CATATAN PINGGIR ANAK NEGERI

CATATAN PINGGIR ANAK NEGERI
CATATAN PINGGIR ANAK NEGERI

56 Tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 6 Januari 1957 di tetapkan sebagai hari jadi Provinsi Jambi, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Djambi Nomor. 1 Tahun 1970 tanggal 7 Juni 1970 tentang Hari Lahir Provinsi Djambi. 

Dalam perjalanannya Provinsi telah banyak mengalami kemajuan dari berbagai aspek dengan berbagai tantangan dan ancaman yang berbeda dari periode ke periode. Dalam hal ini penulis akan coba menguraikan sedikit dari PR yang harus dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi dengan ke depan dengan Visi Jambi yang Maju, Adil dan Sejahtera. Upaya tersebut ditempuh melalui 6 misi, antara lain: 1) Mewujudkan daerah yang memiliki keunggulan kompetitif, 2) Mewujudkan masyarakat beriman, bertaqwa dan berbudaya. 3) Mewujudkan masyarakat demokratis dan berbudaya hukum, 4) Mewujudkan kondisi yang aman, tentram dan tertib, 5) Mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan, 6) Mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan

Lima tahun memimpin Provinsi Jambi bukanlah waktu yang lama, pada tahun pertama dan kedua digunakan untuk meletakkan fondasi visi dan misi, tahun Sekarang sudah masuk pada tahun ketiga, kita berharap pada tahun ke tiga ini adalah saat yang paling tepat dan kondusif bagi pemerintah untuk melaksanakan dan merealisasikan semua misi dan program. Dua tahun saya pikir sudah sangat cukup bagi pemerintah untuk meletakkan fondasi visi dengan melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi lintas sektoral di semua SKPD. Kalau kita mengamati perjalanan pemerintahan daerah provinsi Jambi yang dinakhodai oleh gubernur H. Hasan Basri Agus dan wakil Gubernur H. Fachrori Umar, kita optimis Dwi Tunggal ini mampu membawa Jambi sesuai dengan visi dan misi serta RPJP dan RPJM. Alhamdulillah Optimisme ini cukup beralasan, data statistic 2 Januari 2013 menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi mencapai 8,28 persen atau sebesar 270,08 ribu jiwa pada September 2012, mengalami penurunan 1,6 ribu jiwa bila dibandingkan dengan kondisi Maret 2012. Dari 270,08 ribu jiwa prnduduk miskin, 10,53 persen merupakan penduduk miskin perkotaan. Sedangkan 7,29 persen sisanya tinggal di perdesaan. 

Kalau kita mengaca pada perkembangan pertumbuhan ekonomi provinsi Jambi pada tahun 2011 menunjukkan akselerasi trend pertumbuhan yang menggembirakan. Inilah yang menjadi dasar bagi Gubernur HBA berani memprediksikan untuk tahun 2012 prediksi pertumbuhan ekonomi akan mencapai 7,4-7,7 persen, dengan income perkapita ditargetkan sebesar Rp,20,31 juta pertahun.

Pada tahun 2012 (sampai triwulan III) kelihatannya pertumbuhan ekonomi provinsi Jambi mengalami penurunan menjadi 6,80 persen dari tahun tahun 2011 dan diprediksi secara kumulatif termasuk triwulan keempat tidak banyak mengalami perubahan. Penurunan pertumbuhan ekonomi tersebut sangat erat kaitannya dengan penurunan harga beberapa produk unggulan dari sektor pertanian antara lain karet, kelapa sawit dan produk pertambangan terutama batu bara. Saya sependepat dengan Prof. Dr. Syamsu Rizal Tan S.E. MM., ada Suatu hal yang membanggakan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut masih tetap lebih besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional (6,4 persen) dan juga lebih besar bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi lain dalam wilayah Sumatera (Sumatera Utara,Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Lampung, Bangka Belitung dan Provinsi Riau).

Dari hal tersebut di atas tentu masih banyak Pekerjan Rumah yang harus diselesaikan, dan banyak pertanyaannya yang mesti dijawab: 

pertama, apakah telah terjadi peningkatan investasi, industri pengolahan non migas, peningkatan daya saing ekspor, penguatan penyerapan belanja negara dan daerah dengan cara penajaman disbursmet plan serta pemantapan ketahanan pangan dan energy, kedua, apakah telah tersusun secara apik langkah-langkah strategis dan terpadu untuk menjaga stabilitas harga dan nilai tukar petani antara lain dengan perbaikan infrastruktur,

Pertanyaan berikutnya adalah sudah sejauh mana upaya-upaya strategis telah terealisir seperti 1) penguatan basis ekonomi provinsi Jambi terutama komoditi karet dan sawit yang mencapai luas 1,2 juta Hektar; 2) membangun lokus ekonomi baru yang berbasis pada multi aspek sumberdaya yang dimiliki Jambi, melalui pengembangan pusat-pusat ekonomi baru seiring dengan masuknnya Provinsi Jambi dalam koridor Materplan perluasan dan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI); 3) Meningkatnya kegiatan sektor riil; 4) mendorong aspek-aspek non ekonomi yang berpengaruh terhadap siklus stabilitas ekonomi Jambi, terutama percepatan penyelesaian konflik lahan di Provinsi Jambi

Belum lagi kita berbicara aspek lainnya seperti Peningkatan Sumber Daya Manusia (kualitas pendidikan Jambi mulai pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi), Kesehatan, Sosial dan Budaya, pembangunan kepemudaan, dan tak kalah penting kesiapan kualitas infrastruktur untuk mendatangkan investasi.



Dari sekian banyak Pekerjaan Rumah, tantangan dan hambatan yang ada, kita yakin dan optimis pemimpin Jambi saat ini mampu memanfaatkan tantangan dan hambatan yang ada menjadi sebuah peluang menuju gerbang Jambi EMAS 2015. Hanya sedikit catatan pinggir bagaimana SKPD di “lecut” mampu berlari kencang mengiringi kencangnya impian sang Gubernur. Catatan berikut adalah menciptakan kebersamaan yang saling menguntungkan antar wilayah kabupaten dan kota se provinsi Jambi dengan melibatkan para Bupati dan Walikota sehingga terjadi “simponi dan harmoni” bagi semua warga provinsi Jambi.

Nuzran Joher
Ketua DPP KNPI Bidang Otonomi Daerah (Korwil Jambi)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs