Skandal Cipinang, Potret Bobroknya Lapas Kita

Ada yang bebas mengisap sabu-sabu, dan pesta seks. Semua bisa diatur?

Merdekapost.com - Terbongkarnya skandal gembong narkoba, Freddy Budiman, di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika Cipinang, menjadi pukulan keras bagi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM).
Freddy yang masuk dalam jaringan narkoba internasional, tidak hanya lihai mengendalikan bisnis narkobanya dari balik jeruji. Dengan uangnya, dia juga bisa menggelar pesta seks dan narkoba di lapas.

Diakui Wakil Menkum HAM Denny Indrayana, kejadian itu hanya contoh kecil dari penyimpangan yang ada di Lapas Indonesia. Itulah kemudian yang membuatnya kerap melakukan inspeksi mendadak.

Namun, metode sidak yang dilakukan Kemenkum HAM untuk membersihkan Lapas ternyata tak bisa mengubah perilaku aparat dan tahanan yang 'berkuasa'. Siapa punya uang, mereka akan jadi raja. Kemewahan fasilitas akan mudah didapat.

Dari laporan, setiap hari ada saja narkoba yang ditemukan di dalam penjara. Karena itu, metode sidak bukan metoda ampuh untuk membereskan Lapas agar bebas narkoba. Setiap hari, ungkap Denny, ia mendapat pesan lewat BlackBerry Messenger tentang laporan petugas yang menggagalkan penyelundupan narkoba ke lapas.

Kasus Freddy misalnya. Di dalam tahanan, dia masih bisa mengendalikan bisnis narkoba jaringan internasional. Ia memegang lima handphone untuk menjalankan urusan bisnisnya. Lelaki 37 tahun itu bukan baru kali ini saja berurusan dengan pengadilan. Keluar masuk penjara dalam kasus narkoba tidak membuatnya insaf.

Dari Lapas Cipinang, Freddy mengatur penyelundupan 1.412.475 butir ekstasi dari China. Paket narkoba itu dikirim melalui jalur laut yang dikemas dalam peralatan akuarium yang dibawa dalam kontainer yang tiba di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, 8 Mei 2012 lalu.

Kontainer diangkut kapal YM Instruction Voyage 93 S, yang berangkat dari Pelabuhan Lianyungan, Shenzhen, China, tujuan Jakarta. Paket dari kontiner dengan seri TGHU itu dikirim untuk Freddy Budiman.

Aksi Freddy belum berhenti. Maret 2013 lalu, Direktorat IV Bareskrim Polri kembali membongkar pengiriman 400 ribu ekstasi dari Belanda yang dipesan Freddy. Barang haram itu disimpan dalam empat alat kompresor.

Masih dengan uangnya, Freddy dikelilingi banyak perempuan cantik meski berada di dalam penjara. Mereka bergantian datang menjenguk Freddy. Dari sederetan perempuan yang datang, ada pula nama tenar.

Adalah Vanny Rossyane, mantan kekasih si gembong narkoba itu, yang berkoar kepada sejumlah media, mengenai skandal seks dan narkoba yang dilakukan Freddy di lingkungan penjara.

Dia mengaku sejak November 2012 hingga Mei 2013, kerap mendatangi Lapas. Biasanya seminggu tiga kali datang, antara pukul 11.00 hingga 17.00 WIB. Saat itu ia biasanya pesta sabu dan melakukan hubungan intim dengan Freddy. Kegiatan itu dilakukan antara lain di ruang kerja Kalapas. Karena banyak uang, Freedy sangat ditakuti.

"Uang adalah raja, siapa punya uang, di situ (lapas) jadi raja," kata Vanny.

Menurut Vanny, dia pernah bertanya apakah boleh menggunakan narkoba di ruang kepala lapas. Tapi saat ada petugas datang, Freddy langsung memberi uang tutup mulut.

"Saya tanya ini tidak apa-apa pakai (sabu) di sini, kata Abang (Freddy) kalau ada yang lihat juga merem aja. Kalau petugas ketok-ketok langsung dikasih Rp1 juta langsung pergi," katanya.

Vanny mengatakan dia sudah lebih dari 10 kali mengunjungi Freddy dan menggunakan narkoba di ruang Kalapas, atau ruang yang ada di sebelahnya.

"Saya yakin itu ruang Kalapas karena Abang sendiri yang bilang. Dia tidak pernah bohong sama saya. Kalau ada orang datang saya pura-pura main HP," katanya.

Wanita berambut panjang itu tidak takut masuk penjara dan siap mati karena pernyataannya kepada media membongkar sistem di Lapas Cipinang.

Vanny memastikan punya banyak bukti mengenai apa yang dia sebutkan melalui media. Dia tak memiliki kepentingan apa-apa kecuali menyampaikan kebenaran membongkar apa yang sebenarnya terjadi di dalam lapas.

Karena nyanyian Vanny, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Narkoba Cipinang, Thurman Hutapea, dicopot dari jabatannya. Tanpa harus dilakukan penyelidikan terlebih dahulu, dia dicopot karena pelanggaran kategori berat yang dilakukannya. Thurman yang seharusnya tahu adanya penyimpangan itu,  justru menutup mata. Bukan hanya dia, tiga bawahannya juga dipecat. Dua pegawai menjabat di Kepala seksi, dan satu sebagai Kepala sub seksi.

Thurman Hutapea membantah semua keterangan Vanny, sang model majalah pria dewasa itu. Apa yang dikatakan Vanny hanya mengada-ada. Dia yakin seribu persen, tidak mungkin ada ruangan yang dimaksud pacar Freddy itu.

"Jangan bangkitkan amarah Freddy. Dia kan sudah dipidana mati, biarkan dia sejuk dan beribadah," kata Thurman.

Menurutnya, ada agenda dan motivasi untuk menggeser jabatannya dengan menjerumuskan Vanny. Dia menambahkan, tanpa telepon genggam, gembong narkoba masih tetap bisa mengendalikan jaringan dengan menggunakan kurir. Tangan kanan bandar atau kurir, ia menambahkan, bisa saja datang sambil bertamu dan menjenguk napi.

"Jadi, penegak hukum lain menyebut gembong narkoba ini hanya memakai HP untuk mengendalikan. Ya sudah, silakan saja diselidiki. Tapi, saya minta jangan memojokkan instansi lain," kata dia.

Pernyataan Thurman dikuatkan oleh Anggita Sari, perempuan yang mengaku sebagai kekasih lain dari Freddy Budiman. Menurutnya, apa yang dikatakan Vanny tidak benar. Tidak mudah bagi orang menggunakan narkoba dan melakukan hubungan seks di dalam penjara, dan ada bilik untuk bercinta. Padahal ada prosedur yang harus dilalui jika ingin menjenguk. Bahkan keluarga Freddy Budiman, juga tidak mudah masuk. [Lihat pengakuan Anggita di video ini.]
Pembersihan di lapas
Guna membersihkan kegiatan menyimpang di lapas, Kemenkum HAM terus melakukan berbagai upaya, selain sidak yang dilakukannya. Seperti pembenahan dengan menambah kapasitas dan membangun lapas baru. Kemudian melakukan relokasi narapidana ke lapas yang masih kosong.

Penerapan peraturan pemerintah (PP) nomor 99 2012 terkait dengan pengetatan remisi juga terus dilakukan. Antara lain dengan mempercepat hak remisi kepada napi-napi dengan kejahatan ringan.

"Jadi di PP 99 bukan hanya pengetatan bagi napi narkotika dan sebagainya, tapi ada pasal yang mengatakan bagi manula, anak-anak, yang cacat diberikan peringanan. Jadi ada pengetatan di satu sisi tapi ada yang pelonggaran bagi napi yang marginal," kata Wamen Denny Indrayana.

Kemenkum HAM juga berupaya melakukan rehabilitasi bagi narapidana narkotika yang hanya berperan sebagai pengguna. Sehingga tidak membebani kapasitas lapas yang ada.

Denny lalu menuturkan, Kementerian masih terus mengkaji formula yang tepat untuk pengenaan sanksi pidana alternatif bagi narapidana. Sanksi tersebut misalnya dengan melakukan kerja sosial pada tenggat waktu tertentu.

Hingga saat ini sudah 11 pegawai Lapas Narkotika Cipinang yang diperiksa terkait adanyapenyimpangan di dalam lapas. Penyimpangan itu berupa pemberian fasilitas khusus bagi gembong narkoba Freddy Budiman.

Sebanyak 10 pegawai telah mengaku adanya ruang di dalam lapas yang digunakan di luar fungsinya. Kemudian ada uang yang dibayarkan. "Sampai saat ini masih ada satu orang yang belum mengakui itu," kata Denny.

Menurut Denny, semua langkah-langkah yang diperlukan untuk penertiban lapas tidak hanya di Cipinang. Untuk di Jakarta, kata dia, Rutan Salemba juga termasuk tahanan yang ditingkatkan penertibannya.

Dibakar cemburu?
Vanny Rossyane, mengakui kebobrokan di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, dibongkar karena masalah sepele. Dia terlibat pertengkaran dengan kekasih lain Freddy Budiman, Anggita Sari.

"Anggita meledek dan menghina saya di twitter. Ya sudah, saya bongkar saja sekalian," katanya Vanny.

Namun, apa yang melatarbelakangi keributan keduanya, Vanny tak mau menjelaskan. Menurutnya, dia tidak memiliki kepentingan lain mengenai apa yang dia sampaikan kepada media. Apalagi hanya untuk mencari ketenaran.

Sementara mengenai perselisihannya dengan Anggita Sari, kekasih baru Freddy, Vanny membenarkan hal itu. Namun, dia membantah rasa cemburu yang membuatnya marah dan membongkar kebobrokan di Lapas Cipinang.

"Najis banget cemburu sama dia (Anggita). Bilang sama Anggita, hati-hati kalau bicara, ini bulan puasa. Dia tahu apa soal Freddy, dia baru dua bulan kenal," katanya. 
Mengenai apa yang dilakukan Freddy, Vanny menyarankan kepada mantan kekasihnya itu untuk bertobat. "Freddy harus banyak berdoa dan stop sabu-sabu," kata Vanny. Perempuan itu memastikan punya banyak bukti ihwal penyimpangan di lapas, seperti yang diungkapkannya kepada media.
Namun, Kepala Sub Direktorat Komunikasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, kembali membantah keterangan Vanny. Foto yang ditunjukkan Vanny sebagai bukti, bukan ruang kalapas. Ruang itu, menurut Vanny menjadi tempat dia dan gembong narkoba Freddy Budiman berhubungan seks, dan pesta sabu.
(choe)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar









Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs