Johan Budi: Persepsi Negatif Biasanya Muncul dari "Jokowi Haters"

Johan Budi: Persepsi Negatif Biasanya Muncul dari "Jokowi Haters"
Presiden Joko Widodo saat mengumumkan Johan Budi SP sebagai Juru Bicara Presiden di Istana Merdeka, Selasa (12/1/2015).

JAKARTA — Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi SP, membantah adanya bagi-bagi jabatan terkait pelantikan dewan pakar kelompok relawan Seknas Jokowi, Helmy Fauzi, menjadi Duta Besar RI untuk Mesir, oleh Presiden Joko Widodo.

Menurut Johan, Presiden menunjuk Helmy menjadi dubes karena pertimbangan pengalamannya.

"Presiden angkat seseorang pasti punya latar belakang kemampuan orang itu untuk menempati pos-pos dubes atau komisaris. Kalau memang dulunya relawan, ya kenapa tidak," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/2/2016).

Johan menekankan, penunjukan Helmy sebagai dubes bukan karena posisinya sebagai relawan Jokowi.

Ia menilai, persepsi adanya bagi-bagi jabatan sering kali muncul dari pihak yang berseberangan secara politik dengan Jokowi.

"Saya rasa bukan karena relawan. Persepsi muncul begitu dari yang tidak suka dengan Presiden Jokowi, haters," ujarnya.

"Kalau yang tidak suka Presiden, apa yang akan dilakukan (Presiden) pasti jelek. Saya ingin
sampaikan bagi yang belum tahu, kalau itu bukan bagi-bagi jabatan," lanjutnya.

Presiden Jokowi melantik 10 duta besar untuk negara sahabat. Salah satunya adalah Helmy Fauzi yang termasuk dalam Dewan Pakar Seknas Jokowi.

Helmy saat ini merupakan kader PDI Perjuangan dan memiliki pengalaman menguasai isu-isu internasional saat menjadi anggota Komisi I DPR RI periode 2009-2014.

Setelah dilantik sebagai dubes, Helmy mengaku akan mundur dari Seknas Jokowi. (Baca: Dilantik Jadi Dubes, Helmy Mundur sebagai Relawan Jokowi)

(pam/kompas.com)


Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs