Duka Gempa Turki, Gus Muhaimin Instruksikan Kader Salat Gaib dan Tahlil

Poto : Cak Imin Pray For Turkey

Merdekapost.comKetua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan duka cita mendalam atas gempa yang menerjang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023).

“Saya dan keluarga besar PKB turut berduka cita mendalam atas gempa yang terjadi di Turki dan Suriah. Kita doakan seluruh korban yang meninggal dunia husnul khatimah, dan yang luka-luka segera diberi kesembuhan,” kata pria yang akrab disapa Gus Muhaimin di Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Gus Muhaimin lantas mengintruksikan seluruh kader dan pengurus PKB untuk menyelenggarakan salat gaib dan tahlil untuk korban gempa bermagnitudo 7,8 tersebut.
“Saya instruksikan seluruh kader dan pengurus PKB dimanapun untuk mendoakan korban gempa di Turki dan Suriah, ayo kita salat gaib dan tahlil untuk saudara-saudara kita di sana,” kata Gus Muhaimin.

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra ini juga mendorong pemerintah Indonesia untuk proaktif memantau kondisi pascagempa tersebut, terutama informasi bagi WNI di sana.

“Jika memungkinkan tolong juga kirimkan bantuan untuk korban gempa. WNI di sana juga harus dipantau, apalagi ada kabar ada WNI yang hilang kontak. Pastikan kondisi mereka aman dan segera evakuasi jika membutuhkan,” tutur Gus Muhaimin.
Lebih dari 3.700 orang tewas akibat gempa Turki dan Suriah pada Senin 6 Februari 2023. Dua gempa bumi dahsyat dan puluhan gempa susulan meruntuhkan ribuan bangunan dan menimbulkan bencana kemanusiaan baru di wilayah yang telah dilanda perang, krisis pengungsi, dan kesulitan ekonomi parah.
Sekitar 700 orang juga dilaporkan tewas di barat laut Suriah. Daerah yang terkena dampak membentang di beberapa provinsi dan garis depan antara daerah yang dikuasai pemerintah di satu sisi dan daerah di bawah kendali oposisi yang didukung Turki di sisi lain. (rdp)

Update Gempa Cianjur: 268 Warga Meninggal Dunia, Baru 122 Teridentifikasi

BRI melalui program BRI Peduli-nya bergerak cepat untuk turut menyalurkan bantuan terhadap korban terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat. Foto: Dok. BRI

Korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang mengguncang Cianjur pada Senin (21/11) siang dengan kekuatan 5,6 SR bertambah jadi 268 orang. Dari jumlah ini 122 jenazah berhasil diidentifikasi sedangkan sisanya belum.

"Korban jiwa meninggal dunia sekarang ada 268. Dari 268 itu yang  sudah teridentifikasi siapa-siapanya ini sebanyak 122 jenazah, kemudian di samping tadi 268 dan yang sudah identifikasi 122, masih ada korban hilang," ujar  Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers BNPB, Selasa (22/11) pukul 17.00 WIB.

"dan ini masih dilakukan pencarian secara terus-menerus sejumlah 151 orang," tambahnya.

Selain korban meninggal dunia, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers menyebut korban luka bertambah jadi 1.083 orang, korban mengungsi 58.362 orang.

Kerugian materil per Selasa (22/11) pukul 17.00 WIB tercatat 22.198 rumah rusak dengan 6,570 rusak ringan, 2071 rumah rusak sedang, dan 12.641 rumah rusak berat.

Kepala BNPB juga menyebut ada 12 Kecamatan yang terdampak akibat gempa bumi ini. Mulai dari Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warung Kondang, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cilaku,Kecamatan Cibeber, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Bojong Picung, Kecamatan Cikalong Kulon, Kecamatan Sukaluyu, dan Kecamatan Pacet.

Perlu diketahui bahwa mulai hari ini informasi terpadu seputar update korban gempa Cianjur akan dilakukann satu pintu oleh BNPB yang juga bekerja sama dengan Kemenko PMK dan BMKG setiap hari pukul 17.00 WIB.)**

Malam Pertama Tarawih, Rumah Warga Semerah Kerinci Terbakar

Merdekapost.com - Kebakaran terjadi di Desa Semerah, Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci, Senin (12/4/2021).

Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.35 wib saat warga sedang melaksanakan shalat tarawih.

Informasi yang diperoleh dari Kepala Desa Semerah Muhammad ikhsan, saat dihubungi, membenarkan bahwa terjadi kebakaran di Desanya.

“Mohon armada Damkar turun untuk memadamkan api,” katanya.

Sementara itu, Kabid Damkar, Arnizar, saat dihubungi, sudah di kerahkan 4 armada terjun kelokasi.

“4 mobil armada Damkar Kabupaten Kerinci terjun kelokasi membantu memadamkan api,”bebernya.

Hingga sekarang belum tahu apa penyebab kebakaran dan berapa kerugian yang dialami warga Desa Semerah belum diketahui. (khy)

Ini Kronologis, Nesa yang Meninggal Tertimpa Kayu Saat Hendak ke Sekolah

Kayu besar yang tumbang saat terjadinya angin puting beliung. (ist)

MERDEKAPOST.COM | KERINCI - Seorang bocah yang menjadi korban tertimpa kayu tumbang akibat angin kencang di Kerinci diketahui bernama Nesa Dasyan (12), Murid kelas 6 SD Pulau Pandan, kecamatan Bukit Kerman. 

Diketahui korban bernama Nesa Dasyan (12 tahun) meninggal setelah tertimpa kayu besar di rumahnya saat itu, Nesa bersiap-siap akan berangkat ke sekolah tiba-tiba kayu menimpa dirinya dan juga rumahnya. 

Kayu besar yang tumbang saat terjadi angin kencang di Kerinci Kamis pagi,01/04. (ist)

Hal ini dibenarkan oleh, Armanto, Kabid Kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kerinci, mengatakan bahwa siswa SD Pulau Pandan menjadi korban dari kayu tumbang.  

 "Korban yang tertimpa kayu atas nama  Nesa,  umur 12 thn,  perempuan siswa SD Pulau Pandan,  kelas 6". 

"Korban angin kencang kejadian pukul 6.30 wib.  Hari kamis tgl 1 april 2021 di Desa pengasi lama," terangnya.

Dia menambahkan, bahwa adapun  kronologisnya, sebagaimana biasanya pagi hari korban sedang berada diluar rumah mau berangkat ke sekolah, tiba tiba kayu dengan ukuran besar tumbang akibat diterpa angin kencang menimpa rumah korban dan korban ikut tertimpa.(adz)

Mayat Terapung yang Ditemukan di Laut Pangandaran, Ternyata Warga Jambi, Ini Identitasnya

Ilustrasi Penemuan Mayat. (ant)

MERDEKAPOST.COM | PANGANDARAN - Pengunjung Pantai Timur Pangandaran dikejutkan dengan penemuan mayat terapung.

Mayat yang terapung di tengah laut Pantai Timur Pangandaran ternyata merupakan warga asal Provinsi Jambi.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribunjabar.id, Identitas korban ditemukan didalam saku celananya.

Selain itu, ditemukan pula tasbih warna putih, masker, bungkus roko coklat disertai koreknya dan peci berwarna coklat.

Menurut Kasat Pol Air Polres Ciamis, AKP Sugianto menyampaikan, setelah melakukan pemeriksaan, korban atas nama Kasmidi dengan umur 48 tahun.

 • Satu dari Empat Pengedar Narkoba yang Ditangkap Polisi Ternyata PNS Kerinci

 • Viral, Video Penampakan Harimau di Tebat Gedang Kerinci

Dengan alamat, Jalan Bunga Tanjung RT 08 RW 04, Desa Rawa Medang, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.

"Identitas korban ketemu, didalam saku celana korban," ujar Sugianto kepada Tribunjabar.id melalui WhatsAppnya, Selasa malam (9/2/2021).

Ia menyampaikan, dari keterangan dokter yang menangani korban, tidak ditemukan tanda bekas kekerasan.

Selanjutnya, menurut Sugianto, pihaknya sedang berusaha melakukan koordinasi dengan pihak keluarganya.

 • Ini Penjelasan Resmi KNKT Terkait Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

"Kita, masih kordinasi dengan pihak keluarga korban," ucapnya.

Sebelumnya sesosok mayat yang terungkap identitasnya, ditemukan seorang nelayan yang sedang terapung ditengah laut pantai timur Pangandaran.

Yang selanjutnya dievakuasi petugas SAR Barakuda Pantai Pangandaran, dibantu dari unsur Tagana, TNI-Polri dan Satpol-PP Kabupaten Pangandaran.(*)

Aldie Prasetya | Merdekapost.com | Sumber : Tribun.com

Ini Penjelasan Resmi KNKT Terkait Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Ilustrasi Pesawat Sriwijaya AIr (ANT) 

MERDEKAPOST.COM | JAKARTA - Kronologi jatuhnya pesawat Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air SJ 182 dijelaskan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Dalam penjelasan awal terkait penyebab jatuhnya SJ 182 ini, KNKT menyebutkan pesawat ini telah terbang mengikuti jalur keberangkatan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Kemudian berdasarkan rekaman flight data recorder (FDR) bahwa sistem autopilot pesawat tersebut aktif di ketinggian 1.980 kaki.

Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, pesawat SJ 182 setelah lepas landas dan melewati ketinggian 8.150 kaki tuas pengatur tenaga mesin atau Throttle sebelah kiri bergerak mundur sehingga tenaga berkurang.

"Sementara itu tuas pengatur tenaga mesin sebelah kanan tetap. Kemudian saat melewati ketinggian 10.600 kaki, pesawat berada di posisi 46 derajat lalu mulai berbelok ke arah kiri," ucap Nur Cahyo dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2021).

Nurcahyo menjelaskan, sebelumnya pilot pesawat SJ 182 meminta kepada petugas Air Traffic Controller (ATC) untuk berbelok ke 75 derajat dan diizinkan.

ATC pun memprediksi perubahan arah ini akan membuat SJ 182 bertemu dengan pesawat lain dengan tujuan yang sama. Maka pesawat ini pun diminta untuk mempertahankan ketinggian di 11.000 kaki.

"Pada ketinggian 10.900 kaki, menurut data FDR sistem autopilot tidak aktif dan tuas Throttle sebelah kiri kembali turun dan tenaga semakin berkurang sedangkan tuas Throttle sebelah kanan tidak bergerak," ucap Nurcahyo.

Seorang pramugari menabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari geladak KRI Semarang-594 di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Tabur bunga tersebut sebagai penghormatan terakhir bagi korban pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021). (ANTARA) 

Kemudian pada ketinggian tersebut, pesawat kemudian mulai turun dan sistem autopilot tidak aktif atau disengage.

Sikap pesawat pun menurut data FDR pada posisi naik atau pitch up, dan pesawat miring ke kiri. Kemudian tuas mesin Throttle sebelah kiri kembali berkurang.

Melihat anomali tersebut, lanjut Nurcahyo, ATC pun meminta pesawat SJ 182 untuk menaikan ketinggian ke 13 ribu kaki dan dijawab oleh pilot.

"Ini komunikasi terakhir ATC dengan pesawat SJ 182, dan FDR sudah tidak merekam data penerbangan selama 20 detik," ujar Nurcahyo.

Dari hasil investigasi yang dilakukan KNKT, Nurcahyo mengungkapkan, ada dua kerusakan yang ditunda perbaikannya sejak 25 Desember 2020.

"Penundaan perbaikan ini, atau Deferred Maintenance Item (DMI) merupakan hal yang sesuai asal tetap mengikuti panduan Minimum Equipment List atau MEL," kata Nur Cahyo.

Puing-puing Pesawat yang berhasil ditemukan petugas. (ant)

Pada 25 Desember 2020, ditemukan penunjuk kecepatan di sisi sebelah kanan rusak dan belum berhasil diperbaiki dan dimasukan ke daftar penundaan perbaikan kategori C sesuai MEL.

Pada 4 Januari 2021, indikator pun diganti dan hasilnya terlihat bagus sehingga DMI pun ditutup. Kemudian pada 3 Januari pilot melaporkan autothrottle tidak berfungsi, dan dilakukan perbaikan dengan hasil baik.

Tetapi, pada 4 Januari 2021 autothrottle kembali mengalami kerusakan dan tidak berfungsi. Kemudian perbaikan pun belum berhasil dilakukan, sehingga dimasukan dalam daftar DMI. Pada 5 Januari 2021, autothrottle telah berhasil diperbaiki dan DMI pun ditutup.(*)

Aldie Prasetya | Merdekapost.com | Sumber : KNKT Merilis Kronologi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

UPDATE Gempa Sulbar, 42 Orang Tewas : 34 di Mamuju dan 8 di Majene

tugas mengevakuasi korban yang terjepit bangunan di rumah sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (15/1). (Foto : ANTARA)

Merdekapost.com | Sulbar - Sebanyak 42 orang tewas akibat insiden gempa yang terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar). Gempa itu berkekuatan 6,2 magnitudo dan berpusat di Kabupaten Majene, Sulbar.

Namun, guncangan gempa juga memporak-porandakan kabupaten sebelahnya, Mamuju. Jarak antara Majene ke Mamuju sekitar 100 kilometer. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan berdasarkan data per 15 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat menjadi 42 orang 34 orang. 

"Dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 8 orang di Kabupaten Majene," ujar Raditya Jati, Jumat (14/1).  

Pusdalops BNPB pemutakhiran data kerusakan di Kabupaten Mamuju antara lain Rumah Sakit Mitra Manakarra rusak berat, RSUD Kabupaten Mamuju rusak berat serta kerusakan di Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning yang berlokasi di Takandeang, Tapalang Mamuju.  

Sedangkan pada Kabupaten Majene 300 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan hingga rilis ini disiarkan.  

Selain itu, terdapat tiga rumah sakit yang saat ini aktif untuk pelayanan kedaruratan di Kabupaten Mamuju, antara lain RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat dan RSUD Kabupaten Mamuju.  

Sejumlah bangunan sekolah rusak akibat diguncang gempa berkekuatan 6,2 magnitudo.  (Foto: ANTARA)

Sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan. Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam. 

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan dan selalu mengikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada sekitar tempat tinggal. 

BERITA TERKAIT :

Gempa, Kantor Gubernur Sulbar Roboh Akibat Gempa Bermagnitudo 6,2

Pagi ini 15 Januari 2021, Kepala BNPB Doni Monardo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan peninjauan ke lokasi terdampak gempabumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. 

Presiden turut memerintahkan Kepala BNPB, Menteri Sosial, Kepala Basarnas, Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban serta korban serta melakukan perawatan kepada korban yang mengalami luka-luka. 

BNPB telah mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempabumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, antara lain mengerahkan empat helikopter dalam mendukung penanganan darurat, 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA. (*)

Sumber: Kumparan.com | Editor: Aldie Prasetya|  Merdekapost.com

Pamit Mandi ke Sungai, Wanita Lansia di Tebo Hanyut di Sungai Batanghari

Pencarian seorang wanita lanjut usia yang tenggelam di Sungai Batanghari, Desa Teriti, Kecamatan Sumai Kabupaten Tebo, Jumat (5/6/2020) malam. 
Merdekapost.com, Muara Tebo - Seorang wanita lanjut usia tenggelam di Sungai Batanghari, Desa Teriti, Kecamatan Sumai Kabupaten Tebo, Jumat (5/6/2020) malam.

Kepala Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Jambi, Kornelis, melalui humas Luthfi, menyampaikan pihaknya masih melakukan pencarian korban yang diketahui berjenis kelamin perempuan.

BPBD Tebo mendapat informasi seorang perempuan lanjut usia berumur 75 tahun tenggelam di Sungai Batanghari, tepatnya di Desa Teriti, Kecamatan Sumai, Kabupaten Tebo, pada Jumat (5/6/2020) sekitar 19.30 WIB.

Awalnya, korban bernama Muna (75) pamit ke anaknya untuk buang air besar di sungai. "Korban pamit ke sungai hendak buang air besar. Lalu korban hilang dan hanya ditemukan jejak kaki mengarah ke sungai dan diduga korban terpeleset pada saat MCK," terangnya, Sabtu (6/6/2020).

Kemudian tim Pos SAR Bungo sekitar pukul 6.40 WIB menuju lokasi untuk melakukan pencarian korban.

Hingga berita ini diturunkan, Tim Pos SAR Bungo dan Tim SAR gabungan masih terus berupaya melaksanakan pencarian.)*

Sumber : tribunjambi.com | Penulis: pne | Editor: hza | Merdekapost.com

MUI Kecewa dengan Pemerintah, Kumpul di Masjid Dilarang, Tapi di Mall Tidak!

MASJID SEPI, MALL TETAP RAMAI : Di beberapa daerah para petugas dengan memakai pengeras suara mengingatkan masyarakat untuk tidak berkumpul di masjid untuk melaksanakan salat Jum'at  dan salat jamaah serta tarawih di masjid karena dianggap berbahaya. Tetapi, di wilayah dan daerah yang sama tidak ada petugas yang dengan pengeras suara mengimbau masyarakat di pasar,  di mal, di jalan, di bandara, di kantor dan di pabrik dan lainnya untuk mengingatkan mereka  supaya menjauhi berkumpul karena berbahaya. (ist/ald)

MERDEKAPOST – Majelis Ulama Indonesia atau MUI telah mengeluarkan fatwa agar umat Islam di daerah yang penyebaran virusnya tidak terkendali, melaksanakan ibadah di rumah saja. Mulai dari salat Jum'at, shalat berjamaah lima waktu serta salat tarawih, semua diimbau dilakukan di rumah saja.

Fatwa MUI ini oleh pihak pemerintah tampak sangat diperhatikan dan dipegang kuat sebagai dasar untuk mencegah orang untuk berkumpul ke masjid, baik untuk melaksanakan salat jumat dan salat berjamaah lainnya.

"Saya rasa hal ini sudah merupakan satu tindakan yang benar," kata Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abas di Jakarta, Minggu, 17 Mei 2020.

Namun, disatu sisi, MUI sangat menyangkan terhadap pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang tidak tegas melarang orang berkumpul di pusat perbelanjaan maupun yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta beberapa waktu lalu.

"Tapi yang menjadi pertanyaan mengapa pemerintah hanya tegas melarang orang untuk berkumpul di masjid tapi  tidak tegas dan tidak keras dalam menghadapi orang-orang yang berkumpul di pasar, di mal-mal,  di bandara, di kantor-kantor dan di pabrik-pabrik serta di tempat lainnya," tegasnya.

Bahkan, kata dia, di beberapa daerah para petugas dengan memakai pengeras suara mengingatkan masyarakat untuk tidak berkumpul di masjid untuk melaksanakan salat Jum'at  dan salat jamaah serta tarawih di masjid karena dianggap berbahaya.

Tetapi, di wilayah dan daerah yang sama tidak ada petugas yang dengan pengeras suara mengimbau masyarakat di pasar,  di mal, di jalan, di bandara, di kantor dan di pabrik dan lainnya untuk mengingatkan mereka  supaya menjauhi berkumpul karena berbahaya.

Hal demikian, menurut Anwar Abbas tentu saja telah mengundang tanda tanya di kalangan umat  apalagi melihat pihak pemerintah dan petugas tahunya hanya melarang dan itu mereka dasarkan kepada fatwa MUI.

Padahal, dalam fatwa MUI yang ada dijelaskan bahwa di wilayah dan atau daerah yang penyebaran virusnya terkendali, umat Islam bisa menyelenggarakan salat Jumat dan salat berjamaah dengan memperhatikan protokol medis yang ada.

"Tetapi, pemerintah dan petugas tetap saja melarang tanpa memperhatikan situasi dan kondisi yang ada sehingga terjadilah adu mulut di antara masyarakat dengan petugas di daerah tersebut," katanya.

Sebenarnya, lanjut dia, umat dan masyarakat saya yakin akan bisa menerima apa yang disampaikan dan diinginkan  oleh pemerintah dan petugas di mana mereka tidak boleh berkumpul untuk melakukan salat jumat dan berjamaah di masjid karena berbahaya asal pemerintah dan petugas benar-benar konsisten dalam menegakkan aturan yang  melarang semua orang untuk berkumpul di mana saja  tanpa kecuali.

"Jadi penegakan latang itu tidak hanya untuk berkumpul di masjid saja tapi juga di pasar, di mal, di jalan di terminal,  di bandara, di kantor, pabrik, industri dan lainnya yang tujuannya adalah agar kita bisa memutus mata rantai penularan virus ini secara cepat," katanya.

Sumber : Viva.co.id | Editor: Herizaldi | Merdekapost.com

Tristan, Warga Tamiai yang hanyut Di Batang Merangin Ditemukan Sudah Meninggal

Akhirnya Jenazah Warga yang hanyut di Lubuyk Paku ditemuka dalam kondisi sudah meninggal dunia. (ald/ist) 
KERINCI, MERDEKAPOST.COM – Seorang warga Desa Tamiai, Kecamatan Batang Marangin, Kabupaten Kerinci dikabarkan hanyut di Sungai Batang Merangin, Kamis (23/04/20) sekira pukul 17.40 Wib kemarin akhirnya ditemukan warga.

Korban yang diketahui bernama Diego Tristan (17) ini merupakan siswa di SMAN 9 (TAMIAI) Kerinci yang sedang duduk di bangku kelas 10 ditemukan  warga dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Lihat : 
Warga Tamiai Hanyut Disungai Batang Merangin, Warga Harapkan Bantuan Basarnas

Informasi yang berhasil dihimpun, dari salah seorang warga bernama Irawadi, menyebutkan bahwa korban sudah ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

"Alhamdulillah, warga yang hanyut sudah ditemukan, tapi dalam kondisi sudah meninggal". Ujarnya.

"Lokasi penemuan jenazah korban masih disekitar aliran sungai di Lubuk Paku". Ujar warga lainnya.
 (ald)

Warga Tamiai Hanyut Disungai Batang Merangin, Warga Harapkan Bantuan Basarnas

Insert: Foto Diego Tristan - Suasana pencarian korban di Sungai Batang Merangin oleh warga sekitar 

KERINCI, MERDEKAPOST.COM – Seorang warga Desa Tamiai, Kecamatan Batang Marangin, Kabupaten Kerinci dikabarkan hanyut di Sungai Batang Merangin, Kamis (23/04/20) sekira pukul 17.40 Wib.

Dari informasi yang berhasil di himpun, korban yang diketahui bernama Diego Tristan (17) ini merupakan siswa di SMAN 9 (TAMIAI) Kerinci yang sedang duduk di bangku kelas 10.

Lihat : Siswa SMA Tamiai Dikabarkan Hanyut Terbawa Arus Sungai Air Mungin

Salah seorang warga Desa Lubuk Paku, Nopem Trio mengungkapkan, jika ibu Korban berasal dari Desa Tamiai dan Ayah korban berasal dari Desa Lubuk Paku. Saat ini, pencarian dilakukan warga sekitar dengan peralatan seadanya, karena para petugas menurut pengakuannya belum datang kelokasi kejadian.

“Cuma inisiatif warga sekitar saja, pencarian saat ini dilakukan oleh warga Desa Tamiai dan warga Desa Pulau Sangkar,” terangnya.

Situasi dilokasi saat ini, lanjut Nopem, sudah ramai dikerumuni warga yang bertadangan untuk melakukan pencarian korban.

“Sekarang saya bersama warga masih berdiskusi untuk melakukan penyisiran dipinggir sungai dengan menggunakan alat seadanya, seperti senter dan benen mobil. Semoga saja cepat ketemu, mohon doanya semua,” tutur Nopem.

Sementara, PLT Kades Lubuk Paku Marjusan, menyebutkan, awalnya korban bersama teman-temannya mandi beranyut di Sungai Batang Merangin tepatnya di perbatasan Desa Lubuk Paku dan Pulau Sangkar.

Namun, karena tidak bisa berenang, korban terseret arus. Saat akan tenggelam, teman korban masih sempat memegang tangan korban, namun karena derasnya air sungai, tangan korban akhirnya terlepas.

Suasana pencarian korban hanyut (Diego Tristan) oleh warga sekitar lokasi kejadian
Melihat korban sudah dibawa arus, kata Marjusan, teman korban langsung berteriak meminta pertolongan kepada masyarakat setempat.

“Sambil menangis mereka teriak minta tolong, kemudian wargapun langsung melakukan pencarian,” jelasnya.

Dia berharap korban segera ditemukan. “Semoga masih dalam keadaan selamat,” pungkasnya. (ald/bekabar.id)

Hanyut Saat Mandi di Sungai Batang Sangkir, Pensiunan Polisi Akhirnya Ditemukan Tewas

Korban saat tiba di rumah duka. (Doc: Basarnas) 
SUNGAIPENUH – Seorang warga Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi yang hanyut di Sungai Batang Sangkir sejak 21 April lalu, ditemukan tewas, Kamis (23/4/2020) sekitar pukul 07.45 WIB.

Korban tersebut bernama Juminan Hamidi (78) warga RT 3 Desa Koto Tuo, Kecamatan Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh. Korban pun merupakan pensiunan polisi.

Humas Basarnas Jambi, Luthfi membenarkan penemuan mayat tersebut.

“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” katanya.

Dikatakan Luthfi, korban pun ditemukan sekitar kurang lebih 250 M dari lokasi kejadian.

“Saat ini korban sudah dievakuasi ke rumah duka,” tutupnya.

Kapolsek Sitinjau Laut Iptu Maizardi mengungkapkan bahwa, berdasarkan laporan dari Kades Koto Tuo, kalau warganya tersebut hilang atau meninggalkan rumah pada hari Selasa 21 April 2020.

“Warganya hilang atau meninggalkan rumah sekitar jam 18.00 WIB dan keluarga sudah berusaha mencari, namun tidak ditemukan,” ungkap Iptu Maizardi.

Ditambahkannya, adapun ciri-ciri warga tersebut Kulit Sawo matang dan tinggi badan sekitar 165 cm.

“Pakaian warga yang hilang tersebut ditemukan oleh warga di pinggir Sungai Batang Sangkir,” pungkasnya.


Hilang di Sungai saat Mandi

Kepala Ops Basarnas Jambi, Kornelis, mengatakan, kabar hilangnya korban pertama kali dilaporkan oleh anak korban, yakni Herman Suwito.

“Kata anaknya, sore kemarin bapak itu mandi di sungai Batang Sangkir, Tanah Kampung sekitar jam lima sampai sekarang belum diketemukan,” katanya, Rabu (22/4/2020).

Tim Basarnas melakukan upaya pencarian kjorban hanyut di Sungai Batang Sangkir. (ald)
Sementara itu, Kapolsek Sitinjau Laut, Iptu Maizardi ketika dikonfirmasi juga membenarkan kejadian tersebut.

“Ciri-ciri warga tersebut kulit sawo matang dan tinggi badan sekitar 165 cm,” ungkap Iptu Maizardi.

Sejak dikabarkan hilang, Petugas gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polsek Sitinjau Laut, BPBD, TNI dan masyarakat  terus melakukan pencarian. (ald)

Ini Hasil Visum Jenazah Aini Koto Tengah Semerap yang Ditemukan di Sawah

Jenazah Aini (17) warga Koto Tengah Semerap yang ditemukan di pinggir sawah, Jum'at (17/04) lalu, hasil visum menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan dan ini kecelakaan tunggal. (ald/064)

Berita Kerinci, Merdekapost.com – Pasca ditemukan sosok mayat Perempuan Warga Desa Semerap, kecamatan Danau Kerinci Barat, yang ditemukan diarea persawahan, Jum'at (17/04) lalu. Pihak Kepolisian pun turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan.

Tim Penyidik dari Polres Kerinci dan Sat Lantas Polres Kerinci turun melakukan Olah TKP, untuk menelusuri motif kematian korban.

Baca Juga : Kerinci, Heboh Penemuan Mayat Wanita di Pinggir Sawah

Kapolres Kerinci melalui kasat Reskrim, IPTU Edi Mardi, saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, anggota Reskrim bersama dengan unit Laka Lantas Polres Kerinci telah turun ke TKP.

“Ya, Identitas korban Aini (17) warga Koto Tengah Semerap. kita sudah Olah TKP, setelah itu Mayat itu langsung dibawa kerumah Sakit untuk dilakukan Visum,” terangnya.

Dia menyebutkan dari Hasil Visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, karena hasil pemeriksaan dokter Rumah sakit Umum MHA Thalib Kerinci menemukan, bahwa kaku mayat dibawah 12 jam, terdapat luka dikepala korban akibat benturan, dengan darah masih mengalir dari telinga.

Baca Juga : Ini Dugaan Sementara Penyebab Kematian Gadis di Semerap Kerinci

“Tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan dan kematian korban diduga karena laka (kecelakaan) tunggal".

"pihak keluarga pun sudah ikhlas membuat Surat Pernyataan agar korban tidak dilakukan autopsi dan korban sudah dibawa pulang ke rumah di Desa Koto Tengah-Semerap dan sudah dimakamkan”. jelasnya. (064)

Editor: HZA | Merdekapost.com

Ini Dugaan Sementara Penyebab Kematian Gadis di Semerap Kerinci

Polres Kerinci masih melakukan penyelidikan terhadap penemuan mayat gadis berinisial AI (17) di areal persawahan di Desa Koto Tengah Semerap Kecamatan Keliling Danau Kerinci, Jumat (17/4/2020).
BERITA KERINCI, Merdekapost.com - Polres Kerinci masih melakukan penyelidikan terhadap penemuan mayat gadis berinisial AI (17) di areal persawahan di Desa Koto Tengah Semerap Kecamatan Keliling Danau Kerinci, Jumat (17/4/2020).

Informasi yang didapat, menurut keterangan saksi, kalau sebelum ditemukan tewas, korban sempat pamit dengan keluarganya untuk pergi ke rumah temannya di Desa Pondok Tinggi Sungaipenuh, Kamis sore kemarin (16/4/2020).

Menjelang Magrib, korban tak kunjung pulang, sehingga nenek korban menghubungi korban. Sempat ada jawaban dari korban, yang mengatakan kalau Ia sedang dalam perjalanan pulang.

Tetapi satu jam kemudian, korban tak juga tiba di rumah, dan kali ini korban tak menjawab panggilan telpon neneknya, sehingga neneknya meminta bantuan kepada keluarga untuk mencari korban.

Kerabat korban terus mencari hingga pagi, tetapi korban malah ditemukan tak bernyawa di dekat areal persawahan.

Kasat Reskrim Polres Kerinci, Iptu Edi Mardi, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya terus melakukan penyelidikan.

"Dari hasil olah TKP sementara, memang kami temukan mayat anjing di sekitar korban, dan dari hasil visum RS, korban diduga terbentur benda keras, tetapi tidak ada tanda-tanda kekerasan, kuat dugaan korban ini kecelakaan tunggal," ungkap Kasat Reskrim.

(ald)

Kehilangan orang Terkasih 2 Bulan Ini, BCL: Waktu Sangat Berharga

Bunga Citra Lestari dan Putranya sangat berduka kehilangan suami tercinta Asraf Sinclair 2 bulan lalu. (ald/
MERDEKAPOST.COM, Jakarta -  Setelah kehilangan suami tercinta, Bunga Citra Lestari atau BCL kali ini harus kembali berduka. Rekan seprofesinya, Glenn Fredly meninggal pada Rabu, 8 April 2020 akibat meningitis atau selaput radang otak.

Akibat kepergian orang-orang terkasihnya itu, BCL memetik sebuah pembelajaran untuk selalu menyayangi orang-orang di sekitar. Selain itu BCL menjadi sadar bahwa waktu merupakan hal yang berharga dan tak tergantikan apalagi ketika orang yang kita kasihi sudah tiada.

Baca Juga: Glenn Fredly Meninggal Dunia

BCL bersama suami tercinta Asraf, masa-masa Bahagia
yang tinggal kenangan. (ald/youtube)
"Begitu banyak kehilangan, 2020 memang berbeda. Mari kita saling menjaga satu sama lain. Mari saling mencintai. Nikmati momen yang dipunya. Mencintai. Memberikan kasih dengan orang yang dicinta. Karena kita tahu, waktu sangatlah berharga. Love, BCL," tulisnya di Instagram pada Kamis, 9 April 2020.

Unggahan tersebut, menjadi unggahan pertama kalinya di feed Instagram setelah Ashraf Sinclair meninggal pada Selasa, 18 Februari 2020 akibat serangan jantung. BCL hanya mengunggah foto berwarna hitam yang menunjukkan rasa duka dan sedihnya.

Baca Juga: Meningitis, Penyakit yang Diduga Diidap Glenn Fredly

Sebelumnya, BCL juga mengucapkan salam perpisahan untuk penyanyi legendaris itu. "Selamat jalan, Glenn Fredly. Sosok teman, seniman, dan panutan. Terima kasih untuk segala karya dan kebaikanmu. Kekal kenanganmu. Rest in Love, BCL," tulis Bunga menyertai unggahan foto dirinya dan Glenn tengah berduet.

Glenn Fredly meninggal pada Rabu, 8 April 2020 di RS Setia Mitra, Cilandak, Jakarta Selatan pada pukul 18.47 karena menderita meningitis atau selaput radang otak. Glenn meninggalkan Mutia Ayi dan putrinya, Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo, yang lahir pada 28 Februari 2020. Empat hari sebelum meninggal, Glenn mengucapkan selamat ulang tahun untuk istrinya. (ALD/TEMPO.CO)

Glenn Fredly meninggal pada Rabu, 8 April 2020 di RS Setia Mitra, Cilandak, Jakarta Selatan pada pukul 18.47 karena menderita meningitis atau selaput radang otak. (foto:detik.com)

Meningitis, Penyakit yang Diduga Diidap Glenn Fredly

Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau akrab disapa Glenn Fredly berpulang hari ini (8/4). Dia dikabarkan memiliki masalah radang selaput otak atau meningitis. (ald/detik.com)
Jakarta, Merdekapost.Com - Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau akrab disapa Glenn Fredly berpulang hari ini (8/4). Kabar meninggalnya penyanyi sekaligus penulis lagu ini dikonfirmasi oleh sejumlah teman dekat Glenn termasuk penyanyi Tompi.

"Telah berpulang saudara kami, Glenn Fredly, malam ini. Mohon dimaafkan semua salahnya. Dia yang selalu hadir menggerakkan kita semua," ujar Tompi melalui pesan Whatsapp.

Glenn dikabarkan meninggal karena radang selaput otak atau meningitis. Ini merupakan infeksi yang terjadi pada sekitar otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis dapat terjadi ketika cairan di sekitar meninges (selaput membran yang melapisi sistem saraf pusat) terinfeksi.

Melansir dari Web MD, kasus meningitis bisa terjadi akibat bakteri, virus dan jamur.

Meningitis virus adalah yang paling umum dan menyebabkan 85 persen kasus. Meningitis virus lebih umum terjadi selama musim panas. Penyakit ini umumnya bisa hilang tanpa pengobatan.

Sedangkan meningitis bakteri disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu dan bersifat menular. Jika tidak ditangani, kondisi ini akan berujung fatal. Sebanyak 5-40 persen kasus pada anak dan 20-50 persen kasus pada orang dewasa berujung kematian.

Meningitis akibat infeksi bakteri bisa mengancam nyawa dan bisa menular antarmanusia jika terjadi kontak satu sama lain. Meningitis akibat infeksi virus cenderung tidak parah dan pada kebanyakan kasus, pasien bisa sembuh sendiri tanpa perawatan. Sedangkan meningitis akibat infeksi jamur terbilang jarang. Ini biasanya terjadi pada orang yang sistem imunnya lemah.

Jika disebabkan oleh jamur maka disebut meningitis jamur. Meningitis ini terbilang langka. Meningitis ini disebabkan oleh jamur yang menginfeksi tubuh dan menyebar dari aliran darah ke otak atau sumsum tulang belakang.

Jenis berdasar penyebab yang terakhir adalah meningitis parasit. Meningitis ini disebabkan oleh parasit yang ditemukan di dalam tanah, tinja, dan pada beberapa hewan seperti siput, ikan mentah, dan unggas.

Meningitis parasit ditularkan dari orang ke orang. Meningitis amebic--salah satu dari meningitis parasit--menjadi yang paling mengancam jiwa.

Jika mengalami infeksi, akan timbul gejala seperti kebingungan, demam, sakit kepala, mati rasa pada muka, sensitif terhadap cahaya, leher kaku, mual dan muntah.

Pada meningitis yang disebabkan bakteri umumnya disertai pula dengan area kulit berwarna ungu yang menyerupai memar.

Selain karena infeksi bakteri, jamur dan virus, ada sejumlah faktor risiko lain. Melansir dari Mayo Clinic, faktor risiko lain antara lain disebabkan oleh:

* Melewatkan vaksinasi. Orang yang tidak divaksin komplet di masa kecil atau saat dewasa berisiko tinggi terinfeksi.

* Usia. Kebanyakan kasus meningitis akibat infeksi virus muncul di usia anak-anak di bawah 5 tahun. Sedangkan meningitis akibat infeksi bakteri banyak terjadi di usia di bawah 20 tahun.

* Tinggal di lingkungan komunal. Mereka yang tinggal di satu tempat bersama-sama dengan kelompok besar berisiko mengalami meningitis seperti anak asrama, personel militer atau anak yang tinggal di pesantren. Ini kemungkinan karena bakteri menyebar lewat pernapasan dan menyebar dengan cepat dalam kelompok.

* Kehamilan. Ibu hamil rentan terkena listeorisis atau infeksi akibat bakteri listeria yang juga bisa mengakibatkan meningitis. Listeriosis meningkatkan risiko keguguran, kelahiran mati dan lahir prematur.

* Masalah sistem imun. Gangguan pada sistem imun membuat orang rentan mengalami meningitis. Ini bisa dialami mereka yang diabetes, terinfeksi HIV/AIDS, pecandu alkohol, atau mengonsumsi obat yang bersifat immunosuppressant. (ald/CNN)

Glenn Fredly Meninggal Dunia

Glenn Fredly Meninggal Dunia Sejumlah musisi mengabarkan Glenn Fredly meninggal dunia, Rabu (8/4). (CNN Indonesia)
Jakarta -- Penyanyi Glenn Fredly dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (8/4). Kabar tersebut dikonfirmasi oleh vokalis D-Masiv, Rian Ekky.

"Bung Glenn fredly orang baik.. musisi panutan.. innalilahi wainnailahi rajiun... telah berpulang salah satu musisi terbaik yang saya kenal," kata Rian, Rabu (8/4).

Kabar berpulangnya Glenn juga diberitakan oleh musisi dan sahabat Glenn, Tompi, lewat pesan Whatsapp.

"Telah berpulang saudara kami, Glenn friedly, malam ini. Mhn dimaafkan semua salahnya. Dia yg selalu hadir menggerakkan kita semua," ujar Tompi.

Belum diketahui sebab Glenn Fredly meninggal dunia. Hingga berita ini tayang, awak media masih berusaha mengontak manajer Glenn Fredly dan kerabatnya.

Glenn Fredly merupakan musisi dan pencipta lagu yang mulai terkenal sejak membawakan lagu Kasih Putih pada awal 2000-an.

Lahir dengan nama Glenn Fredly Deviano Latuihamallo pada 30 September 1975, Glenn memulai karier dengan menjadi vokalis Funk Section sekitar 1995.

Tiga tahun kemudian, Glenn bernyani solo dan meluncurkan sebuah album bertajuk GLENN berisi 8 buah lagu. Namun baru album kedua, KEMBALI, popularitas Glenn menanjak.

Glenn meneruskan karyanya melalui album Selamat Pagi, Dunia! (2002), Ost Cinta Silver (2005), Aku & Wanita (2006), Happy Sunday (2007), Private Collection (2008), dan Lovevolution (2010).

Glenn Fredly bukan hanya berkarier secara solo, ia juga membentuk trio bersama Tompi dan Sandhy Sondoro bernama Trio Lestari.

Sebelum meninggal dunia, Glenn Fredly menikah dengan Mutia Ayu pada 2019, dan pernah menjalin rumah tangga bersama penyanyi Dewi Sandra pada 2006-2009. (ald/CNN)

39 Napi Di LP Jambi Dibebaskan, Kalapas: Selain Napi Korupsi, Terorisme dan Narkotika

Sebanyak 39 warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas IIA Jambi dibebaskan malam ini, Rabu (1/4/2020) (Doc/jambiseru)
Jambi, Merdekapost.com – Sebanyak 39 warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas II Jambi dibebaskan malam ini, Rabu (1/4/2020). Pembebasan warga binaan itu untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kepala Lapas Kelas II A Jambi, Yusran Saad mengatakan, pembebasan para warga binaan itu berdasarkan kebijakan langkah antisipasi penularan pandemi virus corona oleh pemerintah terkait.

“Pembebasan ini, sesuai dengan arahan Kementrian Hukum dan Ham RI, untuk mengeluarkan keputusan pembebasan narapidana dan anak, melalui asimilasi dan integrase,” kata Yusran, Rabu (1/4/2020) malam, kepada wartawan.

Yusran menyebutkan bahwa, puluhan warga binaan yang telah dibebaskan itu bukan merupakan narapidana kasus korupsi, terorisme dan narkotika.

“Mereka semua dari warga binaan kasus tindak pidana umum,” ujarnya.

Dijelaskan Yusran, Lapas Kelas II A Jambi ini nantinya akan membebaskan sebanyak 197 warga binaan.

“Untuk saat ini baru 39 warga binaan yang kita bebaskan. Kita akan bebaskan sebanyak 197 warga binaan dan itu dilakukan secara bertahap,” jelasnya.

Pembebasan narapidana tersebut sesuai dengan adanya Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor M.HH-19.PK.01.04.04. Tahun 2020, tentang pengeluaran narapidana dan anak melalui asimilasi.

“Jadi yang dibebaskan itu, narapidana yang dua pertiga dari masa pidananya jatuh sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, kemudian narapidana dan anak yang tidak terkait dengan PP Nomor 90 Tahun 2012, yang tidak menjalani subsider dan bukan warga negara asing,” tutup Yusran. (rian)

Sumber: jambiseru.com

Ibunda Meninggal Dunia, Jokowi Terbang ke Solo

Ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sudjiatmi Notomiharjo, telah meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah. (doc/ist)

Jakarta, Merdekapost.com - Ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sudjiatmi Notomiharjo, telah meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah. Jokowi saat ini tengah bertolak ke Solo.

"Presiden dalam penerbangan menuju Solo saat ini," kata Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Setpres Bey Machmudin kepada wartawan, Rabu (25/3/2020).

Ibunda Jokowi tutup usia pada umur 77 tahun. Dikutip detikcom dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), diakses detikcom pada Rabu (25/3/2020), Sudjiatmi lahir pada 15 Februari 1943. Dengan demikian, kini usia almarhum sudah 77 tahun.

Sudjiatmi kemudian menikah dengan Widjiatno Notomihardjo dan memilik empat orang anak. Jokowi adalah anak pertama dari kedua pasangan suami istri tersebut. Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 21 Juni 1961.

Berita duka meninggalnya Sudjiatmi dikabarkan oleh Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi.

"Berita duka. Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden Jokowi berpulang di Solo pukul 16.45 WIB tadi," demikian kabar duka yang disampaikan Budi Arie.

Kabar ini dikonfirmasi pula oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian, "Benar," kata dia. (ald/detik.news)

Innalillahi, Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia

Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi

Jakarta, Merdekapost.com - Kabar duka datang dari keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ibunda dari Jokowi, Sudjiatmi, meninggal dunia.

"Berita duka. Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden Jokowi berpulang di Solo pukul 16.45 WIB tadi," demikian kabar yang disampaikan Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi kepada detikcom, Rabu (25/3/2020).

Dia memohon doa semua pihak agar almarhumah husnul khotimah. Belum diketahui perihal kondisi almarhumah sebelum meninggal dunia, termasuk sakit yang dideritanya. (hza/detik.news)

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs