Pesawat dengan warna dominan hitam ini memiliki bentuk zigzag yang mudah dikenali. Namun kecanggihan pesawat ini membuatnya sangat sulit dideteksi radar ketika mengudara. Dari sisi desain, pesawat jenis baru ini mirip dengan pesawat pengebom B-2 milik Angkatan Udara AS.
Pesawat pengebom B-2 milik AS (REUTERS/Hyungwon Kang/Files) |
"Pesawat ini menunjukkan masa depan penerbang kita, dan suara mereka sangat penting dalam proses ini," ucap James dalam acara Air Warfare Symposium yang digelar Asosiasi Angkatan Udara.
"Para penerbang yang usulan namanya terpilih, akan membantu saya mengumumkannya pada konferensi (Asosiasi Angkatan Udara) pada musim gugur ini," imbuhnya.
Pada Oktober tahun lalu, Pentagon mengumumkan Northrop Grumman sebagai pemenang kontrak untuk memproduksi pesawat pengebom jenis baru ini. Program ini berlangsung satu dekade dengan perkiraan menghabiskan anggaran hingga US$ 100 miliar. Angkatan Udara AS menginginkan 100 pesawat jenis baru ini, yang akan menggantikan pesawat pengebom B-52 dan B-1 yang mulai digunakan AS sejak tahun 1980-an silam.
Pesawat pengebom B-52 yang digunakan AS sejak Perang Dingin (AFP Photo/Raul Arboleda) |
(pam/oms)
sumber : detiknews.com
0 Comments:
Posting Komentar