Warga Pulau Pandan Keluhkan Air Tidak Mengalir Namun Rekening PDAM Tetap Membengkak

Kondisi air yang tidak mengalir kerumah warga di Desa Pulau Pandan Kecamatan Bukit Kerman. (ald/afr)
Kerinci, Merdekapost.com - Ditengah-tengah kondisi wabah virus corona yang melanda, serta himbauan untuk tetap dirumah saja, ini membuat warga Desa Pulau Pandan Bukit Kerman menjadi bingung, karena disaat mereka dalam keadaan dirumah saja, sangat membutuhkan air, akan tetapi air tidak mengalir, kondisi ini sudah berlangsung lebih dari satu minggu terakhir.

Sebagaimana disampaikan oleh salah seorang warga berinisial A, yang meminta namanya tidak dipublish, dikatakannya, sebagian besar Warga Desa Pulau pandan kecamatan bukit kerman Kabupaten Kerinci sudah satu minggu tidak di aliri air PDAM. "padahal karena kondisi saat ini sedang menjalani himbauan Dirumah saja, kami sangat membutuhkan air, ditambah lagi untuk antisipasi corona dengan penyemprotan desinfektan atau untuk mencuci tangan secara rutin". Ujarnya.

"Anehnya lagi, kondisi tidak mengalirnya air kerumah-rumah warga sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu, namun tarif tagihan pelanggan masih tinggi dan membengkak". ujarnya sambil memperlihatkan slip kwitansi pembayaran rekening PDAM nya.

Rekening tetap membengkak
Dilanjutkannya, "berkali-kali terjadi, jika tagihan sudah dibayar, air di matikan, dan menjelang bayar rekening air di hidupkan lagi, begitulah kenyataannya".Ujarnya.

"Pernah kemarin bulan Januari, pada saat itu saya sendirian dirumah, air jarang masuk, akan tetapi pada saat membayar tagihannya membengkak dan sangat memberatkan Saya, ini sungguh tidak masuk akal". Ujarnya.

"sampai sekarang belum ada solusi dan tanggapan dari pihak terkait, meskipun Sudah 3 kali dilaporkan kekantor PDAM". Pungkasnya. (ald/afr)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs