Pembangunan Turap di Tembesi Batanghari Terkesan Asal Jadi, Kades Meradang!

Merdekapost.com - Soal kegiatan pembangunan turap yang terkesan asal jadi di Dusun Hilir Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muaro Tembesi, Kabupaten Batanghari, Kades setempat meradang. Siap laporkan ke pihak berwajib.

Dihubungi media, Kamis (29/12/2022), Kepala Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muaro Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, A Roni Ali SPd, menegaskan akan segera laporkan pihak terkait pengerjaan turap itu ke pihak berwajib.

"Kami kecewa. Akan kami lapor ke pihak berwajib dalam waktu dekat," ungkap Kades A Roni kepada media.

Menurutnya, pengerjaan turap tersebut tidak sepenuh hati. Alias tak maksimal dan asal jadi. Selain itu, hingga kini belum juga rampung padahal akhir tahun anggaran sudah hampir berakhir.

Bahkan, pekerja turap tersebut pun, sudah pulang alias meninggalkan lokasi pekerjaan.

"Sudah pulang pekerjanya hari ini," tambah Kades A Roni.

Terpisah, Kabid SDA Dinas PUPR Provinsi Jambi, Yazzer Arafat, menanggapi soal turap yang diduga asal jadi tersebut. 

Menurut Yazzer Arafat, pihak rekanan wajib memperbaiki kembali sesegera mungkin. Ini sesuai amanat UU nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. 

Ditambahkan Yazzer, apalagi masa pemeliharaan masih ada selama 6 bulan. "jangankan dalam masa pemeliharaan, dalam UU ini disebutkan jika ditetapkan umur konstruksi sebuah bangunan misalnya 10 tahun, maka apabila terjadi kegagalan konstruksi/bangunan maka bangunan tersebut wajib dibangun kembali/diperbaiki," jelasnya via pesan whatsapp, Kamis (29/12/2022).

Ia berharap masyarakat tetap tenang menanggapi persoalan pembangunan turap itu.

"Kami berharap masyarakat sekitarnya dapat tenang dan biarkan kami bekerja dan berpikir untuk mencari solusi dan menangani pekerjaan ini," jabarnya.

Untuk diketahui, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi, Akmaluddin, mengaku kecewa dan minta inspektorat periksa pekerjaan pembangunan perkuatan tebing Dusun Hilir Rambutan Masam Kecamatan Muaro Tembesi Kabupaten Batanghari itu.

Bang Akmal -sapaan akrab Akmaluddin- menjelaskan, pekerjaan penting itu seharusnya sesuai standar mutu karena menjadi bagian penting dari antisipasi longsor tepian sungai. Sedangkan progres pekerjaan saat ini, cor beton yang dibuat kontraktor terkesan tak bermutu karena sudah retak-retak sebelum selesai pengerjaan.

Informasi didapatnya dari lapangan, pekerjaan turap itu sampai hari ini belum juga kelar padahal sebentar lagi tutup anggaran.

"Tahun anggaran sudah mau tutup, akhir Desember, tapi pekerjaan belum kelar. Kita minta inspektorat provinsi Jambi segera turun memeriksa pekerjaan itu," ungkap Akmaluddin, anggota DPRD Provinsi Jambi fraksi PDI Perjuangan yang juga wakil rakyat dareah pemilihan Batanghari-Muaro Jambi ini.

Ia mengaku kecewa karena pekerjaan itu berlokasi di kampung halamannya. Sedangkan hasil tak maksimal bahkan jauh dari harapan.

"Kita minta Kabid SDA Dinas PUPR Provinsi Jambi segera bertindak. Kami tak mau masyarakat kecewa dengan pekerjaan itu," tutupnya. (*)

Batanghari Bangga, Mahdayeni Wanita Pertama Sandang Gelar Doktor

 

Merdekapost.com- Baru-baru ini salah satu wanita kelahiran Kabupaten Batanghari berhasil menyandang gelar doktor usai menyelesaikan studi Strata III (S-III) di Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Sayaifudin (UIN STS) Jambi.

Nah siapa dia..??? Dia adalah Mahdayeni, wanita kelahiran Desa Pasar Terusan, Kecamatan Maro Sebo Ilir. Berdasarkan informasi yang dihimpun, ia merupakan Putri Batanghari pertama yang menyandang gelar doktor.

Beberapa waktu lalu di Muara Bulian, Saat dijumpai Media, Wanita cantik berusia 35 tahun ini menceritakan sedikit perjalanan hidupnya, mulai dari karir hingga beberapa hal yang sudah ia capai hingga saat ini. 

Mahdayeni sendiri baru sudah menyelesaikan pendidikan S-III Jurusan Manajemen Pendidikan Islam setelah melaksanakan sidang terbuka pada 7 Juli 2022 lalu. Sebagai Putri kelahiran Batanghari, Mahdayeni juga mengenyam pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 144/1 Pasar Terusan, setelah lulus SD ia melanjutkan sekolah di SMP Negeri 4 Muara Bulian, setelah itu melanjutkan jenjang berikutnya di SMU Negeri 1 Batanghari.

“Tahun 2004 saya tamat SMA, kemudian mencoba daftar di Univeristas Jambi pada jalur undangan. Alhamdulillah saya lolos di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan mendapatkan beasiswa selama kuliah,” ungkap cucu guru besar H Syukur ini .

Pada tahun 2009 Mahdayeni pun menyelesaikan pendidikan S-I, tak puas akan capaian itu, ia pun melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Ia pun lolos di Universitas WR Supratman Surabaya mengambil Jurusan Administrasi Pendidikan. Sama seperti sebelumnya, ia juga berhasil mendapatkan beasiswa, dan menyelesaikan studi S-II pada tahun 2012. 

Usai menuntaskan studi S-II, Mahdayeni mengawali karir pekerjaannya sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAI) Muara Bulian pada tahun 2013. 

“Di tahun itu saya mulai mengajar sebagai dosen, kini nama STAI sudah berubah nama menjadi Institut Agama Islam (IAI) Nusantara Batanghari,” ungkapnya. 

Selain bekarir sebagai tenaga pendidik, Mahdayeni juga beraktivitas di bidang lainnya, ia juga menjadi aktivis lingkungan, kemudian diangkat sebagai tenaga ahli untuk Forest Programme II Jambi, ia pun kerap bertugas di Taman Nasional Bukit XXX, dan juga menghandle tugas di dua kabupaten yakni Tebo dan Tanjab Barat.

Meski sibuk dengan aktivitas pekerjaan, Mahdayeni selalu melihat peluang, hingga akhirnya di tahun 2018, ia pun memanfaatkan peluang penerimaan beasiswa MORA Kemenag. Yakni beasiswa yang ditujukan untuk dosen yang berminat melanjutkan studi S-III. Berkat usaha dan perjuangan keras, ia pun berhasil lolos dan menyelesaikan studi S-III selama enam semester. 

“Alhamdulillah, selama mengenyam pendidikan mulai dari SD sampai menyandang gelar doktor, saya tidak pernah membebankan orangtua dengan biaya pendidikan. Karena saya kerap mendapatkan beasiswa,” sambung wanita bertubuh tambun ini. 

Dengan banyaknya capaian prestasi tersebut, tentunya ada juga bebrapa pengalaman pahit yang dialami olehnya. Mahdayeni sendiri mangalami kebutaan di mata sebelah kanan (Disabilitas Atrofi Bulbi OD,red) diakibatkan tragedi kecelakaan yang dia alami 30 tahun yang lalu saat masih mengenyam pendidikan di bangku SD. Pasca kejadian kecelakaan itu, ia pun terpaksa harus dirawat selama dua bulan setelah menjalani operasi iris mata.

Setelah kembali masuk sekolah, Mahdayeni juga sempat mengalami bullying, ia kerap dijuluki sebagai pendekar mata satu oleh teman-teman sekolahnya. 

“Saya sempat tidak mau sekolah selama 2 bulan karena minder. Setelah dinasehati oleh kedua orangtua, akhirnya saya pun berfikir, sebagai anak tunggal siapa nanti yang akan membanggakan kedua orang tua jika saya seperti ini terus,” bebernya.

Setelah bangkit dari keterpurukan mental, akhirnya mulai dari kelas 4 SD Mahdayeni terus mengukir prestasi. Ia pun kerap mendapatkan beasiswa selama mengenyam pendidikan, Bahkan saat masih SMA ia penah mewakili Kabupaten Batanghari untuk mengikuti olimpiade MIPA di tingkat Provinsi Jambi dan berhasil meraih peringkat 8 besar. 

HANYA INGIN MEMBERIKAN MANFAAT YANG POSITIF UNTUK MASYARAKAT

Sebagai wanita yang terbilang sukses berkarir dan berpendidikan, tentunya ada keinginan-keinginan yang ingin Mahdayeni capai. Ia pun kerap menargetkan kapan keinginan tersebut harus dituntaskan olehnya. 

Dengan menyandang gelar doktor ini, tentunya Mahdayeni mempunyai banyak tanggung jawab terhadap ilmu yang sudah ia peroleh, dan harus ia aplikasikan ke masyarakat banyak khususnya Kabupaten Batanghari.  

“Satu hal yang perlu saya sampaikan kepada teman-teman, khususnya kawula muda yang masih memiliki waktu untuk belajar. Teruslah melihat, membaca dan manfaatkan peluang, kalian harus lebih bersyukur sudah diberikan kesempurnaan oleh tuhan, manfaatkan semua yang tuhan berikan kepada kalian dengan sebaik mungkin,” pesannya.

“Namun menurut saya satu hal yang lebih penting, titlle atau jabatan hanya hiasan dunia, tetapi bermanfaat untuk orang banyak merupakan hal yang lebih mulia,” ujarnya.

Tentunya, capaian-capaian ini juga tak lepas dari dukungan berbagai pihak, baik itu keluarga, rekan kerja, dan juga teman-temannya. Ia pun mengungkapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang sudah mensupport dirinya. (*)

Batanghari Bersih

  

Musri Nauli 

Tanggal 1 Juni 2022, Jambi dipercayakan oleh Walhi menjadi tuan Rumah Konsultasi Nasional Lingkungan Hidup. Pertemuan nasional Seluruh Pemimpin Walhi daerah se Indonesia. 

Kepercayaan Walhi menunjuk Jambi sebagai tuan rumah sungguh tepat. 

Jambi adalah tempat Kampus tertua di dunia. Candi Muara Jambi. Tempat mendidik mahasiswa Sebelum di Universitas Nalanda di India.

Kampus tertua 4 abad Sebelum Universitas Al Azhar di Mesir dan 6-7 abad Universitas Oxfod di Inggeris. 

Negeri yang disebutkan didalam Seloko “Padi Menjadi. Rumput Hijau. Aek tenang. Ikan jinak. Ke aek cemeti keno. Ke darat durian gugur”. 

Negeri yang berbatasan didalam tembo disebutkan “Durian takuk rajo” langsung berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat, “sialang belantak besi dengan provinsi Sumatera Selatan. 

Pemilihan Provinsi Jambi sungguh tepat. Provinsi Jambi memiliki tipologi yang paling lengkap. 

Di dataran tinggi mempunyai taman nasional Kerinci Sebelat yang juga termasuk kedalam Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bengkulu. 

Turun sedikit dari dataran tinggi kemudian dikenal Taman Nasional Bukit 12 dan Taman Nasional Bukit 30. Yang termasuk kedalam Provinsi Riau. 

Sedangkan di dataran rendah mempunyai Taman nasional Berbak Sembilang yang juga termasuk kedalam Provinsi Sumatera Selatan. 

Penunjukkan Jambi sebagai tuan rumah juga didasarkan Jambi mempunyai pengalaman panjang mengurusi dan terlibat konsep Perhutanan Sosial. 

Sejak akhir tahun 1990, berbagai hutan adat menjadi bentuk perlindungan hutan di uluan Sungai Batanghari. Baik di Kerinci, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo. 

Model yang kemudian menginspirasi berbagai perkembangan hutan adat di Jambi. 

Selain itu, pengalaman panjang didalam mengusulkan Hutan Desa sejak 2004. Kemudian dilanjutkan  2010 menjadikan 17 Desa menikmati Hutan Desa seluas 49.508 ha. Menjadikan hutan luas terbesar di Indonesia. 

Jauh Sebelum konsepsi itu masuk menjadi program nasional, Perhutanan Sosial menjadi pembicaraaan sehari-hari dan masuk kedalam program nasional. 

Selain itu, capaian Perhutanan sosial juga terlibatnya 74 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial dengan 416 perizinan perhutanan sosial dengan luasan 204.410 ha. Atau 57% dari target pencadangan areal perhutanan sosial seluas 356.490 ha. 

Lagi-lagi Pemerintah Provinsi Jambi menunjukkan keseriusannya didalam menata dan mengelola hutan. Dengan program Bio Carbon Fund, maka Pemerintah Provinsi jambi menjaga tutupan hutan seluas 638.620 ha dengan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan termasuk 4 KPH di berbagai kabupaten. 

Sehingga target program bio carbon fund menjadi 1.79.436 ha. 

Sebuah upaya yang serius dari Pemerintah Provinsi Jambi didalam menjaga dan mengelola hutan. 

Dukungan Pemerintah Provinsi Jambi terhadap pelaksanaan KNLH Walhi cukup besar. Didalam pidato sambutan Al Haris sebagai Gubernur Jambi sekaligus Pembukaan acara, Pemerintah Provinsi Jambi memberikan dukungan penuh sehingga pelaksanaan KNLH Walhi bisa terselenggara dengan sukses. 

Selain itu, Al Haris juga menyampaikan pandangan Pemerintah Provinsi Jambi yang berkonsentrasi terhadap pemulihan sungai Batanghari. 

Sungai yang menghubungkan 9  sungai-sungai besar di Provinsi Jambi. 

Konsentrasi Al Haris didalam program untuk berkonsentrasi program “Batanghari Bersih” begitu maksimal. 

Selain “menggelontorkan” APBD, Al Haris mengajak Seluruh Kepala Daerah se Provinsi Jambi untuk menjaga dan mengembalikan fungsi Sungai Batanghari. 

Tagline “Batanghari bersih” menjadi tema yang mendominasi sejak awal tahun. 

Tagline “Batanghari bersih” menjadi konsentrasi penuh Al Haris untuk mengembalikan semangat dan memorial kolektif masyarakat Jambi terhadap sungai Batanghari. 

Mengakhiri pidato sambutannya, Al Haris mengajak Seluruh pemangku kepentingan agar mendukung program Pemerintah Provinsi Jambi untuk program “Batanghari bersih”. 

Sebelum menutup pidato, tidak lengkapnya rasanya menutup pidato dengan pantun. 

Batanghari aeknya Tenang. 

Sungguh tenang Dereh ke tepi. 

Anak jambi janganlah dikenang. 

Kalo dikenang, merusaklah hati. 

Rimbun-rimbun kayu di perigi. 

Sungguh rimbun kayu di tungkal
Rindu-rindu hati yang akan pergi. 

Lebih rindu kami yang ditinggal.

Oknum Pimpinan Ponpes Cabul di Batanghari Diringkus Polisi

 

Merdekapost.com - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Batanghari berhasil menangkap oknum ustadz Salah satu pimpinan yang sekaligus menjadi tenaga pengajar di pondok pesantren wilayah Kabupaten Batanghari tersangka pelaku tindak pidana cabul terhadap santriwatinya yang masih di bawah umur.

Soal ini disampaikan oleh Kapolres Batanghari AKBP M. Hasan SIK MH saat melakukan konferensi pers pada Kamis sore (18/02/2022) di depan kantor Mapolres setempat.

Disampaikan Kapolres bahwa modus tersangka dalam menjalankan perbuatan tidak pantas (Cabul) tersebut dengan cara melakukan semacam Ruqyah.

” Kejadian ini terjadi sebanyak dua kali yaitu pada Jum’at (11/02/2022) dini hari sekitar pukul 01:00 WIB dan Sabtu (12/02/2022) pukul 05:00 WIB,” Ujarnya.

Masih kata Kapolres, didalam proses ruqyah itu lah tersangka memeluk dan juga mencium pipi sebelah kiri, beserta memegang dada korban terkhususkan bagian kewanitaannya.

” Tersangka berinisial MN (22) yang merupakan warga di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari,” Demikian Kata AKBP M. Hasan.

Atas perbuatan yang dilakukan, tersangka dijerat dengan hukuman ancaman pidana paling singkat 5 tahun, paling lama 15 tahun dan pidana denda paling banyak 5 Milyar rupiah.

Menurut keterangan lisan dokter di RSUD Hamba Muara Bulian yang bertugas melakukan pemeriksaan mengatakan bahwa selaput darah korban masih utuh.

Sumber: Jurnalelite.co.id

Komitmen Iklim Presiden Cina Harus Segera Diterapkan dengan Mengevaluasi Proyek PLTU Batu Bara di Sumatera

Proyek PLTU batu bara di Sumatera saat ini yang sudah beroperasi ada 33 pembangkit dengan kapasitas sebesar 3.566,5 MW dan 16 pembangkit sebesar 4.450 MW yang sedang direncanakan RUPTL 2020-2029. Dari data tersebut, Cina mendominasi sebagai aktor utama pendana di balik PLTU tersebut.

Beberapa contoh nyata keberadaan PLTU batu bara yang sudah memberikan dampak buruk terhadap lingkungan yaitu Sumsel 1 di Sumatera Selatan, Nagan Raya di Aceh, Teluk Sepang di Bengkulu, Jambi 1 di Jambi, Pangkalan Susu di Sumatera Utara.

Sejak beroperasinya PLTU tersebut, tingkat kerusakan lingkungan dan dampak terhadap masyarakat mulai dirasakan. 

Sumiati Surbekti selaku Direktur Srikandi Lestari mengatakan dampak PLTU batu bara Pangkalan Susu Sumatera Utara adalah menyempitnya ruang tangkap nelayan karena aktivitas angkutan batu bara melalui jalur laut yang menyebabkan turunnya pendapatan nelayan hingga 70%. Ditambah lagi dampak terhadap kesehatan, masyarakat banyak menderita gatal-gatal, paru hitam serta tingginya warga yang menderita ISPA akibat abu sisa pembakaran batu bara.

PLTU batu bara Teluk Sepang di Bengkulu telah membuang limbah cair ke laut tanpa izin dan menyebabkan kematian biota laut. Menggusur tanam tumbuh milik petani untuk tapak proyek, pengangkutan batu bara melanggar aturan dan ketidakpatuhan terhadap dokumen yang dibuatnya sendiri.

Indira Suryani, ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang juga menambahkan bahwa  dampak PLTU batu bara juga dirasakan oleh warga di Sumatera Barat. Ada dua PLTU yang sudah beroperasi yaitu PLTU Ombilin dan PLTU Teluk Sirih. PLTU Ombilin yang berada di Desa Sijantang Koto, Kota Sawahlunto, sudah sejak lama menyemburkan abu racun FABA dalam jumlah yang mengerikan. Itu terjadi ketika alat penangkap abu rusak dan tidak diperbaiki hingga sekarang. Hal tersebut menyebabkan seluruh abu sisa pembakaran batu bara keluar dari cerobong dan menghujani warga dengan abu beracun. 

Tidak hanya itu, Indira menyampaikan  bahwa abu bawah sisa pembakaran (bottom ash) ditumpuk sampai membentuk gunung di dekat PLTU hingga mengalir ke sungai ketika hujan. Direktur LBH Padang menyatakan pemerintah Cina tidak mendanai proyek PLTU manapun baik di Indonesia maupun di muka bumi.

Begitu juga di Jambi. Hardi Yudha Direktur Lembaga Tiga Beradik mengatakan di PLTU Semaran Kabupaten Sarolangun sudah berdampak kepada kesehatan warga seperti batuk, sesak nafas bahkan penyakit kulit. Apalagi akan ada pendirian PLTU Jambi 1 dan 2 dengan kapasitas 2x300 MW yang akan berdampak buruk terhadap warga seperti kehilangan ruang hidup, kemiskinan jangka panjang, buruknya situasi lingkungan, konflik horizontal. Kami meyakini dampak PLTU batu bara relatif sama di setiap wilayah yang ada di Sumatera.

Pagi ini, Jejaring Sumatera Terang untuk Energi Bersih (StuEB) mendapatkan kabar baik bahwa Presiden Cina berjanji tidak akan membangun PLTU batu bara baru di luar negeri. 

Presiden Xi Jinping menyampaikan komitmen tersebut dalam debat umum sidang ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa pada 21 September 2021.

Ia menyatakan bahwa Cina akan berusaha untuk mencapai puncak emisi karbon dioksida yang dilepaskan sebelum tahun 2030 dan mencapai karbon netral sebelum tahun 2060 dengan cara meningkatkan dukungan untuk negara berkembang lainnya dalam mengembangkan energi hijau dan rendah karbon serta tidak akan membangun proyek PLTU batu bara baru di luar negeri. 

Ali Akbar Ketua Kanopi Hijau Indonesia yang juga merupakan konsolidator gerakan Sumatera Terang untuk energi Bersih (STuEB) mengatakan bahwasanya komitmen Xi Jinping cukup memberi angin segar dalam rangka melawan krisis iklim global.

 Petani kehilangan tanah, anak-anak terpapar abu, konflik horizontal, pencemaran sungai yang terjadi sebagai dampak langsung dari PLTU sumatera, dengan pernyataan ini dapat dikurangi. Namun tidak semerta-merta, pernyataan yang masih dalam bentuk komitmen ini  akan direalisasikan. Untuk itu penting bagi kami di sumatera untuk menjaga komitmen ini sampai ke level operasional di lapangan.

Narahubung :

Olan Sahayu (Kanopi Hijau Indonesia) : 085832649417

Sumiati Surbekti (Srikandi Lestari) : 081237179660

Indira Suryani (LBH Padang) : 081374355712

Hardi Yuda (LTB) : 082379585728

Sumber : 

https://estatements.unmeetings.org/estatements/10.0010/20210921/AT2JoAvm71nq/KaLk3d9ECB53_en.pdf

https://amp.cnn.com/cnn/2021/09/21/world/un-climate-change-speeches-intl/index.html

Kabur Dari Sel Tahanan Polsek Gunung Kerinci, Pria ini Ditangkap di Batanghari

Merdekapost.com - Tim Tungau Polres Kerinci dan Tim Walet Polsek Gunung Kerinci bekerjasama dengan Polres Batanghari, berhasil meringkus pelaku yang kabur dari sel tahanan Polsek Gunung Kerinci, kamis (16/9/2021).

Kapolres Kerinci, AKBP Agung Wahyu Nugroho, Melalui Kasat Reskrim, Edi Mardi Siswoyo embenarkan hal tersebut, dikatakannya bahwa tahanan yang kabur dari sel Polsek Gunung Kerinci berhasil ditangkap di Kabupaten Batanghari.

“Tahanan tersebut yakni Anggi Santoso yang kabur dari sel Polsek Gunung Kerinci pada Selasa (14/09/21) sekira pukul 03.00 WIB, mendapatkan laporan bahwa ada tahanan Polsek yang kabur kami dari Polres langsung perintahkan anggota untuk Lidik kasus tersebut, Alhamdulillah berkat kerjasama kita semua dan anggota di lapangan dengan Polsek Batanghari membuahkan hasil," terang Kasat Reskrim.

Anggota yang di lapangan mendapatkan informasi, Rabu (15/09/21) kemaren, bahwa tersangka melarikan diri ke arah Jambi dengan menggunakan sepeda motor, setelah mendapatkan informasi anggota langsung kordinasi dengan Polres Batanghari. 

"Akhirnya, pada hari Kamis (16/09/2021) sekira pukul 01.20 WIB Tersangka berhasil di amankan oleh anggota opsnal Polres Batanghari," jelasnya.

Edi Mardi mengucapkan terima kasih kepada tim Opsnal Polres Batanghari yang sudah bekerja sama dan back uo Polres Kerinci dalam penangkapan tersangka yang kabur dari sel tahanan

"Terimakasih kepada tim opsnal Polres Batanghari yang telah membantu back up Polres Kerinci dalam penangkapan tersangka yang kabur tersebut," ungkapnya. (064)

Wabup Batanghari Ikuti Rapat Bersama Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi

 

Merdekapost.com - Kebijakan pemerintahan menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai program prioritas nasional, bukan bertujuan membangun berbagai proyek mercusuar untuk bermewah-mewahan, melainkan semata memenuhi kebutuhan dan mengejar ketertinggalan infrastruktur Indonesia dibandingkan negara lain.

Infrastruktur yang dibangun secara masif di seluruh Indonesia hingga kawasan perbatasan dan menyentuh masyarakat berpenghasilan rendah akan mendorong pemerataan dan keadilan pembangunan.

Salah satu langkah penting untuk menggenjot angka pertumbuhan ekonomi adalah dengan penyediaan sarana infastruktur dalam berbagai sektor agar denyut nadi perekonomian terus mengalami peningkatan secara signifikan, cita-cita besarnya bermuara pada terciptanya kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata.

Dalam ini Pemkab Batanghari terus berupaya berjuang untuk pembangunan jalan Kabupaten Batanghari.

Bertempat ruang kaca Rumah Dinas Bupati Batanghari, Jumat (30/7/2021), Wakil Bupati H.Bakhtiar.SP mengikuti Rapat Koordinasi tentang progres dan dukungan infrastruktur terkait Pengembangan Wilayah dan Percepatan Pembangunan infrastruktur Provinsi Jambi.

Rapat koordinasi ini dipimpin Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi melalui video conference zoom, yang juga dihadiri Sekretaris Daerah, H M Azan, SH dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam lingkup Pemkab Batanghari. (064)

Wabup Bakhtiar Salurkan Bantuan BST dan PKH Kepada Masyarakat

 

Merdekapost.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan setiap penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Keluarga Harapan (PKH) akan menerima tambahan beras sebanyak 10 kg.

Beras sebanyak 10 kg akan disalurkan oleh Perum Bulog, mengingat jaringan Bulog terdapat di seluruh wilayah Indonesia.

Seperti di Kabupaten Batanghari, Selasa (28/7/2021) bantuan PKH telah disalurkan oleh Pemkab Batanghari yang disalurkan oleh Wakil Bupati H Bakhtiar, SP.

“Semoga bantuan BST dan PKH yang diserahkan dapat bermanfaat bagi keluarga penerima, mengingat kondisi ekonomi kita sedang tidak baik semenjak wabah Covid 19,” kata Bakhtiar.

Ia juga mengatakan, pemerintah pusat melalui Kemensos sudah mempersiapkan BST dan PKH dengan menggunakan dana APBN. “Sudah disiapkan untuk masyarakat tidak mampu dan masyarakat terdampak Covid-19 di Indonesia berupa uang dan bahan pokok makanan” Ujarnya.

Sementara itu, Camat Muara Bulian, M.Saman, mengatakan saat ini baru menyerahkan bantuan untuk kelurahan Muara Bulian, Desa Kilangan dan Desa Singkawang.

“Penyerahan bantuan dalam kecamatan Muara Bulian akan terus berlanjut ke desa lain. Secepatnya, semoga tidak ada halangan,” katanya. (064)

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs