cari.
Allah Ta’ala berfirman,

مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الآخِرَةِ نزدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ

“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)
Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Orang yang gemar berbuat riya’ akan diberi balasan kebaikan mereka di dunia. Mereka sama sekali tidak akan dizholimi. Namun ingatlah, barangsiapa yang melakukan amalan puasa, amalan shalat atau amalan shalat malam namun hanya ingin mengharapkan dunia, maka balasan dari Allah: “Allah akan memberikan baginya dunia yang dia cari-cari. Akan tetapi, amalannya akan lenyap di akhirat nanti karena mereka hanya ingin mencari keuntungan dunia. Di akhirat, mereka juga akan termasuk orang-orang yang merugi”.”[18]
Sehingga yang benar, puasa harus dilakukan dengan niat ikhlas untuk mengharap wajah Allah. Sedangkan nikmat kesehatan, itu hanyalah hikmah ikutan saja dari melakukan puasa, dan bukan tujuan utama yang dicari-cari. Jika seseorang berniat ikhlas dalam puasanya, niscaya nikmat dunia akan datang dengan sendirinya tanpa dia cari-cari. Ingatlah selalu nasehat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ

“Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.”[19]
Adapun hadits yang mengatakan,

صُوْمُوْا تَصِحُّوْا

“Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.” Perlu diketahui bahwa hadits semacam ini adalah hadits yang lemah (hadits dho’if) menurut ulama pakar hadits.[20]

Semoga kita bisa menarik hikmah berharga di balik puasa kita di bulan penuh kebaikan, bulan Ramadhan.


Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id


    Mahasiswi asal Jambi Ini Raup Ratusan Juta Rupiah per Bulan dengan Bisnis Hijab

    Sukses berbisnis hijab
    Roja Fitridayani
    Merdekapost.net - Zaman yang kian modern membuat para wanita semakin kreatif dalam mengembangkan potensinya. Tak sedikit di antara mereka yang kini menjadi pengusaha di usia muda. Salah satunya Roja Fitridayani, mahasiswi cum laude dengan IPK 4 saat lulus dari Fakultas Bisnis & Manajemen Universitas Widyatama yang saat ini populer sebagai pengusaha hijab muda. Wanita dengan sapaan akrab Oja itu bisa sukses dalam waktu kurang lebih tiga tahun dan sekarang sudah bisa meraup omzet hingga ratusan juta rupiah. Seperti apa kisahnya? 

    Saat dihubungi Wolipop, Oja bercerita mengenai awal mulanya membangun bisnis hijab miliknya yang dilabeli dengan nama 'Hijab Princess'. Di 2012 lalu masih jarang hijabers yang menggunakan pashmina karena saat itu lebih marak scarf segiempat. Karena aktif di Instagram, hijabers berusia 23 tahun itu melihat beberapa wanita muda mengenakan pashmina dan tampak menarik.

    Oja kemudian ingin mencoba berganti gaya dengan penggunaan pashmina. Namun saat memesan scarf panjang tersebut melalui online ia merasa harga pashmina cukup mahal terutama bagi kantong seorang mahasiswi. Wanita asal Jambi ini memutuskan untuk membeli bahan mentahnya saja yang kemudian dibuat sendiri. Tak disangka harganya jauh lebih murah.

    "Di 2012 musimnya hijabers beli kerudung yang dikreasikan. Dulu baru munculnya pashmina jadi masih jarang yang pakai. Saya beli satu pashmina waktu itu lumayan mahal. Saya coba beli bahan sendiri, lho kok harganya jauh lebih murah. Saya beli bahan itu 2 meter, yang dipakai cuma satu dan satunya menganggur, daripada tak terpakai sisanya aku jual," papar nya Kamis (18/6/2015).

    Bukan hanya satu pashmina namun Oja memiliki rangkaian warna. Jika di online shopdijual Rp 50 ribu per scarf, ia menawarkan harga lebih murah yakni Rp 35 ribu. Ia mulai memasarkan produknya lewat akun Instagram @hijabprincess dan tak pernah menjualnya dari mulut ke mulut. Bahkan kala itu, teman-teman kampusnya tidak tahu ia memiliki usaha hijab. 

