Terungkap, Mayat yang ditemukan di Pulau Tengah adalah Warga Sumur Anyir Kota Sungai Penuh

Merdekapost, Kerinci – Sempat di kabarkan hilang pada Rabu 18/9/2024, Ilham (24th) seorang warga desa sumur anyir kota sungai penuh, ditemukan warga dalam keadaan sudah tidak bernyawa di pinggiran danau Kerinci Desa Dusun baru, Pulau Tengah.

Adapun Kronologis kejadiannya, Pada hari Rabu tanggal 25 September 2024, Sekitar jam 13.00 wib seorang saksi ayah ma’eng beserta istri pergi menjenguk sawah setiba di sawah istri mencium bau busuk dan meminta suami mengecek bau busuk bersumber dari mana.

Setelah di cek ayah ma’eng terkejut bahwa bau busuk tersebut berasal dari mayat, setelah tau itu mayat ayah ma’eng beserta istri langsung pulang melaporkan ke kepala desa dusun baru dan kepala desa dusun baru menelpon babinkamtibmas untuk memberi info adanya penemuan mayat. 

Baca Juga: Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Pulau Tengah, Adakah Kaitan dengan Info Warga Sumur Anyir yang Hilang? 

Setelah mendengar info dari kades bhabin beserta perangkat desa cek tkp dan benar adanya bahwa di persawahan ayah ma’eng ada mayat.

Gerak cepat, Unit identifikasi bersama piket reskrim serta anggota Polsek dan bhabinkamtibmas Danau Kerinci melaksanakan cek TKP.

Perihal penemuan mayat tersebut dan mengidentifikasi serta mengumpulkan keterangan para saksi di sekitar lokasi penemuan mayat.

Dan setelah dilakukan identifikasi terkait mayat yang ditemukan maka dapat dipastikan bahwa mayat tersebut benar merupakan pemuda desa sumur anyir bernama M Ilham (24 th) warga Jln Husni Thamrin dusun Koto Pinang Desa Sumur Anyir Kota Sungai Penuh yang sempat dinyatakan meninggalkan rumah pada Rabu (18/09) lalu. dan sebagaimana diinformasikan Almarhum memiliki keterbatasan khusus dan sulit dalam berkomunikasi

Selanjutnya dari pihak korban A.n Resi Sufiardi dan pihak keluarga korban lainnya telah membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa telah menerima musibah atas kematian alm tersebut dan tidak akan menuntut secara hukum di kepolisian Republik Indonesia maupun di instansi lainnya.

Pihak keluarga juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada pihak Kepolisian Kerinci serta semua pihak yang telah ikut membantu proses evakuasi jenazah Almarhum.(*)

Kebakaran di Koto Salak, Warga Kecewa Damkar Telat lagi

Kebakaran di Desa Koto Salak meludeskan satu unnit rumah warga, sangat disesalkan Mobil Damkar lagi-lagi terlambat dayang. (mpc)

KERINCI, MERDEKAPOST.COM - Kebakaran hebat Kembali terjadi, kali ini di Desa Koto Salak Kecamatan Tanah Cogok Kerinci. Dikabarkan satu unit rumah ludes terbakar

Menurut saksi mata, api mulai berkobar dengan cepat, dan meskipun warga setempat segera menghubungi pihak Damkar, tidak ada petugas yang datang hingga api merembet ke seluruh bangunan. Akibat keterlambatan respons ini, tidak hanya rumah tersebut yang hancur, tetapi juga barang-barang berharga dan dokumen penting milik pemilik rumah hangus terbakar.

Warga setempat sangat kecewa dengan lambatnya respons Damkar yang telah menjadi keluhan berulang dalam beberapa insiden kebakaran sebelumnya diwilayah Tanah Cogok. 

Mereka mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap situasi darurat agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“1 unit rumah habis terbakar, damkar datang, api telah berhasil dipadamkan oleh warga,” ucap Kades Koto Salak, Wahidin.

Pihak berwenang belum memberikan pernyataan resmi mengenai penyebab keterlambatan dan langkah-langkah perbaikan yang akan diambil. Saat ini, investigasi masih berlangsung untuk menentukan penyebab kebakaran dan apakah ada kelalaian dari pihak Damkar.(mka)

Dikabarkan Hilang, Sudirman Warga Pendung Hilir 3 Hari Belum Ditemukan, Diduga dimangsa Buaya

 FOTO: Sudirman (55) Warga Asal Pendung Hilir Semurup Kerinci yang menetap di Tapan, Kecamatan Tanah Ampek Hulu Tapan yang dikabarkan Hilang di Lokasi PT. Incasi Raya, Ray 7. Pancung Soal Inderapura sejak Minggu (24/03) hingga hari ini Kamis 25/03 belum ditemukan. Tim TRC Posko Tapan terus melakukan upaya pencarian disekitar lokasi [Doc: Ist | Merdekapost | FB]

Kerinci, Merdekapost.com - Sudirman (55), Warga Asal Pendung Hilir Semurup Kerinci, Alamat Tebing Tinggi Tapan, Kec. Tanah Ampek Hulu Tapan Telah Hilang di Lokasi PT. Incasi Raya, Ray 7. Pancung Soal Inderapura.

Sejak kepergiannya pada Hari Minggu Tanggal 24/03  Sampai sekarang (Rabu | 27/03) Sudirman belum di temukan. 

Informasi sementara yang berhasil dihimpun, Sudirman disebut adalah aslinya berasal dari Pendung Hilir Kerinci yang menetap di daerah Ampek Hulu Tapan 

Keterangan yang diperoleh Media ini, bahwa awalnya Saudara Sudirman pergi Mencari Sayur, Tim SAR Kab Pesisir selatan Sampai Sekarang masih menyisir Sungai lokasi kejadian

Seperti diinformasikan dari Akun Facebook, Desmon Heryanto, "Mohon Do'a, Kepada Masyarakat kab. Kerinci dan  Kota Sungai Penuh, Untuk Segara di temukan saudara Kita, Sudirman, Asal Pendung Semurup Kerinci, Umur 55 Th. Alamat Tebing Tinggi Tapan, Kec. Tanah Ampek Hulu Tapan. Telah Hilang di Lokasi PT. Incasi Raya, Ray 7. Pancung Soal Inderapura. Sejak Hari Minggu Tgl 24/3/2024  Sampai sekarang belum di temukan. Saudara SUDIRMAN pergi Mencari Sayur, Tim SAR Kab Pesisir selatan Sampai Sekarang masih menyisir Sungai lokasi kejadian". [FB : Desmon Heryanto Pukul : 11.30 WIB)


Sementara itu, Informasi yang beredar dari tim SAR TRC Posko Tapan, bahwa disekitar lokasi hilangnya Sudirman ditemukan Honda dan parang yang diduga milik korban.

"Honda (motor) dan Parang milik Sudirman ditemukan di tepi lokasi (sungai) tempat diduga korban mencari sayur".

"Dugaan sementara Saudara kita Sudirman dimakan Buaya dikarnakan Sungai tempat Saudara Sudirman mencari Sayur diketahui banyak Buaya" Tulisnya lagi

Sampai Selasa sore upaya pencarian terus dilaksanakan tim TRC Posko Tapan

Foto lokasi diduga tempat Sudirman mencari Sayur. (Ist)

Pasca di upload di Facebook via Akun Facebook, Desmon Heryanto, Berita hilangnya Sudirman ini mendapat banyak perhatian dan tanggapan

"Dan kepadA kawAn kawan Kito yg ado di daerah tapan Lunang dan Indro puro Samo Samo berpartisipasi baik secara moril dan materil untuk membantunya" Tulis Sulpatman via akun facebooknya.

"Untuk informasi lebih jelas hubungi Tlp ke 085366669634". tulis Desmon Heryanto. 

"Semoga Sudirman segera ditemukan".Tulis yang lainnya.(*)

[Editor: Aldie Prasetya | Merdekapost.com | Facebook]

Edi Korban Hanyut di Sungai Penetai Akhirnya ditemukan Sudah Meninggal Dunia

Edi Suparman warga yang hanyut sejak Jum'at (12/01/2024) lalu akhirnya ditemukan warga dalam keadaan sudah meninggal dunia pada Kamis (18/01/2024). (mpc)

MERDEKAPOST.COM, JAMBI – Memasuki hari ke enam pencarian Edi Suparman Lubis warga yang hanyut  di Sungai Penetai dan dinyatakan hilang sejak Jum'at 12/01/2024 lalu. akhirnya membuahkan hasil. 

Informasi yang diperoleh dari warga Desa Muaro Imat pada hari ini, Kamis, (18/1/ 2024), sekira pukul 19.40 WIB Telah ditemukan korban hanyut atas nama Edi Suparman (35), dalam keadaan Meninggal Dunia.

“laporan dari Sekdes Muara Hemat sudah ditemukan mayatnya namun belum di bawa keluar dari lokasi tempat ditemukan”. Ungkap Sujardi, Camat Batang Merangin

Adapun lokasi korban tesebut ditemukan tidak jauh dari lokasi saat pertama korban hanyut.

Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman membenarkanya penemuan Edi Suparman Lubis itu.

“Korban ditemukan oleh masyarakat muara hemat dan keluarga korban di hutan dalam sungai penetai dalam keadaan meningal dunia,” kata Kapolsek.

Dikatakan kapolsek, Untuk melakukan evakuasi jarak tempuh yang di lewati memakan waktu lebih kurang 6 jam perjalanan dengan Medan jalan yang terjal, mendaki dan nurun mengingat saat ini musim hujan sehingga jalan turun dari hutan tersebut licin sehingga memakan waktu lebih lama.

“Saat ini perwakilan dari pihak keluarga dan warga setempat akan berangkat kelokasi penemuan mayat dan akan membawa korban melewati jalur darat. Diperkirakan perjalan menuju lokasi penemuan mayat menempuh perjalanan sekitar 5-6 jam perjalanan,” ujarnya.

Baca Juga : 

Awal Kisah Edi Pendulang Emas Hanyut, Kemudian Agus Tim SAR yang Diturunkan Mencari Edi Ikut Hanyut Terseret Arus

Sedih, Istri Sedang Hamil Tua, Memasuki Hari Ke-3 Agus Anggota Basarnas Kerinci yang Hanyut Belum Ditemukan  

Diperkirakan perjalanan menuju lokasi penemuan korban hanyut menempuh perjalanan sekitar 5 sampai 6 jam. 

Sedangkan perjalanan saat membawa korban keluar melewati jalan hutan membutuhkan perjalanan 10 sampai 12 jam perjalanan dikarenakan kondisi yang terus hujan dan jalan yang licin. 

Diperkirakan korban akan sampai dirumah duka di Desa Serpih (Muaro Imat), sekitar besok siang atau sore hari Jum’at, 19/01/2024.

Sementara itu, menurut Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman, untuk korban hanyut dari pihak Basarnas atas nama M Agus sampai saat ini masih terus dilakukan upaya pencarian.(red)

Sedih, Istri Sedang Hamil Tua, Memasuki Hari Ke-3 Agus Anggota Basarnas Kerinci yang Hanyut Belum Ditemukan


KERINCI JAMBI | MERDEKAPOST.COM - Memasuki hari ke ketiga pencarian anggota Basarnas Kerinci M Agus Farurrazi dan hari ke empat pencarian Edi Suparman warga Pesisir Bukit Kota Sungaipenuh belum membuahkan hasil, Selasa (16/1/2023) dari pukul 09.00 WIB – 17.30 WIB.

Pencarian dilakukan oleh beberapa tim, tim gabungan terdiri dari Kepala Basarnas Jambi, Basarnas Muaro Bungo, Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman, Camat, Kanit Binmas, Babinsa, perangkat Desa Muara Emat, Birun serta Masyarakat setempat. 

Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman mengatakan, hingga pukul 17.30 WIB pencarian ketiga yang hanyut itu belum ditemukan.

“Pencarian hari ini tim belum menemukan kedua orang yang hanyut di Sungai Penetai Batang Merangin,” kata Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman ketika dikonfirmasi media.

BERITA TERKAIT: Diduga Perahu Bocor, 1 Anggota Tim SAR yang Bertugas Mencari Edi Ikut Hanyut di Sungai Penetai 

Kapolsek Batang Merangin juga memastikan, pencarian masih dilakukan pada esok harinya. 

“Besok pencarian tetap dilakukan oleh Tim Basarnas, anggota Polsek dan dibantu masyarakat, mari kita doakan semoga pencarian korban hanyut ini berhasil,” ucap IPTU Julisman.

Untuk diketahui, Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari keluarga M Agus Farurrazi, Arshaka menyampaikan bahwa M Agus Farurrazi adalah seorang atlet Biliar Kota Sungai Penuh asal Medan, M Agus telah memiliki istri yang kondisi istri saat ini sedang  kondisi hamil tua anak pertama mereka. (HZA)

Awal Kisah Edi Pendulang Emas Hanyut, Kemudian Agus Tim SAR yang Diturunkan Mencari Edi Ikut Hanyut Terseret Arus

Tim Basarnas Terus melakukan upaya pencarian korban hanyut di Sungai Penetai Batang Merangin Kerinci - Jambi . INSERT : Korban Hanyut Edi pendulang emas dan M Agus anggota tim Basarnas (Doc/Merdekapost.com). 

Kerinci, JAMBI  - Seorang Pendulang emas bernama Edi Suparman (35), warga Pesisir Bukit Kota Sungai Penuh, Jambi dilaporkan hanyut saat bekerja mendulang emas. 

Kemudian Tim SAR diturunkan untuk melakukan pencarian korban Edi, Kejadian itu terjadi di Sungai Batang Penetai, Desa Muara Hemat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Jambi, pada Jumat (12/1/2024) lalu sekira pukul 22.30 WIB.

"Berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa korban hanyut saat sedang bekerja mendulang emas di air Sungai Batang Penetai," kata Kapolsek Batang Merangin Iptu Julisman, Sabtu (13/1/2024) lalu.

Julisman menerangkan bahwa korban pergi ke Sungai Batang Penetai itu sejak Rabu (10/1/2024) bersama beberapa orang penambang emas ilegal lainnya. Korban sempat dikabarkan memancing, namun dari hasil penelusuran informasi korban ternyata tengah mendulang emas.

"Korban dan teman-temannya bukan pergi memancing tetapi pergi menambang emas menggunakan mesin penyedot (robin) di Sungai Batang Penetai," jelasnya.

Upaya pencarian korban terus dilakukan oleh Basarnas bekerjasama dengan Polres Kerinci. (Doc/Polres Kerinci)

Lokasi korban hanyut itu diketahui telah masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Adapun perjalanan dari pemukiman Desa Muara Hemat ke lokasi melewati hutan dengan perjalanan memakan waktu sekitar 8 jam.

"Lokasi hanyut di Sungai Penetai lebih kurang perjalanan 8 jam dari Desa Muara Hemat melalui hutan rimba". tuturnya.

Saat ini, Tim SAR gabungan Basarnas, TNI, Polri, dan masyarakat berupaya melakukan pencarian dengan menyisir sungai.

"Kami telah melakukan kordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kerinci dan pihak SAR," katanya.

Sementara itu, Humas Basarnas Jambi Luthfi mengatakan personel SAR sudah berada di lokasi untuk melakukan pencarian. Hingga Sabtu sore, proses pencarian masih dilakukan.

"Iya, tim Basarnas juga turun untuk melakukan pencarian," ujarnya.

Upaya pencarian korban terus dilakukan oleh Basarnas bekerjasama dengan Polres Kerinci. (Doc/Basarnas Jambi)
Diduga Perahu Bocor, 1 Anggota Tim SAR yang Bertugas Mencari Edi Ikut Hanyut di Sungai Penetai

Perahu Basarnas Cabang Jambi di Kerinci-Sungaipenuh dikabarkan bocor menghantam batu atau kayu ketika mereka melakukan terhadap pencarian warga penambang emas bernama Edi yang hanyut di Sungai Penetai Kecamatan Batang Merangin, Kerinci, Jambi, Jumat (11/1/2024) lalu.

Bocornya perahu basarnas mengakibatkan 5 orang Tim Basarnas dikabarkan Hanyut, 4 Dikabarkan berhasil selamat, 1 orang anggota Basarnas belum ditemukan.

Kapolres Kerinci AKBP M Mujib dikonfirmasi membenarkan adanya informasi tersebut, saat ini anggotanya sedang berada dilokasi kejadian di Batang Merangin. “Iya, anggota kita lagi mengumpulkan data dilapangan,” ujar Kapolres Kerinci AKBP M Mujib, Minggu (14/1/2024).

Data yang diperoleh, Tim Basarnas Posko Kerinci-Sungaipenuh sedang melakukan pencarian warga (Edi) yang hanyut di Sungai Penetai, pada Pukul 11.00 Pagi Tim Basarnas sebanyak 5 orang menyisir ke Sungai Penetai Dimana lokasinya warga Kota Sungai Penuh Edi Suparman (35) hanyut tersebut.

Baju Pelampung Salah seorang anggota Tim Basarnas Pos Kerinci Agus (27) ditemukan disungai didesa Birun, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin. (Doc/Basarnas Jambi)

Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman dikonfirmasi membenarkan, laporan sementara dan sudah dilaporkan ke pimpinan Bapak Kapolres Kerinci. 

“Iya, sekarang anggota sedang dilokasi, karena dilokasi signal hanphone tidak ada,” katanya. 

"Salah seorang anggota Tim Basarnas Pos Kerinci M Agus (27) hanyut di Sungai Batang Merangin saat bertugas melakukan pencarian orang hilang terbawa arus sungai, Minggu (14/1/2024)". Ujarnya

Agus terseret arus sungai saat perahu karet yang dinaikinya terbalik sewaktu melakukan pencarian orang hilang di sungai penetai.

Saat ini pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan dari pihak TNI/Polri, Basarnas, Tim Kesehatan dan masyarakat sekitar,” kata Kapolsek Batang Merangin, Iptu Julisman, Minggu (14/1/2024) sore.

Dikatakanya, sejauh ini tim baru menemukan baju pelampung yang dipakai korban saat tenggelam terseret arus sungai.

“Untuk baju pelampung korban yang hanyut ditemukan di Birun Kecamatan Pangkalan Jambu kabupaten Merangin. Untuk saat ini pencarian masih tetap dilakukan dengan mengikuti arus sungai tersebut,” Ujarnya.

Tim Basarnas Kerinci-Sungai Penuh melakukan pencarian warga dan anggota SAR yang hanyut di Sungai Penetai. (Foto: Basarnas jambi)

Sementara itu Humas SAR Jambi, Luthfi mengatakan telah terjadi insiden terhadap tim yang sedang melakukan pencarian terhadap korban hanyut di Sungai Penetai, Kabupaten Kerinci.

“Sementara untuk kronologi serta lainnya akan kami infokan nanti dikarenakan di lokasi terkendala akses dan sinyal. Doakan kami agar dapat selalu diberikan keselamatan,” ucapnya.

Hari Ketiga, Update Perkembangan Pencarian Tim SAR Kerinci yang Hanyut

Upaya pencarian korban hanyut di sungai penetai terus dilakukan. (Doc/Basrnas)

Sudah Memasuki hari ketiga pencarian anggota Basarnas Kerinci M Agus Farurrazi dan hari keempat pencarian Edi Suparman warga Pesisir Bukit Kota Sungaipenuh yang hanyut saat mendulang emas di sungai penetai belum membuahkan hasil, Selasa (16/1/2023). 

Pencarian dilakukan oleh beberapa tim, tim gabungan terdiri dari Kepala Basarnas Jambi, Basarnas Muaro Bungo, Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman, Camat, Kanit Binmas, Babinsa, perangkat Desa Muara Emat, Birun serta Masyarakat setempat.

Kapolsek Batang Merangin IPTU Julisman mengatakan, hingga Senin pukul 17.30 WIB pencarian kedua korban yang hanyut itu belum ditemukan.

“Sejak pagi hingga sore pencarian dilakukan menyisir Sungai Batang Merangin Desa Muaro Imat dan Desa Birun Kabupaten Merangin belum ditemukan, pencarian dilanjut besok mengingat cuaca dan air Sungai sangat deras,” ujar Kapolsek.

Untuk tim pencarian dibagi menjadi beberapa tim ada yang menyisir ke dalam hutan penetai dan ada yang menyisir Sungai.

“Untuk saat ini yang baru di berangkatkan kehutan Penetai berjumlah 3 orang untuk bergabung dengan tim yang lebih dahulu di berangkatkan sehingga semua berjumlah 10 orang. 

Kemudian, Tim yang lainnya menyisir di sepanjang sungai mulai dari persimpangan sungai Penetai sampai ke aliran sungai Desa Birun Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin,” jelasnya.

Informasi dan keterangan yang diperoleh dari keluarga M. Agus Farurrazi, Arshaka menyampaikan bahwa korban M. Agus Farurrazi adalah seorang atlet Bilyar Kota Sungai Penuh Dirinya berasal dari Medan, Dia memiliki istri yang saat ini sedang hamil tua anak pertama. 

“Mudah-mudahan Sahabat kami cepat ketemu,” ucapnya. Senin malam (15/01/2024). 

Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih terus dilakukan, tim gabungan dari Basarnas, Polres Kerinci dibantu warga sekitar serta keluarga korban mengalami kesulitan dikarenakan dilokasi yang terus menerus diguyur hujan.

(hza)

Karang Taruna Telaga Seni Pentagen Salurkan Bantuan Kepada Warga yang terdampak Banjir

Ketua KTTS Menayalurkan bantuan kepada warga

Merdekapost.com - Sebagai suatu bentuk kepedulian kemanusian, Karang Taruna Telaga Seni (KTTS) Desa Pendung Talang Genting Kecamatan Danau Kerinci, salurkan bantuan kepada korban yang terdampak banjir di Kecamatan Tanah Kampung Kota Sungai Penuh.

Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka membantu sedikitnya kebutuhan warga kota sungai penuh Jambi yang terkena musibah banjir.

Ketua Karang Taruna Desa Pentagen, Kuswandi mengatakan, saya bersama Anggota mengunjungi salah satu Desa di Kecamatan Tanah Kampung Kota Sungai penuh yang menjadi salah satu lokasi terdampak banjir.

“Kami sekarang berada di Kecamatan Tanah Kampung kota sungai penuh tepatnya di desa koto dumo lokasi yang terkena banjir,” katanya saat diwawancarai merdekapost.com, Kamis (11/02/2024).

Anggota Karang Taruna menuju lokasi daerah yang terdampak musibah banjir

Lebih lanjut, Kuswandi juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur warga desa pentagen  yang turut berpartisipasi dengan menyisihkan hartanya untuk diberikan kepada warga yang terdampak banjir.

“Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para donatur yang telah menyisihkan sebagian hartanya kepada kami untuk disalurkan kepada keluarga atau warga yang terdampak banjir di kota sungai penuh dan Kabupaten kerinci” ungkapnya.

Pembina Karang Taruna Telaga Seni Pentagen Sa'adi juga menyampaikan, Karang taruna pentagen saat ini juga telah mendirikan dapur umum peduli korban bencana alam dan akan melanjutkan penyerahan di hari berikutnya untuk memeberi bantuan kepada warga yang belum terjangkau oleh anggota karang taruna,

"Alhamdulillah pada hari ini (11/01/2024) anggota karang taruna telah menyalurkan lebih kurang 170 paket sembako kepada warga yang terdampak musibah banjir, anggota karang taruna pentagen akan  melanjutkan penyerahan pada hari berikutnya," Ujarnya. (rdp)

Kebakaran Hebat di Kemantan Darat, Satu Unit Rumah Ludes

Terlihat kobaran api yang membakar rumah warga Kemantan Darat, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, Senin (09/01/2024) malam 

KERINCI | MERDEKAPOST.COM - Kebakaran hebat pada Selasa malam (09/01/2024) malam ini, terjadi di Desa Kemantan Darat, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci.

Informasi yang diperoleh Merdekapost.com, kebakaran menghanguskan satu unit rumah warga itu terjadi sekira pukul 21.00 WIB.

"Satu unit rumah habis terbakar," kata Puspa, salah seorang warga Kemantan Darat yang berada dilokasi.

Ditambahkan Puspa, Api bisa dipadamkan setelah warga bersama 5 unit mobil Damkar berupaya untuk memadamkan api di lokasi kejadian.

Dilanjutkannya, Pemilik Rumah adalah Nenek Rangga (MAHKOTA Pelaminan), yang berlokasi di depan MIN Kemantan. 

Sekitar Pukul 10.30 api sudah berhasil dipadamkan dan alhamdulillah belum sempat menjalar ke rumah sebelah

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui kerugian yang ditimbulkan, namun diprediksi puluhan atau mungkin ratusan juta, dikarenakan api juga menghanguskan toko yang berada di bagian depan rumah. (adz) 

Duka Gempa Turki, Gus Muhaimin Instruksikan Kader Salat Gaib dan Tahlil

Poto : Cak Imin Pray For Turkey

Merdekapost.comKetua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan duka cita mendalam atas gempa yang menerjang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023).

“Saya dan keluarga besar PKB turut berduka cita mendalam atas gempa yang terjadi di Turki dan Suriah. Kita doakan seluruh korban yang meninggal dunia husnul khatimah, dan yang luka-luka segera diberi kesembuhan,” kata pria yang akrab disapa Gus Muhaimin di Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Gus Muhaimin lantas mengintruksikan seluruh kader dan pengurus PKB untuk menyelenggarakan salat gaib dan tahlil untuk korban gempa bermagnitudo 7,8 tersebut.
“Saya instruksikan seluruh kader dan pengurus PKB dimanapun untuk mendoakan korban gempa di Turki dan Suriah, ayo kita salat gaib dan tahlil untuk saudara-saudara kita di sana,” kata Gus Muhaimin.

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra ini juga mendorong pemerintah Indonesia untuk proaktif memantau kondisi pascagempa tersebut, terutama informasi bagi WNI di sana.

“Jika memungkinkan tolong juga kirimkan bantuan untuk korban gempa. WNI di sana juga harus dipantau, apalagi ada kabar ada WNI yang hilang kontak. Pastikan kondisi mereka aman dan segera evakuasi jika membutuhkan,” tutur Gus Muhaimin.
Lebih dari 3.700 orang tewas akibat gempa Turki dan Suriah pada Senin 6 Februari 2023. Dua gempa bumi dahsyat dan puluhan gempa susulan meruntuhkan ribuan bangunan dan menimbulkan bencana kemanusiaan baru di wilayah yang telah dilanda perang, krisis pengungsi, dan kesulitan ekonomi parah.
Sekitar 700 orang juga dilaporkan tewas di barat laut Suriah. Daerah yang terkena dampak membentang di beberapa provinsi dan garis depan antara daerah yang dikuasai pemerintah di satu sisi dan daerah di bawah kendali oposisi yang didukung Turki di sisi lain. (rdp)

Update Gempa Cianjur: 268 Warga Meninggal Dunia, Baru 122 Teridentifikasi

BRI melalui program BRI Peduli-nya bergerak cepat untuk turut menyalurkan bantuan terhadap korban terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat. Foto: Dok. BRI

Korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang mengguncang Cianjur pada Senin (21/11) siang dengan kekuatan 5,6 SR bertambah jadi 268 orang. Dari jumlah ini 122 jenazah berhasil diidentifikasi sedangkan sisanya belum.

"Korban jiwa meninggal dunia sekarang ada 268. Dari 268 itu yang  sudah teridentifikasi siapa-siapanya ini sebanyak 122 jenazah, kemudian di samping tadi 268 dan yang sudah identifikasi 122, masih ada korban hilang," ujar  Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers BNPB, Selasa (22/11) pukul 17.00 WIB.

"dan ini masih dilakukan pencarian secara terus-menerus sejumlah 151 orang," tambahnya.

Selain korban meninggal dunia, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers menyebut korban luka bertambah jadi 1.083 orang, korban mengungsi 58.362 orang.

Kerugian materil per Selasa (22/11) pukul 17.00 WIB tercatat 22.198 rumah rusak dengan 6,570 rusak ringan, 2071 rumah rusak sedang, dan 12.641 rumah rusak berat.

Kepala BNPB juga menyebut ada 12 Kecamatan yang terdampak akibat gempa bumi ini. Mulai dari Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warung Kondang, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cilaku,Kecamatan Cibeber, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Bojong Picung, Kecamatan Cikalong Kulon, Kecamatan Sukaluyu, dan Kecamatan Pacet.

Perlu diketahui bahwa mulai hari ini informasi terpadu seputar update korban gempa Cianjur akan dilakukann satu pintu oleh BNPB yang juga bekerja sama dengan Kemenko PMK dan BMKG setiap hari pukul 17.00 WIB.)**

Malam Pertama Tarawih, Rumah Warga Semerah Kerinci Terbakar

Merdekapost.com - Kebakaran terjadi di Desa Semerah, Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci, Senin (12/4/2021).

Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.35 wib saat warga sedang melaksanakan shalat tarawih.

Informasi yang diperoleh dari Kepala Desa Semerah Muhammad ikhsan, saat dihubungi, membenarkan bahwa terjadi kebakaran di Desanya.

“Mohon armada Damkar turun untuk memadamkan api,” katanya.

Sementara itu, Kabid Damkar, Arnizar, saat dihubungi, sudah di kerahkan 4 armada terjun kelokasi.

“4 mobil armada Damkar Kabupaten Kerinci terjun kelokasi membantu memadamkan api,”bebernya.

Hingga sekarang belum tahu apa penyebab kebakaran dan berapa kerugian yang dialami warga Desa Semerah belum diketahui. (khy)

Ini Kronologis, Nesa yang Meninggal Tertimpa Kayu Saat Hendak ke Sekolah

Kayu besar yang tumbang saat terjadinya angin puting beliung. (ist)

MERDEKAPOST.COM | KERINCI - Seorang bocah yang menjadi korban tertimpa kayu tumbang akibat angin kencang di Kerinci diketahui bernama Nesa Dasyan (12), Murid kelas 6 SD Pulau Pandan, kecamatan Bukit Kerman. 

Diketahui korban bernama Nesa Dasyan (12 tahun) meninggal setelah tertimpa kayu besar di rumahnya saat itu, Nesa bersiap-siap akan berangkat ke sekolah tiba-tiba kayu menimpa dirinya dan juga rumahnya. 

Kayu besar yang tumbang saat terjadi angin kencang di Kerinci Kamis pagi,01/04. (ist)

Hal ini dibenarkan oleh, Armanto, Kabid Kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kerinci, mengatakan bahwa siswa SD Pulau Pandan menjadi korban dari kayu tumbang.  

 "Korban yang tertimpa kayu atas nama  Nesa,  umur 12 thn,  perempuan siswa SD Pulau Pandan,  kelas 6". 

"Korban angin kencang kejadian pukul 6.30 wib.  Hari kamis tgl 1 april 2021 di Desa pengasi lama," terangnya.

Dia menambahkan, bahwa adapun  kronologisnya, sebagaimana biasanya pagi hari korban sedang berada diluar rumah mau berangkat ke sekolah, tiba tiba kayu dengan ukuran besar tumbang akibat diterpa angin kencang menimpa rumah korban dan korban ikut tertimpa.(adz)

Mayat Terapung yang Ditemukan di Laut Pangandaran, Ternyata Warga Jambi, Ini Identitasnya

Ilustrasi Penemuan Mayat. (ant)

MERDEKAPOST.COM | PANGANDARAN - Pengunjung Pantai Timur Pangandaran dikejutkan dengan penemuan mayat terapung.

Mayat yang terapung di tengah laut Pantai Timur Pangandaran ternyata merupakan warga asal Provinsi Jambi.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribunjabar.id, Identitas korban ditemukan didalam saku celananya.

Selain itu, ditemukan pula tasbih warna putih, masker, bungkus roko coklat disertai koreknya dan peci berwarna coklat.

Menurut Kasat Pol Air Polres Ciamis, AKP Sugianto menyampaikan, setelah melakukan pemeriksaan, korban atas nama Kasmidi dengan umur 48 tahun.

 • Satu dari Empat Pengedar Narkoba yang Ditangkap Polisi Ternyata PNS Kerinci

 • Viral, Video Penampakan Harimau di Tebat Gedang Kerinci

Dengan alamat, Jalan Bunga Tanjung RT 08 RW 04, Desa Rawa Medang, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.

"Identitas korban ketemu, didalam saku celana korban," ujar Sugianto kepada Tribunjabar.id melalui WhatsAppnya, Selasa malam (9/2/2021).

Ia menyampaikan, dari keterangan dokter yang menangani korban, tidak ditemukan tanda bekas kekerasan.

Selanjutnya, menurut Sugianto, pihaknya sedang berusaha melakukan koordinasi dengan pihak keluarganya.

 • Ini Penjelasan Resmi KNKT Terkait Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

"Kita, masih kordinasi dengan pihak keluarga korban," ucapnya.

Sebelumnya sesosok mayat yang terungkap identitasnya, ditemukan seorang nelayan yang sedang terapung ditengah laut pantai timur Pangandaran.

Yang selanjutnya dievakuasi petugas SAR Barakuda Pantai Pangandaran, dibantu dari unsur Tagana, TNI-Polri dan Satpol-PP Kabupaten Pangandaran.(*)

Aldie Prasetya | Merdekapost.com | Sumber : Tribun.com

Ini Penjelasan Resmi KNKT Terkait Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Ilustrasi Pesawat Sriwijaya AIr (ANT) 

MERDEKAPOST.COM | JAKARTA - Kronologi jatuhnya pesawat Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air SJ 182 dijelaskan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Dalam penjelasan awal terkait penyebab jatuhnya SJ 182 ini, KNKT menyebutkan pesawat ini telah terbang mengikuti jalur keberangkatan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Kemudian berdasarkan rekaman flight data recorder (FDR) bahwa sistem autopilot pesawat tersebut aktif di ketinggian 1.980 kaki.

Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, pesawat SJ 182 setelah lepas landas dan melewati ketinggian 8.150 kaki tuas pengatur tenaga mesin atau Throttle sebelah kiri bergerak mundur sehingga tenaga berkurang.

"Sementara itu tuas pengatur tenaga mesin sebelah kanan tetap. Kemudian saat melewati ketinggian 10.600 kaki, pesawat berada di posisi 46 derajat lalu mulai berbelok ke arah kiri," ucap Nur Cahyo dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2021).

Nurcahyo menjelaskan, sebelumnya pilot pesawat SJ 182 meminta kepada petugas Air Traffic Controller (ATC) untuk berbelok ke 75 derajat dan diizinkan.

ATC pun memprediksi perubahan arah ini akan membuat SJ 182 bertemu dengan pesawat lain dengan tujuan yang sama. Maka pesawat ini pun diminta untuk mempertahankan ketinggian di 11.000 kaki.

"Pada ketinggian 10.900 kaki, menurut data FDR sistem autopilot tidak aktif dan tuas Throttle sebelah kiri kembali turun dan tenaga semakin berkurang sedangkan tuas Throttle sebelah kanan tidak bergerak," ucap Nurcahyo.

Seorang pramugari menabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari geladak KRI Semarang-594 di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Tabur bunga tersebut sebagai penghormatan terakhir bagi korban pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021). (ANTARA) 

Kemudian pada ketinggian tersebut, pesawat kemudian mulai turun dan sistem autopilot tidak aktif atau disengage.

Sikap pesawat pun menurut data FDR pada posisi naik atau pitch up, dan pesawat miring ke kiri. Kemudian tuas mesin Throttle sebelah kiri kembali berkurang.

Melihat anomali tersebut, lanjut Nurcahyo, ATC pun meminta pesawat SJ 182 untuk menaikan ketinggian ke 13 ribu kaki dan dijawab oleh pilot.

"Ini komunikasi terakhir ATC dengan pesawat SJ 182, dan FDR sudah tidak merekam data penerbangan selama 20 detik," ujar Nurcahyo.

Dari hasil investigasi yang dilakukan KNKT, Nurcahyo mengungkapkan, ada dua kerusakan yang ditunda perbaikannya sejak 25 Desember 2020.

"Penundaan perbaikan ini, atau Deferred Maintenance Item (DMI) merupakan hal yang sesuai asal tetap mengikuti panduan Minimum Equipment List atau MEL," kata Nur Cahyo.

Puing-puing Pesawat yang berhasil ditemukan petugas. (ant)

Pada 25 Desember 2020, ditemukan penunjuk kecepatan di sisi sebelah kanan rusak dan belum berhasil diperbaiki dan dimasukan ke daftar penundaan perbaikan kategori C sesuai MEL.

Pada 4 Januari 2021, indikator pun diganti dan hasilnya terlihat bagus sehingga DMI pun ditutup. Kemudian pada 3 Januari pilot melaporkan autothrottle tidak berfungsi, dan dilakukan perbaikan dengan hasil baik.

Tetapi, pada 4 Januari 2021 autothrottle kembali mengalami kerusakan dan tidak berfungsi. Kemudian perbaikan pun belum berhasil dilakukan, sehingga dimasukan dalam daftar DMI. Pada 5 Januari 2021, autothrottle telah berhasil diperbaiki dan DMI pun ditutup.(*)

Aldie Prasetya | Merdekapost.com | Sumber : KNKT Merilis Kronologi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

UPDATE Gempa Sulbar, 42 Orang Tewas : 34 di Mamuju dan 8 di Majene

tugas mengevakuasi korban yang terjepit bangunan di rumah sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (15/1). (Foto : ANTARA)

Merdekapost.com | Sulbar - Sebanyak 42 orang tewas akibat insiden gempa yang terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar). Gempa itu berkekuatan 6,2 magnitudo dan berpusat di Kabupaten Majene, Sulbar.

Namun, guncangan gempa juga memporak-porandakan kabupaten sebelahnya, Mamuju. Jarak antara Majene ke Mamuju sekitar 100 kilometer. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan berdasarkan data per 15 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat menjadi 42 orang 34 orang. 

"Dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 8 orang di Kabupaten Majene," ujar Raditya Jati, Jumat (14/1).  

Pusdalops BNPB pemutakhiran data kerusakan di Kabupaten Mamuju antara lain Rumah Sakit Mitra Manakarra rusak berat, RSUD Kabupaten Mamuju rusak berat serta kerusakan di Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning yang berlokasi di Takandeang, Tapalang Mamuju.  

Sedangkan pada Kabupaten Majene 300 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan hingga rilis ini disiarkan.  

Selain itu, terdapat tiga rumah sakit yang saat ini aktif untuk pelayanan kedaruratan di Kabupaten Mamuju, antara lain RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat dan RSUD Kabupaten Mamuju.  

Sejumlah bangunan sekolah rusak akibat diguncang gempa berkekuatan 6,2 magnitudo.  (Foto: ANTARA)

Sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan. Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam. 

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan dan selalu mengikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada sekitar tempat tinggal. 

BERITA TERKAIT :

Gempa, Kantor Gubernur Sulbar Roboh Akibat Gempa Bermagnitudo 6,2

Pagi ini 15 Januari 2021, Kepala BNPB Doni Monardo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan peninjauan ke lokasi terdampak gempabumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. 

Presiden turut memerintahkan Kepala BNPB, Menteri Sosial, Kepala Basarnas, Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban serta korban serta melakukan perawatan kepada korban yang mengalami luka-luka. 

BNPB telah mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempabumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, antara lain mengerahkan empat helikopter dalam mendukung penanganan darurat, 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA. (*)

Sumber: Kumparan.com | Editor: Aldie Prasetya|  Merdekapost.com

Pamit Mandi ke Sungai, Wanita Lansia di Tebo Hanyut di Sungai Batanghari

Pencarian seorang wanita lanjut usia yang tenggelam di Sungai Batanghari, Desa Teriti, Kecamatan Sumai Kabupaten Tebo, Jumat (5/6/2020) malam. 
Merdekapost.com, Muara Tebo - Seorang wanita lanjut usia tenggelam di Sungai Batanghari, Desa Teriti, Kecamatan Sumai Kabupaten Tebo, Jumat (5/6/2020) malam.

Kepala Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Jambi, Kornelis, melalui humas Luthfi, menyampaikan pihaknya masih melakukan pencarian korban yang diketahui berjenis kelamin perempuan.

BPBD Tebo mendapat informasi seorang perempuan lanjut usia berumur 75 tahun tenggelam di Sungai Batanghari, tepatnya di Desa Teriti, Kecamatan Sumai, Kabupaten Tebo, pada Jumat (5/6/2020) sekitar 19.30 WIB.

Awalnya, korban bernama Muna (75) pamit ke anaknya untuk buang air besar di sungai. "Korban pamit ke sungai hendak buang air besar. Lalu korban hilang dan hanya ditemukan jejak kaki mengarah ke sungai dan diduga korban terpeleset pada saat MCK," terangnya, Sabtu (6/6/2020).

Kemudian tim Pos SAR Bungo sekitar pukul 6.40 WIB menuju lokasi untuk melakukan pencarian korban.

Hingga berita ini diturunkan, Tim Pos SAR Bungo dan Tim SAR gabungan masih terus berupaya melaksanakan pencarian.)*

Sumber : tribunjambi.com | Penulis: pne | Editor: hza | Merdekapost.com

MUI Kecewa dengan Pemerintah, Kumpul di Masjid Dilarang, Tapi di Mall Tidak!

MASJID SEPI, MALL TETAP RAMAI : Di beberapa daerah para petugas dengan memakai pengeras suara mengingatkan masyarakat untuk tidak berkumpul di masjid untuk melaksanakan salat Jum'at  dan salat jamaah serta tarawih di masjid karena dianggap berbahaya. Tetapi, di wilayah dan daerah yang sama tidak ada petugas yang dengan pengeras suara mengimbau masyarakat di pasar,  di mal, di jalan, di bandara, di kantor dan di pabrik dan lainnya untuk mengingatkan mereka  supaya menjauhi berkumpul karena berbahaya. (ist/ald)

MERDEKAPOST – Majelis Ulama Indonesia atau MUI telah mengeluarkan fatwa agar umat Islam di daerah yang penyebaran virusnya tidak terkendali, melaksanakan ibadah di rumah saja. Mulai dari salat Jum'at, shalat berjamaah lima waktu serta salat tarawih, semua diimbau dilakukan di rumah saja.

Fatwa MUI ini oleh pihak pemerintah tampak sangat diperhatikan dan dipegang kuat sebagai dasar untuk mencegah orang untuk berkumpul ke masjid, baik untuk melaksanakan salat jumat dan salat berjamaah lainnya.

"Saya rasa hal ini sudah merupakan satu tindakan yang benar," kata Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abas di Jakarta, Minggu, 17 Mei 2020.

Namun, disatu sisi, MUI sangat menyangkan terhadap pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang tidak tegas melarang orang berkumpul di pusat perbelanjaan maupun yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta beberapa waktu lalu.

"Tapi yang menjadi pertanyaan mengapa pemerintah hanya tegas melarang orang untuk berkumpul di masjid tapi  tidak tegas dan tidak keras dalam menghadapi orang-orang yang berkumpul di pasar, di mal-mal,  di bandara, di kantor-kantor dan di pabrik-pabrik serta di tempat lainnya," tegasnya.

Bahkan, kata dia, di beberapa daerah para petugas dengan memakai pengeras suara mengingatkan masyarakat untuk tidak berkumpul di masjid untuk melaksanakan salat Jum'at  dan salat jamaah serta tarawih di masjid karena dianggap berbahaya.

Tetapi, di wilayah dan daerah yang sama tidak ada petugas yang dengan pengeras suara mengimbau masyarakat di pasar,  di mal, di jalan, di bandara, di kantor dan di pabrik dan lainnya untuk mengingatkan mereka  supaya menjauhi berkumpul karena berbahaya.

Hal demikian, menurut Anwar Abbas tentu saja telah mengundang tanda tanya di kalangan umat  apalagi melihat pihak pemerintah dan petugas tahunya hanya melarang dan itu mereka dasarkan kepada fatwa MUI.

Padahal, dalam fatwa MUI yang ada dijelaskan bahwa di wilayah dan atau daerah yang penyebaran virusnya terkendali, umat Islam bisa menyelenggarakan salat Jumat dan salat berjamaah dengan memperhatikan protokol medis yang ada.

"Tetapi, pemerintah dan petugas tetap saja melarang tanpa memperhatikan situasi dan kondisi yang ada sehingga terjadilah adu mulut di antara masyarakat dengan petugas di daerah tersebut," katanya.

Sebenarnya, lanjut dia, umat dan masyarakat saya yakin akan bisa menerima apa yang disampaikan dan diinginkan  oleh pemerintah dan petugas di mana mereka tidak boleh berkumpul untuk melakukan salat jumat dan berjamaah di masjid karena berbahaya asal pemerintah dan petugas benar-benar konsisten dalam menegakkan aturan yang  melarang semua orang untuk berkumpul di mana saja  tanpa kecuali.

"Jadi penegakan latang itu tidak hanya untuk berkumpul di masjid saja tapi juga di pasar, di mal, di jalan di terminal,  di bandara, di kantor, pabrik, industri dan lainnya yang tujuannya adalah agar kita bisa memutus mata rantai penularan virus ini secara cepat," katanya.

Sumber : Viva.co.id | Editor: Herizaldi | Merdekapost.com

Tristan, Warga Tamiai yang hanyut Di Batang Merangin Ditemukan Sudah Meninggal

Akhirnya Jenazah Warga yang hanyut di Lubuyk Paku ditemuka dalam kondisi sudah meninggal dunia. (ald/ist) 
KERINCI, MERDEKAPOST.COM – Seorang warga Desa Tamiai, Kecamatan Batang Marangin, Kabupaten Kerinci dikabarkan hanyut di Sungai Batang Merangin, Kamis (23/04/20) sekira pukul 17.40 Wib kemarin akhirnya ditemukan warga.

Korban yang diketahui bernama Diego Tristan (17) ini merupakan siswa di SMAN 9 (TAMIAI) Kerinci yang sedang duduk di bangku kelas 10 ditemukan  warga dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Lihat : 
Warga Tamiai Hanyut Disungai Batang Merangin, Warga Harapkan Bantuan Basarnas

Informasi yang berhasil dihimpun, dari salah seorang warga bernama Irawadi, menyebutkan bahwa korban sudah ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

"Alhamdulillah, warga yang hanyut sudah ditemukan, tapi dalam kondisi sudah meninggal". Ujarnya.

"Lokasi penemuan jenazah korban masih disekitar aliran sungai di Lubuk Paku". Ujar warga lainnya.
 (ald)

Warga Tamiai Hanyut Disungai Batang Merangin, Warga Harapkan Bantuan Basarnas

Insert: Foto Diego Tristan - Suasana pencarian korban di Sungai Batang Merangin oleh warga sekitar 

KERINCI, MERDEKAPOST.COM – Seorang warga Desa Tamiai, Kecamatan Batang Marangin, Kabupaten Kerinci dikabarkan hanyut di Sungai Batang Merangin, Kamis (23/04/20) sekira pukul 17.40 Wib.

Dari informasi yang berhasil di himpun, korban yang diketahui bernama Diego Tristan (17) ini merupakan siswa di SMAN 9 (TAMIAI) Kerinci yang sedang duduk di bangku kelas 10.

Lihat : Siswa SMA Tamiai Dikabarkan Hanyut Terbawa Arus Sungai Air Mungin

Salah seorang warga Desa Lubuk Paku, Nopem Trio mengungkapkan, jika ibu Korban berasal dari Desa Tamiai dan Ayah korban berasal dari Desa Lubuk Paku. Saat ini, pencarian dilakukan warga sekitar dengan peralatan seadanya, karena para petugas menurut pengakuannya belum datang kelokasi kejadian.

“Cuma inisiatif warga sekitar saja, pencarian saat ini dilakukan oleh warga Desa Tamiai dan warga Desa Pulau Sangkar,” terangnya.

Situasi dilokasi saat ini, lanjut Nopem, sudah ramai dikerumuni warga yang bertadangan untuk melakukan pencarian korban.

“Sekarang saya bersama warga masih berdiskusi untuk melakukan penyisiran dipinggir sungai dengan menggunakan alat seadanya, seperti senter dan benen mobil. Semoga saja cepat ketemu, mohon doanya semua,” tutur Nopem.

Sementara, PLT Kades Lubuk Paku Marjusan, menyebutkan, awalnya korban bersama teman-temannya mandi beranyut di Sungai Batang Merangin tepatnya di perbatasan Desa Lubuk Paku dan Pulau Sangkar.

Namun, karena tidak bisa berenang, korban terseret arus. Saat akan tenggelam, teman korban masih sempat memegang tangan korban, namun karena derasnya air sungai, tangan korban akhirnya terlepas.

Suasana pencarian korban hanyut (Diego Tristan) oleh warga sekitar lokasi kejadian
Melihat korban sudah dibawa arus, kata Marjusan, teman korban langsung berteriak meminta pertolongan kepada masyarakat setempat.

“Sambil menangis mereka teriak minta tolong, kemudian wargapun langsung melakukan pencarian,” jelasnya.

Dia berharap korban segera ditemukan. “Semoga masih dalam keadaan selamat,” pungkasnya. (ald/bekabar.id)

Hanyut Saat Mandi di Sungai Batang Sangkir, Pensiunan Polisi Akhirnya Ditemukan Tewas

Korban saat tiba di rumah duka. (Doc: Basarnas) 
SUNGAIPENUH – Seorang warga Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi yang hanyut di Sungai Batang Sangkir sejak 21 April lalu, ditemukan tewas, Kamis (23/4/2020) sekitar pukul 07.45 WIB.

Korban tersebut bernama Juminan Hamidi (78) warga RT 3 Desa Koto Tuo, Kecamatan Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh. Korban pun merupakan pensiunan polisi.

Humas Basarnas Jambi, Luthfi membenarkan penemuan mayat tersebut.

“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” katanya.

Dikatakan Luthfi, korban pun ditemukan sekitar kurang lebih 250 M dari lokasi kejadian.

“Saat ini korban sudah dievakuasi ke rumah duka,” tutupnya.

Kapolsek Sitinjau Laut Iptu Maizardi mengungkapkan bahwa, berdasarkan laporan dari Kades Koto Tuo, kalau warganya tersebut hilang atau meninggalkan rumah pada hari Selasa 21 April 2020.

“Warganya hilang atau meninggalkan rumah sekitar jam 18.00 WIB dan keluarga sudah berusaha mencari, namun tidak ditemukan,” ungkap Iptu Maizardi.

Ditambahkannya, adapun ciri-ciri warga tersebut Kulit Sawo matang dan tinggi badan sekitar 165 cm.

“Pakaian warga yang hilang tersebut ditemukan oleh warga di pinggir Sungai Batang Sangkir,” pungkasnya.


Hilang di Sungai saat Mandi

Kepala Ops Basarnas Jambi, Kornelis, mengatakan, kabar hilangnya korban pertama kali dilaporkan oleh anak korban, yakni Herman Suwito.

“Kata anaknya, sore kemarin bapak itu mandi di sungai Batang Sangkir, Tanah Kampung sekitar jam lima sampai sekarang belum diketemukan,” katanya, Rabu (22/4/2020).

Tim Basarnas melakukan upaya pencarian kjorban hanyut di Sungai Batang Sangkir. (ald)
Sementara itu, Kapolsek Sitinjau Laut, Iptu Maizardi ketika dikonfirmasi juga membenarkan kejadian tersebut.

“Ciri-ciri warga tersebut kulit sawo matang dan tinggi badan sekitar 165 cm,” ungkap Iptu Maizardi.

Sejak dikabarkan hilang, Petugas gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polsek Sitinjau Laut, BPBD, TNI dan masyarakat  terus melakukan pencarian. (ald)

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs