Tiga Bulan Belum Gajian, Kades dan Perangkat Desa Kerinci Menjerit

Ketua PPDI Kerinci saat memberi berkas ke pemda Kerinci


Merdekapost.com - Belum cairnya alokasi Anggaran Dana Desa (ADD) membuat kepala desa dan perangkat desa di kabupaten kerinci menjerit. Gaji atau penghasilan tetap (siltap) kades dan perangkat desa juga belum bisa dicairkan selama 3 bulan.

Ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Kerinci Aswardi mengatakan kalangan perangkat desa di kerinci memang mengeluhkan belum cairnya alokasi Anggaran Dana Desa (ADD).

"Tidak dicairkannya anggaran ADD itu berimbas pada tersendatnya siltap kepala desa dan perangkat serta operasional kegiatan kerja pemerintah desa di kerinci," kata Aswardi kepada wartawan, Kamis (14/3/2024)

Menurut Aswardi, kekecewaan para perangkat desa itu sangat mendasar. Sebab, selain belum cairnya siltap atau gaji selama 3 bulan pada 2024, yakni pada Januari, Februari dan Maret, yang mana gaji perangkat desa sudah diterapkan aturan bayar setiap bulan.

”Pada tahun sebelumnya DPMD sudah menyepakati siltap perangkat desa di bayar setiap bulan, namun sampai saat ini siltap tahun 2024 belum ada sama sekali masuk ke rekening perangkat. kami sudah melakukan komunikasi dengan DPMD, namun perbup selalu dijadikan alasan atas keterlambatan bayar" ujarnya.

Saat itu, kata Aswardi, Pihaknya meminta agar siltap 2024 bisa dibayarkan tepat waktu setiap bulan.

"Kenyataannya siltap bulan Januari sampai bulan Maret tetap saja mengalami keterlambatan," jelasnya.

Para perangkat desa di kerinci, tutur Aswardi, berharap agar siltap yang tertunggak bayar ini segera bisa dicairkan penuh selama 3 bulan, apalagi ini bulan puasa menghadapi lebaran, kebutuhan keluarga semakin meningkat. Pihaknya juga berharap bulan-bulan selanjutnya siltap bisa dibayar tepat waktu setiap bulan.

"Kami ingin pemerintahan desa, khususnya pelayanan kepada masyarakat di desa tetap berjalan dengan baik, jangan sampai akibat adanya keterlambatan pencairan ini terjadi kegaduhan sehingga menghambat pelayanan masyarakat. Namun kami juga tidak bisa menghalang-halangi jika perangkat desa harus turun ke jalan untuk menuntut hak-hak perangkat," tandas Aswardi.

Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Kerinci Syafril Hayadi saat di konfirmasi, menyampaikan, siltap perangkat desa akan segera di cairkan sebelum lebaran  karena saat ini masih terkendala dengan proses perbup.

"untuk penghasilan tetap perangkat desa kabupaten kerinci masih dalam proses perbup, dan mohon doa nya semoga perbup segera diselesaikan dan segera di cairkan sebelum lebaran ini," ujarnya.

Data yang dihimpun menyebutkan, besaran penghasilan tetap (siltap) di Kabupaten Kerinci masih di bawah PP Nomor 11 Tahun 2019, beda dengan kabupaten lain yang ada di propinsi jambi yang sudah mengikuti aturan tersebut. Untuk siltap Kabupaten Kerinci, kepala desa, besaran gaji tetapnya Rp. 2.550.000, sekretaris desa Rp 1.850.000, dan kepala seksi Rp 1.300.000, kepala dusun Rp. 1.200.000, ketua BPD Rp.800.000, Wakil Ketua BPD Rp. 750.000, sekretaris BPD Rp. 650.000, anggota BPD Rp. 600.000. (rdp)

Polresta Jambi Tangkap 3 Pelaku Kepemilikan Narkotika dengan Jumlah yang Cukup Fantastis

Press Release Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi mengatakan barang bukti yang disita itu diamankan dari tiga orang pelaku dengan inisial RA (25) ditangkap di Kota Padang, kemudian DA (19) ditangkap di Kota Jambi dan pelaku inisial BA (47). (ist)

JAMBI - Tim Satresnarkoba Polresta Jambi berhasil mengungkap peredaran narkotika jenis sabu dan ganja dengan jumlah yang cukup fantastis.

Pengungkapan kasus ini, dipimpin Kompol Johan C Silaen dan dalam operasi ini Tim Satresnarkoba mengamankan sebanyak 39,5 kilogram ganja, 384 gram sabu dan juga dan senjata api organik buatan Rusia.

Dalam press release, Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi mengatakan barang bukti yang disita itu diamankan dari tiga orang pelaku dengan inisial RA (25) ditangkap di Kota Padang, kemudian DA (19) ditangkap di Kota Jambi dan pelaku inisial BA (47).

Lebih lanjut, kata Kapolresta, pelaku RA (25) ditangkap atas kepemilikan narkotika jenis ganja seberat 17 Kilogram, DA (19) atas kepemilikan ganja 22 Kilogram dan pelaku BA (47) ditangkap atas kepemilikan Sabu seberat 348 gram dan juga senjata api.

Menurut keterangan dari kedua orang pelaku narkotika jenis ganja ini mereka dapatkan dari dua tempat yang berbeda yaitu Mandailing Natal, Sumatera Utara dan dari Kabupaten Bireun, Aceh.

“Mereka kita kategorikan pengedar, mereka membawa ganja ini dengan jalur darat menuju ke Jambi,” katanya. Senin (29/1/24).

Dari tiga orang pelaku tersebut, satu diantaranya saat ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara karena alasan kesehatan.

Atas perbuatannya, ketiga pelaku ini diancam pasal 111 ayat 2 atau 114 ayat 2 undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. (adz)

Awal Kisah Edi Pendulang Emas Hanyut, Kemudian Agus Tim SAR yang Diturunkan Mencari Edi Ikut Hanyut Terseret Arus

Tim Basarnas Terus melakukan upaya pencarian korban hanyut di Sungai Penetai Batang Merangin Kerinci - Jambi . INSERT : Korban Hanyut Edi pendulang emas dan M Agus anggota tim Basarnas (Doc/Merdekapost.com). 

Kerinci, JAMBI  - Seorang Pendulang emas bernama Edi Suparman (35), warga Pesisir Bukit Kota Sungai Penuh, Jambi dilaporkan hanyut saat bekerja mendulang emas. 

Kemudian Tim SAR diturunkan untuk melakukan pencarian korban Edi, Kejadian itu terjadi di Sungai Batang Penetai, Desa Muara Hemat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Jambi, pada Jumat (12/1/2024) lalu sekira pukul 22.30 WIB.

"Berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa korban hanyut saat sedang bekerja mendulang emas di air Sungai Batang Penetai," kata Kapolsek Batang Merangin Iptu Julisman, Sabtu (13/1/2024) lalu.

Julisman menerangkan bahwa korban pergi ke Sungai Batang Penetai itu sejak Rabu (10/1/2024) bersama beberapa orang penambang emas ilegal lainnya. Korban sempat dikabarkan memancing, namun dari hasil penelusuran informasi korban ternyata tengah mendulang emas.

"Korban dan teman-temannya bukan pergi memancing tetapi pergi menambang emas menggunakan mesin penyedot (robin) di Sungai Batang Penetai," jelasnya.

Upaya pencarian korban terus dilakukan oleh Basarnas bekerjasama dengan Polres Kerinci. (Doc/Polres Kerinci)

Lokasi korban hanyut itu diketahui telah masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Adapun perjalanan dari pemukiman Desa Muara Hemat ke lokasi melewati hutan dengan perjalanan memakan waktu sekitar 8 jam.

"Lokasi hanyut di Sungai Penetai lebih kurang perjalanan 8 jam dari Desa Muara Hemat melalui hutan rimba". tuturnya.

Saat ini, Tim SAR gabungan Basarnas, TNI, Polri, dan masyarakat berupaya melakukan pencarian dengan menyisir sungai.

"Kami telah melakukan kordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kerinci dan pihak SAR," katanya.

Sementara itu, Humas Basarnas Jambi Luthfi mengatakan personel SAR sudah berada di lokasi untuk melakukan pencarian. Hingga Sabtu sore, proses pencarian masih dilakukan.

"Iya, tim Basarnas juga turun untuk melakukan pencarian," ujarnya.

Upaya pencarian korban terus dilakukan oleh Basarnas bekerjasama dengan Polres Kerinci. (Doc/Basarnas Jambi)
Diduga Perahu Bocor, 1 Anggota Tim SAR yang Bertugas Mencari Edi Ikut Hanyut di Sungai Penetai

Perahu Basarnas Cabang Jambi di Kerinci-Sungaipenuh dikabarkan bocor menghantam batu atau kayu ketika mereka melakukan terhadap pencarian warga penambang emas bernama Edi yang hanyut di Sungai Penetai Kecamatan Batang Merangin, Kerinci, Jambi, Jumat (11/1/2024) lalu.

Bocornya perahu basarnas mengakibatkan 5 orang Tim Basarnas dikabarkan Hanyut, 4 Dikabarkan berhasil selamat, 1 orang anggota Basarnas belum ditemukan.

Kapolres Kerinci AKBP M Mujib dikonfirmasi membenarkan adanya informasi tersebut, saat ini anggotanya sedang berada dilokasi kejadian di Batang Merangin. “Iya, anggota kita lagi mengumpulkan data dilapangan,” ujar Kapolres Kerinci AKBP M Mujib, Minggu (14/1/2024).

Data yang diperoleh, Tim Basarnas Posko Kerinci-Sungaipenuh sedang melakukan pencarian warga (Edi) yang hanyut di Sungai Penetai, pada Pukul 11.00 Pagi Tim Basarnas sebanyak 5 orang menyisir ke Sungai Penetai Dimana lokasinya warga Kota Sungai Penuh Edi Suparman (35) hanyut tersebut.

Baju Pelampung Salah seorang anggota Tim Basarnas Pos Kerinci Agus (27) ditemukan disungai didesa Birun, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin. (Doc/Basarnas Jambi)

Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman dikonfirmasi membenarkan, laporan sementara dan sudah dilaporkan ke pimpinan Bapak Kapolres Kerinci. 

“Iya, sekarang anggota sedang dilokasi, karena dilokasi signal hanphone tidak ada,” katanya. 

"Salah seorang anggota Tim Basarnas Pos Kerinci M Agus (27) hanyut di Sungai Batang Merangin saat bertugas melakukan pencarian orang hilang terbawa arus sungai, Minggu (14/1/2024)". Ujarnya

Agus terseret arus sungai saat perahu karet yang dinaikinya terbalik sewaktu melakukan pencarian orang hilang di sungai penetai.

Saat ini pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan dari pihak TNI/Polri, Basarnas, Tim Kesehatan dan masyarakat sekitar,” kata Kapolsek Batang Merangin, Iptu Julisman, Minggu (14/1/2024) sore.

Dikatakanya, sejauh ini tim baru menemukan baju pelampung yang dipakai korban saat tenggelam terseret arus sungai.

“Untuk baju pelampung korban yang hanyut ditemukan di Birun Kecamatan Pangkalan Jambu kabupaten Merangin. Untuk saat ini pencarian masih tetap dilakukan dengan mengikuti arus sungai tersebut,” Ujarnya.

Tim Basarnas Kerinci-Sungai Penuh melakukan pencarian warga dan anggota SAR yang hanyut di Sungai Penetai. (Foto: Basarnas jambi)

Sementara itu Humas SAR Jambi, Luthfi mengatakan telah terjadi insiden terhadap tim yang sedang melakukan pencarian terhadap korban hanyut di Sungai Penetai, Kabupaten Kerinci.

“Sementara untuk kronologi serta lainnya akan kami infokan nanti dikarenakan di lokasi terkendala akses dan sinyal. Doakan kami agar dapat selalu diberikan keselamatan,” ucapnya.

Hari Ketiga, Update Perkembangan Pencarian Tim SAR Kerinci yang Hanyut

Upaya pencarian korban hanyut di sungai penetai terus dilakukan. (Doc/Basrnas)

Sudah Memasuki hari ketiga pencarian anggota Basarnas Kerinci M Agus Farurrazi dan hari keempat pencarian Edi Suparman warga Pesisir Bukit Kota Sungaipenuh yang hanyut saat mendulang emas di sungai penetai belum membuahkan hasil, Selasa (16/1/2023). 

Pencarian dilakukan oleh beberapa tim, tim gabungan terdiri dari Kepala Basarnas Jambi, Basarnas Muaro Bungo, Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman, Camat, Kanit Binmas, Babinsa, perangkat Desa Muara Emat, Birun serta Masyarakat setempat.

Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman mengatakan, hingga Senin pukul 17.30 WIB pencarian kedua korban yang hanyut itu belum ditemukan.

“Sejak pagi hingga sore pencarian dilakukan menyisir Sungai Batang Merangin Desa Muaro Imat dan Desa Birun Kabupaten Merangin belum ditemukan, pencarian dilanjut besok mengingat cuaca dan air Sungai sangat deras,” ujar Kapolsek.

Untuk tim pencarian dibagi menjadi beberapa tim ada yang menyisir ke dalam hutan penetai dan ada yang menyisir Sungai.

“Untuk saat ini yang baru di berangkatkan kehutan Penetai berjumlah 3 orang untuk bergabung dengan tim yang lebih dahulu di berangkatkan sehingga semua berjumlah 10 orang. 

Kemudian, Tim yang lainnya menyisir di sepanjang sungai mulai dari persimpangan sungai Penetai sampai ke aliran sungai Desa Birun Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin,” jelasnya.

Informasi dan keterangan yang diperoleh dari keluarga M. Agus Farurrazi, Arshaka menyampaikan bahwa korban M. Agus Farurrazi adalah seorang atlet Bilyar Kota Sungai Penuh Dirinya berasal dari Medan, Dia memiliki istri yang saat ini sedang hamil tua anak pertama. 

“Mudah-mudahan Sahabat kami cepat ketemu,” ucapnya. Senin malam (15/01/2024). 

Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih terus dilakukan, tim gabungan dari Basarnas, Polres Kerinci dibantu warga sekitar serta keluarga korban mengalami kesulitan dikarenakan dilokasi yang terus menerus diguyur hujan.

(hza)

Institut Teknologi Bandung (ITB) lakukan Program Pengembangan Pariwisata Berkualitas di Desa Wisata Pentagen

Foto : ITB Bersama Pengurus Desa Wisata Pentagen

Merdekapost.com - Desa Pentagen merupakan salah satu desa yang menerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 untuk kategori homestay. Masuknya Desa Wisata Pentagen sebagai salah satu penerima ADWI tahun 2022 menjadi pintu masuk bagi berbagai pihak untuk turut membantu desa ini agar dapat terus berkembang.

Kementerian Pariwisata meminta kepada ITB untuk juga berkontribusi dalam peningkatan kualitas dan kapasitas desa wisata Pentagen. Sebagaimana diketahui ITB memiliki Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan (P-P2Par) yang merupakan pusat penelitian pariwisata tertua di Indonesia yang selama ini telah banyak berkiprah dalam pengembangan kepariwisataan Nasional.

Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan (LPPM) ITB melalui Kepala P-P2Par yaitu Prof. Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat Putro, DEA., menginisiasi program Pengembangan Pariwisata Berkualitas di Desa Wisata Pentagen, Danau Kerinci Jambi. Tim yang ikut terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari Abadi Raksapati, M.Sc., Rikeu Rugarmika, S.T., M.Par., Syafira Ayudarechta T, S.Ant., Marisa Yuliana Dewi, S.T.

Ketua tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Abadi menyampaikan, Program Pengembangan Pariwisata Berkualitas di Desa Wisata Pentagen, Danau Kerinci Jambi. Dilakukan selama kurun waktu Maret hingga November 2023. Ada tiga program utama yang dilakukan yaitu Pendampingan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, Pendampingan Pengembangan Produk Pariwisata dan Pendampingan Pengembangan Homestay.

"Kedatangan kami di desa pentagen ini adalah untuk membawa tiga program pengembangan pariwisata berkualitas di desa wisata pentagen, program utama terdiri dari Pendampingan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, Pendampingan Pengembangan Produk Pariwisata dan Pendampingan Pengembangan Homestay", kata Abadi.

Desa Wisata Pentagen saat ini hanya memiliki satu daya tarik wisata yaitu Taman Pertiwi. Keberadaan Taman Pertiwi sangat vital dalam menyokong keberlangsungan desa wisata, oleh karena itu perlu ada alternative produk pariwsiata lain yang bisa dikembangkan oleh desa wisata pentagen. 

Abadi juga menyampaikan, adapun produk wisata yang di kembangkan di desa pentatgen adalah Agrowisata, Wisata pendidikan dan pengembangan paket wisata serta pengembangan homestay.

"Pendampingan pembuatan paket wisata ini dilakuan dari mulai mengidentifikasi daya tarik wisata, menentukan durasi waktu, menentukan harga paket wisata, dan tempat homestay serta menentukan penanggung jawab setiap titik. dan diakhiri dengan simulasi yang dilakukan oleh Pokdarwis dalam menerima wisatawan domestik maupun mancanegera", Ujarnya.

Dari tiga syarat utama ini tim ITB dan Pokdarwis mengidentifikasi ada 7 buah rumah dengan 8 kamar yang dapat dijadikan sebagai homestay. Hal ini cukup sebagai modal bagi pengembangan homestay di Desa Wisata Pentagen.

Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB melakukan sosialisasi kepada pemilik homestay terkait dengan dipilihnya rumah-rumah tersebut sebagai homestay.

"Beberapa hal yang disampaikan kepada pemilik homestay yaitu terkait dengan Pentingnya menjaga kebersihan rumah, Membiasakan diri untuk terbuka dengan orang luar dan bersikap ramah, Menjaga ketersediaan pasokan listrik dan air, Menyajikan menu sarapan yang beragam dan khas Pentagen serta menyerahkan bantuan untuk meningkatkan fasilitas homestay berupa paket Bed Cover, paket alat-alat kelengkapan kamar seperti cermin, tong sampah, gantungan baju, dan keset". Ujar Marisa salah satu dari tim ITB.

Baca Juga : Pelayanan Terpadu bagi Masyarakat akan Dibuka di Danau Kerinci

Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Tim ITB di dukung penuh oleh Dinas Pariwisata kabupaten Kerinci dan juga Pemerintah Desa Pendung Talang Genting. Khusus Pemerintah desa kami didampingi langsung oleh Ketua BPD Pentagen  abdul  Basit, Sekretaris Desa Pentagen Bapak Hatim, dan juga tokoh masyarakat Desa Pentagen Bapak Usman.

Ada pun kegiatan ini mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari Pokdarwis melalui ketuanya Azim yang merupakan anak-anak muda Desa Pentagen yang diharapkan kedepan dapat menjadi tulang punggung pengembangan desa Pentagen yang jauh lebih baik lagi. Pelatihan dan peningkatan kapasitas Pokdarwis juga harus menjadi perhatian agar kualitas SDM di Desa Wisata Pentagen dapat terus meningkat.

Sekretaris Desa Pendung Talang Genting Hatim menyampaikan, Selama kegiatan pelatihan ini di sambut baik oleh  masyarakat dan pemerintahan desa pendung talang genting, yang mana program pelatihan yang di terapkan oleh ITB sangat bermnafaat kedepan untuk meningkat ekonomi masyarakat desa.

"Dalam pelatihan yang di lakukan oleh tim LPPM ITB ini sangat berguna bagi masyarakat kami dalam pendirian administrasi Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis), pentingnya aspek kebersihan industri kecil dan menengah serta kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk mewujudkan desa wisata yang mampu berkembang dan berkelanjutan yang mana program yang di terapkan sangatlah bemanfaat untuk peningkatan ekonomi masyarakat". Ujar hatim. (*)

Wako Ahmadi Resmikan Operasional RSUD H. Bakri

Walikota Drs Ahmadi Zubir, MM meresmikan operasional RSUD H. Bakri Kota Sungai Penuh

MERDEKAPOST | Sungai Penuh -  Walikota Drs Ahmadi Zubir, MM, didampingi Ketua TP PKK, Ibu Herlina Ahmadi, meresmikan operasional RSUD H. Bakri Kota Sungai Penuh, Sabtu (11/11). 

Acara peresmian operasional sekaligus grand lounching RSUD H. Bakri, juga dihadiri Wakil Walikota , Alvia Santoni, Ketua DPRD, Lendra Wijaya, Sekda Alpian, unsur forkompimda, serta jajaran Pemerintah Kota Sungai Penuh. 

Wako Ahmadi dalam sambutannya mengatakan,     perjuangan  untuk operasional RSUD H. Bakri telah menempuh jalan panjang, namun, dengan niat baik serta dedikasi tinggi, seluruh persyaratan bisa dipenuhi, akhirnya izin operasional bisa terbit , sehingga bisa di resmikan. 

Baca Juga : Wagub Jambi Turut Hadiri Peringatan HUT Kota Sungai Penuh Ke-15 Tahun 2023

"Peresmian operasional RSUD H. Bakri menjadi kado bagi masyarakat karena bertepatan dengan momen HUT Kota Sungai Penuh ke 15 tahun dan  hari kesehatan nasional ke 58 . Semoga ini menjadi pemacu peningkatan kualitas layanan kesehatan untuk masyarakat banyak, " papar Wako. 

Penandatanganan Prasasti RSU H. Bakri Oleh Walikota Sungai Penuh Drs Ahmadi Zubir, MM

Ditegaskannya, pelayanan prima adalah kebutuhan masyarakat,  karena itu, jajaran RSUD harus terus berbenah dan memperbaiki diri. Kedepan, akreditasi RSUD H. Bakri harus menjadi terget jajaran rumah sakit. 

Saat ini RSUD H.Bakri melayani Poli umum dan pada 2024 mendatang akan dibuka layanan rawat inap untuk menunjang pelayanan berkualitas bagi masyarakat. (Hms)

Pelantikan Pj Bupati Kerinci, ini Kata Aswardi Ketua PPDI Kerinci

Ucapan Selamat dan Sukses oleh PPDI Kabupaten Kerinci

Merdekapost.com - Dalam suasana yang dipenuhi formalitas dan martabat, auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi menjadi Saksi bisu atas terpilihnya seorang pemimpin baru bagi Kabupaten Kerinci. Asraf, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, secara resmi dilantik oleh Gubernur Jambi, Al Haris, sebagai Pejabat Bupati Kerinci pada hari Sabtu, tanggal 4 November 2023. 

Asraf akan memimpin Kabupaten Kerinci satu tahun ke depan, yang diharapkan banyak pihak membawa perubahan yang lebih baik lagi. Salah satu harapan itu datang dari Pemerintahan Desa, berupa pembenahan dalam pengelolaan administrasi maupun keuangan.

"Pak Asraf harapan baru bagi Pemerintahan Desa, kami yakin beliau akan lebih bijak dalam mengambil keputusan. Selamat atas pelantikan beliau sebagai PJ. Bupati Kerinci," ungkap Aswardi, Ketua PPDI Kabupaten Kerinci, yang sekaligus Sekretaris PPDI Provinsi Jambi.

Baca Juga : Wako Ahmadi Tantang Asosiasi Futsal Sungai Penuh Sumbang Prestasi

Sekdes Pungut Hilir yang sebelumnya juga malang melintang dalam dunia jurnalistik, menilai bahwa Kemendagri sudah menentukan orang yang tepat dengan memilih Asraf sebagai PJ. Bupati Kerinci.

"Sudah lebih dari cukup jabatan bergengsi yang dipercayakan kepada Pak Asraf. Beliau pernah jadi camat, dan tentu sangat paham dengan kondisi desa," imbuhnya.

Rangkaian acara pelantikan ditutup dengan pengukuhan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Kerinci oleh Ketua TP PKK Provinsi Jambi, Hesnidar Haris. Acara ini melambangkan komitmen berkelanjutan untuk pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan di daerah.(*)

Agus Rama Diduga Telah Meninggal di Lapas, Dewan Minta Tim Kesehatan Lapas Dievaluasi

Kemas Al Farabi Anggota DPRD Provinsi Jambi

JAMBI - Tahanan titipan Penyidik KPK Agus Rama (55) meninggal dunia di Lapas Kelas IIA Jambi, pada Rabu (01/11) pagi.

Agus Rama (55) merupakan mantan anggota DPRD Provinsi Jambi dan salah satu tersangka kasus suap uang ketok palu RAPBD Provinsi Jambi tahun anggaran 2017-2018.

Ia ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sejak 14 Agustus 2023 lalu dan dipindahkan ke Lapas Kelas IIA Jambi pada 24 Oktober 2023.

Menanggapi banyaknya tahanan yang meninggal di Lapas, Anggota DPRD Provinsi Jambi Kemas Al Farabi meminta Dinas Kesehatan melakukan evaluasi terhadap tim kesehatan yang ada di Lapas.

Berita Terkait:

Agus Rama Mantan Anggota DPRD Provinsi Jambi Meninggal Dunia

"Yang Saya ketahui, beberapa waktu lalu, tahanan yang Dikeroyok, kejadian siang, dibawa ke Rumah Sakit magrib. Mantan rektor UNJA (Aulia Tasman) juga terlambat dibawa ke rumah sakit," aku Al Farabi.

Berkaca dari kejadian itu, menurut Al Farabi, pentingnya monitoring evaluasi (monev) rotasi kerja dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBap). Apalagi jika lebih dari masa kerja 10 tahun dikhawatirkan terjadi kejenuhan atau monoton.

Agus Rama

"Ini untuk peningkatan kualitas pelayanan. Ini tugas Dinkes," pintanya.

Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher dr. Anton Trihartanto mengakui bahwa Pasien datang dengan kondisi tidak sadar.

"Suara napas (-), denyut jantung (-), Pupil dilatasi dengan rangsang cahaya (-), mknitor EKG flat. Pasien dinyatakan DOA (Death On Arrival)," kata dr. Anton melalui WhatsApp.

Baca Juga:

Agus Rama Tersangka Ketok Palu RAPBD Jambi Meninggal, KPK: Status Hukum Dinyatakan Gugur

Sementara itu, Kalapas Kelas IIA Jambi, Yunus Simangunsong mengatakan, sebelum meninggal, Agus Rama (55) pada Selasa 31 Oktober 2023 lalu sekira pukul 18.30 WIB berobat ke Klinik Lapas dengan keluhan tidak mau makan selama 2 hari, menggigil dan perut kembung.

"Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter Lapas dengan observasi 1x24 jam di rawat di Klinik Lapas dengan pemasangan infus," ujarnya, Rabu (1/11) siang.

Kemudian sekitar pukul 22.00 WIB, dokter Lapas dan petugas medis memeriksa kembali kondisi tahanan tersebut dan masih terbaring di Ruang Rawat Klinik Lapas.

Pada Rabu 01 November 2023 sekira pukul 06.30 WIB, Komandan Jaga kontrol ke Klinik dan memeriksa Agus Rama, ternyata komandan jaga menemukan bahwa Agus Rama sedang berada di kamar mandi klinik Lapas dengan kondisi tidak sadarkan diri diduga karena terjatuh di kamar mandi.

Jenazah Agus Rama saat disemayamkan dirumah duka. (doc/ist)

"Komandan Jaga segera melaporkan kondisi tersebut kepada dokter Lapas, Saya kemudian memberikan perintah untuk langsung dibawa ke RSUD Raden Mattaher Jambi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan pengawalan petugas lapas dan dokter Lapas menggunakan ambulans," terang Yunus.

Sekira pukul 06.40 WIB, Agus Rama tiba di IGD RSUD Raden Mattaher Jambi dan langsung dilakukan pemeriksaan oleh tim medis yang kemudian dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 07.05 di Rumah Sakit. (aldie prasetya / Sumber: JambiEkspres)

Besok, Ribuan Perangkat Desa se-Kabupaten Kerinci Gelar Aksi Besar - Besaran

Seruan Aksi PPDI Kerinci
Merdekapost.com - Kerinci, Ribuan massa aksi yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Kerinci - Jambi akan menggelar aksi demonstrasi di kantor Bupati Kerinci Bukit Tengah, pada kamis (25/5/2023).  

Ketua Umum PPDI Kabupaten Kerinci Aswardi mengungkapkan, ribuan perangkat desa dari 285 Desa datang ke Kantor bupati untuk menyampaikan beberapa tuntutan.  

"Ribuan massa perangkat desa kabupaten kerinci dari  285 desa akan datang ke kantor bupati pada hari kamis 25/5/2023 ," ungkap aswardi, Rabu (24/5/2023).  

Ketua PPDI Kerinci mengonfirmasi bahwa ada beberapa tuntutan di sampaikan ke pihak pemerintah daerah Kerinci, untuk segera menerapkan peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2019.

"Perangkat desa menuntut beberapa hal, yang pertama, menuntut untuk menerapkan peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2019, dimana penyetaraan penghasilan tetap perangkat desa setara gaji ASN golong IIa, Saat ini, seluruh Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, hanya kabupaten Kerinci yang belum mengikuti peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2019 tersebut,” ujarnya." 

Pada sebelumnya ketua PPDI kabupaten kerinci aswardi sudah sering melakukan audensi kepada pihak pemerintah daerah Kerinci, namun aswardi hanya di berikan janji namun tidak di tepati.

“sementara pemerintah daerah Kerinci menuntut bekerja sesuai dengan aturan namun tidak sesuai dengan gaji yang telah di atur dalam peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2019,” Ungkapnya

Selanjutnya PPDI kabupaten Kerinci juga menuntut untuk penerbitan Nomor Induk aparatur Desa (NIAD) sebagai bentuk legalitas perangkat desa.

“sudah beberapa kali kami mengajukan data perangkat desa ke pemerintah kabupaten Kerinci untuk penerbitan nomor induk aparatur desa namun sampai saat ini tidak di indahkan oleh pihak pemda,” ujarnya
Terakhir kata Aswardi, PPDI kabupaten kerinci menolak Rasionalisasi Perangkat Desa.

Aksi ini menuntut Pemerintah Kabupaten Kerinci bersikap tegas dan memberi pernyataan sikap untuk menerapkan Peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 2019 dan menjawab tuntutan dari perangkat Desa Kabupaten Kerinci. “Seruan aksi titik kumpul sebelum kantor bupati dan dimulai pada pukul 09.00 Wib,” pungkasnya. (rdp)








Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs