Kapolres Kerinci, AKBP Sri Winugroho, didampingi Kasat Reskrim Polres Kerinci, AKP Abriansyah, kepada wartawan, Sabtu (19/9) sore mengatakan, insiden yang terjadi sesaat sebelum acara pelantikan tim pemenangan pasangan Cawako-Cawawako Sungaipenuh AJB-Zulhelmi di Koto Baru ini murni karena masalah pribadi antara pelaku dengan korban, bukan terkait politik.
Hal itu diketahui, kata Kapolres, setelah pihaknya melakukan penyelidikan dan penyidikan sejak Jumat sore kemarin. "Berdasarkan data yang kita peroleh dari TKP dan keterangan saksi, diketahui ada 5 orang diduga pelaku pengeroyokan terhadap korban, dan kelimanya masih ada hubungan keluarga," ujarnya.
Selain itu, sambung Kapolres, juga diketahui selama ini keluarga pelaku punya masalah pribadi dengan korban.
"Dari situ diketahui bahwa kejadian ini murni masalah pribadi, bukan terkait politik. Pelaku bukan ingin menghambat pelantikan, tapi keributan terjadi karena ada dendam lama antara pelaku dengan korban," tegas Kapolres.
Hanya saja, kata dia, insiden pengeroyokan ini terjadi bertepatan dengan momen politik dan saat acara pelantikan tim pemenangan AJB-Zulhelmi.
"Sebelumnya juga sudah pernah terjadi perselisihan antara pihak pelaku dengan pihak korban. Jadi, kejadian kemarin adalah rembetan dari pertikaian sebelumnya," jelas Kapolres. (metrosakti.com)