![]() |
Ini 5 Pahlawan Asal Jambi, Ada Sultan Thaha Syaifuddin hingga Abundjani |
Jambi - Provinsi Jambi adalah salah satu provinsi di Sumatera Bagian Selatan. Sama seperti daerah lainnya, terdapat beberapa tokoh pahlawan asal Jambi.
Sebagai salah satu bagian dari negara Indonesia, Jambi telah berdiri sejak tahun 1401. Oleh karena itu, terdapat beberapa tokoh pahlawan yang berasal dari Jambi dalam upaya perjuangan kemerdekaan.
Nah, siapa saja pahlawan asal Jambi? Berikut 5 pahlawan asal Jambi sebagaimana dilansir dari detikSumbagsel.
5 Pahlawan Asal Jambi
1. Sultan Thaha Syaifuddin
Profil Sultan Thaha Syaifuddin
Nama Kecil: Raden Thaha Jayadiningrat
Tempat Lahir: Keraton Tanah Pilih, Kampung Gedang Jambi
Tahun lahir: 1816
Perjuangan Singkat Sultan Thaha Syaifuddin
Dikutip dari buku Sultan Thaha Syaifuddin oleh Masjkuri, Sultan Thaha Syaifuddin naik tahta pada tahun 1855. Sebelumnya ia menjabat sebagai perdana menteri di masa pemerintahan Sultan Abdurrahman.
Saat menjadi Sultan Jambi ia melakukan peninjauan ulang terhadap perjanjian dengan kesultanan Jambi yang berisi Jambi hanyalah dipinjamkan kepada Sultan Jambi. Akibatnya, Belanda menyerang Muara Kumpeh pada 25 September 1858. Membuat ia harus memindahkan pusat pemerintahannya ke daerah pedalaman.
Kemudian pada 31 Juli 1901 Sultan Thaha berhasil memporak-porandakan pasukan Belanda di Sarolangun. Setelahnya ia bersembunyi dan terus diikuti oleh Belanda hingga ke daerah Muara Tebo. Namun, Sultan Thaha tidak berhasil ditangkap Belanda hingga ia meninggal dunia. Sultan Thaha wafat pada 24 April 1904 saat usia 88 tahun di Muara Tebo.
2. Raden Mattaher
Raden Mattaher Foto: (Foto: Istimewa/doc. Buku Pandak Tarikh Kesatrai Jambi)
Profil Raden Mattaher
Nama: Raden Mattaher bin Pangeran Kusin bin Adi
Tempat Lahir: Dusun Sekamis, Kasau Melintang Pauh, Air Hitam, Batin VI, Jambi
Tahun Lahir: 1871
Perjuangan Singkat Raden Mattaher
Dilansir dari laman Ditjen Kebudayaan Kemdikbud, Raden Mattaher adalah seorang panglima perang Jambi. Ia memimpin pasukan Jambi setelah kematian Sultan Thaha Syaifuddin pada tahun 1904.Kecerdasannya dalam mengatur strategi membuat ia menjadi panglima yang ditakuti Belanda pada saat itu.
Dalam penyerangannya, ia dikenal sebagai Singo Kumpeh. Julukan tersebut diberikan setelah Raden Mattaher terlibat langsung dalam perang Kumpeh (di Sungai Kumpeh) dengan menyerang kapal Belanda pada tahun 1902.
Perjuangan Raden Mattaher berakhir pada 10 September 1907. Ia tewas oleh sedadu KNIL di rumahnya sendiri. Jejak dari Raden Mattaher berupa Jari kelingking miliknya yang putus dalam pertempuran hebat melawan Belanda di sebuah desa di Muaro Jambi pada tahun 1907 sebelum kematiannya.
3. Depati Parbo
Profil Depati Parbo
Nama: Kasib Gelar Depati Parbo
Tempat Lahir: Desa Lolo, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi
Tahun Lahir: 1839
Perjuangan Singkat Depati Parbo
Dilansir dari Kemdikbud, Belanda masuk ke Kerinci pada tahun 1900 lewat Mukomuko, Bengkulu. Saat itu kehadiran Belanda tidak diterima oleh masyarakat Kerinci.
Belanda kemudian mengirim dua utusan untuk membujuk depati di alam Kerinci utntuk menerima kedatangan mereka. Namun, pasukan Depati Parbo saat itu justru membunuh salah satu dari utusan tersebut dan membuat pasukan Belanda marah.
Kemudian pada tahun 1901, Depati Parbo memimpin rakyat Kerinci untuk melawan Belanda di Manjuto Lempur pada tahun 1901. Selama pergerakan Depati Parbo, Belanda selalu memperhatikan gerak geriknya yang selalu menjadi penghalang Belanda untuk menguasai kerinci.
Mengetahui pentingnya peran Depati Parbo akhirnya Belanda mengajak Depati Parbo untuk berunding pada tahun 1903. Namun ternyata itu hanyalah siasat Belanda untuk menangkap Depati Parbo. Kemudian Ia diasingkan ke Ternate selama 25 tahun dan dipulangkan pada tahun 1927. 2 tahun kemudian, tepatnya pada 1929 ia menghembuskan nafas terakhirnya di kampung halamannya di Dusun Lolo.
4. Ratumas Sina
Profil Ratumas Sina
Nama: Ratumas Sina
Tempat Lahir: Kampung Pudak, Kumpeh
Tahun Lahir: 1887
Perjuangan Singkat Ratumas Sina
Dilansir dari laman Kemdikbud, Ratumas Sina dibesarkan dalam kawasan perkebunan di Kampung Pudak. Ia mulai ikut berperang pada awal tahun 1900 saat berusia 13 tahun setelah dinikahkan dengan seorang anggota pasukan berani mati dibawah komando Wakil Panglima Perang wilayah Merangin.
Namun, pada tahun 1902, Suaminya tumbang di medan perang dan mayatnya diperlakukan dengan keji. Hal itu kemudian membuat Ratumas Sina marah dan menyerang Belanda bersama pasukan Haji Umar.
Ratumas Sina terus mengikuti penyerangan dan bergerilya bersama dengan pasukan Haji Umar. Selama ia mengikuti pasukan gerilya, ia sempat mempelajari ilmu bela diri dan kesaktian kanuragan.
Nama Ratumas Sina menjadi satu-satunya pejuang perempuan asal Jambi yang diketahui secara tertulis. Ia sempat tertangkap dan diasingkan ke Lumajang oleh Belanda. Perjalananan hidup Ratumas Sina berakhir pada usia 80 tahun.
5. Abundjani
Abundjani Foto: (Foto: Istimewa/Pemprov Jambi)
Profil Abundjani
Nama: Abundjani
Tempat Lahir: Batang Asai, Kabupaten Sarolangun - Bangko (Merangin)
Tahun Lahir: 24 Oktober 1918
Perjuangan Singkat Abundjani
Abundjani adalah perintis Angkatan Pemuda Indonesia (API) sebagai bagian dari BKR (Badan Keamanan Rakyat). Ia diangkat menjadi Komandan BKR Jambi dengan pangkat Kolonel hingga tahun 1949.
Pada 1950 ia mengundurkan diri dari BKR atau saat ini TNI. Hal tersebut membuat pangkatnya sebagai kolonel turun menjadi Letnan Kolonel.
Ia beralih menjadi pengusaha yang mendirikan Badan Keuangan Perjuangan. Peran besarnya adalah dalam memindahkan pusat pertahanan dan pemerintahan ke Jambi Ulu pada saat agresi 29 Desember 1948.
Nah, itulah 5 pahlawan asal Jambi, lengkap dengan profil dan perjuangan singkatnya. Dua diantara nama tersebut telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional, yakni Sultan Thaha dan Raden Mattaher. Semoga bermanfaat ya detikers!
*Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
*Berbagai sumber lainnya