Mahfud MD: Minta Aparat Kerja Lebih Keras dan Tegas Tangani Kasus Mario Dandy

Menko Polhukam Mahfud MD minta kasus anak pejabat Ditjen Pajak diproses secara hukum.

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Mohammad Mahfud Mahmodin atau Mahfud MD meminta polisi profesional menyelesaikan kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo, anak pejabat Ditjen Pajak.

“Lebih keras, lebih tegas, dan saya berharap minta aparat penegak hukum profesional tidak boleh main-main karena masyarakat sekarang gampang tau,” kata Mahfud usai menjenguk David Ozora Latumahina, korban penganiayaan, di Rumah Sakit Mayapada, Selasa, 27 Februari 2023. 

Baca Juga:

Mahfud Sebut Mario Dandy Brutal Tak Berperikemanusiaan, Dia Harus Dihukum Berat

Polri Sebut Tidak Ada Sel Khusus untuk Richard Eliezer di Rutan Bareskrim

Mahfud MD meminta aparat transparan karena masyarakat saat ini mudah mengakses berbagai informasi. Sehingga upaya menutup-nutupi suatu kasus bisa berpengaruh pada kepercayaan.

“Karena masyarakat sekarang gampang tau. Wah ini ada upaya menyembunyikan ini, ada upaya membelokkan, ini mengaburkan. Masyarakat gampang tau sekarang,” katanya.

Mahfud mendesak kasus penganiayaan Mario Dandy Satriyo kepada David Ozora diselesaikan secara adil. “Harus betul-betul profesional agar masalah ini menjadi tuntas secara hukum bagi pelaku dan keadilan bagi korban,” ucap dia.

David Korban Penganiayaan Mario Dandy Anak Eks Pejabat Ditjen Pajak Sudah Lewati Fase Koma

Tim dokter Rumah Sakit Mayapada Kuningan menyampaikan kondisi terkini David Ozora Latumahina, korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo.

David telah berada di ruang ICU RS Mayapada sejak lima hari lalu. Ia mengalami koma setelah dianiaya Mario, anak eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak pada Senin, 20 Februari 2023 lalu.

Dokter konsultasi perawatan intensif Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Franz J.V Pangalila mengatakan David Latumahina sudah tidak lagi menggunakan ventilator, alat bantu pernapasan itu telah dilepas sejak 3 hari lalu. “Sudah dari 3 hari lalu. Sudah spontan napas, waktu awal dirawat memang harus pakai ventilator,” kata Franz saat konferensi pers di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Selasa, 27 Februari 2023. 

Kendati hingga saat ini kondisi anak pengurus GP Anshor itu masih belum sadar, Franz menyebut kondisi David dari hari ke hari terus membaik. Hal itu didasarkan atas angka Glasgow Coma Scale (GCS), yakni skala yang dipakai untuk mengetahui tingkat kesadaran seseorang.  

Baca Juga:

Kondisi Terkini Anak Pengurus GP Ansor yang Dianiaya: Ventilator Sempat Dilepas, tapi Terpasang Lagi

LPSK Memilih Rutan Bareskrim untuk Richard Eliezer daripada Lapas Salemba, Ini Alasannya!

Franz menjelaskan GCS David ketika pertama kali dirawat memiliki angka skala 4. Padahal pada orang normal memiliki angka 15. Setelah 5 hari perawatan tingkat kesadaran David menunjukkan peningkatan. Saat ini GCS David berada diangka 8 sampai 9.

“Orang seperti kita biasanya 15. Dan sekarang sudah mencapai 8 hingga 9 itu merupakan perkembangan yang sangat signifikan,” katanya.

Sementara dokter spesialis bedah saraf Rumah Sakit Mayapada, Gibran Aditiara Wibawa mengatakan kondisi David saat ini sudah lepas masa koma. “Ananda David sudah keluar dari statment koma. Pas datang ke rumah sakit dalam posisi koma, tapi saat ini sangat improve sudah keluar dari posisi koma,” kata Gibran. ( ALDIE PRASETYA / TEMPO )

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs