![]() |
Keluarga Korban ZK Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Penancap Kunci Motor di Kepala Anaknya.(ist/mp.com) |
SUNGAI PENUH, Merdekapost – Penderitaan ZK, seorang remaja di Hamparan Rawang Kota Sungai penuh yang menjadi korban pengeroyokan brutal hingga ditancapkan kunci motor di bagian kepala, masih terus berlanjut. Saat ini, ZK baru saja menjalani operasi besar di Rumah Sakit M. Djamil Padang untuk menyelamatkan nyawanya.
Dilansir dari Malalaipos.id, Pihak keluarga ZK saat ini mendesak keras agar Kepolisian Resor (Polres) Kerinci segera menangkap seluruh pelaku yang terlibat dalam aksi kekerasan keji tersebut. Tuntutan ini muncul seiring dengan kondisi korban yang memprihatinkan dan beban biaya pengobatan yang sangat berat.
Baca Juga: Pelajar di Sungai Penuh Dikeroyok, Kunci Motor Menancap di Kepala
Keluarga ZK, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa kondisi anaknya sangat mengkhawatirkan setelah mengalami luka parah di kepala.
“Anak kami sudah dioperasi di RS M. Djamil Padang. Kami sekeluarga terpukul sekali melihat kondisi ZK. Luka akibat ditancapkan kunci motor itu sangat serius,” ujarnya dengan nada pilu.
Beban Biaya Menggunung, Capai Rp 40 Juta
Selain kondisi psikis dan fisik ZK yang membutuhkan waktu pemulihan panjang, keluarga juga dibebani dengan biaya pengobatan yang fantastis. Keluarga ZK mengaku telah mengeluarkan biaya hampir Rp 40 juta untuk penanganan medis dan operasi di Padang.
”Kami ini orang tidak mampu. Biaya hampir Rp 40 juta itu sangat mencekik kami. Kami berharap keadilan ditegakkan, dan pelaku segera ditangkap agar bertanggung jawab atas perbuatannya, juga menanggung biaya yang sudah di keluarkan,” lanjutnya.
Keluarga berharap, dengan penangkapan para pelaku, proses hukum dapat berjalan cepat dan memberikan efek jera.
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga masih menunggu langkah konkret dari Polres Kerinci terkait penangkapan para terduga pelaku pengeroyokan tersebut. Kasus ini menjadi sorotan publik di Sungai Penuh Kerinci, menuntut ketegasan aparat dalam menindak kekerasan, terutama yang melibatkan senjata tajam atau benda berbahaya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kerinci AKP Very Prasetyawan ketika dikonfirmasi awak media pada Sabtu, (18/10/2025) terkait kasus ini menyatakan bahwa saat ini sedang dalam proses penyelidikan.
“Saat ini masih dalam proses penyelidikan, memeriksa saksi- saksi,” ujar kasat Reskrim.(adz)