Seorang Wanita WNA Asal Tiongkok ditangkap Imigrasi Kerinci Saat berdagang di Pasar Sungai Penuh

Seorang Wanita WNA Asal Tiongkok ditangkap Imigrasi Kerinci Saat berdagang di Pasar Sungai Penuh. (ist)

SUNGAI PENUH, MP – Petugas Imigrasi Kerinci mengamankan seorang perempuan Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok yang diduga menyalahgunakan izin tinggal keimigrasiannya.

Perempuan berinisial MX tersebut ditangkap saat menjalankan aktivitas jual beli di sekitar Pasar Tanjung Bajure, Kota Sungai Penuh, Senin (14/4/2025).

Penangkapan dilakukan oleh tim Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kerinci dalam rangka operasi mandiri rutin pengawasan orang asing di wilayah kerja mereka.

Petugas mendapati MX tengah menjajakan kacamata, pakaian dalam, serta aksesoris lainnya di kawasan pasar, aktivitas yang dinilai mencurigakan.

Baca Juga : Audiensi dengan Menteri PUPR, Bupati Kerinci Usulkan Sejumlah Pembangunan Strategis  

“Kami mengamati ada seseorang yang diduga WNA tengah berjualan barang dagangan. Petugas kemudian melakukan pendekatan dengan berpura-pura menjadi pembeli,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Kerinci, Purnomo Amd.IM., SH., M.AP, Kamis (15/5/2025).

Menurut Purnomo, dari hasil percakapan singkat, perempuan tersebut tampak kesulitan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia. Saat diminta menunjukkan identitas, ia pun tidak dapat memperlihatkan dokumen identitas apapun. Hal ini memperkuat dugaan bahwa yang bersangkutan adalah WNA.

Petugas kemudian membawa MX ke kantor imigrasi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya, ia diketahui merupakan Warga Negara Tiongkok pemegang paspor sah dengan visa kunjungan (indeks D2). Namun, jenis visa yang dimiliki tidak memperbolehkan WNA melakukan kegiatan berdagang di wilayah Indonesia.

MX diduga melanggar Pasal 122 huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, yaitu menyalahgunakan izin tinggal dengan ancaman hukuman penjara hingga 5 tahun dan denda maksimal Rp500 juta.

Baca Juga: Balai Besar TNKS Mendukung Penuh Jalan Renah Pemetik

Purnomo menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku. “Tindakan yang akan dikenakan pada WNA tersebut akan dilanjutkan ke ranah hukum,” tegasnya.

Ia juga mengutip pernyataan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen menindak tegas warga asing yang tidak mematuhi aturan dan mengganggu ketertiban.

“Setiap orang asing yang masuk ke Indonesia harus memberikan kontribusi positif. Tidak ada toleransi bagi pelanggar aturan keimigrasian,” pungkas Purnomo.(mka)

Benahi Parkir, Wako Alfin: "Kita Ingin Parkir ini tertib dan lalu lintas lancar"

Sungai Penuh - Jajaran Pemerintah Kota Sungai Penuh yang terdiri Inspektorat dan Badan Keuangan Daerah (Bakauda) serta Dinas Perhubungan melakukan Monitoring dan pengawasan lokasi titik parkir dikawasan pusat Kota Sungai Penuh, Rabu (7/5).

Monitoring dan pengawasan tersebut merupakan bagian rangkaian aksi cepat strategis program walikota, Alfin dan Wakil Walikota Azhar Hamzah dalam meningkatkan transparansi dan optimalisasi pendapatan daerah.

Monitoring dilakukan bersama tim Inspektorat Daerah yang berkolaborasi dengan Bidang Pendapatan Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) serta Dinas Perhubungan melakukan pengawasan langsung terhadap sejumlah titik lokasi parkir di Kota Sungai Penuh

Walikota Alfin menegaskan pentingnya sinergi antar perangkat daerah untuk memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik. Selain itu, hasil monitoring ini akan menjadi dasar evaluasi kebijakan pengelolaan parkir ke depan.

”Kita ingin pengelolaan parkir di Kota Sungai Penuh ini tertib, dan lalu lintas berjalan dengan lancar, ” sampainya

sebagai bentuk pelayanan terbaik kepada masyarakat, Wako Alfin juga mengintruksikan petugas Dishub untuk disiagakan di setiap simpang-simpang dipusat Kota Sungai Penuh.(*)

Kota Sungai Penuh Digempur Limbah Sampah Berkepanjangan

Jika hujan turun di Desa Sungai Ning Kota Sungai Penuh maka aliran air akan menggulung tumpukan sampah dari TPAS RPT.(ist) 

SUNGAI PENUH - Hujan turun seperti biasa di Desa Sungai Ning, Kecamatan Sungai Bungkal. Tapi, kali ini, aliran air yang datang menggulung tumpukan plastik, pecahan botol, potongan kasur, serta bau tak tertahankan dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Renah Padang Tinggi (RPT). Tempat pembuangan sampah ini, memang sudah lama dianggap tak layak lagi beroperasi.

Dan seperti luka yang dibiarkan terbuka terlalu lama, TPAS RPT kini bukan hanya tempat pembuangan—tapi sumber bencana.

Setiap kali hujan turun, TPAS RPT seperti tak mampu lagi menahan dirinya. Sampah meluber keluar dari pagar, terbawa arus air hingga mencemari sungai dan melintasi jalan nasional Sungaipenuh–Tapan. Aroma busuk bercampur banjir menciptakan jalur maut yang siap menyeret siapa pun yang lengah.

Insiden terbaru terjadi pekan lalu. Satu unit mobil dilaporkan terseret arus bercampur sampah hingga masuk ke sungai. Tak ada korban jiwa, tapi trauma dan kemarahan warga tak terbendung.

“Kami ini hidup di pinggir sungai, tapi sekarang sungainya berubah jadi tempat buangan,” ujar seorang warga Desa Sungai Ning.

Sungai yang dulunya menjadi sumber air untuk mandi, mencuci, bahkan konsumsi, kini berubah menjadi aliran limbah yang mencemari tubuh dan mental masyarakat.

Merespons krisis ini, Wali Kota Sungaipenuh Alfin akhirnya memanggil seluruh Kepala OPD dan Kepala Desa dalam rapat koordinasi di Aula Kantor Wali Kota, Sabtu (3/5). Dalam pertemuan itu, Wako Alfin menginstruksikan secara tegas:

“Aktifkan kembali seluruh fasilitas TPS3R. Segera.”

TPS3R atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle—yang selama ini mangkrak dan minim operasional—didorong untuk menjadi garda depan penanggulangan sampah. Tapi pertanyaannya: mengapa reaksi ini baru muncul setelah ada mobil terseret banjir?

Kota Sungaipenuh terus berkembang. Populasi bertambah. Aktivitas ekonomi naik. Tapi pengelolaan sampah seperti tertinggal di masa lalu. TPAS RPT yang sudah lama dikeluhkan tetap jadi andalan. Tidak ada perluasan. Tidak ada relokasi. Tidak ada revitalisasi serius.

Sementara di lapangan, warga desa menjadi saksi dan korban paling awal dari pembiaran sistemik ini. Sungai tercemar. Jalan nasional terganggu. Keselamatan pengguna jalan dipertaruhkan. Bahkan hanya soal waktu sebelum insiden berikutnya kembali terjadi.

Baca Juga: Mobil Dirut PDAM Sungai Penuh Terseret Longsor Bersama Sampah

Instruksi pengaktifan kembali TPS3R bisa menjadi titik balik. Tapi pengalaman warga mengajarkan mereka untuk skeptis. Banyak TPS3R dibangun, tapi tak terkelola. Alat rusak. Tenaga kerja minim. Koordinasi antar desa dan OPD tak berjalan.

“Bukan hanya aktifkan TPS3R, tapi juga benahi sistemnya. Kalau cuma aktif nama, itu bukan solusi,” ujar seorang warga.

Sungaipenuh pernah bangga pada airnya. Pada udara sejuknya. Pada hijaunya pegunungan yang mengelilingi. Tapi kini, krisis sampah menjadi noda yang mengalir bersama waktu.

Air yang seharusnya memberi kehidupan, kini membawa racun dari pengelolaan yang gagal.

Dan jika sistem tak dibenahi dari hulu, maka derita di hilir hanya tinggal menunggu giliran.(*)

Editor: Aldie Prasetya / Sumber: JambiSatu.id

Kurang dari 2 Jam, Polres Kerinci Berhasil Tangkap Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur

Kurang dari 2 Jam, Polres Kerinci Berhasil Tangkap Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur yang terjadi di Sungai Penuh, Kamis (1/5). (mpc)

SUNGAI PENUH, MP - Tim Reskrim Polres Kerinci berhasil mengamankan seorang diduga spesialis pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. 

Gerak cepat, Kurang dari 2 jam sejak dilaporkan, pelaku berhasil diamankan tim opsnal SatReskrim Polres Kerinci. Pelaku yang merupakan Warga Pondok Beringin, Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci Tersangka yang berinisial SMI (26) tahun ini sempat viral setelah aksinya terekam CCTV.

Kasatreskrim Polres Kerinci, AKP Very Setiawan, dalam konferensi pers pada Jum’at (02/05/2025) menjelaskan bahwa penangkapan tersangka berawal dari laporan masyarakat tentang adanya tindak pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di salah satu tempat yakni di Karya Bakti, Kecamatan Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh.

Berita Terkait:

Pria Misterius Diduga Pelaku Pelecehan Bocah di Sungai Penuh, Aksinya Terekam CCTV

“Setelah dilakukan penyelidikan, kami berhasil mengidentifikasi dan menangkap tersangka. Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengakui telah melakukan pelecehan seksual terhadap 10 anak di bawah umur,” ujar Kasatreskrim di Mapolres Kerinci.

Tersangka yang telah memiliki seorang istri ini, diketahui telah melakukan aksinya sejak tahun 2022 lalu hingga saat ini, dan akhirnya aksinya terekam CCTV. Berkat rekaman CCTV tersebut, polisi dapat mengidentifikasi dan menangkap tersangka.

Setelah keluarga korban melaporkan pada pukul 22.00 Wib, Tim Opsnal Satreskrim Polres Kerinci langsung melakukan penangkapan. Saat ini, 7 orang saksi telah dilakukan pemeriksaan untuk proses pengembangan lebih lanjut.

“Tersangka dijerat dengan Undang-undang perlindungan anak dengan ancaman hukuman minimal 5 Tahun maksimal 15 Tahun penjara. Kami akan terus melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus ini,” tambahnya.

Dari pengakuan pelaku bahwa kejadian tersebut dilakukan bahwa murni karena nafsu sendiri dan karna ketertarikan pada anak-anak.

Penangkapan tersangka ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, khususnya para orang tua dan anak-anak.(*)

Editor: Aldie Prasetya/ Sumber: Global jambi

Pria Misterius Diduga Pelaku Pelecehan Bocah di Sungai Penuh, Aksinya Terekam CCTV

Bocah Perempuan di Sungai Penuh Jadi Korban Pelecehan oleh Pria Misterius, Aksi bejadnya Terekam CCTV. (ist/facebook)

SUNGAI PENUH - Aksi Bejat tak bermoral embali terjadi di Siang Bolong, diduga Bocah Perempuan Jadi Korban Pelecehan pria misterius, tepatnya tepi jalan di Desa Karya Bakti, kecamatan pondok tinggi, kota sungai penuh Kamis (01/05/2025) pukul 14.00 WIB.

Sebagaimana Dilansir dari Media Portal Buana Asia.com, Kronologis kejadian, diketahui bocah perempuan dengan inisial NY 10 tahun, yang tengah asyik bermain dan berbincang dengan kedua temannya, tiba-tiba korban didatangi oleh pria misterius tersebut dan diduga tindakan pelecehan seksual terjadi.

Menurut keterangan saksi mata, pelaku yang mengendarai sepeda motor besar dan mengenakan helm, tiba-tiba menghampiri ketiga bocah tersebut. Dengan dalih menanyakan arah menuju Kekumun, pelaku dengan bejatnya menyentuh kemaluan NY menggunakan tangan kirinya. 

“Iya Pria misterius itu berhenti menanyakan alamat namun malah memegang kemaluan bocah NY yang sedang bermain,” Ucap Saksi Mata.

Baca Juga: 

Polres Kerinci Lantik Pejabat Baru dalam Upacara Sertijab

Bawa 11 Kg Ganja, Dua Kurir Asal Sumut Diciduk Ditresnarkoba Polda Jambi

Tidak Terima Anaknya yang Masih SMP, Dianiaya Oleh Anak SMA, Ayah Korban Lapor ke Polisi

Polsek Sungai Penuh melalui Kanit Reskrim, Ipda Perdata Ginting, bergerak menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah menerima informasi mengenai insiden tersebut. 

“Iya setelah menerima informasi kami langsung kelokasi menemui korban NY Selain itu, keterangan juga kami ambil dari kedua saksi mata yakni temannya (korban),” Jelas IPDA Ginting.

Terpisah, Ayah kandung korban RB (31) menyebutkan akan melaporkan peristiwa memilukan ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kerinci pada Jumat (02/05/2025) besok, dengan harapan pelaku segera tertangkap dan mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.

“Besok kami akan laporkan kepolres, agar nantinya pelaku bisa ditangkap dan tidak memakan korban lebih banyak lagi,” Ungkap Ayah Korban

Tindakan bejat ini tentu saja menimbulkan keresahan di tengah masyarakat setempat. Aparat kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap identitas pelaku dan menangkapnya agar kejadian serupa tidak terulang kembali, serta memberikan rasa aman bagi anak-anak dan para orang tua di wilayah Sungai Penuh. 

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak dan kewaspadaan terhadap potensi tindak kejahatan di lingkungan sekitar.

Mobil Dirut PDAM Sungai Penuh Terseret Longsor Bersama Sampah

SUNGAI PENUH, MP.Com - Hujan lebat yang melanda kota Sungai Penuh, beberapa hari terakhir kembali mengakibatkan sampah longsor ke badan jalan puncak Sungai Penuh - Tapan (Sumbar) pada Kamis pagi (30/04).

Informasi yang diperoleh banjir membawa material Sampah dari TPA Renah Padang Tinggi, desa Sungai Ning, kecamatan Sungai Bungkal, kota Sungai Penuh, mengakibatkan mobil milik Dirut PDAM Tirta Khayangan Sungai Penuh, terseret longsor sampah. kejadian jam 03.00 WIB pagi tadi 

"Pagi ini Rabu 30 April 2025 telah terjadi longsor SAMPAH lagi dan telah memakan korban satu unit minibus hanyut terbawa longsoran sampah. Sebagian sampah sudah hanyut memenuhi Sungai Batang Bungkal. Harus berapa kali untuk menjelaskan kepada penguasa Kota Sungai Penuh akan bahaya TPA di RPT ini? Lantas siapa yg bertanggung jawab jika sudah adanya korban? Masih jugo, ntah lah gi. Kami akan tuntut," tulis Deky Hamdani dalam akun Facebooknya.

Baca Juga:

Raih Izin Menhut, Jalan Renah Pemetik Segera Direalisasikan

Untuk diketahui sebelumnya TPA di RPT Sungai Ning pernah jebol akibat hujan lebat, dimana material sampah dari bukit menutupi badan jalan Nasional Sungai Penuh - Tapan (Sumbar). 

Sementara itu. Gunariadi Kasubsi Umum PDAM Tirta Khayangan Kota Sungai Penuh menyampaikan,bahwa kejadian ini bermula saat Edi Alfarizi bersama keluarga melintas di kawasan Sungai Penuh – puncak dari Padang Sumatera Barat pada pukul 21.00 WIB.Dan secara tiba-tiba datang longsor, sehingga menyeret mobil tersebut kebawah.

“Alhamdulillah, kondisi Dirut Edi Alfarizi beserta istri beliau Buk Nelli, dan Gilang anak nya selamat”,ujar Gunar (30/4)

Akan tetapi untuk saat Direktur Edi Alfarizi dan keluarga masih belum bisa diajak berbicara banyak, karena masih trauma.

”Pak Edi Alfarizi dan keluarganya masih dalam kondisi trauma dan belum dapat memberikan banyak keterangan“. pungkas Gunar.

(TIM)

Pencarian Hari Ke-11 Wira Masih Misteri, Tim SAR: Operasi ditutup dan Korban Dinyatakan Hilang

Pencarian Hari Ke-11 Wira Masih Misteri, Tim SAR: Operasi ditutup dan Korban Dinyatakan Hilang.(ist)

SUNGAI PENUH - Hilangnya Muhammad Wira Anugrah (15) di wilayah hutan RKE, Kota Sungai Penuh hingga kini masih misteri. Sudah sampai hari ke 11 pencarian oleh masyarakat serta Tim SAR. Memasuki hutan, menyisir sungai, namun pelajar SMPN 3 Sungai Penuh ini belum juga ditemukan. 

Nurhasni Kepala Tim Sar Pos Kerinci dirinya bersama anggota sudah melakukan pencarian selama 10 hari. Terakhir hari ini, Rabu (23/4/2025) Tim SAR memperluas penyisiran dekat area temuan barang Wira. Namun juga tak menemukan keberadaan Wira 

Dia mengatakan hari ini merupakan yang terakhir dilakukan pencairan korban, setelah sebelumnya diperpanjang selama tiga hari.

BACA JUGA: Hari Terakhir Pencarian, Wira yang Hilang di Hutan RKE Belum Juga Ditemukan

"Kalau penyisiran hari ini kita memperluas lagi dekat area temua barang korban. Hari ini pencarian hari terakhir kita pencarian orang hilang atas nama Wira di RKE," jelasnya Nurhasni 

Nurhasni mengatakan operasi SAR ditutup dan korban dinyatakan hilang. 

"Operasi SAR pencariannya sudah kita tutup. Korban dinyatakan hilang," tegas perempuan yang sudah berpengalaman bertugas sebagai Koordinator SAR di Kerinci ini.

BACA JUGA: Pastikan Anggota Paskibraka Kerinci Bebas Judi Online, Cek Jejak Digital Calon

Pada hari ke 10, Selasa kemarin upaya proses pencarian Muhammad Wira Anugrah dikawasan hutan Renah Kayu Embung, Kecamatan Kumun Debai dipimpin langsung Walikota Sungai Penuh, Alfin.

Sesampainya di lokasi Posko Wako Alfin bersama jajaran Pemkot Sungai Penuh langsung meninjau titik-titik pencarian dan mengadakan koordinasi dengan tim SAR dan Polisi Kehutanan serta relawan untuk memaksimalkan pencarian.

Wako Alfin dihadapan para relawan menyampaikan terima kasih atas kerja keras tanpa mengenal lelah terus ikut membantu dalam pencarian.

"Terima kasih dan apresiasi kepada semua relawan atas kepedulian dan partisipasi selama ini," ungkapnya.

Dihadapan keluarga korban hilang, Wako Alfin menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas musibah yang dialami.

" Semoga keluarga diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut dan mari kita doakan agar korban segera ditemukan, secepatnya" Pungkas Wako Alfin.SH.(adz)

Hari ke-8 Wira Belum Ditemukan, LA Kumun Debai Perpanjang Masa Pencarian 3 hari kedepan

Hari ke-8 Wira Belum Ditemukan, Lembaga Adat (LA) Kumun Debai Perpanjang Masa Pencarian 3 hari kedepan. (ist)
Sungai Penuh, Merdekapost.com – Memasuki hari ke-8 sejak dilaporkan hilang di kawasan hutan Renah Kayu Embun, Kota Sungai Penuh, keberadaan Muhammad Wira Anugrah (14) masih belum diketahui. Hingga hari ini, proses pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari personel BPBD Kota Sungai Penuh, TNI, Polri, TNKS, serta masyarakat setempat.

Upaya pencarian yang dilakukan sejak sepekan terakhir telah menyisir berbagai titik di kawasan hutan yang dikenal cukup lebat dan memiliki medan yang ekstrem. Kendati demikian, belum ada tanda-tanda keberadaan Wira, pelajar asal Desa Kumun Debai yang hilang saat tengah berburu babi bersama rekannya pada Minggu (13/04) pekan lalu.

Baca Juga:

Jalur Licin Terjal dan Sulit, Wira Belum ditemukan, Tim SAR Gunakan Drone Thermal dan Perluas Area Pencarian

Sudah Tujuh Hari, Wira Belum Juga Ditemukan

Dilansir dari ebrita.com, Lembaga Adat Kumun Debai keluarkan surat himbauan resmi perpanjangan pencarian Muhammad Wira Anugrah hingga tiga hari kedepan sampai 23 april 2025, Langkah ini diambil mengingat tingginya harapan dari pihak keluarga dan masyarakat untuk menemukan Wira, dalam kondisi apapun.

Adapun area pencarian telah diperluas hingga beberapa kilometer dari titik awal Wira diduga hilang. Selain menyisir jalur darat, tim juga mulai fokus pada area lembah dan aliran sungai kecil yang ada di sekitar lokasi. Peralatan tambahan seperti drone dan pelacak jejak juga dikerahkan untuk membantu efisiensi pencarian.

Pencarian ini juga turut melibatkan tokoh-tokoh adat dan spiritual masyarakat Kumun Debai, yang dalam beberapa hari terakhir aktif memimpin doa bersama dan salat hajat di masjid-masjid desa. Mereka berharap usaha spiritual ini bisa membuka jalan bagi tim agar Wira segera ditemukan.

Kondisi cuaca yang tak menentu, kabut tebal, dan hujan ringan yang turun beberapa hari belakangan menjadi tantangan tersendiri bagi tim di lapangan. Meski begitu, semangat dan solidaritas dari masyarakat tidak surut sedikit pun. Warga bergantian membantu tim pencari dengan membawa logistik dan peralatan sederhana yang bisa digunakan di medan berat.

Dengan perpanjangan waktu pencarian ini, masyarakat berharap upaya gabungan dari semua pihak dapat membuahkan hasil positif. Pencarian Wira bukan hanya perjuangan satu keluarga, tetapi telah menjadi misi kemanusiaan yang menyatukan seluruh elemen warga Kumun Debai dan sekitarnya.(*)

(adz/sumber: ebrita.com)

Sudah Tujuh Hari, Wira Belum Juga Ditemukan

Wawako dan Sekda Kota Sungai Penuh  Support Pencarian Wira Warga Kumun Debai yang Hilang. (ist)
SUNGAI PENUH — Sudah Memasuki hari ketujuh sejak hilangnya Muhammad Wira Anugrah (14) yaitu sejak Minggu (13/04) lalu, namun sampai hari ketujuh pencarian belum juga ditemukan. Upaya pencarian terus dilakukan, Pemerintah Kota Sungaipenuh pro aktif dalam upaya pencarian pelajar SMPN 6 Kota Sungaipenuh itu.

Meski medan pencarian sulit, ditambah cuaca hujan, tidak menyurutkan nyali para relawan. Ratusan massa dari berbagai elemen juga turun langsung ke lokasi di hutan Renah Kayu Embun.

Sabtu (19/4) Wakil Walikota Azhar Hamzah dan Sekda Alpian turun langsung memimpin pencarian. Hingga pukul 17.00 wib belum diperoleh kabar menggembirakan. Sementara cuaca tidak lagi bersahabat, hujan deras kembali turun sehingga banyak kendaraan yang terjebak.

Proses Pencarian terus dilakukan meskipun medannya sulit dan curam. (ist)
“Kita turun langsung, mensupport pencarian Wira juga mendistribusikan logistik. Kita berharap dan terus berdoa moga Wira segera ditemukan, ” kata Wawako Azhar Hamzah didampingi Sekda Alpian dan Wakil Ketua DPRD Hardizal.

Menurut Wawako, jika korban belum juga ditemukan, tim tetap turun melakukan pencarian. Hampir semua kawasan di Renah Kayu Embun sudah disisir. Hanya saja petunjuk mencurigakan anjing milik korban, tetap bertahan ditempat sejumlah barang korban ditinggalkan.

Pantauan media di lapangan masyarakat Kumun Debai dibantu para relawan, silih berganti turun ke lokasi. Mereka melakukan pencarian hingga malam. Sementara Pemkot menyediakan dapur umum.

Disamping dukungan dari relawan orang pintar juga diupayakan kemungkinan ada petunjuk terbaru. Menurut Pak Gani salah seorang orang pintar di Kumhn Debai, pencarian Wira mengalami kesulitan, sepertinya ada misteri.

“Kita berupaya ada petunjuk. Jika hutan sudah ditelusuri, giliran pencarian di rumah penduduk, ” kata Pak Gani.

Sebelum melakukan pencarian diawali dengan berdo'a memohon petunjuk kepada yang maha kuasa agar Wira segera ditemukan. (ist) 

Menurut petunjuk Pak Gani, kuat dugaan Wira berada di rumah penduduk. Bisa jadi rumah kosong atau rumah berpenghuni. Makanya dia menyarankan jika korban yang dicari-cari berada di rumah penduduk, dia berharap pemilik rumah bisa menyerahkan Wira kepada pihak keluarga atau relawan yang sedang melakukan pencarian.

Wawako berharap pencarian Minggu (20/4) Wira bisa ditemukan. Pemkot akan menurunkan tim pencarian. Menurut Wawako, Walikota Alfin yang saat ini masih dinas luar daerah terus memantau perkembangan.

Untuk itu Wawako Azhar Hamzah mohon do'a dari seluruh masyarakat. Jika ada kesempatan, secara bersama mencari korban. “semoga Wira bisa ditemukan, ” kata Wawako. (*)

(adz/depatinews)

Jalur Licin Terjal dan Sulit, Wira Belum ditemukan, Tim SAR Gunakan Drone Thermal dan Perluas Area Pencarian

Jalur Licin Terjal dan Sulit, sampai Selasa (15/04) Wira Belum ditemukan, Tim SAR Gunakan Drone Thermal dan Perluas Area Pencarian. (ist)

Sungai Penuh – Sampai Selasa sore atau hari ketiga pencarian terhadap Wira, warga Kumun Debai, Kota Sungai Penuh yang hilang saat berburu sejak hari Minggu lalu, hasil masih belum menunjukkan titik terang. Meski begitu, tim gabungan bersama warga tetap melanjutkan penyisiran secara intensif di kawasan perladangan dan hutan Renah Kayu Embun, Kecamatan Kumun Debai.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Rice Sulman, salah seorang warga Kumun Debai yang ikut dalam proses pencarian, upaya pencarian terus diperluas hingga ke area-area yang sebelumnya belum tersentuh.

Baca Juga: Wawako Sungai Penuh Ikut Turun ke Lokasi Pencarian Wira yang Hilang Sejak hari Minggu

“Penyisiran sudah diperluas sejak pagi. Dan di dekat lokasi pun telah didirikan tenda sebagai posko, agar koordinasi lebih mudah dan kami bisa segera bergerak jika ada informasi atau petunjuk baru,” ujarnya kepada media.

Kondisi di lapangan pun tak mudah, tim pencari menghadapi tantangan besar, mulai dari medan hutan yang luas, cuaca yang berubah-ubah, hingga jalur yang terjal dan licin. Meski begitu, semangat dari para relawan dan personel gabungan tetap tinggi.

“Walaupun hutan luas, cuaca tidak menentu, dan jalan cukup terjal, penyisiran tetap dilakukan secara maksimal. Tidak ada yang mundur, semuanya kompak ingin Wira segera ditemukan,” tambahnya.

Baca Juga: Hari Ke-3, Wira yang Hilang di RKE Belum Ditemukan, Basarnas dan Masyarakat Terus Lakukan Pencarian

Sejak hari pertama hilangnya Wira, puluhan personel dari berbagai unsur, termasuk BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat sekitar—telah diterjunkan. Upaya pencarian dilakukan dengan menyisir jalur-jalur yang kemungkinan dilalui Wira saat terakhir berburu.

Tim SAR gunakan Drone Thermal

Tim SAR Gabungan terus berupaya melakukan pencarian Seorang Remaja bernama Muhammad Wira Anugrah (14), yang dikabarkan hilang/ tersesat saat berburu di daerah Pematang Gedang Renah Kayu Embun (RKE) pada Minggu, 13 April 2025 lalu.

Pos SAR Kerinci yang mendapatkan Informasi dari Kades Kumun Hilir bahwa Telah terjadi Kondisi Membahayakan Manusia 1 Orang Atas Nama Wira (14) Hilang di Hutan Saat berburu Babi di Desa Renah Kayu Embun, Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi.

Tim SAR mengerahkan Drone Thermal yang dapat mendeteksi Suhu Tubuh Manusia dengan Harapan Pencarian bisa lebih efektif. Dan penggunaan drone juga bisa menjadi Assessment awal untuk Tim SAR Gabungan yang melaksanakan Pencarian. (istimewa)

Kepala Kantor SAR Jambi, Adah Sudarsa mengatakan setelah mendapat laporan tersebut Tim Pos SAR Kerinci langsung bergerak menuju Renah Kayu Embun.

“Tim Pos SAR Kerinci berjumlah 6 orang bergerak menuju lokasi untuk melakukan Pencarian bersama dengan Unsur SAR yang terlibat di antara nya BPBD Sungai Penuh, TNI, Polri, Damkar Sungai Penuh, dan Masyarakat,” ungkapnya.

Ditambahkan Adah Sudarsa, saat melakukan pencarian pihaknya juga mengerahkan Drone Thermal yang yang dapat mendeteksi Suhu Tubuh Manusia.

“Kita juga mengerahkan Drone Thermal yang dapat mendeteksi Suhu Tubuh Manusia dengan Harapan Pencarian bisa lebih efektif. Dan penggunaan drone juga bisa menjadi Assessment awal untuk Tim SAR Gabungan yang melaksanakan Pencarian. Spesifikasi Drone thermal yang Basarnas Miliki dapat menjangkau Kurang Lebih 3 Kilometer dengan Durasi terbang sekitar 45 Menit,” tutupnya.

Selain Drone thermal, Tim SAR Gabungan Juga membawa Peralatan Seperti Peralatan Jungle Rescue, Tandu, Peralatan Medis, dan Peralatan Evakuasi. (tim)

Hari Ke-3, Wira yang Hilang di RKE Belum Ditemukan, Basarnas dan Masyarakat Terus Lakukan Pencarian

Memasuki hari ke-3 Wira yang Dikabarkan Hilang di RKE belum juga ditemukan, Basarnas dan Masyarakat Terus Melakukan Pencarian. (ist)

SUNGAI PENUH – Hari ini Selasa (15/04) Memasuki hari Ketiga, Wira, seorang remaja laki-laki umur 15 tahun yang berdomisili di RT 05 Larik Putus Putus, Desa Kumun yang dilaporkan hilang sejak Minggu, 13 April 2025, di wilayah Renah Kayu Embun, Desa Kuman, dan hingga kini belum ditemukan.

Aan salah seorang petugas Basarnas dikonfirmasi membenarkan adanya laporan warga Kumun Debai yang hilang saat berburu bersama temannya.

“Tim sudah turun ke lokasi untuk melakukan pencarian, kita turunkan satu tim sejumlah 7 orang,” katanya singkat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sungaipenuh, Evanrianto dikonfirmasi membenarkan. Ia mengatakan korban hilang saat ikut berburu babi bersama beberapa orang ke Renah Kayu Embun (RKE) Kecamatan Kumun Debai.

“Remaja yang hilang atas nama Wira dan berdasarkan laporan anggota dilapangan sampai saat ini belum ditemukan,” katanya singkat.

Sementara itu, Lembaga Adat Depati IV Kuman Debai juga sudah mengeluarkan pengumuman penting terkait hilangnya seorang anak bernama Muhammad Wira Anugrah, yang akrab disapa Wira. Remaja berusia 14 tahun tersebut dilaporkan hilang.

Wira adalah putra dari pasangan Yondra Efendi dan Jasnimar, yang berdomisili di RT 05 Larik Putus Putus, Desa Kumun. Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum Barnis, S.Pd, MM DPT, dan Sekretaris Umum Junaldi, SE, DPT, pihak Lembaga Adat mengacu pada aturan adat “Pake yang Lima Puluh”, yang berlaku untuk kasus kehilangan di wilayah adat.

“Anak yang hilang belum diketahui keberadaannya, apakah tenggelam, hanyut, atau tersesat. Kami mengimbau kepada seluruh pemangku adat, anak jantan dan anak batino dalam ajun arah Depati IV Kumun Debai untuk bersama-sama mencari dan membantu pencarian keponakan kita ini,” bunyi penggalan isi surat tersebut.

Lembaga Adat meminta dukungan penuh dari masyarakat adat untuk melakukan pencarian hingga keberadaan Wira diketahui. Kejadian ini menjadi perhatian besar bagi masyarakat setempat, mengingat pentingnya solidaritas dalam menghadapi musibah di lingkungan adat.

Imbauan ini disampaikan langsung oleh pengurus Lembaga Adat Depati IV Kumun Debai dan diharapkan dapat memobilisasi seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencari dan menemukan Wira.

Beredar Kabar Topi dan Sarung Parang Milik Wira Sudah Ditemukan


Inilah penemuan topi dan sarung parang yang diduga kuat adalah milik Wira. (ist)

Sementara itu dari informasi yang beredar di  media sosial, menyebutkan bahwa telah ditemukan sarung Parang dan topi yang diduga milik Wira sudah ditemukan

Harapan masyarakat Hendaknya itu menjadi petunjuk yang semakin mendekatkan agar Wira bisa ditemukan.  

(adz)

Baru kali ini, Seorang Menteri Jum'atan di Mesjid Agung Pondok Tinggi, Menko Yusril Kagumi Arsitektur Masjid yang Unik

JADI KEBANGGAN, Seorang Menteri Koordinator yaitu Prof Yusril Ihza Mahendra Jum'atan di Mesjid Agung Pondok Tinggi, Dirinya juga menjadi Khatib, Yusril menyebutkan kekagumannya pada  Arsitektur Masjid yang Unik dan kelihatan cantik. (ist)

MERDEKAPOST, SUNGAIPENUH - MenKo Bidang Hukum Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasarakatan RI (Menko Kumham,Imipas dan Permasyarakatan) Yusril Ihza Mahendra mengunjungi Masjid Agung Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh Jum’at (4/4)2025).

Prof Yusril yang juga merupakan Pendiri Partai Bulan Bintang itu sangat mengagumi keindahan arsitektur masjid yang unik. Mesjid yang sudah berusia 100 tahun lebih, saat pembangunannya tanpa memakai paku.

Selain mengunjungi mesjid agung, Yusril Ihza Mahendra juga melaksanakan Sholat Jum’at dan langsung bertindak sebagai Khatib.

Dalam khutbahnya, ia mengajak umat Islam untuk senantiasa menjaga persatuan dan mempererat silaturahmi. Dan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, ungkapnya.

Baca Juga: Wako Alfin Sambut Kunjungan Menko Prof Yusril Ihza Mahendra di Sungai Penuh

Hendra, salah seorang jamaah sholat Jum’at mengatakan, baru pertama dan seumur hidup dirinya sholat Jum’at yang dihadiri langsung menteri, ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita". kata Hendra.

Pantauan Media, di Mesjid Agung Pondok Tinggi, Jum’at (4/4) sejak pagi SKPD dan pengurus telah hadir di Mesjid Agung untuk mempersiapkan rangkaian acara penyambutan Menko Impas dan Permasyarakatan.

Ikut mendampingi Menko Impas dan Permasyarakatan di Mesjid Agung Walikota dan Wawako serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Sungai penuh dan pengurus Mesjid serta tokoh agama setempat.

Untuk diketahui, kunjungan Menkumham, Impas dan Permasyarakatan Yusril Ihza Mahendra di Mesjid Agung Pondok Tinggi merupakan rangkaian acara yang dikunjungi selama berada di Kota Sungai Penuh. (*)

Wali Kota Sungai Penuh Sidak Kendaraan Dinas, Banyak Pejabat Nunggak Pajak Mobnas!

Wali Kota Sungai Penuh Alfin dan Wawako Azhar Hamzah Sidak Kendaraan Dinas, ternyata ditemukan Banyak Pejabat yang menunggak Pajak Mobnas. (ist)

MERDEKAPOST, SUNGAIPENUH - Wali Kota Sungai Penuh Alfin, SH dan Wakil Wali Kota Azhar Hamzah melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap kendaraan dinas di lingkungan Pemerintah Kota Sungai Penuh.

Pengecekan yang berlangsung di Lapangan Kantor Wali Kota, Senin (24/3), bertujuan memastikan kondisi kendaraan serta kelengkapan surat-suratnya.

Dalam sidak tersebut, ditemukan sejumlah kendaraan dinas yang mati pajak serta beberapa mobil dinas yang tidak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Ratusan kendaraan dinas Pemerintah Kota Sungaipenuh menunggak pajak. Ini terungkap, setelah Walikota Sungaipenuh Alfin, SH dan Wawako Azhar Hamzah mengecek kendaraan dinas tersebut.

Hal ini membuat Wako Alfin kaget, Rencana awalnya ingin transparan dan menyelamatkan aset daerah dengan memasang logo Pemkot Sungaipenuh. Namun Faktanya, setelah dicek kelengkapan surat kendaraan bermotor, banyak yang nunggak pajak.

Tentu saja Kondisi ini membuat Wako naik pitam. Sejumlah Kepala dinas, sekretaris dan kabid diwarning. Malah dicecar detail, alasan nunggak pajak.

Wali Kota Sungai Penuh Alfin dan Wawako Azhar Hamzah Sidak Kendaraan Dinas, dan memasang stiker logo Pemkab Sungai Penuh di setiap Mobnas.(ist)

Tragisnya lagi, dihadapan Walikota masih ada pejabat yang berani berkilah dan berbohong. Beralasan STNK hilang. Faktanya setelah dicek, mereka belum bayar pajak. Malah, mobil dinas Perpustakaan nunggak pajak hingga Rp 8 juta. Mobil sekretaris Dinas Budaya dan Pariwisata jenis Kijang Innova BH 1229 R nunggak pajak Rp 4,6juta.

Kondisi ini membuat Ketua DPRD Hutri Randa dan Wakil Walikota Azhar Hamzah yang ikut mengecek kondisi mobil dinas geleng-geleng kepala. Sekda Alpian pun tak menyangka banyaknya pejabat yang  membandel.

Tidak sekedar nunggak pajak. Kondisi kendaraan dinas tidak terawat dengan baik. Ada ban gundul, jarang ganti oli, juga ditemukan mobil dalam kondisi ringsek. Malah banyak yang beralasan mobil rusak dan saat ini dalam perbaikan di bengkel.

“Kami baru mengetahui dan baru menerima datanya. Saya, sebagai walikota, meminta maaf atas tunggakan pajak kendaraan dinas ini, dan kami akan segera menyelesaikannya,” kata Alfin.

Baca Juga: 

Siltap Cair, Perangkat Desa Bisa Tersenyum Sambut Lebaran, "Terima Kasih Bupati Kerinci Monadi"

Keseriusan Walikota untuk mengetahui banyaknya pejabat bandel nunggak pajak, langsung menghubungi Kepala Tata Usaha Samsat Kerinci Hartati, SH melalui video call. Dalam data terungkap ratusan kendaraan dinas Pemkot Sungaipenuh nunggak pajak. Jumlahnya mencapai hampir satu miliar.

Mendapatkan kabar ini Walikota segera membentuk Satgas. Dia ingin menuntaskan persoalan kendaraan dinas dan menyelesaikan tunggakan pajak.

“Saya ingin cepat. Tim ini harus segera turun dan melacak keberadaan aset daerah. Saya ingin dimasa pemerintahan kami dan Pak Azhar masalah aset daerah tuntas dan semua kendaraan dinas sudah membayar tunggakan pajak, ” tegas Alfin.

Walikota mengatakan tidak mengetahui penyebab adanya tunggakan pajak yang terjadi sebelum dia menjabat.

“Pemerintah harus memberi contoh kepada masyarakat tentang taat pajak. Semua (tunggakan) akan segera diselesaikan hingga tuntas,” ucapnya.

Alfin paham betul primadona Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari pajak kendaraan bermotor (PKB). Apalagi saat ini berlaku pajak opsen yang langsung masuk ke kas daerah.

“Kita harus adil. Warga membayar pajak, maka kita harus memberikan contoh. Akan kita tuntaskan semuanya, harus,” imbuhnya.

Baca juga: 

Heboh Beredarnya Uang Palsu, Ini Himbauan Pimpinan Bank Jambi Cabang Kerinci  

Sebelumnya, tercatat sebanyak 1.263 kendaraan dinas yang digunakan oleh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Sungaipenuh menunggak pajak.

Ribuan kendaraan tersebut, yang terdiri dari motor, mobil, truk, dan bus, tidak melakukan daftar ulang (KTMDU) dengan pelat merah. 

Wakil Wali Kota Azhar Hamzah menambahkan bahwa Pemkot Sungai Penuh akan memasang logo dengan kode tertentu pada kendaraan dinas.

Hal ini bertujuan agar kendaraan lebih mudah dikenali dan diawasi penggunaannya.

“Dengan adanya logo ini, masyarakat juga bisa ikut mengawasi kendaraan dinas. Ini sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam mengelola aset daerah,” jelas Azhar.

Langkah tegas Pemkot Sungai Penuh ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena dinilai sebagai upaya nyata dalam menjaga aset daerah dan memastikan kendaraan dinas digunakan sesuai aturan.

Ke depan, pemeriksaan serupa akan dilakukan secara berkala, dan kendaraan dinas yang tidak memasang logo resmi akan dievaluasi.(adz)

LSM Semut Merah Gelar Bakti Sosial, Salurkan Bantuan untuk Warga Kurang Mampu

Ramadhan Berkah, LSM Semut Merah Gelar Bakti Sosial, Salurkan Bantuan untuk Warga Kurang Mampu.(ist)

Merdekapost, Sungai Penuh – Dengan semangat penuh kebersamaan, LSM Semut Merah kembali menunjukkan aksi nyata kepedulian melalui kegiatan bakti sosial, menyalurkan bantuan kepada warga kurang mampu di Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa di tengah berbagai tantangan kehidupan, masih banyak tangan-tangan yang terulur untuk membantu mereka yang membutuhkan. Ketua Umum LSM Semut Merah, Aldi Agopiandi, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata solidaritas dan kepedulian sosial dalam momentum bulan penuh berkah ini.

“Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk berbagi. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan. Ini adalah wujud solidaritas kami, dan semoga bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berbuat kebaikan,” ujar Aldi Agnopiandi kepada awak media Sabtu (22/3/2025).

Baca Juga: Siltap Cair, Perangkat Desa Bisa Tersenyum Sambut Lebaran, "Terima Kasih Bupati Kerinci Monadi"  

Dalam kegiatan ini, LSM Semut Merah menyalurkan bantuan di beberapa titik lokasi. Dimulai dari Kota Sungaipenuh, tepatnya di Desa Koto Tuo, Kecamatan Tanah Kampung, bantuan diberikan kepada seorang warga bernama iis, yang kesehariannya harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Tak berhenti di situ, tim LSM Semut Merah kemudian melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Kerinci, memberikan bantuan kepada Jhon Tech, salah satu anggota LSM yang kini tengah terbaring sakit. Kondisinya yang lemah membuat bantuan ini menjadi sangat berarti bagi dirinya .

Selain itu, bantuan juga diberikan kepada Ibu Ramayah di Desa Pengasi Lama, yang dikenal sebagai sosok sederhana dengan keterbatasan ekonomi.

Selanjutnya, tim menyambangi Desa Tarutung, Kecamatan Batang Merangin, untuk menyerahkan bantuan kepada Yusmarni, seorang warga yang juga mengalami kesulitan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Aksi bakti sosial ini bukan hanya tentang memberikan bantuan materi, tetapi juga tentang menanamkan rasa kebersamaan dan harapan di tengah masyarakat. LSM Semut Merah berharap, melalui gerakan kecil ini, semangat gotong royong dan kepedulian sosial semakin tumbuh dalam hati banyak orang.

Baca Juga:  Sanggar Ilok Rupo Gelar Festival Napak Dahin 2025, Total Hadiah Hingga Puluhan Juta

“Kami ingin terus bergerak dan membantu lebih banyak orang. Kami percaya bahwa setiap bantuan, sekecil apa pun, dapat membawa perubahan bagi mereka yang membutuhkan. Semoga di bulan yang penuh berkah ini, semakin banyak pihak yang tergerak untuk berbagi,” tambah Aldi Agnopiandi.

Melalui program ini, LSM Semut Merah menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, memberikan dukungan, dan menjadi bagian dari solusi bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan.

Bulan Ramadhan memang selalu menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya tentang menerima, tetapi juga tentang memberi. Semoga semangat berbagi ini terus menyala. (adz)

Sanggar Ilok Rupo Gelar Festival Napak Dahin 2025, Total Hadiah Hingga Puluhan Juta

Sanggar Ilok Rupo Persembahkan Festival Napak Dahin 2025, Total Hadiah Hingga Puluhan Juta. (mpc/Instagram)

MERDEKAPOST, SUNGAI PENUH – Sanggar budaya Ilok Rupo didirikan oleh alm. Iskandar Zakaria pada 13 Mei 1998, sejak itu sanggar ini aktif merekrut seniman-seniman berbakat dan potensial didaerah Kerinci.

Selain aktif di Sanggar seni tradisional, sejak tahun 1970-an Alm Iskandar Zakaria juga telah mengumpulkan benda-benda yang merupakan benda cagar budaya yang beliau dapat dari pembelian (ganti rugi) dan ada juga yang diberikan oleh masyarakat. sehingga sampai sekarang telah terkumpul ribuan benda yang dikoleksi di museum mini Sanggar Budaya Ilok Rupo di kota Sungai Penuh.

Anak Tertua Iskandar Zakaria, Dra. Meizatety Qadarsih yang saat ini dipercaya mengurus sanggar seni ilok rupo sangat mewarisi bakat orang tua nya, mengapa tidak. Berbagai event pun diikuti di Kota Sungai Penuh dan provinsi. Perkembangan lumayan pesat, bahkan termasuk salah satu sanggar teraktif di kota Sungai Penuh.

Kini sanggar Ilok Rupo Kota Sungai Penuh menggelar Festival Napak Dahin tahun 2025. Acara ini bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya khas Kerinci dan Sungai Penuh melalui berbagai perlombaan seni dan budaya.

Festival ini akan berlangsung di Hotel Mahkota Sutis Sungai Penuh yang beralamat di Jln. Depati Parbo No. 4445, Karya Bakti, Kecamatan Sungai Penuh. Berbagai kompetisi dan perlombaan  akan memeriahkan acara ini, di antaranya:

  • Lomba Sike Rabana
  • Lomba Aksara Incung
  • Lomba Tari Rangguk
  • Lomba Tale Kincai
  • Lomba Desain Batik

Meizatety Qadarsih mengungkapkan, Festival Napak Dahin ini sebagai bentuk upaya untuk menjaga warisan leluhur agar tetap dikenal oleh generasi muda.

“Festival ini bukan hanya hiburan, tetapi juga upaya kita bersama untuk melestarikan budaya dan memperkenalkannya kepada masyarakat dan wisatawan,” ujarnya.

Penyelenggaraan Festival Napak Dahin 2025, diharapkan bisa terus dilaksanakan dan menjadi agenda tahunan yang mengangkat budaya lokal ke kancah nasional bahkan internasional.

Mari daftarkan diri anda / kelompok anda segera, total hadiah mencapai puluhan juta rupiah.

Nara hubung:

Rindu Fitri Mahalia (085758464018)

Clara Andira Siregar (‪085246864263‬)

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, peserta dapat mengunjungi tautan berikut: https://linktr.ee/SanggarILOKRUPO

(adz/Sumber Doc: Sanggar Ilok Rupo sanggarbudaya_ilokrupo )

Gegerkan Warga, Penemuan Jasad Laki-laki Hanyut di Sungai Batang Merao

Geger penemuan Mayat yang hanyut di sungai batang merao, Selasa (18/03) sore.(ist)

Merdekapost, Sungai Penuh – Hari ini Selasa (18/03) Sore Warga Kerinci dan Kota Sungai Penuh digemparkan dengan adanya penemuan mayat laki-laki yang mengapung di sekitar Jembatan Debai.

Penemuan mayat tersebut diketahui oleh warga setempat yang melintas di jembatan tersebut melihat sesosok tubuh tanpa nyawa yang hanyut disungai dan warga segera melaporkannya kepada pihak berwenang.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan cepat tiba di lokasi untuk mengevakuasi mayat tersebut. Hingga saat ini, identitas mayat yang diperkirakan berjenis kelamin laki-laki belum dapat dipastikan, dan penyebab kematiannya juga masih dalam penyelidikan.

Kepolisian juga telah sampai di lokasi untuk melakukan investigasi lebih lanjut. Mereka mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar tempat kejadian.

Masyarakat setempat merasa cemas dengan penemuan ini, dan pihak berwenang telah meminta agar warga tidak mendekati area kejadian untuk menjaga keamanan serta kelancaran proses evakuasi.

Pihak BPBD dan kepolisian akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap misteri di balik penemuan tragis ini. 

Guna penyelidikan dan mengidentifikasi mayat tersebut pihak yang berwajib berharap kerjasama masyarakat yang mengetahui identitas korban dan status kependudukan jasad korban untuk segera melaporkan ke tim kepolisian

Informasi lebih lanjut akan disampaikan kepada publik seiring dengan perkembangan situasi.(adz)

Jika Pelantikan PPPK 2026, Maka Bapak Usia 56 Tahun ini Hanya Akan Menikmati Setahun

Jika Pelantikan PPPK 2026, Maka Bapak Usia 56 Tahun ini Hanya Akan Menikmati jadi tenaga PPPK hanya Setahun, karena 2027 sudah memasuki masa pensiun. (ist)

Sungai Penuh - Para tenaga honorer yang telah lulus tes PPPK tahun 2024 terus melakukan aksi mendesak pemerintah untuk mempercepat pelantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Sungai Penuh pada tahun 2025 ini.

Menariknya dari ratusan CPPPK melakukan aksi, Mata tertuju ke Bapak Abdul Gafur yang usianya saat ini memasuki 56 tahun. 

Pasalnya, jika pelantikan baru dilakukan pada 2026, Dirinya yang sudah mendekati usia pensiun hanya akan menikmati status PPPK dalam waktu yang sangat singkat.

Abdul Gafur, yang menjadi calon PPPK tertua dalam seleksi ini, menyampaikan kekecewaannya. Setelah bertahun-tahun bekerja tanpa gaji tetap, ia akhirnya lulus seleksi PPPK. Namun, jika harus menunggu pelantikan hingga 2026, ia hanya bisa bekerja satu tahun sebelum memasuki usia pensiun pada 2027.

Baca Juga: Dandim 0417/Kerinci Hadiri Forum Konsultasi Publik RPJMD Kerinci 2025-2029  

“Kami sudah lama berjuang dan mengabdi. Tapi kalau pelantikan ditunda sampai 2026, saya dan banyak teman-teman akan bekerja sebentar sebagai PPPK sebelum pensiun. Kami ingin ada keadilan, pelantikan harus segera dilakukan tahun 2025,” ujar Abdul Gafur dalam aksi yang diadakan di Kantor DPRD Kota Sungai Penuh.

Para honorer yang tergabung dalam aksi ini menuntut pemerintah untuk segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebelum akhir 2025 atau secepat mungkin. Dengan begitu, mereka yang mendekati usia pensiun masih bisa merasakan manfaat sebagai PPPK dalam waktu yang lebih lama.

Selain itu, diharapkan juga adanya kebijakan khusus bagi honorer senior, seperti perpanjangan masa kerja atau pemberian kompensasi yang layak bagi mereka yang telah lama mengabdi namun hanya memiliki masa kerja PPPK yang singkat.

Hingga saat ini, pemerintah belum memberikan kepastian terkait jadwal pelantikan PPPK. Namun, desakan dari tenaga honorer terus menguat, berharap ada kebijakan yang berpihak pada mereka agar pengabdian puluhan tahun tidak berakhir dengan ketidakadilan.(*)

Pengelolaan Sampah di Sungai Penuh Buruk, Akankah Kadis LH Dicopot!

Pengelolaan Sampah di Kota Sungai Penuh yang semakin Buruk, menjadikan Kota Sungai Penuh menjadi Kota dengan lautan sampah.(ist) 

Merdekapost.com, Sungai Penuh – Kota Sungai Penuh kembali dikepung sampah. Belakangan ini, tumpukan sampah di berbagai sudut kota semakin menggunung tanpa ada upaya maksimal untuk mengangkutnya.

Kondisi ini semakin memperburuk wajah Kota Sungai Penuh, terutama menjelang Lebaran, saat kebersihan seharusnya menjadi prioritas. Namun, hingga kini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Sungai Penuh di bawah kepemimpinan Wahyu belum menunjukkan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan ini.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sampah menggunung di berbagai lokasi strategis, termasuk:

🔹 Jembatan Lampu Merah

🔹 Dekat SD di Desa Gedang

🔹 Pinggiran jalan utama kota

🔹 Pasar dan pemukiman warga

Bau menyengat mulai mengganggu aktivitas masyarakat, dan warga semakin geram dengan kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan.

“Sampah sekarang ini kembali menumpuk dan tidak terangkut. Apalagi sekarang dalam bulan Ramadan! Kalau Kadis tidak becus kerja, Pak Wali harus copot dia,” ujar Andi, warga Kota Sungai Penuh.

Baca Juga: Kabar Gembira! RS Melati Sungai Penuh Terima Pelayanan BPJS Kesehatan

Tak hanya masyarakat, anggota DPRD Kota Sungai Penuh juga geram dengan buruknya pengelolaan sampah.

Damrat, anggota DPRD Kota Sungai Penuh, menegaskan bahwa persoalan sampah ini telah berulang kali disampaikan ke Wali Kota untuk segera ditindaklanjuti.

“Kami sudah menyampaikan kepada Wali Kota dalam diskusi di gedung dewan. Persoalan ini harus segera menjadi perhatian serius!” ujar Damrat.

“Ini harus segera dicarikan solusi secepat mungkin dan tidak bisa ditunda-tunda. Walikota harus bersikap tegas! Jika memang Kadis LH dan pejabat lainnya tidak mampu, copot saja!” tambahnya.

Buruknya pengelolaan sampah ini disebut-sebut disebabkan oleh manajemen internal Dinas LH yang amburadul. Beberapa masalah antaralain gaji petugas kebersihan sering terlambat. Kurangnya uang operasional, termasuk dana BBM. Minimnya armada pengangkut sampah roda enam. 

Ketidaksiapan menghadapi perubahan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dari Renah Kayu Embun ke Renah Padan Tinggi (RPT)

Wakil Walikota Sungai Penuh Azhar Hamzah saat meninjau tumpukan sampah yang menggunung. (ist)

Tanpa langkah konkret, persoalan ini akan terus berulang dan menjadikan Kota Sungai Penuh semakin kumuh.

Warga semakin kehilangan kesabaran. Di media sosial, kritik terhadap buruknya pengelolaan sampah semakin ramai.

“Kok gaji petugas kebersihan sering telat? Mereka ini ujung tombak kebersihan kota, bukan pejabat yang duduk santai di kantor.”

“Kalau Kadis LH gak mampu, copot! Jangan biarkan Sungai Penuh jadi lautan sampah.”

“Gimana mau jadi kota bersih, kalau sampah numpuk berhari-hari?”

Dengan situasi yang semakin buruk, publik kini menunggu keputusan Wali Kota Sungai Penuh.

Akankah Kadis LH Wahyu tetap dipertahankan meski gagal mengatasi krisis sampah? Atau akankah Wali Kota mengambil langkah tegas sebelum masalah ini semakin parah? Sungai Penuh butuh solusi, bukan alasan!. (*)

Kabar Gembira! RS Melati Sungai Penuh Terima Pelayanan BPJS Kesehatan

Merdekapost.com - Kabar gembira bagi masyarakat Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci yang sudah sekian lama mendambakan pelayanan kesehat an dengan kualitas baik dan biaya murah. Pasalnya mulai hari ini, Rumah Sakit Melati Sungai Penuh resmi menerima pelayanan BPJS Kesehatan.

Direktur RS Melati, dr. Yandi, mengonfirmasi bahwa rumah sakit kini telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan guna memberikan pelayanan kesehatan yang lebih terjangkau bagi masyarakat. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi semua pasien, terutama yang menggunakan BPJS,” ujarnya.

Dengan kerja sama ini, peserta BPJS Kesehatan dapat mengakses berbagai layanan medis di RS Melati, mulai dari rawat jalan, rawat inap, hingga tindakan medis lainnya sesuai dengan ketentuan BPJS.

Ditambahkannya bahwa, ia juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak jajaran RS Melati yang telah bersusah payah bahu membahu yang memperjuangkan pelayanan kesehatan BPJS untuk masyarakat Kerinci dan Kota Sungai Penuh.

Salah satu warga, Siti Rahma (45), mengaku senang dengan kebijakan ini. “Sekarang kami bisa berobat tanpa khawatir biaya tinggi. Semoga layanan di RS Melati semakin baik,” katanya.

Masyarakat yang ingin menggunakan BPJS Kesehatan di RS Melati disarankan membawa kartu BPJS dan dokumen pendukung lainnya. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui layanan informasi rumah sakit atau kantor BPJS setempat. (*)

Darurat Sampah Sungai Penuh Jadi PR Berat Alfin-Azhar

Sampah yang menggunung terseret banjir, Wawako Minta Segera Perbaiki Tanggul TPA RPT yang Jebol. (ist)

MERDEKAPOST, SUNGAI PENUH - Darurat sampah Sampah di Kota Sungai Penuh, jadi problema besar pasangan Alfin-Azhar Hamzah. Jika “sampah” tidak tertangani, bom waktu siap meledak.

Sampah berserakan, Dijantung kota, menyebar ke pinggiran kota hingga pemukiman. Kondisi ini diperparah dengan jebolnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Renah Padang Tinggi (RPT) Sungai Ning, Kecamatan Sungai Bungkal. Kondisi ini memaksakan Pemerintah Kota kerja ekstra dan cepat.

Intensitas hujan yang tinggi di kawasan RPT pekan lalu, meluap. Luapan air yang besar menyeret gunungan sampah hingga sampai ke jalan nasional Kilometer 7. Hingga kini, belum tertangani.

Kondisi berat diawal tugas Alfin-Azhar ini jadi pekejaan rumah (PR) yang harus segera diatasi dan ditangani. Makanya perlu bawahan yang serius untuk menanganinya.

Wakil Walikota Sungaipenuh Azhar Hamzah, Sabtu (8/3) lalu turun langsung ke lokasi. Dia prihatin dengan kondisi TPA RPT. Wawako mendesak Kadis Lingkungan Hidup segera bertindak menangani sampah. Dinas PUPR juga diminta turut membantu.

Baca Juga: Antisipasi Banjir Cangking, Wako Alfin Perintahkan Segera Normalisasi Batang Bungkal

“Saya minta Dinas LH dan PUPR segera mengambil langkah-langkah baik pembersihan sampah yang bertebaran di jalan dan pembuatan kembali tanggul yang jebol,” Kata Wawako Azhar Hamzah.

Dia khawatir jika tidak ditangani segera, kejadian serupa bakal terulang. Makanya instansi terkait diboyong Wawako ke lokasi. Terlihat Kadis LH Wahyu Rahman Dedi dan Kadis PUPR Khalik Munawar. Mereka bersama melihat langsung kondisi di lapangan dan upaya penanganannya.

Wawako menegaskan bahwa penanganan sampah harus dilakukan dengan cepat dan efektif demi menjaga kebersihan dan kenyamanan masyarakat.

“Ini tanggung jawab kita bersama. Saya ingin semua pihak terkait bergerak cepat agar permasalahan sampah ini segera teratasi,” tegas Azhar Hamzah.

Wawako juga meninjau Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang telah dibangun di kawasan RPT. Wawako menyayangkan fasilitas tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Hingga kini TPS3R belum beroperasi.

Tokoh Masyarakat Sungai Ning Diki Hamdani minta Pemkot serius menangani sampah, khususnya tempat pembuangan akhir (TPA) sementara RPT. Pihaknya jauh hsri sudah memprediksi bakal terjadi bencana, apalagi pemerintah kota sebelumnya setengah hati menanganinya.

“TPA RPT perlu ditinjau ulang, kondisinya tak layak lagi. Makanya perlu mencari alternatif lain, ” kata Diki Hamdani. 

Dampak pembangunan TPA RPT, kata Diki tidak saja bom banjir yang sewaktu-waktu mengancam masyarakat juga dampak kerusakan lingkungan, khususnys limbah.

“Air yang kami minum sudah tercemar, sementara kompensasi yang dijanjikan hingga kini belum terrealisasi, ” tegas Diki.

Makanya masyarakat Sungai Ning minta waktu untuk berdialog langsung dengan pemangku kebijakan Walikota dan Wakil Walikota. “Ya kami minta waktu untuk dialog, ” katanya.(*) 

(adz I sumber: depati.news) 

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs