Ilustrasi |
Wakapolres Kerinci, Kompol Ahyar, mengatakan dari hasil pemeriksaan diketahui sekitar pukul 15.00 WIB Minggu (25/09), korban yang saat itu berada di warung milik orang tuanya, pamit pulang ke rumah untuk istirahat. Namun hingga pukul 18.00 WIB, korban tidak kunjung kembali ke warung, yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah.
Karena curiga, Kasnia (Ibu Korban) lantas mengecek keberadaan korban ke rumah. Namun saat pintu kamar di ketuk, korban tidak menjawab. Akhirnya Kasnia mengintip dari balik jendela, dan melihat korban sudah dalam keadaan tergantung.
Ditambahkan Ahyar, Kasnia lantas mendobrak pintu kamar korban. Saat itu ia mendapati korban dalam keadaan tidak bernyawa. Kasnia lantas kembali keluar rumah dan berteriak minta tolong. Warga yang berdatangan lantas membantu menurunkan korban.
Dugaan sementara, korban nekat mengakhiri hidupnya karena ada masalah di kampus. Dugaan lainnya, korban nekat gantung diri karena ada masalah dengan kekasihnya yang berinisial AD.
“Keterangan dari ibunya (Kasnia, red) korban sekitar seminggu yang lalu mengatakan bahwa ia ada permasalahan di kampus. Selain itu, korban juga menyampaikan bahwa dia minta putus dari pacarnya AD, yang tinggal di Desa Talang Kemuning, Kecamatan Bukit Kerman, Kerinci,” ujar Ahyar, yang didampingi Kasat Reskrim Polres Kerinci, Iptu Dedi Kurniawan, Senin (26/9) kemarin.
Ditambahkan Ayhar, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. Namun dari hasil pemeriksaan sementara, korban murni tewas karena gantung diri.
“Kita juga sudah melakukan visum terhadap jenazah korban. Saat ini masih kita lakukan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.engan sesungguhnya di atas kertas bermaterai cukup untuk dapat di pertanggung jawabkan di muka hokum, dalam keadaan sehat rohani dan jasmani untuk selanjutnya di gunakan dimana perlu. (ald/metrojambi)
0 Comments:
Posting Komentar