    Oja mengatakan setiap hari ada saja yang membeli melalui online di awal berjualan. Seiring berjalannya waktu, pembelinya terus bertambah. Baru empat bulan berjalan setelah mulai di Agustus 2012, keuntungan yang diraupnya sudah lebih dari satu juta rupiah di akhir 2012. Ia pun tak menyangka dagangannya ini bisa menjadi bisnis yang menguntungkan.

    Pendapatannya terus melonjak di 2013 dan ia pun mulai membuat label resmi 'Hijab Princess' di setiap kerudungnya. Oja mengaku tak berniat membuat label tersebut saat itu namun karena permintaan pelanggan ia akhirnya menetapkan 'Hijab Princess' sebagaibrand miliknya. 

    Di 2013, Oja juga menemukan bahan impor dari India yang disebut diamond georgette italiano. Ia memperbarui koleksi pashmina miliknya dengan material impor tersebut. Tak hanya pashmina baru, Oja juga sempat merilis busana kasual yang kemudian memasarkannya lewat salah satu selebriti Instagram terkenal sehingga produknya semakin laris terjual.

    Tanpa disangka omzetnya kian melonjak hingga lebih dari Rp 100 juta di akhir 2013. Jumlah omzet yang diraupnya cenderung stabil dan terus bertambah. Bahkan di awal tahun ini omzetnya melambung tinggi hingga lebih dari Rp 450 juta. Kini produksinya juga sudah puluhan ribu pashmina per bulan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.

    "Pernah di angka Rp 450 juta omzet ya dan yang diamond itu juga pernah diproduksi sebanyak 4.000 laku dalam waktu 3 hari. Aku nggak menyangka bisa selaris ini bisnis melalui online, mungkin juga karena aku selalu ramah dengan semua pelangganku," tambahnya sambil terkekeh.

    Bisa sukses berbisnis hijab seperti sekarang diakui anak kedua dari tiga bersaudara itu mungkin karena adanya 'darah' bisnis yang turun dari orangtuanya. Oja mengatakan ayahnya merupakan pebisnis beras di Kerinci, Jambi. Ia bersyukur bisa menuruni bakat serta mewujudkan impian sang ayah untuk menjadi pengusaha walaupun dalam bidang berbeda.

    Kini Oja telah memiliki kantor sendiri dan 16 pegawai. Ia juga sudah memiliki butik di Bandung dan mempunyai dua distributor resmi yang mempunyai outlet di Batam dan Kalimantan Timur. Sementara reseller produknya sudah meluas di seluruh Indonesia. Bahkan ia juga telah memiliki pelanggan dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Meski sudah sukses menjadi pengusaha hijab, Oja tetap ingin mengambil gelar masternya di Master of Business Administration, Institut Teknologi Bandung (ITB).


    (choe)

    Bacaan Do'a Niat Puasa Ramadhan sebulan dan Harian

    Bacaan Do'a Niat Puasa Ramadhan sebulan dan Harian



    Bacaan Do'a Niat Puasa Ramadhan Sebulan :

    نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كِلِّهِ لِلَّهِ تَعَالَى


    Nawaitu shauma syahri ramadhaana kulihi lillaahi ta’aalaa

    "Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala"

    Bacaan doa niat puasa Ramadhan harian:

    نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ


    Nawaitu saumagadin an'adai fardi syahri ramadhana hadzihissanati lillahita'ala

    "Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa pada bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala".

    Bagaimana Cara Menghukum Anak-Anak ?

    Merdekapost.com - Saat ini, salah satu berita yang sedang ramai dibicarakan adalah kecelakaan yang melibatkan si Dul, anak usia sekolah yang sudah mengendarai mobilnya sendiri. Akibatnya, si Dul terancam terkena hukuman karena pelanggaran aturan berkendara. 

    Ternyata, bukan hanya pihak kepolisian atau hukum yang sedang dihadapi oleh si Dul. Bahkan, dari koran kemarin, saya membaca pihak sekolah mengancam akan mengeluarkan Dul. Ah..kasihan sekali si Dul, harusnya hari ini ia lagi bersenang-senang dengan temannya di kelas, bukannya tidur di kamar rumah sakit. Ya..itulah kasus yang sedang menimpa si Dul. Tapi, tulisan ini tidak akan membahas tentang si Dul yang bukan anak betawi asli itu. Tulisan ini akan membahas bagaimana hukuman yang tepat buat anak-anak, terutama dalam dunia pendidikan.

    Sejatinya, konsep reward dan punishment sudah ada sejak dulu. Bagi para pengagum behaviorisme terutama Edwin Guthrie, konsep ini, terutama hukuman, diyakini akan mampu secara efektif meningkatkan hasil belajar anak karena bisa mengubah perilaku mereka.
    Namun begitu, hukuman tidak bisa diberikan secara sembarangan. Harus ada cara-cara khusus agar benar-benar bisa berjalan secara efektif dan tujuan yang diharapkanpun bisa diperoleh. Jika tidak, hukuman tersebut hanya akan membawa dampak negatif pada siswa. 

    Misalnya saja, dengan memberi hukuman fisik, seperti menjewer, memukul, menendang, atau mungkin dengan kata-kata keras kasar mengancam. Bukannya, perubahan perilaku, siswa akan menjadi tertekan, dan hal ini akan membuat kondisi belajarnya tidak bisa berjalan maksimal. Selain itu, hukuman juga tidak bisa diberikan secara terus menerus. Hukuman bisa diberikan ketika siswa melakukan tindak melanggar aturan secara sengaja.
    Dalam pandangan saya secara pribadi, ada beberapa cara yang bisa digunakan oleh seorang guru ketika akan memberikan hukuman.
    1. Amati dulu perilaku siswa. Tidak semua siswa memiliki perilaku yang sama, terutama dalam hal belajar. Bagi mereka yang visual, duduk mendengarkan dan memperhatikan adalah hal yang sangat wajar. Bagaimana dengan mereka yang kinestetik? Pastinya tidak bisa seperti ini. anak-anak seperti ini cenderung aktif bergerak, bahkan saat pelajaran berlangsung. Artinya, guru yang memahami kecenderungna pola belajar siswanya agar mengerti kenapa anak-anak tersebut tidak bisa duduk diam dalam waktu lama dan cenderung mondar-mandir. Pemahaman ini akan membuat guru lebih mudah menentukan apakah harus memberikan hukuman atau sekedar mengingatkan saja.
    2. Tetapkan aturan kelas. Hukuman tidak bisa secara langsung diberikan kepada siswa tanpa adanya aturan yang terlebih dahulu disepakati. Seisi kelas harus tahu apa yang boleh dan tidak seharusnya mereka lakukan. Guru yang tiba-tiba saja memberikan hukuman dan terlebih dahulu menetapkan aturan kelas, sama hanya melakukan tindakan tidak adil. Menuntut haknya untuk diperhatikan dan didengarkan tanpa menunjukkan kewajiban dan hak siswa.
    3. Jangan mempermalukan. Hukuman dibuat untuk membuat siswa jera, dan pada tahap berikutnya menjadikan perilaku mereka berubah. Meski begitu, hukuman tidak bisa diberikan dengan jalan mempermalukan. Cara ini hanya akan membuat psikologi siswa tertekan, dan terkadang siswa cenderung merasa marah, atau dendam pada guru tersebut atau siswa lain yang terlihat memperolok.
    4. Gunakan kata-kata halus. Tak ada satu orangpun yang akan merasa nyaman ketika mendapatkan hukuman. Baik dewasa maupun anak-anak. Namun, saat itu kita ungkapkan dengan kata-kata dan bahasa yang halus, siswa yang terhukum akan merasa sedikit lebih nyaman. Tak perlu kita menghardik ataupun berteriak keras, karena hal itu hanya akan menjadikan siswa seolah-olah sebagai sosok yang paling bersalah.
    5. Jangan lakukan di saat sedang emosi. Saat marah dan emosi tingkat tinggi, sebaiknya seorang guru menenangkan diri dulu. Menghukum dalam kondisi emosi tidak akan menyelesaikan masalah karena biasanya hukuman itu akan cenderung ngawur dan tidak tepat sasaran.
    6. Berikan hukuman yang mendidik. Sudah tidak jamannya lagi kita menghukum dengan memukul, atau menjewer, karena bisa jadi hanya akan menjadi bahan olokan siswa, terutama siswa yang sudah besar. berikan saja hukuman yang lebih mendidik, misalnya, dengan memberi tanggungjawab untuk kondisi kelas waktu itu. Tidak perlu merasa khawatir akan jadi seperti apa kelasnya ketika tanggungjawab akan kondisi itu dibebankan kepada yang terhukum. Guru tetap bisa memantaunya dan meminta laporan akan kondisi yang terjadi. Dengan ini, siswa terhukum bisa belajar bagaimana rasanya ketika teman-temannya sendiri tidak memperhatikannnya.
    7. Beri pengertian. Sekeras apapun hukuman, tidak akan membawa banyak dampak ketika kita tidak memberi pengertian tentang hukuman tersebut. Saat hukuman itu selesai, ada baiknya jika guru memberi pengetian kenapa harus dihukum, dan kenapa hukuman itu yang dipilih. Pengertian ini tidak hanya diberikan kepada siswa terhukum, namun pada semua anggota kelas agar semua bisa mengerti dan mengambil pelajaran.
    Sebenarnya, konsep hukuman memang tidak dilarang dalam dunia pendidikan. Namun, sekali lagi, harus dengan cara yang pas agar tujuan dari pemberian hukuman itu tercapai, tidak hanya sekedar menghukum saja, sebagai pelampiasan kejengkelan, kemarahan, atau emosi guru.


    7 Penyakit Yang Sering Terjadi Saat Puasa

    Penyakit Yang Sering Terjadi Saat Puasa
    7 (Tujuh) Penyakit Yang Sering Terjadi Saat Puasa - Banyak sudah fakta ilmiah tentang manfaat puasa bagi kesehatan. Manfaat itu akan didapatkan jika puasa dilakukan dengan cara yang benar. Jika tidak, akan menimbulkan penyakit. Ini dia:

    1. Diare dan Sakit Perut

    Penyakit ini biasanya datang pada minggu pertama melakukan puasa Ramadhan akibat penerapan pola makan yang salah saat berbuka dan sahur. Solusinya adalah, mengurangi makanan bersantan, gorengan, makanan pedas, minuman manis serta minuman dingin.

    2. Tekanan Darah Rendah
    Gejalanya adalah keringat berlebihan, lemas, lesu, kurang tenaga, pusing, muka pucat, dan serasa akan pingsan. Untuk mengatasinya, perbanyak minum dan garam dimalam hari dan memperbanyak istirahat di sore hari.

    3. Kepala Pusing
    Pusing saat puasa disebabkan oleh kurang tidur dan rasa lapar karena tubuh belum mampu beradaptasi dengan pola puasa.

    4. Kram Otot
    Kram otot disebabkan minimnya asupan kalsium, magnesium dan potasium. Cara mengatasinya adalah dengan makan makanan kaya mineral seperti pisang, apel dan buah-buahan lainnya.

    5. Gula Darah Rendah
    Gejala yang biasanya dirasakan adalah lemas, pusing, lelah, sulit berkonsentrasi, berkeringat dingin, gemetar dan kurang tenaga. Untuk mencegahnya, makanlah makanan yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi dan kurangi makanan dan minuman yang manis di saat sahur.

    6. Sambelit
    Ini adalah gejala sulit air besar yang biasanya disebabkan oleh kurang makanan berserat dan kurang minum. Obatnya adalah memakan makanan kaya serat dan banyak minum.

    7. Perut Kembung
    Perut kembung diakibatkan oleh terlalu banyaknya memakan makanan yang berlemak dan bergas seperti telur, gubis dan coca cola.

    Nah, itulah 8 Penyakit Yang Sering Terjadi Saat Puasa semoga bermanfaat.

    Jangan Serahkan Tumbuh Kembang Anak Sepenuhnya di Tangan Baby Sitter

    Merdekapost.com - Anak adalah harapan masa depan suatu bangsa. Harus dirawat dan dijaga masa depannya dengan kasih sayang orang tua. Keluarga merupakan benteng utama perlindungan anak.

    "Ironisnya, seringkali tanggung jawab tersebut didelegasikan secara tidak bertanggung jawab, atas nama kesibukan orang tua, atas nama karier dan lain-lain. Tanggung jawab terhadap anak diserahkan kepada pembantu, baby sitter dan pengasuh yang bisa jadi kita tidak pernah mengontrol kompetensi mereka," kata Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Soleh dalam perbincangan, Sabtu (23/2/2013).

    Karenanya, dalam buku 'Detik-Detik Perlindungan Anak', dia menuliskan bagaimana kekerasan yang terjadi pada pada anak terjadi di mulai dari keluarga. Buku berisi esai-esai itu mengupas persoalan yang kerap terjadi pada anak saat ini.

    "Untuk itu, orang tua, jika harus membutuhkan peran pengganti dalam mengasuh anak, harus dipastikan bahwa orang yang kita pasrahkan untuk kepentingan pengasuhan benar-benar memiliki kompetensi, baik aspek moralitas, pengetahuan, dan kemampuan," terang Niam.

    Kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga, jelas Niam, terutama yang melibatkan pengasuh, dan PRT, salah satunya karena tidak adanya seleksi dan kontrol dari oran tua,

    "Salah satu faktor terbesar yang menjadi embrio terabaikannya hak anak adalah disemai dari keluarga. Kasus anak terbesar yang terlaporkan di KPAI adalah karena faktor konflik rumah tangga, konflik suami-istri yang hampir selalu menyebabkan terciderainya hak anak, terlantar, dan terenggut hak kasih sayangnya. Kemudian seringkali anak jadi korban perebutan antara ayah dan ibunya. Untuk itu, perlu langkah-langkah promotif untuk menguatkan sendi-sendi keluarga," urainya.

    Memang tidak lantas baby sitter yang menjadi penyebab. Semuanya kembali kepada orang tua. Niam memaparkan dalam bukunya itu juga, soal kekerasan yang terjadi di lingkungan mulai di rumah hingga di sekolah. Faktor lainnya kekerasan pada anak juga karena kemiskinan yang mendera.

    "Anak-anak yang terlibat kekerasan, tawuran, dan pelanggaran hukum lain, mayoritas tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan keluarga yang tidak layak bagi anak, terutama dari keluarga yang broken home, tidak ada kepedulian, keluarga yang tertutup, keluarga yang sibuk dengan urusannya sendiri dan lain-lain," urainya.

    (choe)

    BACA JUGA :

    Saat Valentine Pria Cenderung Lebih Romantis daripada Wanita

    Pria tidak pelit untuk menghamburkan hadiah
    untuk pasangannya.
    Bagi wanita, perayaan romantis hanyalah sebuah keborosan.

    Merdekapost.com 
    - Di Hari Valentine, Cokelat, kartu ucapan dan bunga mawar menjadi momen yang dinanti oleh kaum hawa. Meski begitu, sebuah fakta terungkap bahwa hampir 50 persen wanita tidak suka dengan suasana romantis. Bahkan tak sedikit dari mereka mengabaikan momen kasih sayang ini.

    Melansir Telegraph, sebuah survei yang dilakukan oleh Intelijen Konsumen pada 2.000 wanita dan pria, mengadakan sebuah jejak pendapat tentang perayaan Valentine yang identik dengan hawa romantis. Hasilnya, sekitar 21,5 persen wanita mengatakan mereka tidak membuat persiapan khusus untuk menyambut momen tersebut. Hasil ini jauh lebih tinggi dibandingkan kaum pria yang hanya memiliki 14,5 persen.

    Menurut para wanita, menulis kartu untuk berbagi kasih sayang lebih baik, ketimbang merayakannya  cokelat atau dinner romantis. Bagi mereka ini hanyalah sebuah pemborosan. Beda lagi dengan  para pria. 

    Kesimpulannya, para pria lebih jauh mungkin untuk melakukan upaya dan menghabiskan uang untuk pasangan mereka, ketimbang wanita. Para peneliti mengatakan, dinner romantis, cokelat, bunga mawar dan kartu telah menjadi paketan Valentine untuk menunjukkan rasa cinta pada pasangannya. Bahkan, mereka juga tak pelit untuk menggatikan paket tersebut dengan sebuah perhiasan mewah. (choe)


    Berita Terpopuler


    Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
    Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs