Hadiri Hultah NW, Menag Yaqut Tegaskan Tak Terlibat Deklarasi Prabowo-Gibran

Foto: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hadiri Hultah Madrasah Nahdlatul Wathan Islamiyah Diniyah (NWDI) ke-88 di Lapangan Anjani Lombok Timur, NTB.

Merdekapost, Lombok Timur - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghadiri acara Hultah ke-88 Nahdlatul Wathan (NW) di Lapangan Pondok Pesantren (Ponpes) NW Anjani Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu siang (29/10/2023). Di tengah acara itu, panitia mengumumkan deklarasi dukungan NW kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Yaqut menegaskan dirinya tak terlibat dalam deklarasi Prabowo-Gibran oleh NW tersebut. Ia mengatakan kehadirannya tersebut adalah untuk menggantikan posisi Presiden Joko Widodo yang tidak berkesempatan hadir untuk membuka acara Hultah NWDI.

Baca Juga:

SANTRI, NASIONALISME DAN POLITIK KEMASLAHATAN

Ditanya Arah Dukungan Pilpres 2024, Begini Respons Ketum GP Ansor

"Saya menyampaikan permohonan maaf dari Presiden Joko Widodo karena satu dan lain hal tidak hadir dalam kesempatan ini," kata Yaqut di lapangan Ponpes Anjani Lombok Timur.

Mewakili pemerintah, Yaqut mengaku bersikap netral. Ia pun kembali menekankan tidak terlibat dalam deklarasi yang disampaikan Ketua Umum PBNW Tuan Guru Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani di hadapan ribuan santrinya.

"Ini harus saya respons. Kepada semua santri, saya tidak akan terlibat di dalam deklarasi. Sebagai pemerintah mewakili presiden, pemerintah berada di dalam posisi netral dan tengah-tengah tanpa harus menghalangi hak warga negara atau menghambat hak warga negara untuk menyalurkan pilihannya," tutur Yaqut yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) itu.

Baca Juga: Jokowi Berada dalam Suasana Psikologis ‘To Kill or To Be Killed’

Ihwal sikap PBNW memilih untuk bergabung bersama dengan Partai Gerindra dan mendeklarasikan pasangan Prabowo-Gibran, Yaqut melanjutkan, harus dihormati dan dihargai.

"Saya tegaskan sebagai pemerintah tidak boleh berpihak. Tapi secara pribadi tentu boleh. Saya berpihak kepada siapa? Itu rahasia ya," ucapnya.

Menurut Yaqut, organisasi NW dan NU seperti saudara kandung yang tinggal dalam satu atap. Namun, terkadang dalam ikatan persaudaraan yang tinggal serumah memiliki kamar yang berbeda.

"Saya kader NU tulen saudara kandungnya NW. Jadi saudara itu kadang-kadang sama dan berbeda. Itu biasa. Satu rumah beda kamar hal biasa. Walaupun satu rumah maupun beda kamar. Itu pilihan yang biasa," katanya.

Baca juga: Wapres Kembali Tegaskan Netralitas ASN dalam Pemilu 2024

Menurut Yaqut, peringatan HUT NWDI ke-88 merupakan momentum yang penting untuk menatap masa depan organisasi NW demi meningkatkan kualitas pendidikan.

"NW itu memiliki visi kebangkitan negara dan bangsa. Yang pas hadir ke sini seharusnya itu adalah Menteri Pertahanan. Nanti saya sampaikan ke Menteri Pertahanan untuk hadir di sini. Baik dalam status Menteri Pertahanan atau dalam status yang lain," tandas Yaqut.

Sebelumnya, deklarasi Prabowo-Gibran diikrarkan di Lapangan Anjani pada puncak acara Hultah Madrasah NWDI ke-88.

Baca juga: Anies Paling ‘Perform’ Jadi Presiden

Selain Yaqut, dalam acara tersebut hadir Kapolda NTB Irjen Raden Umar Faroq, Kakanwil Kemenag NTB Zamroni Aziz, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, dan Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan.

Ketua Umum PBNW Tuan Guru Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani mengajak belasan ribu santri dan santriwati untuk memilih pasangan Capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.( ald / detik.com)


Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs