Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Pondok Gede Inspektur Satu Ardyan Yudo menjelaskan, korban ditemukan tewas setelah Prabowo, 45 tahun, majikannya, menghubungi telepon selularnya. Namun, telepon itu tak mendapat jawaban, bahkan pesan singkat yang dikirim pengusaha itu tak mendapatkan respons.
"Majikannya menelepon karena ia ingin segera berangkat kerja," kata Yudo, Senin, 22 Juni 2015. Karena itu, Prabowo kemudian memerintahkan pembantunya bernama Rastinah, 51 tahun, memeriksa ke rumah kontrakan Wawan. Sampai di lokasi, pintu rumah kontrakan diketuk tapi tak ada respons.
"Sempat diintip dari jendela, waktu dipanggil tidak dijawab," ujar Yudo. Merasa curiga, Rastinah lantas meminta bantuan warga setempat untuk mengecek kondisi Wawan. Hasilnya, setelah pintu didobrak Wawan ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan posisi tidur di atas kasur.
Yudo menambahkan, diduga sopir pribadi Prabowo itu tewas karena sakit. Sebabnya, tak ditemukan bekas penganiayaan di tubuhnya. Hal ini diperkuat dengan pengakuan keluarganya yang menyatakan bahwa Wawan memiliki riwayat penyakit asma. "Bahkan pernah dirawat di rumah sakit karena penyakitnya," ucap Yudo.
ADI WARSONO/TEMPO.CO
0 Comments:
Posting Komentar