Malinda dan Rio Pernah Kerja Sama

Inong Malinda Dee

JAKARTA — Kepolisian menyatakan tidak menemukan indikasi dugaan aliran dana tindak pidana pencucian yang dilakukan Malinda Dee ke PT Sarwahita Global Management pada periode kerjanya bersama Marsekal Madya Rio Mendung Thalieb.


Malinda Dee dinyatakan pernah menjadi rekan kerja Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Marsekal Madya Rio Mendung Thalieb di PT Sarwahita Global Management tahun 2010. Keduanya terlibat dalam kerja sama saat pengesahan pengalihan saham Sarwahita pada 12 Oktober 2010.

Dalam jajaran direksi perusahaan tersebut, Rio Mendung Thalieb menjadi Komisaris Utama, sedangkan Inong Malinda Dee menjadi Komisaris. Sebelumnya Malinda sempat keluar dari Sarwahita pada Agustus 2010.

"Kami memeriksa rekening yang ada pada kami, PT SGM hanya satu itu. Terakhir transaksi pada rekening bersama Bank Mega 25 April 2010. Dari hasil pemeriksaan terbukti bahwa rekening itu semuanya yang mengelola adalah tersangka sendiri (Malinda Dee)," ungkap Direktur II Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri, Brigjen (Pol) Arief Sulistyo, di Mabes Polri, Senin (11/4/2011).

Menurut Arief, pihaknya pun tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait aksi Malinda selama menjadi komisaris di Sarwahita bersama Rio, sebelum menemukan bukti otentik aliran dana lain, selain yang dilakukan Malinda tahun 2009 lalu.

Arief menyatakan, pihaknya pun masih menunggu hasil audit Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait aliran penggelapan dana nasabah yang diduga dilakukan Malinda ke 30 rekening, termasuk salah satunya ke Sarwahita dan untuk pembelian mobil-mobil mewah Malinda.

"Baru satu nasabah yang diketahui diambil dananya oleh Malinda senilai Rp 2 miliar. Tentunya ada transfer yang lain dan ini masih kami analisis, termasuk dari rekening dua nasabah lainnya. Kami sudah meminta PPATK untuk melengkapi inquiring (hasil temuan)," ujar Arief.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Malinda diketahui menarik uang salah satu nasabahnya pada 13 Agustus 2009 senilai Rp 2 miliar. Uang tersebut ditransfer ke rekening bersama PT Sarwahita Global Management di Bank Mega. Namun, menurut penyidik kepolisian, Malinda kemudian menarik uang tersebut untuk kepentingan pribadinya. Hal tersebut terjadi sebelum Marsekal Madya Rio Mendung Thalieb masuk dalam jajaran direksi di Sarwahita.(ald)

Arifinto Mengundurkan Diri Sebagai Anggota DPR

JAKARTA -- Arifinto, anggota dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini baru saja mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR atas insiden gambar porno yang melibatkan dirinya. Arifinto sempat dipergoki membuka konten porno saat rapat paripurna DPR beberapa hari yang lalu.

Dalam pernyataannya, Anggota Komisi V DPR itu mengatakan pengunduran dirinya sebagai bentuk tanggung jawab diriya untuk partai yang menaunginya juga sebagai pribadi.

Ia mengatakan pengunduran dirinya tersebut adalah tanpa paksaan dari pihak siapapun. Arifinto berharap kejadian yang menimpanya itu akan menjadi pelajaran penting bagi dirinya maupun semua anggota dewan.

Mundurnya Arifinto ini sudah diprediksi sejak awal seperti yang dikatakan oleh kata Ketua DPP PKS, Fachri Hamzah beberapa waktu yang lalu. `Dia (Arifinto) ada keinginan untuk mundur, katanya nasi sudah menjadi bubur. Kalau dia mau mengundurkan diri, itu keputusan dia,` kata Hamzah.

Arifinto tertangkap kamera wartawan saat sedang menonton video porno di Ruang Rapat Paripurna DPR, Jumat pekan lalu. Kepada wartawan, anggota Fraksi PKS yang juga anggota dewan pendiri majalah Sabili itu berdalih sedang merasa jenuh dan berinisiatif membuka tautan situs yang dikirim seseorang melalui surat elektronik.(her/ant)

Melahirkan Anak Pertama, Risty Tagor Belum Dijenguk Keluarga

Risty Tagor



Jakarta - Risty Tagor dikabarkan sudah melahirkan anak pertamanya beberapa hari lalu. Namun, sampai saat ini, pihak keluarga belum ada yang menjenguknya.

Seperti pantauan detikhot, keluarga Risty Tagor dan sang suami Rifky Balweel tak terlihat mengunjungi Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta Selatan, Senin (11/4/2011). Padahal, Risty dikabarkan sudah menginap di rumah sakit tersebut sejak hari Jumat 8 April 2011 lalu.

"Kita nggak bisa kasih tahu. Semua informasi soal pasien di sini itu rahasia. Sampai saat ini, pihak keluarga belum ada yang datang," ungkap salah seorang karyawan.

Sebelumnya karyawan yang tak mau disebutkan namanya itu juga memberikan informasi mengenai kelahiran anak pertama Risty dan Rifky. "Kalau ada janji sama manajemen baru boleh masuk," ungkapnya.

Pasangan muda itu melangsungkan pernikahan pada 2 Oktober 2010 lalu. Keduanya sempat diberitakan miring seiring dengan pernikahannya yang terkesan mendadak.(ald/ant)

Burhanuddin-Fuad Menang Telak pada Pilkada Muaro jambi

MUARO JAMBI, MP - Dalam perhitungan sementara hingga pukul 19.00 WIB, Sabtu (9/4) pasangan Burhanuddin Mahir- Kemas Muhammad Fuad menang telak dalam Pemilukada Kabupaten Muaro Jambi. Suara yang masuk dari 10 kecamatan dengan jumlah suara 155.815 ribu dari total keseluruhan Daftar Pemilih Tetap 240.000 suara.

Pasangan ini meraih 73.508 suara (47,18%) jauh meninggalkan pesaingnya Masnah busyro-Ahmad Arifin yang hanya meraih 38.549 suara (24,74%), sementara pasangan Aziz-Irwansyah 20.940 suara (13,44%), diikuti Kamaludin-Rizal 9.076 suara (5,82%), Asnawi-Idi Irwansyah 7.416 suara (4,76%) dan Muktar-Juariah 6.326 suara (4,06%).

Dari pantauan Media ini, pasangan BM-Kuad unggul di 10 kecamatan, kecuali Kecamatan Kumpeh yang merupakan basis dari pasangan Masna-Ahmad, di daerah kelahiran Masna Busro ini BM - Kuad meraih 3167 suara sedangkan Masna mendapat 6851 suara.

Euforia kemenangan dari Tim sukses, kerabat dan para pendukung pasangan BM - Kuad ini sudah terlihat dari Sabtu sore mereka berdatangan kekediaman Burhanuddin di Buluran, Kota Jambi untuk memberikan ucapan selamat.

" Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Muaro Jambi, yang sudah memberikan hak suaranya. Untuk sementara pasangan kami unggul, tapi kita tunggulah hasil resmi dari pleno KPU beberapa waktu mendatang," ucap Burhanuddin dengan sambil tersenyum. (ald)

Sriwijaya FC Bidik Irfan Bachdim






Sriwijaya FC bersedia mengontrak Irfan Bachdim selama dua tahun.

Kabar Irfan Bachdim akan dipindahkan ke klub di kompetisi Superliga Indonesia, membuat Sriwijaya FC Palembang langsung merespon dengan antusias atas rencana yang diungkapkan oleh Iman Arif tersebut.

Manajemen Sriwijaya FC menyatakan bahwa klub mereka siap untuk merekrut Irfan karena striker yang melejit sejak memperkuat timnas Indonesia di Piala AFF tersebut dinilai sangat dibutuhkan oleh klub asal Palembang tersebut.

Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri H Hendri Zainuddin menyatakan bahwa apabila Irfan ingin tampil berprestasi nasional, termasuk SEA Games, maka dirinya harus bergabung di klub Superliga.

Oleh karena itu, Hendri menyatakan bahwa klubnya siap untuk mengontrak pemain kelahiran Amsterdam tersebut selama dua tahun.

Hendri berharap dengan bergabungnya Irfan ke klubnya, prestasi dan popularitas Sriwijaya meningkat sehingga penonton di stadion Gelora Jakabaring Palembang juga ikut terdongkrak.)***

Inter kembali bayangi Milan

MILAN -- Inter Milan berhasil mengakhiri pekan mengecewakan yang dialaminya, dengan mengalahkan Chievo 2-0 di Giuseppe Meazza, Minggu 10/4.

Kemenangan ini juga sukses mendongkrak posisi skuad asuhan Leonardo itu kembali ke peringkat dua klasemen sementara, menggeser Napoli yang baru akan tandang ke markas Bologna, Minggu malam nanti.

Meski demikian, Inter sempat kewalahan menghadapi tim papan tengah tersebut. Esteban Cambiasso baru berhasil memecah kebuntuan saat pertandingan memasuki menit ke-66. Skor ini kemudian digandakan Maicon enam menit sebelum pertandingan usai.

Tambahan tiga poin di pekan ini cukup memperbaiki keyakinan mereka untuk mempertahankan gelar di musim ini, setelah kekalahan menyakitkan yang dialami Inter atas AC Milan dan Schalke sebelumnya.

Inter kini hanya terpaut dua poin di bawah Milan dengan perolehan 63 poin, sedangkan Chievo masih terancam degradasi jika prestasinya tak membaik. Chievo kini bertengger di posisi 13 dengan 36 poin -enam poin di atas tim yang bertengger di zona merah di posisi 18, Cesena.

2 Gol Totti bawa Roma permalukan Udinese
Di laga lainnya, harapan Udinese untuk bermain di ajang Liga Champions musim depan tampaknya belum akan terwujud setelah mereka dipermalukan AS Roma di kandang sendiri, 1-2.

Sebuah penalti Francesco Totti membawa Giallorossi memimpin di menit 57. Namun, skor ini berhasil disamakan Antonio Di Natale, tiga menit sebelum laga usai.

Ambisi Udinese untuk mempertahankan satu poin di kandang buyar, setelah Totti kembali mencetak gol ke duanya dalam pertandingan ini, tepat di masa injury. Skuad asuhan caretaker Vincenzo Montella ini berhasil membawa pulang poin penuh dari Stadion Friuli.

Kemenangan ini berhasil mempertahankan posisi Roma di peringkat enam dengan koleksi poin 53 -tiga poin di bawah Udinese yang juga tetap bertengger di posisi empat besar. (ald)

CD Menyembul Keluar, Olla Ramlan Enjoy

Basah gara-gara Kecebur di kolam, CD Olla kelihatan jelas

Jakarta – Olla Ramlan menjadi korban kejahilan rekan host-nya di ulang tahun Dahsyat kemarin. Dia diceburkan ke kolam hingga celana dalam g-string warna hitam yang dikenakannya menyembul. Olla tidak marah.
“Aku nikmati ajalah. Ini kan namanya menghibur. Apalagi ini live, jadi kita enggak menyadari ada hal spontan,” kata Olla saat ditemui di RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (6/4/2011) malam.
Meski telah dijahili, artis dengan nama asli Febiolla Ramlan ini tidak mau menyalahkan siapapun atas kejadian yang dialaminya itu.
“Enggak ada yang aku salahkan. Memang kondisinya seperti itu. Kamera menyorot saya dari belakang. Kalau kamera dari depan, enggak mungkin kelihatan,” paparnya.
Sebelum diceburkan di kolam, mantan istri Alex Tian ini sudah menduga bakal dikerjai Olga Syahputra dan Raffi Ahmad.
“Aku sudah jatuh pas mau gendong Sandra Angelina. Pas aku mau berdiri, baru kelihatan. Aku enggak sadar akan kelihatan. Ya sudahlah, biar enggak kelihatan kaget, aku joget-joget saja. Di Dahsyat juga kan gila-gilaan, seru-seruan. Aku enggak mau jaim di sini. Aku dasarnya tomboy,” kata janda satu anak ini.)*

Gara-gara Long Size, Baju Tahanan Malinda Dee Tidak Muat Bagian Dadanya

KECANTIKAN dan kemolekan tubuh Inong Malinda alias Malinda Dee tidak natural. Karena (maaf) payudara yang ukurannya di luar kewajaran, polisi tidak bisa menemukan baju tahanan yang pas.

Saat "dipamerkan" penyidik Senin (4/04) lalu, Malinda muncul dengan jaket pink dan bukan dengan baju tahanan layaknya tersangka yang lain. Kemarin, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Ito Sumardi membantah memberi perlakuan istimewa untuk Malinda.

"Soalnya di sini memang tidak ada yang muat," kata Ito sambil memegang dadanya saat dicegat wartawan di gedung DPR kemarin (05/04). Menurut Ito, di rutan Bareskrim tidak ada ekslusifitas. "Wartawati boleh cek deh, tapi yang cowok jangan," tambahnya.

Soal alat rias yang bisa dibawa masuk rutan, Ito tak mau komentar. "Prinsipnya semua tahanan sama. Cuma ya itu tadi, tidak ada yang muat," katanya.

Seorang mantan kolega Malinda di Citibank membisikkan, penampilan Malinda dengan proporsi dada yang lebih membusung sejak medio 2008 akhir. "Kita dengar perawatannya di Singapura dan Hongkong," katanya pada Jawa Pos di sela-sela ekspose kasus di Bareskrim Senin lalu.

Pihak Citibank menurunkan tim lengkap saat diundang polisi memaparkan hasil penyidikan. Menurut wanita yang berpenampilan chic ini, jika di kantor, Malinda lebih sering menggunakan tutup kepala berupa kain. "Tapi, ada bagian yang dibiarkan kelihatan. Tahu sendirilah," katanya.

Teman Malinda sewaktu SMA tahun 1981 di SMA 6 Bulungan, Irma Hutabarat, menyebut Malinda dulu tak secantik sekarang. "Sangat berbeda . 180 derajat," kata aktivis perempuan yang hobi yoga ini saat dihubungi kemarin.

Irma mengaku jarang berinteraksi dengan Malinda. "Karena kesibukan masing-masing ya," tambahnya. Seorang penyidik menyebut, dari dokumentasi paspor Malinda, frekuensi wanita 47 tahun itu pergi ke Singapura dan Hongkong mencapai belasan kali.

"Kita belum tanya secara detail soal fisik. Ini kan pidana pencucian uang bukan pemalsuan identitas," katanya lantas tertawa.

Pengacara Malinda, Hallapancas Simajuntak menjelaskan sejak mengenal kliennya akhir 2009 penampilannya sudah secantik sekarang. "Saya kira Ibu memang benar-benar cantik. Jadi, dari awalnya memang sudah cantik," katanya pada Jawa Pos. Selama ditahan, Malinda selalu menjaga kesehatan. "Ibu suka minum susu dan makan buah," tambahnya.

Terpisah, Susi Dodi, ketua RT 08 Tebet Barat, Jakarta Selatan tempat tinggal Malinda sebelum pisah rumah dengan suaminya Adus Ally menjelaskan wajah Malinda yang asli sebelum dioperasi plastik justru sangat cantik dengan tubuh langsing.

"Sejak awal menikah dulu, wajahnya itu cantik banget, badannya juga bagus, langsing dan tinggi. Saya juga heran, begitu saya lihat ditelevisi jadi berubah begitu. Dioperasi plastik koq jadi begitu. Apa karena kebanyakan uang kali yah," tuturnya dengan logan Banten-nya.

Diungkap Susi, sebelum berpisah 2008 lalu wajah Inong setahu dia tidak pernah dioperasi plastik. "Aslinya memang sudah cantik sampai dia pisah lalu engak tinggal di rumah itu lagi. Baru melihat lagi wajahnya begitu banyak beritanya di televisi," imbuhnya.

Di bagian lain, ahli bedah plastik Dr Enrina Diah SpBP mengatakan bahwa beberapa tubuh Malinda adalah hasil "pengerjaan". Menurutnya, orang awampun bisa tahu bahwa bagian-bagian tubuh Malinda sudah tidak asli lagi.

"Apalagi payudaranya. Semua orang juga tahu itu hasil operasi," kata Enrina kepada Jawa Pos tadi malam (5/4). Menurut Enrina ukuran payudara yang dimiliki Malinda bisa dikatakan sudah terlampau besar dan cenderung tidak proporsional dibandingkan dengan bentuk tubuhnya. "Kalau ukurannya lebih proporsional tentu saja lebih cantik," imbuh pendiri Ultimo Aesthetic & Dental Center itu.

Selain itu, lanjut Enrina, bentuk payudara yang terlalu besar akan menimbulkan dampak yang negatif. Akibat menyanggah payudara yang terlalu besar dan berat, maka tugas punggung akan terlampau berat dan tentu saja bisa berdampak negatif terhadap kesejatan tulang punggung. Selain itu, size yang superbesar itu juga bisa menghambat peredaran darah ke puting payudara.

Alumni Kedokteran UI itu mengungkapkan, sangat jarang pasien lokal yang ingin bagian dadanya dioperasi dan dipermak dengan ukuran super jumbo. Sebab, bukan budaya orang lokal untuk memamerkan bentuk payudara yang terlampau besar. "Saya juga akan menolak pengerjaan operasi yang terlalu besar. Alasan saya kurang baik untuk kesehatan," kata Enrina.

Bisa jadi Malinda mengerjakan di luar negeri? "Ah saya tidak mau komentar, itu menyangkut kode etik," jawabnya. Namun yang jelas menurutnya, banyak kalangan medis di Indonesia yang akan menolak jika melakukan operasi payudara dengan ukuran yang sangat besar.

Dokter yang berulang tahun setiap 23 Mei itu juga menerangkan bahwa pengejaan payudara yang begitu besar itu tidak bisa dilakukan hanya dalam sekali pengerjaan. Menurutnya, paling tidak akan dioperasi dua kali atau lebih.

Kelenturan kulit payudara tidak akan mungkin jika dilakukan dalam sekali pengerjaan. Jadi, paling tidak Malinda beberapa kali bolak-balik melakukan operasi untuk menghasilkan ukuran yang sekarang. Ketika ditanya kira-kira berapa uang yang harus dikeluarkan Malinda untuk mempermak dadanya, Enrina enggan menjelaskan. "Saya tidak bisa terangkan itu. Kan dia bukan pasien saya," ucapnya.

Selain itu Enrina mengatakan bukan pekerjaan yang mudah untuk mencari breast holder (BH) sesuai dengan ukuran Malinda di Indonesia. Sebab, sangat jarang orang Indonesia memiliki payudara dengan ukuran yang sama dengan Malinda. "Bisa jadi itu impor," kata dia.

"Di luar payudara, bagian tubuh lain Malinda yang terlihat jelas hasil "pengerjaan" adalah wajah. "Kalau saya perhatikan hidungnya juga merupakan hasil operasi," katanya.

Namun, Enrina mengakui bahwa hasil pengerjaan wajah Malinda bisa dikatakan baik. Bahkan menurutnya, banyak orang yang memberi apresiasi terhadap kecantikan wajah Malinda. Namun lanjutnya, belum tentu juga itu dikerjakan di luar negeri. Sebab, ahli-ahli kecantikan di Indonesia juga tidak kalah hebat dibanding ahli dari luar negeri.)***

Kapolri : Hukuman Untuk Norman Sifatnya Mendidik

Beberapa hari belakangan ini Masyarakat terhibur dengan aksi kocak briptu norman kamaru polisi gorontalo yang melakukan adegan lip sync lagu India ala Shah Rukh Khan Chal Chaya Chaya dengan sempurna, Goyangannya dan juga gerakan bibirnya sangat sinkron sekali dengan lagu yang ia bawakan. setelah ramai dibicarakan masyarakat akhirnya Norman Kamaru mendapatkan hukuman dari atasannya. namun hukuman ini bersifat mendidik. Norman Kamaru dihukum bernyanyi di depan seluruh anggota kesatuannya.

Norman memang sepertinya amat menyukai lagu india. terbukti dalam hukuman ini norman menyanyikan lagu O Dholna, yang muncul di film Dil To Pagal Hai (1997), film yang (lagi-lagi) dibintangi Shahrukh Khan, juga Madhuri Dixit dan Karishma Kapoor. Lagu ini aslinya dinyanyikan Lata Mangeshkar dan Udit Narayan. Simak Video Polisi Gorontalo Menggila di Youtube.

ia berdiri di hadapan sejumlah anggota Brimob lainnya, yang mengiringi dengan tepuk tangan kompak (dan “la la la”). Norman menyanyi dengan pengeras suara. Suaranya bagus juga

Aksi Norman Kamaru ini bahkan sampai dikomentari oleh Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo. Menurut dia, adalah baik bila Norman disalurkan bakat dan kreativitasnya. “Tidak ada sanksi. Kalaupun Kapolda memberi sanksi, itu mendidik,”)***

Foto Nakal Sheila Marcia Beredar di Internet


Foto nakal Sheila Marcia Lagi Dugem


JAKARTA -- Foto nakal sheila marcia kabarnya beredar di internet. foto itu sepertinya diambil saat sheila marcia sedang dugem. mungkin ini diambil sebelum dia hamil oleh anji drive. Namun foto sheila marcia yang agak nakal ini beredar di saat menjelang sheila menikah dengan kiki drummer band cannon ball.

Dalam foto tersebut terlihat sheila dan seorang pria berpose layaknya orang bersetubuh. namun jelas masih lengkap dengan pakaian lah. Foto nakal sheila marcia yang dimaksud ini pertama kali beredar di twitter dan sedang ramai di bahas di beberapa forum besar di indonesia. Dalam salah satu foto tersebut, perempuan mirip Sheila itu berpose bersama seorang pria. Sang pria memegang pinggul perempuan itu dari belakang seperti tengah melakukan adegan intim. Namun, keduanya berpakaian lengkap

Sementara, di foto lainnya, perempuan mirip Sheila itu berfoto dengan dua teman perempuannya. Posenya pun tak kalah nakal dari foto sebelumnya.

Tiga foto itu mengundang berbagai komentar di forum internet tersebut. Mulai dari yang menghina hingga ada yang tidak percaya)***

Briptu Norman Beraksi di Bukan Empat Mata


Briptu Norman Kamaru, si polisi yang jago bernyanyi dan bergoyang India,
diundang Tukul ke studio Trans 7 untuk tampil di acara
Bukan Empat Mata bersama penyanyi dangdut ternama, Iis Dahlia.

Saksi Suka-Hamdi dan Yopi-Sapto Saling Serang

JAKARTA - Sidang sengketa Pilkada Tebo memasuki babak akhir. Pemeriksaan saksi-saksi dari kubu Sukandar-Hamdi dan Yopi Muthalib-Sri Sapto Eddy telah selesai, kemarin (7/4). Masing-masing pihak sudah selesai menghadirkan saksi-saksi dan barang bukti yang mereka miliki. Saat ini, tinggal menunggu panggilan dari MK untuk menghadiri sidang mendengarkan putusan.
Dalam sidang kemarin yang dimulai pukul 16.00, pemohon dan terkait masing-masing menghadirkan 10 saksi. Seperti sidang sebelumnya, kedua pihak saling melontarkan tuduhan. Saksi pemohon misalnya, yang disampaikan Wahyudi Yusuf, menuding kalau Bupati Tebo Madjid Mu’az ikut campur dalam mengawinkan Yopi dan Sapto.
Menurutnya, awalnya Sri Sapto Eddy berpasangan dengan Ridham Priskap. Namun setelah itu, Sapto sempat menghilang dan tak bisa dihubungi. “Saat itu, Madjid Mu’az sedang ke Makkah,” katanya. Yang membuatnya curiga, setelah Madjid kembali dari tanah suci, tiba-tiba Sapto langsung berpasangan dengan Yopi.
Ada juga tudingan terhadap kubu Sukandar, yang mengatakan anggota DPRD Provinsi Jambi Yassir, memberikan batik sebanyak 80 lembar untuk dibagi-bagikan. “Ada juga kaos berlogo Suka-Hamdi,” kata saksi dari pihak terkait Sukemi, warga Rimbomulyo, Kecamatan Rimbobujang, yang bertindak sebagai Ketua Karang Taruna.
Setelah memberikan barang tersebut, Yassir juga berpesan agar dia mengajak anggotanya memilih pasangan Suka-Hamdi. Keesokan harinya, Yassir menyerahkan uang sebesar Rp 3 juta untuk mengisi kas karang taruna.
Tak hanya itu, istri Sukandar dan Hamdi juga dituding ikut mengarahkan warga agar memilih pasangan tersebut. Saksi terkait, Asni, mengaku diajak mengikuti pengajian di rumah Dewi Hamdi. Dalam pengajian itu, katanya, Dewi Hamdi mengajak ibu-ibu pengajian itu untuk memilih pasangan Suka-Hamdi. Kemudian mereka juga mendapat telekung (mukena), serta amplop berisi uang Rp 50 ribu.
Saksi lainnya, Saniah, tukang sayur, mengaku diteror sejak di Jakarta untuk mengikuti sidang di MK. Katanya pada hakim yang diketuai Akil Mochtar, dia ditelepon oleh Slamet Riyadi dan Malik. “Katanya kalau saya pulang, saya akan ditelanjangi dan diperkosa,” katanya, mengiba.
Pihak terkait juga menghadirkan Ketua DPC PDIP Tebo, Wartono. Dalam kesaksiannya, dia menampik tuduhan kalau pertemuan di Rumah Makan Sederhana Muarabungo itu merupakan pengarahan untuk memilih Yopi. Menurutnya, kegiatan itu murni atas inisiatif PDIP. “Kita mengadakan acara itu tujuannya untuk sosialisasi, bahwa PDIP resmi mengusung pasangan Yopi-Sapto,” katanya.
Sebelum menutup sidang, Akil Mochtar kemudian melakukan cek silang terhadap bukti-bukti yang dilampirkan oleh tiap-tiap pihak. Setelah itu sidang ditutup, dan akan dilanjutkan dengan pembacaan putusan. (ald/ant)

Ketua DPRD Tebo Mengaku Ditawari Uang

JAKARTA--Sidang sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tebo di Mahkamah Konstitusi (MK) kian panas. Kedua kubu yang berperkara terus saling serang. Setelah kubu Yopi-Sapto melakukan serangan balik, pada sidang lanjutan kemarin (5/4), giliran Sukandar-Hamdi (Suka-Hamdi) melancarkan serangan balasan.

Dalam sidang yang dimulai pukul 14.00 itu, pihak pemohon (Sukandar-Hamdi) menghadirkan 10 saksi. Di antaranya, ada Ketua DPRD Tebo Agus Rubiyanto dan anggota DPRD Tebo Supeno. Lainnya adalah Zamzami S, Ahmad Nuar, Trianto Sugeng (konsultan hukum Sukandar-Hamdi), Waluyo, Suhaimi J (honorer), Muchlisin Harahap (LSM), Herli Deni Tirta, dan Ragam Prasetyo.

Agus Rubiyanto yang pertama kali memberi kesaksian, menjelaskan tentang keterlibatan Bupati Tebo HA Madjid Mu’az memenangkan pasangan Yopi Muthalib-Sri Sapto Eddy (pihak terkait). Dia mengaku menerima tawaran dari Madjid Mu’az untuk bersedia netral dengan kompensasi uang.

“Saya bingung kenapa ada kompensasi uangnya. Di surat itu tidak ditulis nilai uangnya, diminta untuk mengisi sendiri,” katanya pada majelis hakim yang dipimpin Akil Mochtar. Menurutnya, surat perjanjian itu diterimanya melalui Muladi dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tebo, Arif.

Selain itu, Agus juga menjelaskan tentang pernyataan saksi pihak terkait yang mengatakan bahwa pertemuan di kediaman Yopi yang dihadiri oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA). Saat itu, saksi mengatakan HBA hadir sebagai Ketua DPD Partai Demokrat. “Tapi malam ini (tadi malam) di Jambi, HBA baru dilantik sebagai Ketua DPD Partai Demokrat,” kata politisi dari Partai Golkar itu.

Sementara itu, Zamzami dan Ahmad Nuar memaparkan mengenai dugaan keterlibatan Romi, Camat VII Koto. Di antaranya, mengizinkan pemakaian aula kantor Camat VII Koto pada 16 Januari 2011, untuk konsolidasi PDIP dalam pemenangan Yopi-Sapto. Kemudian memfasilitasi pertemuan Lembaga Adat se-Kecamatan VII Koto dan mengarahkan peserta pertemuan agar memangkan Yopi-Sapto. Ada tim sukses Yopi Sapto yaitu Aswan Hadi, Kodran, dan Imam Huadi yang menjadi penyelenggara di TPS.

Pada kesempatan itu, Supeno juga menceritakan bagaimana sampai mereka menangkap Kabag Umum Setda Tebo Eryanto, pada 8 Maret 2011 atau saat masa tenang, di Kecamatan Rimboulu. “Saat itu Eryanto berkata pada masyarakat, kalau dia mau cari tanah. Lucunya, tengah malam kok mau cari tanah,” katanya. Saat itu, menurut Supeno, Eryanto membawa uang Rp 17 juta yang diduga akan dibagi-bagikan. “Saat itu media massa juga meliputnya,” katanya sambil menunjukkan foto Eryanto pada halaman depan di sebuah surat kabar harian Jambi.

Sementara itu, kuasa hukum pihak terkait, Arteria Dahlan, mencoba bertahan dengan mencoba mendesak dengan bertanya pada Agus Rubiyanto. “Anda kan orang politik. Kapan mulai berlaku, SK atau pelantikan?” tanya Arteria.

Saat itu Agus menjawab kalau pemberlakuan dimulai saat pelantikan. “Harusnya mulai berlaku sejak SK keluar,” katanya. Selain itu, Arteria juga bertanya apakah Agus hadir dalam pertemuan di kediaman Yopi tersebut. Agus pun mengaku tak hadir, karena dia berasal dari Partai Golkar.

Sementara itu, dari KPU Tebo (pihak termohon), saksi yang dihadirkan adalah Ketua PPK Serai Serumpun Misni, anggota PPK Tebo Ulu R Edi Gunawan, Ketua PPK VII Koto Ilir Eko Utomo, Ketua PPK VII Koto A Syargawi, Ketua PPK Muara Tabir H Bahari Tabri, dan Ketua PPK Sumay Mawardi.

Kepada Muchlisin, Arteria bertanya apakah Muchlisin tahu yang berwenang untuk menentukan jadwal perbaikan jalan adalah Dinas Terpadu, bukan Dinas PU.

Sidang berikutnya akan dilaksanakan hari ini (6/4) pukul 17.00, dengan agenda masih pembuktian. Sejatinya, dalam sidang kemarin pihak terkait telah menyiapkan 13 saksi. Dua di antaranya adalah Kabag Umum Setda Tebo Erianto, dan H Izhar selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Tebo.

Usai sidang, Eryanto menolak mengomentari tudingan terhadapnya. “Nanti lah, saya kan nanti akan bicara pada sidang. Jangan sekarang,” katanya sambil berlalu. Sementara itu, Arteria di luar persidangan menyayangkan sikap pemohon karena menurutnya banyak menghadirkan saksi yang tak jelas. “Seharusnya MK menghentikan saja sidang ini, karena banyak saksi gelap,” katanya.

Secara umum sidang berjalan dengan lancar. Sidang ini juga diikuti oleh para pendukung Sukandar-Hamdi yang menyaksikan jalannya sidang di luar ruangan melalui dua layar yang sudah disiapkan. Setiap selesai persidangan, belum pernah terlihat antara Sukandar-Hamdi dan Yopi-Sapto bertegur sapa. Selain itu, mereka keluar gedung MK lewat tangga yang berbeda. (ant/ald)

Diduga Ada Oknum Aparat di Balik Penggarapan Lahan HP Muara Tabir

Satu Unit Alat Berat Disita Dishut Tebo

TEBO, MP – Diduga ada oknum aparat dibalik tertangkapnya alat berat yang bekerja diatas kawasan Hutan Produksi, tepatnya didusun Olak Kemang Tambun arang Kecamatan Muara Tabir Kabupaten Tebo Provinsi jambi baru-baru ini.

Informasi yang berhasil dihimpun Media ini, Alat berat tersebut diduga dikontrak oleh salah seorang pengusaha perkebunan berinisial (Em) yang berasal dari Kabupaten Bungo untuk membuka lahan perkebunan di desa Tambun Arang Kecamatan Muara Tabir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.

Namun, sangat disayangkan lahan perkebunan yang dibuka tersebut berada diatas kawasan Hutan Produksi (HP) yang nota bene dilarang bagi siapapun untuk beraktifitas diatasnya. Dan alat berat tersebut tertangkap tangan oleh tim gabungan aparat kehutanan ketika sedang melakukan land clearing (pembersihan) lahan yang sudah mencapai 30 hektar lebih.

Konfirmasi Media ini dengan Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten Tebo melalui Kepala Bidang Perlindungan Hutan Sumarjo, SH Kamis (31/03) membenarkan penangkapan tersebut dan pihaknya sudah menyita 1 unit alat berat yang sedang bekerja dilokasi sebagai barang bukti.

Dikatakan Sumarjo, “ Memang benar kita telah menyita 1 (satu) unit alat berat yang tertangkap tangan sedang melakukan land clearing atas lahan yang berada dalam kawasan HP”. Ungkapnya.

Dilanjutkannya, “Kita sudah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap 3 (tiga) orang yang diduga terlibat yaitu Operator alat berat berinisial (Ng), Pengawas Lapangan dan Pemilik alat berat berinisial (Aa) yang berasal dari Kabupaten Bungo. Berdasarkan keterangan dari ketiga orang inilah nantinya kasus ini akan kita kembangkan dan kemungkinan akan bertambah banyak pihak yang terlibat”. Ungkap Sumarjo diruang kerjanya.

“Sementara alat berat itu kita sita sebagai barang bukti, kendati tidak berada di kantor kita, sebab saat ini alat berat itu sedang dilakukan perbaikan disalah satu bengkel di Muara Bungo, nanti jika sudah masuk ke persidangan dan dibutuhkan maka alat berat tersebut siap kita hadirkan”. Ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai kepemilikan lahan tersebut, Sumarjo menyebutkan bahwa untuk sementara berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun tim penyidik, lahan itu adalah milik (Em) yang merupakan aparat kepolisian beralamat di Kabupaten Bungo.

Ditanya Mengenai kemungkinan adanya keterlibatan aparat keamanan, Sumarjo tidak mau menyebutkan secara gamblang, namun dirinya hanya menyebutkan bahwa karena keterbatasan personil di Dishut maka pihaknya meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk ikut membantu penangkapan alat berat tersebut, namun nampaknya entah disebabkan apa, kami menilai aparat kepolisian ragu-ragu dalam bertindak, dan kami menilai bisa saja karena sipemilik lahan tersebut adalah salah seorang anggota kepolisian di Muara Bungo namun ada juga yang menyebutkan bahwa dia (Em. Red) sudah pensiun”. Ungkapnya.

Diakui Sumarjo, “Pada awalnya kita kesulitan dan sedikit ragu untuk melakukan penangkapan sebab berdasarkan pengakuan sipemilik lahan (Em), menyebutkan bahwa dirinya memiliki izin atau surat-surat terkait lahan tersebut, oleh karena punya izin itulah makanya dia berani menggunakan alat berat (eksavator) untuk membersihkan lahan, namun, jika memang terbukti dia punya izin atau surat-surat ataupun sertifikat tentu masalah ini akan panjang urusannya, sebab, siapa yang berani mengeluarkan izin membuka lahan diatas tanah yang masuk kawasan HP”. Ungkap Sumarjo tegas, seraya menyebutkan bahwa pihaknya tidak main-main dan akan serius melanjutkan kasus ini sebab pelaku aktivitas pembukaan lahan yang diduga dilakukan lebih dari satu orang ini bisa dijerat pasal 50 ayat 3 undang-undang nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan.

Sementara itu, terkait pemberitaan yang menyebutkan bahwa pelaku (Em) mengaku memiliki surat-surat atau dokumen yang sah atas lahan yang digarapnya itu, Kepala Kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Tebo Alen Saputra, SH, M.Kn membantah jika lahan tersebut memiliki sertifikat sebagaimana yang diungkapkan oleh Pelaku.

Diakuinya, “Dulu memang Em pernah mengajukan permohonan pembuatan sertifikat atas lahan tersebut, namun kita tidak pernah menindak lanjutinya, sebab, setelah dia mengajukan beberapa waktu yang lalu, sampai saat ini tidak pernah lagi ada kabarnya dan yang bersangkutan tidak pernah lagi datang”. Ungkap Alen. (ald)

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs