China Tuntut Malaysia Tunjukkan Bukti Pesawat MH370 Jatuh di Samudera Hindia

Keluarga penumpang MH370 di Hotel Lido Beijing
Jakarta - Keluarga dari penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 asal China menyebut pemerintah Malaysia sebagai pembunuh yang sebenarnya atas keluarga mereka. Mereka memiliki alasan tersendiri.

Chinese Family Committee mengatakan, Perdana Menteri (PM) Najib Razak memberi pernyataan kondisi tentang pesawat tersebut tanpa menyampaikan bukti langsung. Demikian dikutip dari The Sydney Morning Herald, Selasa (25/3/2014).

"Sejak 8 Maret ketika mereka (Malaysia) mengumumkan bahwa MH370 kehilangan kontak hingga hari ini, 18 hari telah berlalu dan selama itu pemerintah Malaysia dan militer terus mencoba untuk menunda, menipu keluarga penumpang dan menipu seluruh dunia," ujar mereka.

"Perilaku ini tidak hanya menipu dan menyakiti keluarga dari 154 penumpang (dari China) tetapi juga menunda penyelamatan. Membuang begitu banyaknya sumber daya dan waktu yang berharga untuk upaya penyelamatan," lanjutnya.

"Jika memang 154 penumpang (asal China) memang tewas, Malaysia Airlines, pemerintah Malaysia dan militer Malaysia adalah eksekutor yang sebenarnya. Kami mengirimkan protes terkuat kami untuk melawan mereka."

"Kami akan melakukan segala cara untuk mengejar kejahatan yang tidak termaafkan dan pertanggungjawaban dari mereka."

China telah bereaksi dengan ketidakpercayaan dan skeptis atas pengumuman pemerintah Malaysia. Pemerintah China menuntut data lebih detail tentang bagaimana peneliti bisa menyimpulkan bahwa pesawat MH370 telah jatuh di selatan Samudera Hindia.


Saat konferensi pers dilakukan oleh Najib pada Senin pukul 22.00, sekitar 50 orang keluarga penumpang berkumpul di Hotel Lido Beijing. Seketika mereka diliputi kesedihan yang dalam dan histeris.

Bahkan para reporter CCTV (media China) melaporkan berita tersebut dengan suara tersendat dan tangisan.

"Seluruh keluarga saya hilang!" teriak salah satu keluarga.

"Anakku, anakku, anakku," teriak wanita lainnya.

Najib menyatakan bahwa MH370 itu berakhir di Samudera Hindia bagian selatan setelah mendapat data terbaru dan penjelasan dari UK Air Accidents Investigation Branch (AAIB). Najib akan kembali memberikan keterangan lebih lengkap pada Selasa (25/3).

MH 370 rute Kuala Lumpur-Beijing hilang kontak pada 8 Maret 2014. Ada 239 penumpang termasuk awak kabin yang ada dalam pesawat tersebut.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar









Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs