Lion JT603 Gagal Lepas Landas di Bandara Sultan Thaha, GM Sebut Landasan Lendut karena Panas

Pesawat Lion JT603 Gagal Lepas Landas di Bandara Sultan Thaha, General Manager Bandara Sebut Landasan Lendut karena Panas. (ist/ant)

JAMBI - Bandara Sultan Thaha Jambi memanas oleh kepanikan massal yang terjadi pada Kamis siang, 10 April 2025. Lion Air JT603 gagal mengudara. Ratusan penumpang tertahan. Runway lumpuh. Jadwal penerbangan obrak abrik.

General Manager Bandara, Ardon Marbun, buru-buru ini angkat bicara. Katanya, landasan pacu mengalami lendutan akibat suhu panas ekstrem. “Landasan pacu mengalami lendutan akibat cuaca yang panas tadi sore,” ujar Ardon kepada wartawan.

Pernyataan itu sontak mengundang tanda tanya. Panas ekstrem? Di bulan April?, berdasarkan Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) seperti menyanggah. Suhu maksimum hari itu hanya 33,4 derajat Celsius, jauh dari ambang ekstrem diatas 36 derajat.

“Kalau ekstrem, kita kategorikan di atas 36 derajat. Ini masih tergolong normal,” kata Nabila, Kepala Tim Data dan Informasi BMKG Sultan Thaha Jambi, saat dihubungi, Jumat (11/4/25).

Lantas, jika bukan cuaca, apa penyebab sebenarnya?

Di antara penumpang yang ikut terdampak adalah Ivan Wirata, Wakil Ketua I DPRD Provinsi Jambi. Ia merasakan langsung ketegangan dan kekacauan siang itu.

“Alhamdulillah, kita selamat. Tapi ini jadi pelajaran penting. Jangan main aman-aman saja. Harus diusut tuntas,” kata Ivan, yang juga mantan Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi.

Ivan mengatakan pada konstruksi runway kualitas landasan pacu bandara tidak sembarangan, kontruksinya dapat dijamin. “Runway itu berbeda dengan jalan raya. Harus bebas genangan dan benar-benar datar. Tidak boleh ada lendutan sedikit pun,” katanya.

“Dalam perencanaan, semua itu dihitung. Daya tahan panas, beban pesawat, sistem drainase. Tidak ada yang lalai,” katanya.

Ivan mendesak agar Komisi V DPR RI turun tangan langsung untuk Investigasi nasional pada Senin, 14 April mendatang. Ia berharap KNKT dan Kementerian Perhubungan ikut terlibat.

“Komisi V membidangi infrastruktur dan transportasi. Ini harus jadi bahan evaluasi nasional,” tegasnya.

Sampai Jumat, 11 April 2025, aktivitas di Bandara Sultan Thaha sudah kembali normal. “Kemaren sudah berangkat semua, sampai tengah malam kita operasi untuk memberangkatkan semua pesawat,” ujar Ardon Marbun.

Namun, bayang-bayang ketidakpastian masih menggantung di landasan. Isu teknis belum juga menemukan titik terang. Di ruang publik, suara-suara kritis terus bermunculan.

“Kalau benar ada kerusakan runway yang dibiarkan, itu bentuk kelalaian. Kita bicara soal keselamatan nyawa manusia,” kata Danil Febriandi, aktivis mahasiswa Jambi.

Meski tak ada korban jiwa, insiden ini menjadi peringatan penting, “Keselamatan penerbangan bukan hanya soal teknologi canggih dan jadwal ketat. Tapi tentang infrastruktur dasar yang tak boleh cacat sedikit pun,” bebernya.(*)

Kepala Bandara Depati Parbo Sebut Arus Balik Hari ini Pengguna Pesawat Wings Air Penuh

Kepala Bandara Depati Parbo Kerinci Rahmat Subhan Fajri, S.Kom, M.M.(doc/ist)

Kerinci – Kepala Bandara Depati Parbo Kerinci Rahmat Subhan Fajri ,S.Kom,MM mengatakan bahwa animo masyarakat untuk menggunakan transportasi pesawat udara cukup tinggi, untuk arus mudik terlayani dengan baik tingkat keterisian penumpang ( Load Factor) Maskapai Wings hampir 70 persen terpenuhi.Dan untuk hari ini Minggu 6 April 2025 untuk arus balik ada penumpang sebanyak 57 orang.

”Alhamdulillah kami pihak Depati Parbo Kerinci akan melayani dengan baik ,dan long time juga tidak begitu lama ,kita berharap pelanggan akan puas selama melakukan perjalanan dan menggunakan transportasi pesawat udara melalui Bandara Depati Parbo Kerinci “. Ujar Subhan Fajri

Baca juga

Wings Air memiliki 70 kapasitas penumpang ,tetapi dikarenakan masih transit via Bandara Muaro Bungo ,bererti dengan adanya penumpang dari Kerinci hari ini sebanyak 57 orang bisa dikategorikan full, karena di Muaro Bungo nanti juga ada tambahan penumpang yang akan ikut naik menuju Jambi.

Subhan Fajri, juga menjelaskan terkait harga tiket masih normal Kerinci - Jambi Rp980.000.

Sehubungan kunjungan Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Permasyarakatan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, bersama istri, Ibu Rika Kato Mahendra, dan keluarga menggunakan pesawat Wings air, ini tentu saja akan memberi dampak positif untuk peningkatan penggunaan pesawat ke Kerinci.

Baca juga: 
“Iya, ini akan memberi dampak positif untuk peningkatan penggunaan jasa transportasi udara yang ingin pulang ke Kerinci, pak Menteri aja naik Wings Air

"Harapan kita semoga ini bisa menjadi pemantik untuk masyarakat yang berada diluar daerah menggunakan jasa transportasi udara menjadi bukti bahwa jasa transportasi udara di Kabupaten Kerinci layak untuk dikembangkan”,Pungkas Subhan. (*)

Hai Travellers! Ini Jadwal Penerbangan dan Harga Tiket Susi Air Kerinci-Jambi

Kembali mengudara, Maskapai Susi Air mengudara dengan rute Kerinci-Jambi. (Foto: Istimewa)

KERINCI | Merdekapost.com – Sejak Penerbangan perdana maskapai Susi Air dari Jambi sukses sampai di Bandara Depati Parbo Kerinci sekitar pukul 9.50 WIB, Jumat (5/1/2024) lalu.

Pesawat Susi Air membuka jadwal penerbangan dua kali dalam sepekan, setiap Senin dan Jumat. Harga tiket pun untuk rute Kerinci- Jambi Rp 423 ribu dan Jambi-Kerinci Rp 514 ribu.

Pj Bupati Kerinci Asraf menyampaikan syukur dan terima kasih karena pesawat Susi air yang telah membuka rute penerbangan Kerinci-Jambi. Terutama atas dukungan Gubernur Haris pemerintah provinsi Jambi serta jajaran Pemkab Kerinci.

Nantinya setelah berjalan pemerintah akan mengevaluasi apakah ditingkatkan penerbangan bila dua hari seminggu ditambah lagi, ini sesuai dengan tingkat keterisian pesawat, Atau ditambah lagi rutenya Kerinci-Padang.

“Ini merupakan salah satu alternatif untuk kerinci di datangi wisatawan, karena Kerinci merupakan branding pariwisata Jambi, ” ujarnya.

Selain itu Pemkab Kerinci juga tetap mendukung pihak Bandara Depati Parbo melakukan perluasan bandara. (HZA)

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs