Meski Sudah 2x Disuntik Vaksin Sinovac, Sekda Kota Bandung Positif Covid-19

Sekda Kota Bandung Ema Sumarna positif Covid-19 padahal dia dua kali disuntik vaksin.
Merdekapost.com | BANDUNG - Sekda Kota Bandung Ema Sumarna positif Covid-19 padahal dia dua kali disuntik vaksin.

Ema Sumarna disuntik vaksi pertama di RSKIA Kota Bandung Januari lalu.

Sekda Kota Bandung itu kemudian disuntik vaksin kedua pada Februari.

Saat menjalani vaksin pertama itu Sekda Kota Bandung bersama dengan sejumlah artis seperti Ariel Noah.

Walau sudah menerima dua dosis vaksin tidak berarti jadi kebal virus corona, kata Ahyani Kadis Kesehatan Kota Bandung, Rabu 10 Maret 2021.

Dia menyebut fungsi vaksinasi Covid-19 ini adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Tidak ada satu vaksin yang menjamin 100 persen kebal virus corona," kata dia.

Orang yang sudah divaksin dua dosis masih tetap berisiko terpapar.

Semuanya tergantung daya tahan tubuh dan juga berapa banyak virus yang masuk ke tubuhnya.

Kadis Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menyebut Ema Sumarna dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa 9 Maret 2021.

Ema langsung dibawa untuk menjalani isolasi di RSKIA Bandung setelah terkonfirmasi covid-19.

Kondisi Sekda Kota Bandung Ema Sumarna disebut Ahyani masih stabil.

"Beliau baik-baik saja, mohon doa segera pulih," ujar Ahyani, Rabu 10 Maret 2021 dikutip dari Tribun Jabar.

Baca Juga: 

Bulan Ini, Kemenkes Sebar 200 Ribu Vaksin ke Seluruh Puskesmas

Ema Sumarna merupakan penerima pertama vaksin Covid-19 di Kota Bandung.

Harusnya yang jadi penerima pertama adalah Wali Kota Bandung Oded M Danial.

Namun karena Wali KOta positif Covid-19 pada 8 Januari, akhirnya Ema jadi penggantinya.

Sementara syarat menerima vaksin Covid-19 adalah orang tersebut sedang tidak terpapar Covid-19.

Dua pemimpin di Kota Bandung yakni Wali Kota Oded M Danial dan Wakil Wali Kota Yana Mulyana sebelumnya telah terinfeksi Covid-19.

Ema Sumarna dilantik menjadi Sekda Kota Bandung pada Jumat 22 Maret 2019. (*)

 Baca juga: Aprilia Manganang Bahagia Dinyatakan sebagai Lelaki, Ternyata Tunggu Momen Ini Sejak 28 Tahun Lalu

(adz/Sumber: Tribun Jabar)

Bulan Ini, Kemenkes Sebar 200 Ribu Vaksin ke Seluruh Puskesmas

Wamenkes mengatakan bulan ini pihaknya akan menyebar 200 ribu vaksin Covid-19 ke puskesmas-puskesmas di seluruh Indonesia. Pelaksanaan penyuntikan vaksin Covid-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac untuk para tenaga kesehatan di Puskesmas Cilincing, Jakarta. (CNN Indonesia)

Jakarta | Merdekapost.com - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menyebar sebanyak 200 ribu vaksin Covid-19 ke seluruh puskesmas yang ada di Indonesia pada bulan ini. Hal tersebut, kata Dante, dilakukan demi mengejar jumlah vaksinasi Covid-19 yang ditargetkan selesai selama satu tahun.

"Seluruh puskesmas di Indonesia akan kami serahkan 200 ribu dalam bulan ini untuk mencapai tingkat vaksinasi yang maksimal tersebut," ujar Dante dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Selasa (9/3)

Selain itu, Dante mengatakan jumlah pasokan vaksin di Indonesia meningkat setelah Ia juga mengatakan akan ada tambahan vaksin lagi dari biofarma.

"Yang baru kemudian beberapa waktu ini kita akan mendapatkan vaksin dari biofarma yang sudah membuat vaksin sekitar 1,5 juta juga. Ditambah lagi sampai 18 juta produksi, yang terakhir 185 produksi vaksin. Maka akan terjadi peningkatan jumlah vaksinasi di seluruh Indonesia," kata dia.

Selain itu, Dante juga mengingatkan vaksinasi ini adalah sebuah gerakan yang harus dilakukan secara bersama-sama.

"Vaksinasi ini bukan program. Narasinya harus diganti menjadi gerakan vaksinasi. Maka, vaksinasi akan jadi tanggung jawab kita semua," kata Dante.

"Masyarakat dapat menyelenggarakan vaksinasi dengan dikoordinir oleh Kemenkes dan Dinkes setempat sehingga akselerasi mencapai target yang kita atur. Satu tahun memang berat, tetapi kita upayakan agar tidak terlalu meleset," imbuhnya.

Infografis Daftar Warga Disuntik Vaksin Covid Tahap Dua

Diketahui, pemberian vaksinasi sendiri akan dilakukan secara bertahap, di mana kini telah masuk ke tahap kedua. Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pada Maret-April 2021, vaksinasi akan dilakukan kepada 500 ribu orang per hari. Kemudian pada Juni-Juli akan diberikan kepada sejuta orang per hari.

"Juni-Juli baru sejuta karena ketersediaan vaksinnya di Juni-Juli baru bisa 25 juta sebulan. Sejuta sehari kan 30 juta sebulan, sebelumnya kita tidak ada vaksinasi sebanyak itu," kata Budi saat memberikan sambutan dalam acara vaksinasi layanan tanpa turun atau lantatur (drive-thru), Jakarta, Rabu (3/3)

Budi menyebut target itu telah disesuaikan dengan rencana kedatangan beberapa merek vaksin ke Indonesia dengan total 426 juta dosis vaksin.

Rinciannya, 90 juta dosis vaksin tiba periode Januari-Juni 2021, sementara sisanya baru tiba periode Juli-Desember 2021.

( adz | CNN Indonesia | Merdekapost.com )

IMM Kritik Pj. Gubernur Jambi, Dr. Hari Nur Cahya Diminta Lebih Fokus Tangani Covid-19

M. Awal Ketua IMM Provinsi Jambi

Jambi | Merdekapost.com - Pasien positif Covid-19 di Provinsi Jambi terus bertambah sampai dengan 7 maret 2022 tercatat 20 orang penambahan dengan total 5.631 terkonfirmasi. Bahkan, 1 orang diantaranya meninggal. 

Kondisi ini membuat Jambi masih sangat rentan terhadap penyebaran virus corona. 

M. Awal Ketua IMM Provinsi Jambi mengkritik pejabat Gubernur Dr. Hari Nur Cahya Murni, untuk melakukan pencegahan penyebaran virus Corona dengan melakukan inisiatif mengambil langkah progresif atau skenario tertentu supaya masyarakat tercegah dari penularan yang semakin luas. 

Dikatakannya, "Pj Gubernur sekarang cenderung tertutup kepada masyarakat soal persebaran dan penanganan virus Corona, dan lebih memilih menunggu instruksi dari pemerintah pusat ketimbang berinisiatif". 

Baca Juga: Tambah Lagi, Hari Ini 81 Warga Kota Sungai Penuh Positif Covid-19

"Selain itu, lanjut Awal, kami meminta Pj Gubernur membuat introspeksi diri dan mengevaluasi kegiatan apa saja yang selama ini masih kurang, sehingga tingkat kedisiplinan masyarakat masih rendah dan cenderung mengabaikan pandemi ini. 

"jadi, tindakan yang selama ini dianggap masih kurang hendaknya harus dilengkapi dan disempurnakan, dan lebih diupayakan lagi agar tepat guna atau tepat sasaran". Ujar Awal. 

Harapan utama kita saat ini, agar Pj Gubernur Jambi fokus penyembuhan pasien Covid-19 dan menekan angka kematian akibat Covid-19 di Provinsi Jambi, bukan sibuk melakukan kegiatan-kegiatan seremonial dengan perjalanan dinas kedaerah memanfaatkan fasilitas kewenangan sebagai pejabat Gubernur". Tegasnya. (adz)

Lebih Murah, Harga Vaksin Merah Putih Diperkirakan 5 Dolar, Sekitar Rp 70 Ribuan

Serah terima GeNose dari Menristek Bambang Brodjonegoro ke Menparekraf Sandiaga Uno. Foto: Dok. Istimewa

MERDEKAPOST.COM - Bibit vaksin Merah Putih buatan dalam negeri akan diserahkan ke PT Bio Farma akhir Maret 2021. Setelah bibit vaksin corona diserahkan, Bio Farma akan melakukan optimasi hingga pembersihan bibit vaksin untuk segera diuji klinik. 

Pengujian konsorsium vaksin Merah Putih berada di bawah naungan Kemristek/BRIN. Menristek Bambang Brodjonegoro memperkirakan harga vaksin Merah Putih akan lebih murah ketimbang produk luar. 

Ilustrasi vaksin corona.(Foto: REUTERS)

"Kalau range harga tentunya saat ini belum bisa diprediksi, tetapi yang pasti di bawah, karena sudah mendapatkan anggaran, baik itu research maupun di uji klinis. Jadi mudah-mudahan ini bisa 5 dolar atau lebih murah dari 5 dolar," ujar Bambang di Gedung Kemristek, Selasa (2/3). 

Jika dikonversikan ke dalam rupiah saat ini (1 dolar AS= Rp 14.351), harga Vaksin Merah Putih diperkirakan sekitar Rp 70 ribuan lebih (Rp 71 ribu). 

Meski demikian, Bambang menegaskan, perkiraan harga akan tergantung Bio Farma sebagai produsen. Bambang memastikan, setelah melewati uji klinik dan mendapat izin darurat BPOM, vaksin Merah Putih dapat segera diproduksi massal. 

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Amin Soebandrio. (Ist)

"Proses riset sudah didanai oleh APBN melaui Kemristek/BRIN. Uji klinik juga rencananya akan didukung oleh pemerintah, sehingga mungkin nanti yang akan menjadi faktor harga adalah biaya produksi yang dilakukan bio farma," tutur Bambang. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala LBM Eijkman, Amin Soebandrio,  berharap uji klinik vaksin Merah Putih akan berlangsung di kuartal ketiga atau keempat 2021. Amin berharap vaksin Merah Putih bisa selesai sesuai target dan mendapat izin edar BPOM. 

"Barangkali diharapkan EUA (emergency use authorization/izin darurat) dapat diperoleh pertengahan tahun 2022, mudah-mudahan bisa lebih cepat dari itu," pungkas Prof. Amin. (adz/kumparan)

Tambah Lagi, Hari Ini 81 Warga Kota Sungai Penuh Positif Covid-19

Hatmizar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh. (ist)

Sungai Penuh | Merdekapost.com – Hari ini ada sebanyak 81 orang warga Kota Sungai Penuh yang terkonfirmasi positif covid-19. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh, Hatmizar saat dihubungi media. 

“benar, untuk hari ini ada penambahan 81 orang warga Kota Sungai Penuh yang sudah terkonfirmasi positif covid-19,” kata, Hatmizar, Jumat (26/2/2021)

Ditambahkannya, dari 81 orang tersebut, 25 diantaranya adalah pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kota Sungai Penuh.

“25 orang dari Lapas Kelas IIB Kota Sungai Penuh hasil tracking 2 orang sebelumnya yang terkonfirmasi positif covid-19, 1 diantaranya warga binaan,” tambahnya.

Baca Juga: Seorang Pria di Sungai Penuh Tewas Gantung Diri, Ini Kronologisnya

Untuk itu, dirinya berharap kepada tim Satgas covid-19 Kota Sungai Penuh untuk segera bertindak tegas dalam penerapan protokol kesehatan.

“kita berharap kepada tim Satgas Kota Sungai Penuh untuk segera bertindak tegas menerapkan prokes pada masyarakat, jangan seolah-olah di biarkan saja tanpa upaya pencegahan dari tim satgas,” harapnya.

“disamping itu, dengan keterbatasan peralatan kami untuk melakukan swab dan peralatan lainnya, agar dapat diupayakan ketersediaannya,” tutup Hatmizar. (adz)

Pj Gubernur Jambi: Kita Fokus Penanganan Covid -19 dan Jaga Kondusifitas Politik

 

Merdekapost.com - Bertempat di auditorium rumah dinas gubernur, Pj Gubernur Jambi Dr. Hari Nur Cahya Murni, M.Si menggelar pertemuan dengan seluruh Kepala OPD lingkup pemerintah provinsi Jambi, Jumat (19/2/2021). 

Pertemuan tersebut didampingi dan dipandu oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, H.Sudirman, SH,MH pertemuan berlangsung selama dua jam diawali dengan perkenalan seluruh Kepala OPD. 

Dalam pertemuan ini Pj Gubernur berdialog dengan para Kepala OPD tentang isu isu strategis di Provinsi Jambi. 

Disampaikan oleh Dr. Hari Nur Cahya Murni, M.Si bahwa dirinya mengharapkan adanya dukungan dari seluruh pihak baik Kepala OPD, dan juga Forkompimda, agar dengan kehadirannya yang singkat dapat memberikan manfaat bagi pemerintah Provinsi Jambi. 

“Kita bersyukur sampai saat ini kita masih dalam keadaan sehat sehingga kita bisa melaksanakan amanah ini. Saya yang ditunjuk Bapak Presiden sebagai Pj Gubernur Jambi, hadir pertama kali di Jambi dan menggunakan batik Jambi, ini menunjukkan saya ingin diterima sebagai warga Jambi. Tugas saya tidak lama, paling lama sampai akhir Maret atau awal April, saya mohon dengan kerendahan hati untuk diterima. Dan saya juga akan berkolaborasi, bersinergi dengan Forkompimda. Tadi ketika hadir pertama kali ingin langsung bertemu Kapolda tetapi Kapolda tidak ada ditempat, dan saya sudah bertemu Kajati, Danrem, dan juga patner kita bekerja yang terhormat DPRD Provinsi Jambi, dan saya juga ingin langsung bertemu dengan Kepala OPD,” ujar Pj Gubernur Jambi. 

Dalam pertemuan ini Pj.Gubernur menekankan beberapa hal penting yang harus diselesaikan dan salah satunya adalah penanganan dan pencegahan Covid-19. 

“Yang kedua seperti kita ketahui berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Kesehatan trend covid di Provinsi Jambi meningkat, walaupun kesembuhan juga banyak dan kematian sedikit, dan ini harus kita syukuri. Dan fokus kita di awal kedatangan kami adalah, pertama mempercepat penanganan dan pengendalian Covid-19. Tadi ditunjukkan dengan data-data memang ada beberapa pertanyaan khususnya pencegahan dan tadi disampaikan bahwa beberapa pejabat kita belum divaksin dan diharapkan sesegera mungkin mendapatkan vaksin, karena bagaimanapun teman-teman ASN di pemprov Jambi berhadapan langsumg dengan masyarakat, interaksinya sangat dekat, sehingga perlu memproteksi diri, itu sangat penting. Dan kita juga harus menerapkan protokol kesehatan, selain 3M juga menghindari kerumunan dan tidak sering berpergian,” katanya. 

Selanjutnya sebagai Pj Gubernur, Dr. Hari Nur Cahya Murni, M.Si juga berkomitmen untuk menjaga kondusifitas politik. Kita akan menjaga kondusifitas politik apapun hasil keputusan MK atas hasil sengketa Pilgub nanti. Bersama Sekda kami akan betul-betul menjaga nertralitas ASN tidak terpengaruh karena kita sebagai profesional ASN, yang penting kira menunggu saja bagaimana keputusan dari Mahkamah Konstitusi, kita akan semaksimal mungkin untuk menciptakan iklim yang aman dan terkendali. Kalau teman- teman juga mendengar terkait dengan rencana pelantikan Bupati pada tanggal 26 Maret, seperti yang disampaikan oleh Bapak Mendagri, tidak boleh ada kerumunan, iring-iringan yang menimbulkan potensi Covid-19, pokoknya dijaga betul, secara khusus saya sampaikan kepada pak Sekda untuk dibantu keamanannya dari kepolisian dan TNI. 

"Dari pertemuan ini kita juga mendengar isu-isu strategis di Provinsi Jambi dan secara bertahap Insya Allah akan kita carikan solusi terbaik dan semoga membawa manfaat bagi pemerintah provinsi Jambi,“ pungkasnya. (oga)

Terpapar di Rutan, Mantan Gubernur Jambi Zumi Zola dan Mantan Hakim MK Patrialis Akbar Positif Covid-19

Mantan Gubernur Jambi Zumi Zola dan Mantan Hakim MK Patrialis Akbar terpapar Corona Virus (Covid-19) di Rutan. (Ist)

MERDEKAPOST.COM | JAKARTA – Mantan Gubernur Jambi, Zumi Zola terkonfirmasi positif Covid-19. Ia terpapar Covid-19 di dalam Lapas Sukamiskin.

Dari data terakhir ada sebanyak 60 napi di Lapas Sukamiskin yang dinyatakan positif Covid-19.

Dari 60 napi tersebut, dua diantaranya adalah Mantan Gubernur Jambi Zumi Zola dan Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar.

Kepala Lapas (Kalapas) Suka Miskin, Asep Sutandar mengatakan, rata-rata napi yang terpapar Covid-19 berkategori orang tanpa gejala (OTG).

“Beliau-beliau tanpa gejala,” kata Asep Sutandar, Minggu (14/2/2021).

Asep menyebutkan, rata-rata napi yang tanpa gejala sejauh ini tidak ada keluhan.

“Rata-rata yang OTG (orang tanpa gejala) dan tidak ada keluhan insyaallah akan kembali normal tergantung kondisi fisiknya,” sebutnya.

Soal penanganan Covid-19 di Sukamiskin, Asep menyampaikan bahwa, pihaknya melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan dan PMI Kota Bandung.

Menurutnya swab massal yang dilakukan merupakan bagian dari langkah pencegahan. (*)

Pemkab Kerinci Lakukan Vaksin Dosis ke 2, Wartawan Jadi Prioritas


Merdekapost.com - Pemerintah Kabupaten Kerinci menggelar vaksinasi Covid-19 dosis kedua, untuk 12 orang pejabat publik yang telah mendapat suntikan vaksin sinovac pertama pada 02 Februari lalu, penyuntikan vaksin dosis kedua ini dilaksanakan di Posko Satgas Covid-19 Kabupaten Kerinci, Selasa (16/02/2021).

Bupati Kerinci, Adirozal mengatakan, selain penyuntikan dosis kedua terhadap 12 orang pejabat publik, pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyuntikan dosis tahap pertama terhadap pejabat publik. Pejabat yang diberi vaksin ini, merupakan pejabat yang tertunda karena kondisi kesehatan yang kurang baik. Dan dirinya mengajak semua masyarakat untuk berpikir positif tentang vaksin Covid-19, karena telah terbukti aman.

“Sejak diberikan vaksin tahap pertama, hingga saat ini Alhamdulillah belum ada pejabat publik maupun tenaga kesehatan yang merasakan keluhan yang berarti akibat pemberian vaksin tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, saat disinggung terkait realisasi vaksin Covid-19 Kabupaten Kerinci, Adirozal menyebutkan untuk realisasi vaksin Covid-19 dosis pertama sudah mencapai 60 persen lebih. 

Sedangkan untuk persentase yang belum terlaksana yakni karena tenaga kesehatan yang bersangkutan memang tidak bisa menerima vaksin disebabkan dalam kondisi hamil, menyusui serta memiliki penyakit komorbid yang bisa menimbulakan kontra indikasi dari pemberian vaksin tersebut.

“Untuk dosis vaksin yang masih tersisa akan diprioritaskan untuk para wartawan, karena wartawan ini kan juga merupakan orang yang berhubungan dengan banyak orang, jadi perlu divaksin,” tegasnya. (oga)

Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs