Adirozal : Pembangunan Museum SAK untuk Rawat dan Abadikan Benda Budaya Suku Kerinci

Adirozal  : Pembangunan Museum SAK untuk Rawat dan Abadikan  Benda Budaya Suku Kerinci
Gedung Museum Sakti Alam Kerinci yang sedang dilanjutkan pembangunannya. (BVJ)
KERINCI, MERDEKAPOST.NET -  Pembangunan  Gedung Museum Sakti Alam Kerinci  yang dibangun  menggunakan dana APBN oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia  sangat bermanfaat untuk  menyimpan dan  mengabadikan  kebudayaan Suku Kerinci, untuk itu  kedepan dengan siapnya bangunan Museum ini kita  mengharapkan agar  masyarakat adat, dan para kolektor  benda benda budaya suku Kerinci untuk  menyerahkan kepada pihak Museum untuk  menjaga dan  merawat aset kebudayaan suku Kerinci.

Hal ini disampaikan  Bupati Kerinci Dr.H.Adirozal,M.Si  dalam wawancara khususnya dengan wartawan media ini di ruang kerjanya kemaren, Suku Kerinci  sebagaimana  dengan penelitian para ahli  disebutkan sebagai salah satu tertua yang ada di dunia, berbagai peninggalan kebudayaan  seperti artefak, benda budaya laiinya masih banyak terdapat di alam Kerinci dan dipelihara oleh masyarakat adat dan dijadikan sebagai benda pusaka yang hanya di perlihatkan pada saat kenduri Sko.

Setidak tidaknya  masyarakat adat yang masih  menyimpan  benda budaya  baik yang benda maupun benda budaya tak benda  memberikan Replika untuk di pamerkan  kepada  para pengunjung “Kata H.Adirozal,M.Si”

Menurut Bupati Kerinci Dr.H.Adirozal,M.Si. dialam Kerinci  hingga saat ini masih banyak terdapat  naskah naskah kuno yang dituliskan  dengan menggunakan aksara Incung, sebagian besar naskah kuno tersebut  di tulis  diata media tanduk kerbau, tanduk kambing dan ruas ruas buluh, selain itu di  alam Kerinci juga terdapat Naskah Undang Undang  Melayu tertua di dunia yang  disimpan oleh masyarakat adat di Desa Tanjung Tanah Kecamatan Danau Kerinci, sedangkan di Seleman masih terdapat  sisa sisa bangunan rumah tradisional Suku Kerinci.

Di Pulau Tengah  terdapat Masjid Kuno tertua yang ada di alam Kerinci, demikian juga dengan di Siulak terdapat bangunan rumah kuno,  tabuh larangan yang masih di rawat oleh masyarakat setempat, selain itu hingga saat ini di alam Kerinci masih terdapat  seni dan kebudayaan purba seperti tari Asyik, tari Niti Mahligai  dan atraksi atraksi budaya yang uniek dan spesifik.

Dengan  dibangunnya Museum Sakti Alam Kerinci di kawasan lokasi pusat kegiatan Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK) di Sanggaran Agung Kecamatan Danau Kerinci kita akan pamerkan  benda benda budaya  maupun replika  kebudayaan Suku Kerinci”Imbuh H.Adirozal.M.Si”.

Informasi yang dipeoleh  menyebutkan bahwa belum lama ini Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (Dit. PCBM) melakukan pemantauan dan evaluasi untuk mengetahui progress pelaksanaan pembangunan Museum Kerinci yang telah memasuki tahap ke dua, dan mengecek perencanaan tahap ke tiga hingga akhir pembangunan Museum. Kegiatan ini dilaksanakan pada 29 hingga 31 Agustus 2015 di lokasi pembangunan Museum Kerinci, di wilayah Kabupaten Kerinci, Jambi.

 Dilokasi tim dari Dit. PCBM bertemu PPK kegiatan pembangunan museum Kerinci, pihak pelaksana pekerjaan dan konsultan pengawas. Dari hasil pemantauan ditemukan beberapa hal yang penting untuk menjadi perhatian, Informasi itu juga  menyebutkan Perencanaan pembangunan museum Kerinci pada 2015 berubah dari perencanaan awal, setelah mendapatkan masukan dari Bapak Jimmy ketika dilakukan evaluasi awal yang dilakukan di Dit. PCBM.

Perubahan tersebut menyangkut lingkup pekerjaan dengan mengurangi pembuatan lantai. Anggarannya dialihkan untuk penyelesaian atap dan plester dinding. Hal ini disebabkan anggaran yang ada tidak akan mencukupi untuk menutupi seluruh rencana pada 2015.

Jika dipaksakan menyelesaikan sesuai rencana awal, maka kualitas bangunan akan sangat rendah. Oleh karena itu anggaran pembuatan lantai dihilangkan dan menambah kualitas plester dinding yang ternyata permukaannya sangat luas. Luas dinding yang harus diplester perkiraannya salah pada rencana awal, sebab banyak kisi-kisi ruangan yang membutuhkan plester yang banyak.
Menurut sumber itu ruang pamer tetap cukup luas dan tidak ada partisi, sehingga penyajiannya bisa diatur sedemikian rupa dengan arsitektur yang menarik dan fleksibel.Pada tahun depan, pihak Dinas Poraparbud Kabupaten Kerinci berencana untuk mengajukan lagi proposal untuk menyelesaikan pekerjaan, yaitu pembuatan lantai dan pengecatan dinding.

Sementara itu Pekerjaan arsitektur dan penyusunan storylinejuga akan diselesaikan setelah pekerjaan struktur selesai. Direncanakan juga akan mengajukan prosposal ke Ditjen Kebudayaan. Dan karena  posisi museum yang berada pada kelerengan yang cukup curam, tepatnya di lereng bukit sebelah Danau Kerinci, maka untuk mengunjungi museum harus menaiki jalan yang cukup curam. Oleh sebab itu diperlukan penataan landscape museum agar pengunjung nyaman dalam mengunjungi museum. Sedangkan Basement akan dimanfaatkan sebagai area parkir kendaraan. Area parkir ini sangat luas sehingga dapat menampung cukup banyak kendaraan (mobil dan motor). Terutama saat diadakannya festival kerinci yang diselenggarakan setiap tahun.

Sumber itu juga  menyebukan tim pelaksana dari Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) masih sama dengan tim pada tahun lalu, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan lebih terkoordinasi, karena hanya melanjutkan pekerjaan tahun sebelumnya. Selain itu tim juga semakin solid dalam mengelola keuangan yang dianggarkan. Dan Pihak pengawas dan pelaksana telah berkoordinasi dengan baik, sehingga jika ditemukan permasalahan dapat langsung dikomunikasikan dan dicari pemecahannya.
Insya Allah pekerjaan pada tahun ini berakhir pada 14 Desember 2015. Diharapkan pengawasa dapat mengontrol pekerjaan, sehingga tidak ada kemunduran jadwal. Selain itu proses penyelesaian administrasi harus segera dilakukan segera setelah pekerjaan selesai sehingga tidak akan terjadi kesalahan yang ditemui ke depan.

Firmansyah,SE Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Museum Sakti Alam Kerinci ketika di hubungi Jumat siang 6/11  menyebutkan, Insya Allah Pembangunan Museum Tahap III akan diselesikan tepat pada waktunya, selaku PPK kita telah  memerintahkan pihak pelaksanaan pembangunan untuk mengerjakan pekerjaan tepat waktu dengan tetap mempedomani  Beztek yang sudah disetujui oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Untuk Tahap III Pembangunan Museum  meliputi pemasangan Atap, Plaster dinding, pemasangan pintu,jendela dan pemasangan insttilasi Listrik PLN, dan untuk penyelesaiakn pisik ditargetkan akan rampung pada  Tahap ke  empat pada tahun 2016  termasuk pembangunan dan penataan Interior
Hingga Saat ini  Pembangunan museum  sampa tahap ketiga  khusus untuk pembangunan  pisik telah menelan dana  APBN sebesar Rp 7 Milyard  lebih,dan mudah mudahan  semua  bangunan pisik dapat kita rampungkan  pada tahun anggaran  mendatang”kata Firmansyah,SE”

Sumber  dari Direktorat  PCBM Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia   menyebutkan bahwa  pihak PCBM telah memberikan rekomendasi, dinatara rekomendasi iyu  ialah- Perlu dilakukan perencanaan yang matang agar pada 2016 ini semua tahap pembangunan, termasuk pekerjaan interior/arsitektur dapat diselesaikan dengan baik, terlebih jika dapat dilakukan simultan antara pekerjaan interior/arsitektur dengan penyusunan storyline, maka diharapkan museum dapat dibuka untuk umum pada 2017,sedangkan penyusunan storylinemuseum harus melibatkan ahli yang kompeten, termasuk ahli dari pusat, sehingga diharapkan hasilnya menjadi lebih baik dan dapat dipertanggungjawabkan; sementara itu untuk merapikan lingkungan museum diperlukan penataan landscapemuseum yang seharusnya bisa dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kerinci.
Jaafar Kadir,S.Pd.

Budayawan  alam Kerinci  dan Budhi Vrihaspathi Jauhari Penerima PIN Emas dan Anugerah Kebudayaan Tingkat Nasional   menyambut baik  Pembangunan Museum Sakti Alam Kerinci yang di bangun di Sanggaran Agung Kecamatan Danau Kerinci, dan lokasi Museum Sakti Alam Kerinci ini  sangat bermanfaat untuk  merawat benda benda budaya suku Kerinci

Menurut Penerima Anugerah Kebudayaan tingkat Nasional itu,  di wilayah Kerinci bahagian Selatan  merupakan  salah satu pusat peradaban suku Kerinci, di wilayah Kerinci Selatan   banyak di temui artefak artefak benda budaya seperti batu selindrik  dan batu patah di Muak, batu Meriam di Lolo,Batu Gong  dan ratusan  artefak dan benda benda budaya yang memiliki nilai nilai sejarah  dan peradaban.
Untuk  menunjang kehadiran Museum Sakti Alam Kerinci kita menyarankan agar  di lokasi   museum ini juga di bangun  Replika lumbung padi khas Kerinci, Replika rumah larik,replika masjid kuno  dan replika  benda benda cagar budaya. (Budhi.VJ Rio Temenggung Tuo)


Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar





Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs