Ternyata Dua Menteri PKB Ini Jago Baca Kitab Kuning

 

Ternyata Dua Menteri PKB Ini Jago Baca Kitab Kuning
Menaker Hanif Dhakiri dan Menristek Dikti Muhammad Nasir unjuk kebolehan membaca Kitab Kuning atau biasa disebut kitab arab gundul (doc/dpppkb)

  

Jakarta - DISAKSIKAN Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Abdul Muhaimin Iskandar Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir unjuk kebolehan membaca kitab kuning Ihya Ulumuddin karya Imam Ghazali. Kedua menteri yang pernah menjadi santri tersebut ternyata masih piawai membaca kitab kuning, kendati diselingi canda tawa.

"Kalau ada yang salah diperbaiki ya. Saya mau mencoba membaca kitab Ihya Ulumuddin," ujar Menaker Hanif Dhakiri saat menghadiri acara final Kitab Kuning (MKK) di kantor PKB.

Berbeda dengan Menaker, Menristek Dikti Muhammad Nasir terlihat terbiasa membedah kitab Ihya Ulumuddin. Ia dengan santai menjelaskan satu demi satu maksud kandungan kitab tersebut.

"Saya lulusan pondok pesantren, dan telah berulang kali membaca kitab ini. Bagi saya kitab kuning bukan barang baru ataupun benda asing," tuturnya.

Sementara itu, Ketum Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa Cucun A Syamsurijal mengucapkan terimakasih atas dukungan kiai, ulama, dan para santri, sehingga acara Musabaqah Kitab Kuning bisa berjalan dengan sukses.

"Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kesuksesan acara tersebut," kata Cucun.

Kata Cucun, babak penyisihan Musabaqah Kitab Kuning awalnya diikuti 1.500 peserta yang berasal dari perwakilan pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia. Tidak kurang dari 5000 santri putra dan putri berpartisipasi dalam meramaikan acara babak penyisihan MKK yang digelar di pondok-pondok pesantren.

"Babak penyisihan juga telah dilaksanakan dengan lancar dan sukses, sekalipun ada beberapa peserta yang kita diskualifikasi kepesertaannya, baik karena usia atau karena statusnya yang tidak lagi menjadi santri. Itu semua membuktikan besarnya animo para santri dan kalangan pondok pesantren untuk mensukseskan acara ini," tuturnya.

Sekretaris Fraksi PKB di DPR ini menambahkan,‎ babak final dan grand final yang dilaksanakan di Graha Gusdur Kantor DPP PKB pada 12 dan 13 April 2016. Yang bertindak sebagai dewan juri dari Lembaga bahtsul masail PBNU.‎

"Terima kasih kepada Ketua Umum DPP PKB Pak Muhaimin Iskandar yang telah men-support kegiatan Musabaqah Kitab kuning ini," ucap Cucun. (ald/dpppkb)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar





Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs