MERDEKAPOST.COM - Pedangdut senior sekaligus pengusaha, Inul Daratista, tak bisa menahan amarahnya terhadap respons dua menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto terkait bencana banjir dahsyat yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera.
Dari sekadar mengelus dada, emosi Inul memuncak hingga melontarkan ancaman bernada geram: "Kudu tak lempar sandal mukamu!"
Reaksi keras istri Adam Suseno ini ia tuangkan terang-terangan melalui unggahan-unggahan di akun media sosialnya, menyoroti pernyataan pejabat yang dinilai minim empati dan aksi politisi yang dianggap hanya sebagai panggung pencitraan.
"Kudu Tak Lempar Sandal Mukamu!" untuk Menteri Raja Juli Antoni
Sasaran utama kemarahan Inul adalah Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang juga merupakan Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni.
Inul Daratista meradang setelah mendengar ucapan Raja Juli Antoni yang menyebut bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai 'momentum baik'.
Bagi Inul, pernyataan tersebut sungguh menyakiti hati ribuan warga yang sedang berduka dan kehilangan.
"Bikin emosi, gini kok jadi pejabat negara, heran gue. Kudu tak lempar sandal mukamu!" tulis Inul Daratista dengan nada tinggi di Instagram.
Baca juga:
Total Korban Meninggal Capai 867 orang Akibat Banjir dan Longsor di Aceh,Sumut dan Sumbar
Tak berhenti di situ, pelantun Goyang Ngebor ini bahkan mengaitkan Raja Juli Antoni dengan isu lama, yakni foto lawas sang menteri yang pernah beredar bersama Aziz Wellang, tersangka kasus pembalakan liar yang belakangan kasusnya dihentikan.
"Kebanyakan main domino jadi kendo," sindir Inul dengan pedas.
Menteri Zulkifli Hasan Panggul Beras: "Bapak Lucu deh, Kamera Mana Kamera, Action"
Menteri kedua yang menjadi sorotan tajam Inul adalah Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.
Kedatangan Ketua Umum PAN ke lokasi banjir di Padang, Sumatera Barat, yang terekam kamera justru mengundang tawa sekaligus kritik dari Inul.
Dalam video yang viral, Zulkifli Hasan terlihat memanggul sekarung beras sendirian untuk diberikan kepada korban banjir.
Ia juga sempat terekam membersihkan lumpur di rumah warga menggunakan sekop.
Alih-alih bersimpati, Inul Daratista justru menyoroti kehadiran sejumlah anggota TNI yang berdiri di belakang Zulkifli Hasan dengan tangan kosong.
"Padahal ada tentara dibelakang pada tangan kosong, lah bapak sendirian manggul ????. Bapak lucu deh, kamera mana kamera, action ????," tulis Inul, menilai aksi tersebut tak lebih dari sekadar akting di depan kamera.
Emosi Puncak: Inul Hanya Bisa Elus Dada Lihat Maraknya "Pencitraan Full"
Banjir yang melanda Sumatera menjelang akhir November 2025 tidak hanya menyisakan duka, tetapi juga ironi yang membuat Inul Daratista hanya bisa mengelus dada.
Melalui unggahan lain di Instagram pribadinya @inul.d pada Senin (1/12/2025), Inul menumpahkan kekesalannya terhadap fenomena pejabat dan politisi yang memanfaatkan situasi darurat untuk kepentingan diri sendiri dan partai.
![]() |
| Proses evakuasi korban banjir bandang.(Doc.Istimewa) |
"Wis mulai banyak yang turun lapangan, tapi pencitraan full. Foto-foto manja sama yang kelaparan sambil nangis-nangis," tulisnya, menyebut bahwa ia sampai tidak bisa berkata-kata melihat orang-orang yang sibuk mencari citra di atas penderitaan orang lain.
Kritik Inul menggarisbawahi bahwa penanganan bencana seharusnya menjadi "pencitraan" positif negara jika dilakukan dengan gesit, bukan hanya sekadar ajang bagi kader atau sosok partai untuk berfoto dan dokumentasi.
"Harusnya langsung action, dan action dari negara yang harus jadi pencitraan kalau penanganannya gesit, bukan sosok-sosok partai yang pada foto-foto. Ampun dah ah!” tutupnya, menegaskan bahwa apa yang ia saksikan hanyalah "Preeetttlah!!!"
Ucapan Menhut Raja Juli Antoni Jadi Sorotan
Sebelumnya, Menhut Raja Juli Antoni menyatakan banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat merupakan momentum yang baik untuk melakukan evaluasi tata kelola hutan.
Menurut Raja Juli Antoni, rangkaian bencana tersebut menunjukkan adanya kesalahan mendasar dalam pengelolaan lingkungan.
Karena itu, ia menegaskan bahwa kementeriannya akan melakukan introspeksi terhadap seluruh kebijakan yang selama ini dijalankan.
Baca juga:
20 Rakit Ditenggelamkan Tim Gabungan, Upaya Berantas Dompeng Emas di Merangin Jambi
"Ini kita mendapatkan momentum yang baik semua mata melihat, semua telinga mendengar yang terjadi di tiga provinsi itu, berharap tidak akan meluas," ucap Raja Juli saat ditemui awak media di Riau, 29 November 2025.
"Ini momentum yang baik untuk evaluasi, intropeksi bahwa ada yang salah nih dalam pengelolaan lingkungan hidup kita,"
"Pak Presiden dalam pidatonya mengatakan penebangan hutan liar yang tidak terkontrol berkontribusi besar terhadap bencana. Jadi kita akan melakukan evaluasi kebijakan,” imbuhnya.
Dalam kunjungannya ke Riau selama dua hari, ia menekankan pemerintah tidak hanya berhenti pada evaluasi, tetapi juga langsung menyiapkan langkah-langkah konkret.
Salah satunya dilakukan di Kuantan Singingi, di mana ia menyerahkan Surat Keputusan (SK) Hutan Adat sebagai bentuk penguatan hak masyarakat adat.
“Masyarakat adat selama ini tersisihkan, padahal mereka adalah kelompok yang paling mampu menjaga hutan. Legalisasi ini memberi mereka ruang untuk berkontribusi,” jelasnya.(Adz)

