Kecewa, Juara MTQ Kecamatan Air Hangat Tidak Dikirim Camat ke MTQ Kabupaten Kerinci

Camat Air Hangat. Ilustrasi MTQ Kecamatan.(ist)

Kerinci, Merdekapost – Polemik mewarnai persiapan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Kerinci yang akan digelar di Desa Tanjung Pauh. Keputusan panitia MTQ Kecamatan Air Hangat menuai kritik keras lantaran tidak mengusulkan sejumlah juara utama.

Ironisnya, Koto Majidin Mudik yang keluar sebagai juara umum MTQ Air Hangat, dengan menguasai berbagai cabang lomba termasuk tilawah remaja putra dan putri, juga tidak satupun pesertanya diberangkatkan ke tingkat kabupaten.

Orang tua peserta pemenang tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

“Anak saya sudah berjuang dan meraih juara pertama, tapi justru tidak diberi kesempatan untuk mewakili kecamatan. Ini jelas tidak adil,” tegasnya.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Camat (Sekcam) Air Hangat mengakui bahwa proses pendaftaran sudah ditutup.

“Mandat sudah Pak Camat teken kemarin, jadi tidak ada lagi penambahan. Cukup yang sudah didaftarkan saja,” ujarnya singkat.

Baca juga:

Jurnalis Jambi Gelar Aksi Bungkam di Mapolda Jambi, Tuntut DPR dan Polda Minta Maaf

Ratusan Massa Kepung DPRD Jambi, Hafiz Ketua DPR Bersumpah Siap Mundur Jika Aspirasi Tak Ditunaikan

Namun, pernyataan itu justru menambah tanda tanya besar. Pasalnya, pemenang lomba tingkat kecamatan seharusnya menjadi prioritas untuk diikutsertakan ke jenjang lebih tinggi.

“Kalau juara satu saja tidak diberangkatkan, untuk apa ada seleksi di tingkat kecamatan? Ini bisa mencederai semangat MTQ itu sendiri,” lanjutnya.

Kritik juga datang dari tokoh masyarakat Air Hangat. Mereka menilai keputusan panitia mencoreng semangat pembinaan generasi Qur’ani.

“MTQ itu ajang mencari bibit terbaik. Kalau juara pertama malah disingkirkan, ini preseden buruk. Panitia seharusnya objektif, bukan sekadar administratif,” kata salah seorang tokoh agama setempat.

Ia menegaskan, keputusan ini berpotensi mematahkan semangat generasi muda dalam menekuni seni baca Al-Qur’an.

“Bagaimana anak-anak mau serius berlatih kalau hasil jerih payah mereka diabaikan? Ke depan, hal seperti ini jangan sampai terulang lagi,” tambahnya.

Menanggapi polemik tersebut, Camat Air Hangat akhirnya angkat bicara. Ia menegaskan bahwa keputusan panitia sebenarnya mengacu pada diktum yang telah diatur oleh dewan juri.

“Dalam keputusan dewan juri sudah ada diktum bahwa yang mendapat juara tidak mutlak mewakili kecamatan atau kabupaten untuk selanjutnya. Jadi, ada pertimbangan teknis lain yang menjadi acuan,” jelasnya.

Baca Juga:

Hasil Seleksi Administrasi Asisten Bisnis Program Koperasi Merah Putih Diumumkan, Peserta Lolos Lanjut ke Tahap Tes

Sosok Raja Minyak Riza Chalid yang Baru Tersentuh Hukum di Masa Prabowo: Rugikan Negara Rp285 T

Ia menambahkan, ketua dewan juri MTQ Kecamatan Air Hangat adalah Dr. Aletmi, S.IQ., M.IQ, mantan Ketua LPTQ Kabupaten Kerinci, yang dinilai memiliki kompetensi teknis bersama KUA Kecamatan dalam menentukan kelayakan peserta.

“Kita menghargai jerih payah para peserta, tapi soal teknis dan kelayakan itu domain dewan juri. Sebagai camat, saya hanya menandatangani apa yang sudah diputuskan sesuai mekanisme, yang diutus dipastikan yang terbaik untuk nama baik Kecamatan” tegasnya.

Kini publik bertanya-tanya, benarkah alasan efisiensi jadi dasar keputusan? Atau ada “sesuatu” lain di balik tidak diberangkatkannya juara-juara utama dari Air Hangat?

Kontroversi ini sudah terlanjur menjadi sorotan publik, dan dipandang perlu ada evaluasi serius agar marwah MTQ tetap terjaga.(*)

Related Postss

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs