Pasar tradisional menjadi sasaran yang paling banyak disorot, mengingat peredaran uang palsu cukup besar berpotensi terjadi di sana. Kebutuhan yang semakin tinggi jelang hari raya membuat masyarakat lebih konsusmtf untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti membeli daging, telur, kelapa, serta beberapa bahan dasar untuk membuat kudapan dihari Lebaran.
"Dari pasar itu, oknum menyebar uang-uang palsu," kata Ketua Harian YLKI Sudaryatmo, seperti dikutip dari merdeka.com.
Uang palsu memang kini semakin canggih dan cukup identik dengan aslinya. Banyak yang belum tau bagaimana cara membedakan uang asli atau palsu, terlebih ketika uang tersebut terlipat, lecek, ataupun kotor.
Nah, dalam hal ini Bank Indonesia secara intensif selalu memberikan informasi kepada masyarakat agar sigap dan cukup paham dengan cara membedakan uang asli atau palsu yang beredar.
Mungkin secara fisik perbedaannya sedikit terasa di tekstur uang. Namun apabila diperhatikan, uang palsu umumnya memiliki tekstur halus sedangkan uang asli memiliki tekstur lebih kasar.
"Uang asli itu angka-angka nominal itu menonjol," kata Peter Jacobs, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
BACA JUGA :
0 Comments:
Posting Komentar