Polres Kerinci Tangkap 2 Pemuda Sedang Transaksi Sabu di Pelayang Raya Sungai Penuh

Sungai Penuh, Merdekapost.com - Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Kerinci kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran gelap narkotika. Pada hari Kamis, 19 Juni 2025, sekitar pukul 09.00 WIB, Tim Opsnal Satresnarkoba berhasil mengamankan dua orang tersangka berinisial AAJ (25) dan ADS (27) di wilayah Desa Pelayang Raya, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.

Penangkapan ini bermula dari informasi masyarakat yang melaporkan aktivitas mencurigakan terkait transaksi narkoba di sekitar SPBU Pelayang Raya. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim opsnal melakukan penyelidikan dan pengamatan di lokasi. Sekitar pukul 08.45 WIB, tim mendapati dua pria yang baru keluar dari area SPBU dan menunjukkan gerak-gerik mencurigakan.

Keduanya langsung diamankan dan digeledah di tempat kejadian dengan disaksikan Ketua RT setempat. Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan barang bukti berupa dua plastik klip bening berisi diduga narkotika jenis sabu, masing-masing berukuran besar dan sedang, yang disimpan dalam kotak paket.

Barang bukti lain yang turut diamankan meliputi:

1 bungkus rokok

1 pasang sepatu beserta kotaknya

1 buah timbangan digital

1 pak plastik klip sedang

2 unit telepon genggam

1 unit sepeda motor

Beberapa helai pakaian dan alas kaki

Total berat bersih narkotika jenis sabu yang diamankan mencapai 4,8 gram.

BACA JUGA:

Lagi, Bandar Sabu Ditangkap Polisi di Puncak, 32 Paket Sabu Diamankan

Hasil pemeriksaan awal mengungkap bahwa sabu tersebut diperoleh dari seseorang berinisial R, warga Kota Padang, Sumatera Barat. Pengiriman dilakukan melalui jasa transportasi darat, dan para tersangka berencana untuk membagi serta mengedarkan barang haram tersebut. Sebagai imbalan, keduanya dijanjikan upah sebesar Rp400.000,- setelah berhasil melakukan penjualan. Transaksi keuangan terkait hasil penjualan akan ditransfer ke akun Dana milik pengirim.

Kedua tersangka kini diamankan di Mapolres Kerinci untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Keduanya dijerat dengan pasal-pasal dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Kasat Resnarkoba Polres Kerinci menegaskan bahwa pengungkapan ini merupakan bukti keseriusan pihak kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Kerinci.

Polres Kerinci mengimbau kepada seluruh masyarakat agar terus mendukung upaya pemberantasan narkotika dengan memberikan informasi apabila mengetahui aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan penyalahgunaan dan peredaran narkoba.(kai)

Sukses Goro Massal, Wako Alfin Minta TP PKK Tanam Bunga di Taman Bunga Puti Sanang

Sukses melaksanakan Gotong royong Massal di Taman Bunga Puti Sanang, Wako Alfin Instruksikan Ibu-ibu TP PKK Tanam Bunga. (adz/mpc)

Sungai Penuh, MP – Setelah sukses menggelar gotong royong massal di Taman Bunga Puti Senang, Pemerintah Kota Sungai Penuh terus menunjukkan komitmennya dalam membenahi taman yang telah lama terbengkalai. Wali Kota Sungai Penuh, Alfin, memberikan instruksi langsung kepada para ibu-ibu PKK se-Kota Sungai Penuh untuk melanjutkan penanaman bunga di taman tersebut sebagai bagian dari proses revitalisasi.

Taman Bunga Puti Senang yang terletak di Desa Talang Lindung, Kecamatan Sungai Bungkal, telah terbengkalai selama hampir 10 tahun. Kini, taman itu mulai dibenahi secara bertahap, dengan harapan akan kembali menjadi ruang terbuka hijau yang indah dan destinasi wisata alternatif bagi masyarakat dan pengunjung luar daerah.

“Saya menginstruksikan kepada ibu-ibu PKK untuk ikut ambil peran dalam proses lanjutan pembenahan taman ini. Penanaman bunga harus dilakukan dengan baik dan teratur, agar Taman Bunga Puti Senang benar-benar hidup kembali dan menjadi daya tarik tersendiri,” ujar Wali Kota Alfin, Sabtu (14/6/2025).

Baca Juga:

Bertahun-tahun Terbengkalai, Wako Alfin Pimpin Goro Massal di Taman Bunga Puti Sanang

Lebih lanjut, Wali Kota menyebut bahwa pembenahan taman ini tidak hanya penting dari sisi estetika, tetapi juga sebagai langkah strategis mendiversifikasi pilihan wisata di Kota Sungai Penuh. “Kita sudah punya Bukit Khayangan sebagai ikon wisata. Kini kita ingin menghadirkan alternatif baru yang lebih dekat, lebih hijau, dan bisa dinikmati semua kalangan. Taman ini kita harapkan bisa menjadi destinasi wisata keluarga, tempat edukasi, dan ruang rekreasi warga,” tambah Wako Alfin.

Revitalisasi taman dilakukan secara bertahap dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk OPD, DPRD, hingga komunitas lokal. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan Taman Bungai Puti Senang dapat kembali menjadi kebanggaan Kota Sungai Penuh.(adz)

Rencana Aksi Unjuk Rasa di Sungai Penuh, Murni atau Ada Kepentingan Kelompok?

Rencana Aksi Unjuk Rasa yang bakal dilaksanakan oleh Gabungan LSM di Sungai Penuh, Murni atau Ada Kepentingan Kelompok?. (ist)

Sungai Penuh, Merdekapost - Rencana Aksi unjuk rasa yang akan di laksanakan pada hari Selasa 10 Juni 2025 besok yang berlokasi di Kantor Kejari Sungai Penuh menuai pro kontra.

Aksi unjuk rasa yang bakal dilakukan oleh Gabungan LSM yang didalam surat pemberitahuannya ke Kapolres Kerinci menyebutkan bahwa isu atau persoalan yang dimunculkan adalah tentang dugaan Korupsi, Nepotisme pengelolaan ADD/DD Pelayang Raya Kecamatan Sungai Bungkal Kota Sungai Penuh TA 2021 - 2024.

Dilain pihak, Rencana aksi ini Membuat Ketua LSM Tamperak DPW Provinsi Jambi Fahrul Rozi merasa geram. Karna menurutnya hal ini terlalu membesar-besarkan masalah dan Dia juga mengatakan "Premanisme Berkedok LSM terlalu banyak bergentayangan di Kota Sungai Penuh yang selalu mengancam bagi Pemerintah dengan caranya masing masing' Ujar Wo Rozi Senin (9/06/2025).

Lanjutnya, ”Unjuk rasa yang bakal digelar di Kejaksaan Negeri Sungai Penuh pada tanggal 10 Juni 2025 menjadi bukti nyata bagaimana Premanisme berkedok LSM semakin berani menekan jalannya roda pemerintah baik Kota Sungai Penuh maupun di kabupaten Kerinci.”Ungkap Ketua LSM Temperak.

Alih-alih memperjuangkan kepentingan masyarakat, aksi ini dibungkus dengan narasi perjuangan transparansi, padahal tujuan utamanya adalah memaksakan kepentingan pribadi untuk merebut proyek PJU desa”. jelas Rozi

Kezhaliman yang Dibungkus dengan Dalih Perjuangan, Awalnya aksi ini dipicu oleh keinginan pihak tertentu untuk mendapatkan proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) desa. Setelah permintaan proyek tersebut ditolak oleh kepala desa, mereka beralih ke tuntutan pemeriksaan anggaran Dana Desa selama empat tahun terakhir.”tegas Wo Rozi

Ketika di konfirmasikan melalui WhatsApp (WA)  Kepala Inspektorat kota Sungai Penuh, Wira Utama, S.Sos.M.Ap Mengatakan dengan singkat, ”saya no coment tentang masalah ini".

Rozi menambahkan “Namun di balik tuntutan tersebut, ada kezhaliman yang lebih besar yakni memanfaatkan solidaritas dan idealisme aktivis serta Oknum wartawan untuk kepentingan pribadi.

Aktivis dan Wartawan yang Diperalat Demi Ambisi Pribadi Oknum Alih-alih melakukan investigasi dan memahami regulasi proyek desa, sejumlah aktivis dan Oknum wartawan tanpa berpikir panjang langsung terlibat dalam aksi demonstrasi, mengira mereka sedang membela transparansi.

Padahal kenyataannya Aktivis ikut menyuarakan tekanan meski tidak memahami bahwa proyek PJU harus dikelola secara swakelola sesuai regulasi.”ujar Rozi

Ketua DPW Temperak menambahkan, ”Jika pola ini terus dibiarkan maka desa-desa akan semakin sulit berkembang, karena proyek-proyek publik hanya akan menjadi arena perebutan keuntungan segelintir orang, sementara masyarakat tetap menjadi korban dari manipulasi kepentingan.”tutup Wo Rozi.

Penjelasan Kades Pelayang Raya

Sementara itu, Ketika di konfirmasikan wartawan ke Kades Pelayang Raya (Supriadi) mengatakan,”Bahwa  Oknum wartawan menyebarkan tuduhan tanpa verifikasi, menjadi alat bagi pihak yang ingin mendapatkan keuntungan pribadi dari proyek Desa. Jadi Masyarakat semakin bingung, sebab opini yang terbentuk seolah-olah kepala desa bermasalah, padahal Dirinya justru berusaha melindungi Desa dari penyimpangan anggaran.“Kata Supriadi

Jika Kepala Desa akhirnya menyerah karena tekanan dan memberikan proyek kepada kelompok ini, potensi temuan besar akan sepenuhnya ditanggung oleh desa, sementara pihak yang bermain di balik layar akan menikmati keuntungan tanpa rEeiko hukum.

“Dampak Unjuk Rasa adalah Gangguan terhadap kenyamanan pemerintahan desa, karena kepala desa harus menghadapi tekanan yang tidak berdasar".

Pembangunan desa terhambat, karena energi, Fokus dan konsentrasi habis menghadapi serangan-Serangan mengganggu  proyek yang sudah dirancang.”tutur Kades Pelayang Raya.

Lanjutnya, Potensi penyelidikan lebih lanjut, karena aksi ini bisa membuka dugaan adanya kepentingan tersembunyi dalam pengelolaan proyek PJU desa.

“Kesimpulan unjuk rasa ini tidak lebih dari upaya memanfaatkan publik demi ambisi kelompok tertentu. Dengan menggiring aktivis dan Oknum wartawan yang kurang memahami inti persoalan, mereka berhasil mengemas kepentingan pribadi menjadi isu yang seolah-olah berjuang untuk rakyat'. Tegas Kades.

"Pada akhirnya Kepala desa yang berusaha menjalankan aturan dengan benar justru dipaksa menghadapi serangan bertubi-tubi sementara pihak yang bermain di balik layar tetap bebas melanjutkan manuver mereka tanpa resiko hukum.”tutup Supriadi.*

(Red/Tim/Kai)

BNI Sungai Penuh Kembali Disorot, Oknum Pegawainya Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

SUNGAI PENUH, MP - Dunia perbankan di Kota Sungai Penuh kembali diguncang isu miring. Seorang oknum pegawai salah satu bank milik negara, yakni BNI, diduga melakukan tindakan pelecehan seksual meyimpang  terhadap seorang warga berinisial B.

Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa pelaku berinisial C (laki-laki), yang merupakan pegawai aktif di BNI cabang Sungai Penuh, melakukan dugaan tindak asusila terhadap korban B (laki-laki) di kediamannya di Desa Gedang. 

Dugaan pelecehan ini bermula saat C membujuk B untuk menginap di rumahnya, dengan alasan membantu proses lamaran kerja di bank tempatnya bekerja.

”Awalnya hanya ingin minta bantuan soal lamaran kerja. Tapi saat bangun pagi, dia mendapati celananya terbuka dan tubuhnya basah, lalu langsung trauma berat,” ujar Sumber, kepada wartawan.

Ia menambahkan, sebelumnya C pernah melakukan sosialisasi di sekolah tempat korban menempuh pendidikan, dan dari situ keduanya saling mengenal. 

Baca Juga: Setelah Viral Salah Sunat, Kadinkes: Izin Praktek Oknum Perawat Dicabut Sementara

Diduga, C memanfaatkan kedekatan tersebut untuk merencanakan aksi bejatnya.”Kami langsung melakukan koordinasi dan melaporkan kejadian ini ke Polres Kerinci agar pelaku segera diproses sesuai hukum yang berlaku,” tambahnya.

Hingga berita ini ditulis, C belum memberikan komentar atas dugaan pelecehan seksual yang dilayangkan kepadanya.

Sementara itu, Pihak kepolisian Polres Kerinci disebut telah menerima laporan.”Sudah masuk laporan, Senin kemarin, sekarang dalam proses penyelidikan,”ujar Kasat Reskrim saat dikonfirmasi wartawan.

hingga saat ini belum ada statement resmi dari pihak BNI terkait tindak lanjut salah satu karyawan yang melakukan pelecehan tersebut.(*red)

Walikota Sungai Penuh Terima Penghargaan Pelestarian Bahasa dan Budaya Lokal

Walikota Alfin Terima Penghargaan Pelestarian Bahasa dan Budaya Lokal pada Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FBIN) Kemendikdasmen RI. (ist) 

JAKARTA, MP – Walikota Sungai Penuh Alfin, SH Menghadiri acara Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FBIN) Tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Senin (26/5/2025).

Acara yang berlangsung di Gedung Merah Putih, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendikdasmen, Depok, Jawa Barat ini merupakan ajang selebrasi dan apresiasi terhadap 38 kepala daerah dari berbagai provinsi yang dinilai aktif dalam pelestarian bahasa dan budaya lokal.

Mengenakan busana adat lengkap khas Kota Sungai Penuh menunjukkan komitmen Walikota Sungai Penuh Alfin, SH dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal serta mencerminkan nilai-nilai budaya yang kental di tengah masyarakat Kota Sungai Penuh

Baca Juga : Bupati Monadi Audiensi dengan Dirjen Bina Keuangan Daerah

Pada kesempatan tersebut Walikota Sungai Penuh Alfin, SH Menerima penghargaan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr.Abdul Mu’ti, M, Ed atas kontribusinya dalam mendukung revitalisasi bahasa daerah di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.

“Bahasa ibu adalah jati diri budaya yang harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda. Pemerintah Kota Sungai Penuh akan terus mendukung upaya pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari pembangunan karakter bangsa, “Ujarnya.(adz)

Murid SD di Sungai Penuh Diduga menjadi Korban Kekerasan oleh keluarga Murid lainnya

Anak-anak bertikai, orang tua ikut campur bukan melerai, akhirnya seorang Murid SD di Sungai Penuh Diduga menjadi Korban Kekerasan oleh keluarga Murid lainnya.(mpc)

Merdekapost.com, Sungai Penuh – Sebuah insiden dugaan kekerasan terhadap anak terjadi di salah satu sekolah dasar di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Kejadian ini mencuat ke permukaan setelah seorang siswa mengalami kekerasan fisik yang diduga dilakukan oleh keluarga dari salah satu murid lainnya.

Insiden bermula saat terjadi pertikaian kecil antar dua anak di lingkungan sekolah. Seorang anak, yang diketahui merupakan cucu dari pemilik rumah makan ternama 'dendeng batokok', diduga melontarkan hinaan kepada murid lainnya (korban) dengan menyebut “Orang Miskin.” 

Merasa tersinggung dengan ucapan tersebut, korban kemudian memeluk anak pelaku dalam kondisi emosi. Namun, dalam pelukan tersebut, anak pelaku memberontak hingga terjatuh dan mengalami luka lecet pada bagian tangannya.

Baca Juga:

Diduga Menjadi Korban Malpraktek, Bocah di Kayu Aro Alami Putus Kelamin Usai Sunat Laser

Bukannya diselesaikan secara baik-baik, peristiwa tersebut justru berlanjut pada tindakan kekerasan yang lebih serius. Sang nenek dari anak pelaku, yang juga orang tua murid, mendatangi sekolah. Tanpa seizin pihak sekolah atau wali kelas, ia menyeret korban keluar dari area sekolah. Dalam proses tersebut, korban dicubit berulang kali hingga sampai ke rumah pelaku.

Setibanya di rumah, dugaan kekerasan berlanjut. Ayah dari anak pelaku, yang juga diketahui sebagai pemilik salah satu rumah makan dendeng batokok ternama di Sungai Penuh, turut melakukan tindakan kekerasan dengan cara memukul pipi kanan korban.

Korban mengalami trauma psikologis dan luka fisik akibat kejadian tersebut. Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib dan dinas perlindungan anak setempat. Kasus ini saat ini sedang dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

Pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi, namun sejumlah guru dan wali murid menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Mereka menilai, seharusnya masalah anak-anak diselesaikan secara edukatif, bukan dengan kekerasan

Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) wilayah Jambi menyatakan keprihatinan mendalam atas kejadian ini. Mereka mendorong agar kasus ini diproses secara hukum untuk memberikan efek jera dan perlindungan maksimal bagi anak-anak, khususnya di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman.(ali)

Dinas PUPR Kota Sungai Penuh Lakukan Normalisasi Sungai, Masyarakat Berikan Apresiasi

Normalisasi Sungai oleh Dinas PUPR Kota Sungai Penuh 

Sungai Penuh – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Sungai Penuh  dalam acara Focus Group Discussion (FGD) membahas terkait kegiatan normalisasi sungai sebagai upaya pengelolaan sumber daya air di wilayah Kota Sungai Penuh.

Walikota Sungai penuh bersama Dinas PUPR

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengelolaan sumber daya air bertema “Mengelola Air untuk Negeri”, yang menjadi komitmen bersama dalam menjaga kelestarian dan kelancaran aliran sungai di Kota Sungai Penuh.

Sungai Air Sempit

Kepala Dinas PUPR Kota Sungai Penuh mengatakan,kegiatan ini merupakan salah satu program pemerintah kota Sungai Penuh dalam upaya mengantisipasi banjir di Kota Sungai Penuh.

“Sesuai dengan instruksi Pak Walikota,kita melakukan  normalisasi sungai,pengerukan sedimen, pembersihan sampah  hingga pelebaran alur sungai agar aliran air menjadi lebih lancar”,ujar Kholik Munawar.(24/5)

Kegiatan normalisasi sungai ini tidak hanya dilakukan oleh Dinas PUPR Kota Sungai Penuh, tetapi  bentuk sinergi  Dinas PUPR Provinsi Jambi dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VI turut  berupaya normalisasi di Sungai Penuh.

Sungai Batang Merao

Kholik Munawar juga mengatakan,salah satu titik normalisasi dilakukan di Sungai Air Sempit, yang dikerjakan oleh Dinas PUPR Kota Sungai Penuh mulai dari muara pertemuan Sungai Air Sempit dan Sungai Bungkal hingga 800 meter ke hulu.

Sementara itu Kabid Sumber Daya Air PUPR Kota sungai Penuh Liza Permana Sari  juga menambahkan, bahwa BWS Sumatera VI menangani normalisasi Sungai Bungkal dari titik pertemuan dengan Air Sempit hingga ke muara Jaya. Kegiatan ini akan dilanjutkan oleh Dinas PUPR Provinsi Jambi.

“Untuk tahun anggaran 2025, Dinas PUPR Provinsi Jambi telah merencanakan normalisasi di enam sungai:

Sungai Bungkal, Sungai Air Sempit,Sungai Terung,Sungai Pengasah,Sungai Kadano,Bandar Kemantan,dan kita berharap pengerjaan ini bisa berjalan baik”,ujar Liza.

Selain itu Liza juga menyampaikan BWS Sumatera VI juga merencanakan normalisasi di dua titik yaitu Sungai Bungkal dan Pulau di Jembatan Lebai

Normalisasi sungai ini ternyata juga di apresiasi oleh tokoh masyarakat Rawang Azwar,  yang tinggal di sekitar bantaran sungai dirinya mengucapkan terima kasih, serta sangat mengapresiasi program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Sungai Penuh .

“Kami dari masyarakat Rawang sangat mengapresiasi program normalisasi ini, sehingga menjadi Sungai yang bersih dan lancar aliran airnya lancar adalah kebutuhan bersama”, ujarnya.

Menurutnya masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah memiliki strategi dan skema kerja yang jelas. Program Walikota Sungai Penuh, Alfin, SH ini adalah langkah nyata dan patut diberi apresiasi.

“Kami berterima kasih atas gerak cepat Pemerintah Kota dalam menangani normalisasi sungai. Langkah ini sangat kami rasakan manfaatnya, terutama dalam mengantisipasi banjir dan menjaga kebersihan aliran sungai. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan dijaga keberlanjutannya,” kata Azwar. (*)

Seorang Wanita WNA Asal Tiongkok ditangkap Imigrasi Kerinci Saat berdagang di Pasar Sungai Penuh

Seorang Wanita WNA Asal Tiongkok ditangkap Imigrasi Kerinci Saat berdagang di Pasar Sungai Penuh. (ist)

SUNGAI PENUH, MP – Petugas Imigrasi Kerinci mengamankan seorang perempuan Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok yang diduga menyalahgunakan izin tinggal keimigrasiannya.

Perempuan berinisial MX tersebut ditangkap saat menjalankan aktivitas jual beli di sekitar Pasar Tanjung Bajure, Kota Sungai Penuh, Senin (14/4/2025).

Penangkapan dilakukan oleh tim Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kerinci dalam rangka operasi mandiri rutin pengawasan orang asing di wilayah kerja mereka.

Petugas mendapati MX tengah menjajakan kacamata, pakaian dalam, serta aksesoris lainnya di kawasan pasar, aktivitas yang dinilai mencurigakan.

Baca Juga : Audiensi dengan Menteri PUPR, Bupati Kerinci Usulkan Sejumlah Pembangunan Strategis  

“Kami mengamati ada seseorang yang diduga WNA tengah berjualan barang dagangan. Petugas kemudian melakukan pendekatan dengan berpura-pura menjadi pembeli,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Kerinci, Purnomo Amd.IM., SH., M.AP, Kamis (15/5/2025).

Menurut Purnomo, dari hasil percakapan singkat, perempuan tersebut tampak kesulitan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia. Saat diminta menunjukkan identitas, ia pun tidak dapat memperlihatkan dokumen identitas apapun. Hal ini memperkuat dugaan bahwa yang bersangkutan adalah WNA.

Petugas kemudian membawa MX ke kantor imigrasi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya, ia diketahui merupakan Warga Negara Tiongkok pemegang paspor sah dengan visa kunjungan (indeks D2). Namun, jenis visa yang dimiliki tidak memperbolehkan WNA melakukan kegiatan berdagang di wilayah Indonesia.

MX diduga melanggar Pasal 122 huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, yaitu menyalahgunakan izin tinggal dengan ancaman hukuman penjara hingga 5 tahun dan denda maksimal Rp500 juta.

Baca Juga: Balai Besar TNKS Mendukung Penuh Jalan Renah Pemetik

Purnomo menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku. “Tindakan yang akan dikenakan pada WNA tersebut akan dilanjutkan ke ranah hukum,” tegasnya.

Ia juga mengutip pernyataan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen menindak tegas warga asing yang tidak mematuhi aturan dan mengganggu ketertiban.

“Setiap orang asing yang masuk ke Indonesia harus memberikan kontribusi positif. Tidak ada toleransi bagi pelanggar aturan keimigrasian,” pungkas Purnomo.(mka)

Benahi Parkir, Wako Alfin: "Kita Ingin Parkir ini tertib dan lalu lintas lancar"

Sungai Penuh - Jajaran Pemerintah Kota Sungai Penuh yang terdiri Inspektorat dan Badan Keuangan Daerah (Bakauda) serta Dinas Perhubungan melakukan Monitoring dan pengawasan lokasi titik parkir dikawasan pusat Kota Sungai Penuh, Rabu (7/5).

Monitoring dan pengawasan tersebut merupakan bagian rangkaian aksi cepat strategis program walikota, Alfin dan Wakil Walikota Azhar Hamzah dalam meningkatkan transparansi dan optimalisasi pendapatan daerah.

Monitoring dilakukan bersama tim Inspektorat Daerah yang berkolaborasi dengan Bidang Pendapatan Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) serta Dinas Perhubungan melakukan pengawasan langsung terhadap sejumlah titik lokasi parkir di Kota Sungai Penuh

Walikota Alfin menegaskan pentingnya sinergi antar perangkat daerah untuk memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik. Selain itu, hasil monitoring ini akan menjadi dasar evaluasi kebijakan pengelolaan parkir ke depan.

”Kita ingin pengelolaan parkir di Kota Sungai Penuh ini tertib, dan lalu lintas berjalan dengan lancar, ” sampainya

sebagai bentuk pelayanan terbaik kepada masyarakat, Wako Alfin juga mengintruksikan petugas Dishub untuk disiagakan di setiap simpang-simpang dipusat Kota Sungai Penuh.(*)

Kota Sungai Penuh Digempur Limbah Sampah Berkepanjangan

Jika hujan turun di Desa Sungai Ning Kota Sungai Penuh maka aliran air akan menggulung tumpukan sampah dari TPAS RPT.(ist) 

SUNGAI PENUH - Hujan turun seperti biasa di Desa Sungai Ning, Kecamatan Sungai Bungkal. Tapi, kali ini, aliran air yang datang menggulung tumpukan plastik, pecahan botol, potongan kasur, serta bau tak tertahankan dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Renah Padang Tinggi (RPT). Tempat pembuangan sampah ini, memang sudah lama dianggap tak layak lagi beroperasi.

Dan seperti luka yang dibiarkan terbuka terlalu lama, TPAS RPT kini bukan hanya tempat pembuangan—tapi sumber bencana.

Setiap kali hujan turun, TPAS RPT seperti tak mampu lagi menahan dirinya. Sampah meluber keluar dari pagar, terbawa arus air hingga mencemari sungai dan melintasi jalan nasional Sungaipenuh–Tapan. Aroma busuk bercampur banjir menciptakan jalur maut yang siap menyeret siapa pun yang lengah.

Insiden terbaru terjadi pekan lalu. Satu unit mobil dilaporkan terseret arus bercampur sampah hingga masuk ke sungai. Tak ada korban jiwa, tapi trauma dan kemarahan warga tak terbendung.

“Kami ini hidup di pinggir sungai, tapi sekarang sungainya berubah jadi tempat buangan,” ujar seorang warga Desa Sungai Ning.

Sungai yang dulunya menjadi sumber air untuk mandi, mencuci, bahkan konsumsi, kini berubah menjadi aliran limbah yang mencemari tubuh dan mental masyarakat.

Merespons krisis ini, Wali Kota Sungaipenuh Alfin akhirnya memanggil seluruh Kepala OPD dan Kepala Desa dalam rapat koordinasi di Aula Kantor Wali Kota, Sabtu (3/5). Dalam pertemuan itu, Wako Alfin menginstruksikan secara tegas:

“Aktifkan kembali seluruh fasilitas TPS3R. Segera.”

TPS3R atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle—yang selama ini mangkrak dan minim operasional—didorong untuk menjadi garda depan penanggulangan sampah. Tapi pertanyaannya: mengapa reaksi ini baru muncul setelah ada mobil terseret banjir?

Kota Sungaipenuh terus berkembang. Populasi bertambah. Aktivitas ekonomi naik. Tapi pengelolaan sampah seperti tertinggal di masa lalu. TPAS RPT yang sudah lama dikeluhkan tetap jadi andalan. Tidak ada perluasan. Tidak ada relokasi. Tidak ada revitalisasi serius.

Sementara di lapangan, warga desa menjadi saksi dan korban paling awal dari pembiaran sistemik ini. Sungai tercemar. Jalan nasional terganggu. Keselamatan pengguna jalan dipertaruhkan. Bahkan hanya soal waktu sebelum insiden berikutnya kembali terjadi.

Baca Juga: Mobil Dirut PDAM Sungai Penuh Terseret Longsor Bersama Sampah

Instruksi pengaktifan kembali TPS3R bisa menjadi titik balik. Tapi pengalaman warga mengajarkan mereka untuk skeptis. Banyak TPS3R dibangun, tapi tak terkelola. Alat rusak. Tenaga kerja minim. Koordinasi antar desa dan OPD tak berjalan.

“Bukan hanya aktifkan TPS3R, tapi juga benahi sistemnya. Kalau cuma aktif nama, itu bukan solusi,” ujar seorang warga.

Sungaipenuh pernah bangga pada airnya. Pada udara sejuknya. Pada hijaunya pegunungan yang mengelilingi. Tapi kini, krisis sampah menjadi noda yang mengalir bersama waktu.

Air yang seharusnya memberi kehidupan, kini membawa racun dari pengelolaan yang gagal.

Dan jika sistem tak dibenahi dari hulu, maka derita di hilir hanya tinggal menunggu giliran.(*)

Editor: Aldie Prasetya / Sumber: JambiSatu.id

Kurang dari 2 Jam, Polres Kerinci Berhasil Tangkap Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur

Kurang dari 2 Jam, Polres Kerinci Berhasil Tangkap Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur yang terjadi di Sungai Penuh, Kamis (1/5). (mpc)

SUNGAI PENUH, MP - Tim Reskrim Polres Kerinci berhasil mengamankan seorang diduga spesialis pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. 

Gerak cepat, Kurang dari 2 jam sejak dilaporkan, pelaku berhasil diamankan tim opsnal SatReskrim Polres Kerinci. Pelaku yang merupakan Warga Pondok Beringin, Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci Tersangka yang berinisial SMI (26) tahun ini sempat viral setelah aksinya terekam CCTV.

Kasatreskrim Polres Kerinci, AKP Very Setiawan, dalam konferensi pers pada Jum’at (02/05/2025) menjelaskan bahwa penangkapan tersangka berawal dari laporan masyarakat tentang adanya tindak pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di salah satu tempat yakni di Karya Bakti, Kecamatan Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh.

Berita Terkait:

Pria Misterius Diduga Pelaku Pelecehan Bocah di Sungai Penuh, Aksinya Terekam CCTV

“Setelah dilakukan penyelidikan, kami berhasil mengidentifikasi dan menangkap tersangka. Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengakui telah melakukan pelecehan seksual terhadap 10 anak di bawah umur,” ujar Kasatreskrim di Mapolres Kerinci.

Tersangka yang telah memiliki seorang istri ini, diketahui telah melakukan aksinya sejak tahun 2022 lalu hingga saat ini, dan akhirnya aksinya terekam CCTV. Berkat rekaman CCTV tersebut, polisi dapat mengidentifikasi dan menangkap tersangka.

Setelah keluarga korban melaporkan pada pukul 22.00 Wib, Tim Opsnal Satreskrim Polres Kerinci langsung melakukan penangkapan. Saat ini, 7 orang saksi telah dilakukan pemeriksaan untuk proses pengembangan lebih lanjut.

“Tersangka dijerat dengan Undang-undang perlindungan anak dengan ancaman hukuman minimal 5 Tahun maksimal 15 Tahun penjara. Kami akan terus melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus ini,” tambahnya.

Dari pengakuan pelaku bahwa kejadian tersebut dilakukan bahwa murni karena nafsu sendiri dan karna ketertarikan pada anak-anak.

Penangkapan tersangka ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, khususnya para orang tua dan anak-anak.(*)

Editor: Aldie Prasetya/ Sumber: Global jambi

Pria Misterius Diduga Pelaku Pelecehan Bocah di Sungai Penuh, Aksinya Terekam CCTV

Bocah Perempuan di Sungai Penuh Jadi Korban Pelecehan oleh Pria Misterius, Aksi bejadnya Terekam CCTV. (ist/facebook)

SUNGAI PENUH - Aksi Bejat tak bermoral embali terjadi di Siang Bolong, diduga Bocah Perempuan Jadi Korban Pelecehan pria misterius, tepatnya tepi jalan di Desa Karya Bakti, kecamatan pondok tinggi, kota sungai penuh Kamis (01/05/2025) pukul 14.00 WIB.

Sebagaimana Dilansir dari Media Portal Buana Asia.com, Kronologis kejadian, diketahui bocah perempuan dengan inisial NY 10 tahun, yang tengah asyik bermain dan berbincang dengan kedua temannya, tiba-tiba korban didatangi oleh pria misterius tersebut dan diduga tindakan pelecehan seksual terjadi.

Menurut keterangan saksi mata, pelaku yang mengendarai sepeda motor besar dan mengenakan helm, tiba-tiba menghampiri ketiga bocah tersebut. Dengan dalih menanyakan arah menuju Kekumun, pelaku dengan bejatnya menyentuh kemaluan NY menggunakan tangan kirinya. 

“Iya Pria misterius itu berhenti menanyakan alamat namun malah memegang kemaluan bocah NY yang sedang bermain,” Ucap Saksi Mata.

Baca Juga: 

Polres Kerinci Lantik Pejabat Baru dalam Upacara Sertijab

Bawa 11 Kg Ganja, Dua Kurir Asal Sumut Diciduk Ditresnarkoba Polda Jambi

Tidak Terima Anaknya yang Masih SMP, Dianiaya Oleh Anak SMA, Ayah Korban Lapor ke Polisi

Polsek Sungai Penuh melalui Kanit Reskrim, Ipda Perdata Ginting, bergerak menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah menerima informasi mengenai insiden tersebut. 

“Iya setelah menerima informasi kami langsung kelokasi menemui korban NY Selain itu, keterangan juga kami ambil dari kedua saksi mata yakni temannya (korban),” Jelas IPDA Ginting.

Terpisah, Ayah kandung korban RB (31) menyebutkan akan melaporkan peristiwa memilukan ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kerinci pada Jumat (02/05/2025) besok, dengan harapan pelaku segera tertangkap dan mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.

“Besok kami akan laporkan kepolres, agar nantinya pelaku bisa ditangkap dan tidak memakan korban lebih banyak lagi,” Ungkap Ayah Korban

Tindakan bejat ini tentu saja menimbulkan keresahan di tengah masyarakat setempat. Aparat kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap identitas pelaku dan menangkapnya agar kejadian serupa tidak terulang kembali, serta memberikan rasa aman bagi anak-anak dan para orang tua di wilayah Sungai Penuh. 

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak dan kewaspadaan terhadap potensi tindak kejahatan di lingkungan sekitar.

Mobil Dirut PDAM Sungai Penuh Terseret Longsor Bersama Sampah

SUNGAI PENUH, MP.Com - Hujan lebat yang melanda kota Sungai Penuh, beberapa hari terakhir kembali mengakibatkan sampah longsor ke badan jalan puncak Sungai Penuh - Tapan (Sumbar) pada Kamis pagi (30/04).

Informasi yang diperoleh banjir membawa material Sampah dari TPA Renah Padang Tinggi, desa Sungai Ning, kecamatan Sungai Bungkal, kota Sungai Penuh, mengakibatkan mobil milik Dirut PDAM Tirta Khayangan Sungai Penuh, terseret longsor sampah. kejadian jam 03.00 WIB pagi tadi 

"Pagi ini Rabu 30 April 2025 telah terjadi longsor SAMPAH lagi dan telah memakan korban satu unit minibus hanyut terbawa longsoran sampah. Sebagian sampah sudah hanyut memenuhi Sungai Batang Bungkal. Harus berapa kali untuk menjelaskan kepada penguasa Kota Sungai Penuh akan bahaya TPA di RPT ini? Lantas siapa yg bertanggung jawab jika sudah adanya korban? Masih jugo, ntah lah gi. Kami akan tuntut," tulis Deky Hamdani dalam akun Facebooknya.

Baca Juga:

Raih Izin Menhut, Jalan Renah Pemetik Segera Direalisasikan

Untuk diketahui sebelumnya TPA di RPT Sungai Ning pernah jebol akibat hujan lebat, dimana material sampah dari bukit menutupi badan jalan Nasional Sungai Penuh - Tapan (Sumbar). 

Sementara itu. Gunariadi Kasubsi Umum PDAM Tirta Khayangan Kota Sungai Penuh menyampaikan,bahwa kejadian ini bermula saat Edi Alfarizi bersama keluarga melintas di kawasan Sungai Penuh – puncak dari Padang Sumatera Barat pada pukul 21.00 WIB.Dan secara tiba-tiba datang longsor, sehingga menyeret mobil tersebut kebawah.

“Alhamdulillah, kondisi Dirut Edi Alfarizi beserta istri beliau Buk Nelli, dan Gilang anak nya selamat”,ujar Gunar (30/4)

Akan tetapi untuk saat Direktur Edi Alfarizi dan keluarga masih belum bisa diajak berbicara banyak, karena masih trauma.

”Pak Edi Alfarizi dan keluarganya masih dalam kondisi trauma dan belum dapat memberikan banyak keterangan“. pungkas Gunar.

(TIM)

Pencarian Hari Ke-11 Wira Masih Misteri, Tim SAR: Operasi ditutup dan Korban Dinyatakan Hilang

Pencarian Hari Ke-11 Wira Masih Misteri, Tim SAR: Operasi ditutup dan Korban Dinyatakan Hilang.(ist)

SUNGAI PENUH - Hilangnya Muhammad Wira Anugrah (15) di wilayah hutan RKE, Kota Sungai Penuh hingga kini masih misteri. Sudah sampai hari ke 11 pencarian oleh masyarakat serta Tim SAR. Memasuki hutan, menyisir sungai, namun pelajar SMPN 3 Sungai Penuh ini belum juga ditemukan. 

Nurhasni Kepala Tim Sar Pos Kerinci dirinya bersama anggota sudah melakukan pencarian selama 10 hari. Terakhir hari ini, Rabu (23/4/2025) Tim SAR memperluas penyisiran dekat area temuan barang Wira. Namun juga tak menemukan keberadaan Wira 

Dia mengatakan hari ini merupakan yang terakhir dilakukan pencairan korban, setelah sebelumnya diperpanjang selama tiga hari.

BACA JUGA: Hari Terakhir Pencarian, Wira yang Hilang di Hutan RKE Belum Juga Ditemukan

"Kalau penyisiran hari ini kita memperluas lagi dekat area temua barang korban. Hari ini pencarian hari terakhir kita pencarian orang hilang atas nama Wira di RKE," jelasnya Nurhasni 

Nurhasni mengatakan operasi SAR ditutup dan korban dinyatakan hilang. 

"Operasi SAR pencariannya sudah kita tutup. Korban dinyatakan hilang," tegas perempuan yang sudah berpengalaman bertugas sebagai Koordinator SAR di Kerinci ini.

BACA JUGA: Pastikan Anggota Paskibraka Kerinci Bebas Judi Online, Cek Jejak Digital Calon

Pada hari ke 10, Selasa kemarin upaya proses pencarian Muhammad Wira Anugrah dikawasan hutan Renah Kayu Embung, Kecamatan Kumun Debai dipimpin langsung Walikota Sungai Penuh, Alfin.

Sesampainya di lokasi Posko Wako Alfin bersama jajaran Pemkot Sungai Penuh langsung meninjau titik-titik pencarian dan mengadakan koordinasi dengan tim SAR dan Polisi Kehutanan serta relawan untuk memaksimalkan pencarian.

Wako Alfin dihadapan para relawan menyampaikan terima kasih atas kerja keras tanpa mengenal lelah terus ikut membantu dalam pencarian.

"Terima kasih dan apresiasi kepada semua relawan atas kepedulian dan partisipasi selama ini," ungkapnya.

Dihadapan keluarga korban hilang, Wako Alfin menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas musibah yang dialami.

" Semoga keluarga diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut dan mari kita doakan agar korban segera ditemukan, secepatnya" Pungkas Wako Alfin.SH.(adz)

Hari ke-8 Wira Belum Ditemukan, LA Kumun Debai Perpanjang Masa Pencarian 3 hari kedepan

Hari ke-8 Wira Belum Ditemukan, Lembaga Adat (LA) Kumun Debai Perpanjang Masa Pencarian 3 hari kedepan. (ist)
Sungai Penuh, Merdekapost.com – Memasuki hari ke-8 sejak dilaporkan hilang di kawasan hutan Renah Kayu Embun, Kota Sungai Penuh, keberadaan Muhammad Wira Anugrah (14) masih belum diketahui. Hingga hari ini, proses pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari personel BPBD Kota Sungai Penuh, TNI, Polri, TNKS, serta masyarakat setempat.

Upaya pencarian yang dilakukan sejak sepekan terakhir telah menyisir berbagai titik di kawasan hutan yang dikenal cukup lebat dan memiliki medan yang ekstrem. Kendati demikian, belum ada tanda-tanda keberadaan Wira, pelajar asal Desa Kumun Debai yang hilang saat tengah berburu babi bersama rekannya pada Minggu (13/04) pekan lalu.

Baca Juga:

Jalur Licin Terjal dan Sulit, Wira Belum ditemukan, Tim SAR Gunakan Drone Thermal dan Perluas Area Pencarian

Sudah Tujuh Hari, Wira Belum Juga Ditemukan

Dilansir dari ebrita.com, Lembaga Adat Kumun Debai keluarkan surat himbauan resmi perpanjangan pencarian Muhammad Wira Anugrah hingga tiga hari kedepan sampai 23 april 2025, Langkah ini diambil mengingat tingginya harapan dari pihak keluarga dan masyarakat untuk menemukan Wira, dalam kondisi apapun.

Adapun area pencarian telah diperluas hingga beberapa kilometer dari titik awal Wira diduga hilang. Selain menyisir jalur darat, tim juga mulai fokus pada area lembah dan aliran sungai kecil yang ada di sekitar lokasi. Peralatan tambahan seperti drone dan pelacak jejak juga dikerahkan untuk membantu efisiensi pencarian.

Pencarian ini juga turut melibatkan tokoh-tokoh adat dan spiritual masyarakat Kumun Debai, yang dalam beberapa hari terakhir aktif memimpin doa bersama dan salat hajat di masjid-masjid desa. Mereka berharap usaha spiritual ini bisa membuka jalan bagi tim agar Wira segera ditemukan.

Kondisi cuaca yang tak menentu, kabut tebal, dan hujan ringan yang turun beberapa hari belakangan menjadi tantangan tersendiri bagi tim di lapangan. Meski begitu, semangat dan solidaritas dari masyarakat tidak surut sedikit pun. Warga bergantian membantu tim pencari dengan membawa logistik dan peralatan sederhana yang bisa digunakan di medan berat.

Dengan perpanjangan waktu pencarian ini, masyarakat berharap upaya gabungan dari semua pihak dapat membuahkan hasil positif. Pencarian Wira bukan hanya perjuangan satu keluarga, tetapi telah menjadi misi kemanusiaan yang menyatukan seluruh elemen warga Kumun Debai dan sekitarnya.(*)

(adz/sumber: ebrita.com)

Sudah Tujuh Hari, Wira Belum Juga Ditemukan

Wawako dan Sekda Kota Sungai Penuh  Support Pencarian Wira Warga Kumun Debai yang Hilang. (ist)
SUNGAI PENUH — Sudah Memasuki hari ketujuh sejak hilangnya Muhammad Wira Anugrah (14) yaitu sejak Minggu (13/04) lalu, namun sampai hari ketujuh pencarian belum juga ditemukan. Upaya pencarian terus dilakukan, Pemerintah Kota Sungaipenuh pro aktif dalam upaya pencarian pelajar SMPN 6 Kota Sungaipenuh itu.

Meski medan pencarian sulit, ditambah cuaca hujan, tidak menyurutkan nyali para relawan. Ratusan massa dari berbagai elemen juga turun langsung ke lokasi di hutan Renah Kayu Embun.

Sabtu (19/4) Wakil Walikota Azhar Hamzah dan Sekda Alpian turun langsung memimpin pencarian. Hingga pukul 17.00 wib belum diperoleh kabar menggembirakan. Sementara cuaca tidak lagi bersahabat, hujan deras kembali turun sehingga banyak kendaraan yang terjebak.

Proses Pencarian terus dilakukan meskipun medannya sulit dan curam. (ist)
“Kita turun langsung, mensupport pencarian Wira juga mendistribusikan logistik. Kita berharap dan terus berdoa moga Wira segera ditemukan, ” kata Wawako Azhar Hamzah didampingi Sekda Alpian dan Wakil Ketua DPRD Hardizal.

Menurut Wawako, jika korban belum juga ditemukan, tim tetap turun melakukan pencarian. Hampir semua kawasan di Renah Kayu Embun sudah disisir. Hanya saja petunjuk mencurigakan anjing milik korban, tetap bertahan ditempat sejumlah barang korban ditinggalkan.

Pantauan media di lapangan masyarakat Kumun Debai dibantu para relawan, silih berganti turun ke lokasi. Mereka melakukan pencarian hingga malam. Sementara Pemkot menyediakan dapur umum.

Disamping dukungan dari relawan orang pintar juga diupayakan kemungkinan ada petunjuk terbaru. Menurut Pak Gani salah seorang orang pintar di Kumhn Debai, pencarian Wira mengalami kesulitan, sepertinya ada misteri.

“Kita berupaya ada petunjuk. Jika hutan sudah ditelusuri, giliran pencarian di rumah penduduk, ” kata Pak Gani.

Sebelum melakukan pencarian diawali dengan berdo'a memohon petunjuk kepada yang maha kuasa agar Wira segera ditemukan. (ist) 

Menurut petunjuk Pak Gani, kuat dugaan Wira berada di rumah penduduk. Bisa jadi rumah kosong atau rumah berpenghuni. Makanya dia menyarankan jika korban yang dicari-cari berada di rumah penduduk, dia berharap pemilik rumah bisa menyerahkan Wira kepada pihak keluarga atau relawan yang sedang melakukan pencarian.

Wawako berharap pencarian Minggu (20/4) Wira bisa ditemukan. Pemkot akan menurunkan tim pencarian. Menurut Wawako, Walikota Alfin yang saat ini masih dinas luar daerah terus memantau perkembangan.

Untuk itu Wawako Azhar Hamzah mohon do'a dari seluruh masyarakat. Jika ada kesempatan, secara bersama mencari korban. “semoga Wira bisa ditemukan, ” kata Wawako. (*)

(adz/depatinews)

Jalur Licin Terjal dan Sulit, Wira Belum ditemukan, Tim SAR Gunakan Drone Thermal dan Perluas Area Pencarian

Jalur Licin Terjal dan Sulit, sampai Selasa (15/04) Wira Belum ditemukan, Tim SAR Gunakan Drone Thermal dan Perluas Area Pencarian. (ist)

Sungai Penuh – Sampai Selasa sore atau hari ketiga pencarian terhadap Wira, warga Kumun Debai, Kota Sungai Penuh yang hilang saat berburu sejak hari Minggu lalu, hasil masih belum menunjukkan titik terang. Meski begitu, tim gabungan bersama warga tetap melanjutkan penyisiran secara intensif di kawasan perladangan dan hutan Renah Kayu Embun, Kecamatan Kumun Debai.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Rice Sulman, salah seorang warga Kumun Debai yang ikut dalam proses pencarian, upaya pencarian terus diperluas hingga ke area-area yang sebelumnya belum tersentuh.

Baca Juga: Wawako Sungai Penuh Ikut Turun ke Lokasi Pencarian Wira yang Hilang Sejak hari Minggu

“Penyisiran sudah diperluas sejak pagi. Dan di dekat lokasi pun telah didirikan tenda sebagai posko, agar koordinasi lebih mudah dan kami bisa segera bergerak jika ada informasi atau petunjuk baru,” ujarnya kepada media.

Kondisi di lapangan pun tak mudah, tim pencari menghadapi tantangan besar, mulai dari medan hutan yang luas, cuaca yang berubah-ubah, hingga jalur yang terjal dan licin. Meski begitu, semangat dari para relawan dan personel gabungan tetap tinggi.

“Walaupun hutan luas, cuaca tidak menentu, dan jalan cukup terjal, penyisiran tetap dilakukan secara maksimal. Tidak ada yang mundur, semuanya kompak ingin Wira segera ditemukan,” tambahnya.

Baca Juga: Hari Ke-3, Wira yang Hilang di RKE Belum Ditemukan, Basarnas dan Masyarakat Terus Lakukan Pencarian

Sejak hari pertama hilangnya Wira, puluhan personel dari berbagai unsur, termasuk BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat sekitar—telah diterjunkan. Upaya pencarian dilakukan dengan menyisir jalur-jalur yang kemungkinan dilalui Wira saat terakhir berburu.

Tim SAR gunakan Drone Thermal

Tim SAR Gabungan terus berupaya melakukan pencarian Seorang Remaja bernama Muhammad Wira Anugrah (14), yang dikabarkan hilang/ tersesat saat berburu di daerah Pematang Gedang Renah Kayu Embun (RKE) pada Minggu, 13 April 2025 lalu.

Pos SAR Kerinci yang mendapatkan Informasi dari Kades Kumun Hilir bahwa Telah terjadi Kondisi Membahayakan Manusia 1 Orang Atas Nama Wira (14) Hilang di Hutan Saat berburu Babi di Desa Renah Kayu Embun, Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi.

Tim SAR mengerahkan Drone Thermal yang dapat mendeteksi Suhu Tubuh Manusia dengan Harapan Pencarian bisa lebih efektif. Dan penggunaan drone juga bisa menjadi Assessment awal untuk Tim SAR Gabungan yang melaksanakan Pencarian. (istimewa)

Kepala Kantor SAR Jambi, Adah Sudarsa mengatakan setelah mendapat laporan tersebut Tim Pos SAR Kerinci langsung bergerak menuju Renah Kayu Embun.

“Tim Pos SAR Kerinci berjumlah 6 orang bergerak menuju lokasi untuk melakukan Pencarian bersama dengan Unsur SAR yang terlibat di antara nya BPBD Sungai Penuh, TNI, Polri, Damkar Sungai Penuh, dan Masyarakat,” ungkapnya.

Ditambahkan Adah Sudarsa, saat melakukan pencarian pihaknya juga mengerahkan Drone Thermal yang yang dapat mendeteksi Suhu Tubuh Manusia.

“Kita juga mengerahkan Drone Thermal yang dapat mendeteksi Suhu Tubuh Manusia dengan Harapan Pencarian bisa lebih efektif. Dan penggunaan drone juga bisa menjadi Assessment awal untuk Tim SAR Gabungan yang melaksanakan Pencarian. Spesifikasi Drone thermal yang Basarnas Miliki dapat menjangkau Kurang Lebih 3 Kilometer dengan Durasi terbang sekitar 45 Menit,” tutupnya.

Selain Drone thermal, Tim SAR Gabungan Juga membawa Peralatan Seperti Peralatan Jungle Rescue, Tandu, Peralatan Medis, dan Peralatan Evakuasi. (tim)

Hari Ke-3, Wira yang Hilang di RKE Belum Ditemukan, Basarnas dan Masyarakat Terus Lakukan Pencarian

Memasuki hari ke-3 Wira yang Dikabarkan Hilang di RKE belum juga ditemukan, Basarnas dan Masyarakat Terus Melakukan Pencarian. (ist)

SUNGAI PENUH – Hari ini Selasa (15/04) Memasuki hari Ketiga, Wira, seorang remaja laki-laki umur 15 tahun yang berdomisili di RT 05 Larik Putus Putus, Desa Kumun yang dilaporkan hilang sejak Minggu, 13 April 2025, di wilayah Renah Kayu Embun, Desa Kuman, dan hingga kini belum ditemukan.

Aan salah seorang petugas Basarnas dikonfirmasi membenarkan adanya laporan warga Kumun Debai yang hilang saat berburu bersama temannya.

“Tim sudah turun ke lokasi untuk melakukan pencarian, kita turunkan satu tim sejumlah 7 orang,” katanya singkat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sungaipenuh, Evanrianto dikonfirmasi membenarkan. Ia mengatakan korban hilang saat ikut berburu babi bersama beberapa orang ke Renah Kayu Embun (RKE) Kecamatan Kumun Debai.

“Remaja yang hilang atas nama Wira dan berdasarkan laporan anggota dilapangan sampai saat ini belum ditemukan,” katanya singkat.

Sementara itu, Lembaga Adat Depati IV Kuman Debai juga sudah mengeluarkan pengumuman penting terkait hilangnya seorang anak bernama Muhammad Wira Anugrah, yang akrab disapa Wira. Remaja berusia 14 tahun tersebut dilaporkan hilang.

Wira adalah putra dari pasangan Yondra Efendi dan Jasnimar, yang berdomisili di RT 05 Larik Putus Putus, Desa Kumun. Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum Barnis, S.Pd, MM DPT, dan Sekretaris Umum Junaldi, SE, DPT, pihak Lembaga Adat mengacu pada aturan adat “Pake yang Lima Puluh”, yang berlaku untuk kasus kehilangan di wilayah adat.

“Anak yang hilang belum diketahui keberadaannya, apakah tenggelam, hanyut, atau tersesat. Kami mengimbau kepada seluruh pemangku adat, anak jantan dan anak batino dalam ajun arah Depati IV Kumun Debai untuk bersama-sama mencari dan membantu pencarian keponakan kita ini,” bunyi penggalan isi surat tersebut.

Lembaga Adat meminta dukungan penuh dari masyarakat adat untuk melakukan pencarian hingga keberadaan Wira diketahui. Kejadian ini menjadi perhatian besar bagi masyarakat setempat, mengingat pentingnya solidaritas dalam menghadapi musibah di lingkungan adat.

Imbauan ini disampaikan langsung oleh pengurus Lembaga Adat Depati IV Kumun Debai dan diharapkan dapat memobilisasi seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencari dan menemukan Wira.

Beredar Kabar Topi dan Sarung Parang Milik Wira Sudah Ditemukan


Inilah penemuan topi dan sarung parang yang diduga kuat adalah milik Wira. (ist)

Sementara itu dari informasi yang beredar di  media sosial, menyebutkan bahwa telah ditemukan sarung Parang dan topi yang diduga milik Wira sudah ditemukan

Harapan masyarakat Hendaknya itu menjadi petunjuk yang semakin mendekatkan agar Wira bisa ditemukan.  

(adz)

Baru kali ini, Seorang Menteri Jum'atan di Mesjid Agung Pondok Tinggi, Menko Yusril Kagumi Arsitektur Masjid yang Unik

JADI KEBANGGAN, Seorang Menteri Koordinator yaitu Prof Yusril Ihza Mahendra Jum'atan di Mesjid Agung Pondok Tinggi, Dirinya juga menjadi Khatib, Yusril menyebutkan kekagumannya pada  Arsitektur Masjid yang Unik dan kelihatan cantik. (ist)

MERDEKAPOST, SUNGAIPENUH - MenKo Bidang Hukum Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasarakatan RI (Menko Kumham,Imipas dan Permasyarakatan) Yusril Ihza Mahendra mengunjungi Masjid Agung Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh Jum’at (4/4)2025).

Prof Yusril yang juga merupakan Pendiri Partai Bulan Bintang itu sangat mengagumi keindahan arsitektur masjid yang unik. Mesjid yang sudah berusia 100 tahun lebih, saat pembangunannya tanpa memakai paku.

Selain mengunjungi mesjid agung, Yusril Ihza Mahendra juga melaksanakan Sholat Jum’at dan langsung bertindak sebagai Khatib.

Dalam khutbahnya, ia mengajak umat Islam untuk senantiasa menjaga persatuan dan mempererat silaturahmi. Dan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, ungkapnya.

Baca Juga: Wako Alfin Sambut Kunjungan Menko Prof Yusril Ihza Mahendra di Sungai Penuh

Hendra, salah seorang jamaah sholat Jum’at mengatakan, baru pertama dan seumur hidup dirinya sholat Jum’at yang dihadiri langsung menteri, ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita". kata Hendra.

Pantauan Media, di Mesjid Agung Pondok Tinggi, Jum’at (4/4) sejak pagi SKPD dan pengurus telah hadir di Mesjid Agung untuk mempersiapkan rangkaian acara penyambutan Menko Impas dan Permasyarakatan.

Ikut mendampingi Menko Impas dan Permasyarakatan di Mesjid Agung Walikota dan Wawako serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Sungai penuh dan pengurus Mesjid serta tokoh agama setempat.

Untuk diketahui, kunjungan Menkumham, Impas dan Permasyarakatan Yusril Ihza Mahendra di Mesjid Agung Pondok Tinggi merupakan rangkaian acara yang dikunjungi selama berada di Kota Sungai Penuh. (*)

Wali Kota Sungai Penuh Sidak Kendaraan Dinas, Banyak Pejabat Nunggak Pajak Mobnas!

Wali Kota Sungai Penuh Alfin dan Wawako Azhar Hamzah Sidak Kendaraan Dinas, ternyata ditemukan Banyak Pejabat yang menunggak Pajak Mobnas. (ist)

MERDEKAPOST, SUNGAIPENUH - Wali Kota Sungai Penuh Alfin, SH dan Wakil Wali Kota Azhar Hamzah melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap kendaraan dinas di lingkungan Pemerintah Kota Sungai Penuh.

Pengecekan yang berlangsung di Lapangan Kantor Wali Kota, Senin (24/3), bertujuan memastikan kondisi kendaraan serta kelengkapan surat-suratnya.

Dalam sidak tersebut, ditemukan sejumlah kendaraan dinas yang mati pajak serta beberapa mobil dinas yang tidak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Ratusan kendaraan dinas Pemerintah Kota Sungaipenuh menunggak pajak. Ini terungkap, setelah Walikota Sungaipenuh Alfin, SH dan Wawako Azhar Hamzah mengecek kendaraan dinas tersebut.

Hal ini membuat Wako Alfin kaget, Rencana awalnya ingin transparan dan menyelamatkan aset daerah dengan memasang logo Pemkot Sungaipenuh. Namun Faktanya, setelah dicek kelengkapan surat kendaraan bermotor, banyak yang nunggak pajak.

Tentu saja Kondisi ini membuat Wako naik pitam. Sejumlah Kepala dinas, sekretaris dan kabid diwarning. Malah dicecar detail, alasan nunggak pajak.

Wali Kota Sungai Penuh Alfin dan Wawako Azhar Hamzah Sidak Kendaraan Dinas, dan memasang stiker logo Pemkab Sungai Penuh di setiap Mobnas.(ist)

Tragisnya lagi, dihadapan Walikota masih ada pejabat yang berani berkilah dan berbohong. Beralasan STNK hilang. Faktanya setelah dicek, mereka belum bayar pajak. Malah, mobil dinas Perpustakaan nunggak pajak hingga Rp 8 juta. Mobil sekretaris Dinas Budaya dan Pariwisata jenis Kijang Innova BH 1229 R nunggak pajak Rp 4,6juta.

Kondisi ini membuat Ketua DPRD Hutri Randa dan Wakil Walikota Azhar Hamzah yang ikut mengecek kondisi mobil dinas geleng-geleng kepala. Sekda Alpian pun tak menyangka banyaknya pejabat yang  membandel.

Tidak sekedar nunggak pajak. Kondisi kendaraan dinas tidak terawat dengan baik. Ada ban gundul, jarang ganti oli, juga ditemukan mobil dalam kondisi ringsek. Malah banyak yang beralasan mobil rusak dan saat ini dalam perbaikan di bengkel.

“Kami baru mengetahui dan baru menerima datanya. Saya, sebagai walikota, meminta maaf atas tunggakan pajak kendaraan dinas ini, dan kami akan segera menyelesaikannya,” kata Alfin.

Baca Juga: 

Siltap Cair, Perangkat Desa Bisa Tersenyum Sambut Lebaran, "Terima Kasih Bupati Kerinci Monadi"

Keseriusan Walikota untuk mengetahui banyaknya pejabat bandel nunggak pajak, langsung menghubungi Kepala Tata Usaha Samsat Kerinci Hartati, SH melalui video call. Dalam data terungkap ratusan kendaraan dinas Pemkot Sungaipenuh nunggak pajak. Jumlahnya mencapai hampir satu miliar.

Mendapatkan kabar ini Walikota segera membentuk Satgas. Dia ingin menuntaskan persoalan kendaraan dinas dan menyelesaikan tunggakan pajak.

“Saya ingin cepat. Tim ini harus segera turun dan melacak keberadaan aset daerah. Saya ingin dimasa pemerintahan kami dan Pak Azhar masalah aset daerah tuntas dan semua kendaraan dinas sudah membayar tunggakan pajak, ” tegas Alfin.

Walikota mengatakan tidak mengetahui penyebab adanya tunggakan pajak yang terjadi sebelum dia menjabat.

“Pemerintah harus memberi contoh kepada masyarakat tentang taat pajak. Semua (tunggakan) akan segera diselesaikan hingga tuntas,” ucapnya.

Alfin paham betul primadona Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari pajak kendaraan bermotor (PKB). Apalagi saat ini berlaku pajak opsen yang langsung masuk ke kas daerah.

“Kita harus adil. Warga membayar pajak, maka kita harus memberikan contoh. Akan kita tuntaskan semuanya, harus,” imbuhnya.

Baca juga: 

Heboh Beredarnya Uang Palsu, Ini Himbauan Pimpinan Bank Jambi Cabang Kerinci  

Sebelumnya, tercatat sebanyak 1.263 kendaraan dinas yang digunakan oleh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Sungaipenuh menunggak pajak.

Ribuan kendaraan tersebut, yang terdiri dari motor, mobil, truk, dan bus, tidak melakukan daftar ulang (KTMDU) dengan pelat merah. 

Wakil Wali Kota Azhar Hamzah menambahkan bahwa Pemkot Sungai Penuh akan memasang logo dengan kode tertentu pada kendaraan dinas.

Hal ini bertujuan agar kendaraan lebih mudah dikenali dan diawasi penggunaannya.

“Dengan adanya logo ini, masyarakat juga bisa ikut mengawasi kendaraan dinas. Ini sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam mengelola aset daerah,” jelas Azhar.

Langkah tegas Pemkot Sungai Penuh ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena dinilai sebagai upaya nyata dalam menjaga aset daerah dan memastikan kendaraan dinas digunakan sesuai aturan.

Ke depan, pemeriksaan serupa akan dilakukan secara berkala, dan kendaraan dinas yang tidak memasang logo resmi akan dievaluasi.(adz)

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs