Polisi berhasil pukul mundur Mahasiswa Pendemo hingga menjauh dari Pintu Pagar Kantor Bupati Kerinci |
Padahal aksi unjukrasa ini awalnya berjalan damai dengan menyampaikan beberapa tuntutan.
"Masih ditemukan pembangunan yang tidak merata di Kerinci, seperti jalan di Hiang tidak ada diperbaiki," kata Ihsan salah seorang orator.
Namun, karena tidak bisa bertemu dengan Bupati Kerinci, para mahasiswa memaksa masuk ke kantor Bupati Kerinci, sehingga pintu gerbang kantor Bupati Kerinci copot ditendang pendemo.
Usai lepasnya pintu pagar, terlihat sejumlah aparat kepolisian dan satpol PP berlarian ke arah pendemo. Aksi saling dorong terjadi dan situasi semakin panas.
Informasi yang dihimpun dilokasi, sejumlah massa PMII mengaku terkena pukulan dari petugas keamanan.
Massa PMII berhasil dipukul mundur oleh aparat Kepolisian dan Pol PP yang jumlahnya jauh lebih banyak dari para pendemo.
Hanya beberapa saat kemudian, situasi kembali tenang. Pendemo kembali berkumpul di depan pintu pagar kantor Bupati.
Kabag humas dan Kepala Satpol PP menemui pendemo dan menyampaikan kesediaan bupati untuk menerima dialog terbuka di ruang pola. Namun massa PMII tak mau masuk ke lingkungan kantor Bupati dan meminta Bupati Adriozal yang turun menemui pendemo. Dengan alasan agar media massa bisa ikut meliputnya.
Dikarenakan tidak ada kesepakatan, Kabag humas dan kepala satpol PP kembali ke kantor bupati. Dan hanya beberapa saat kemudian, massa PMII juga membubarkan diri dengan ancaman akan tetap melakukan aksi serupa dalam beberapa waktu kedepan. (PRI)
0 Comments:
Posting Komentar