Ulil Amri: Pemkab Muaro Jambi Harus Berani Memulai Pembelajaran Tatap Muka

Merdekapost.com - Sistem pembelajaran secara Daring bagi siswa-siswi tingkat SD dan SMP di Muaro Jambi masih dipertahankan sampai saat ini. Pemkab Muaro Jambi belum berani mengambil keputusan untuk memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM).

Belum diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tingkat SD dan SMP mendapat atensi dari Anggota DPRD Muaro Jambi, Ulil Amri. Politisi PAN ini mengingatkan Pemkab Muaro Jambi agar tidak perlu ragu-ragu untuk mengambil keputusan memulai pembelajaran tatap muka.

“ Pemkab Muaro Jambi harus berani ambil keputusan untuk memulai pembelajaran tatap muka di sekolah,” kata Ulil Amri, Kamis (18/2/2021).

Ulil Amri mengatakan, para orang tua maupun murid sangat menginginkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Aspirasi itu didapatnya secara langsung dari para orang tua maupun murid. “ Mereka sangat menginginkan agar segera dilaksanakan PTM. Anak-anak sudah bosan belajar Daring,” ujarnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muaro Jambi ini menilai bahwa sistem pembelajaran secara Daring tidak efektif. Sebab, terlalu lama belajar Daring sangat berpotensi mempengaruhi kejiwaan dari anak-anak.

“ Sudah hampir setahun anak-anak belum pernah ketemu guru-guru di sekolah. Anak-anak menjadi bosan. Aspek psikologis siswa mestinya harus diperhatikan ,” kata Ulil.

Menurut Ulil, Pemkab Muaro Jambi tidak perlu ragu untuk memutuskan pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Terutama karena di beberapa Kabupaten di Provinsi Jambi sudah ada yang melaksanakan PTM.

“ Kabupaten Batanghari , Sarolangun dan Tebo sudah belajar tatap muka. SMA dan SMK se-Provinsi Jambi juga sudah mulai belajar tatap muka, terus Madrasah di Muaro Jambi juga sudah tatap muka. Kenapa Pemkab Muaro Jambi belum melaksanakan? Padahal, wilayah Muaro Jambi bukan zona merah. Malah beberapa kecamatan sudah zona hijau,” kata Ulil.

Dengan berbagai pertimbangan yang diungkapkan tersebut, Ulil Amri mendesak Pemkab Muaro Jambi dapat segera mengambil keputusan untuk melaksanakan PTM. Namun, beliau tetap menyarankan agar dalam pelaksanaannya harus ada beberapa kebijakan atau skenario untuk menyukseskannya. Bila perlu diadakan pilot projects atau sampling pelaksanaanya.

“ PTM bisa juga dilaksanakan secara bertahap dan jumlah jam dan hari yang tidak penuh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan pengawasan yang ketat juga. Artinya, jika Pemkab serius tentu hal ini bisa diaplikasikan,” kata Ulil.

Berdasarkan data yang dirilis Tim Satgas Covid-19 Jambi pada Kamis 18 Februari 2021, secara kumulatif ada 569 kasus konfirmasi di Muaro Jambi. Dari jumlah tersebut, 498 diantaranya dinyatakan sembuh, dan sisanya 71 orang masih menjalani proses isolasi. Sedangkan untuk kasus kematian tercatat sebanyak 3 kasus.  Status Kabupaten Muaro Jambi saat ini masuk kategori zona oranye atau zona dengan risiko sedang. (064)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar





Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs