Ini Nama dan Nomor Urut 134 DCS DPR RI Dapil Jambi yang Ditetapkan KPU RI

Partai Peserta Pemilu 2024

MERDEKAPOST.COM, JAMBI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan Daftar Calon Sementara (DCS) anggota DPR RI untuk Pemilu 2024.

Berikut nama dan nomor urut 134 orang yang ditetapkan oleh KPU RI sebagai DCS dari 18 Partai Politik untuk Dapil Provinsi Jambi:

1. PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
1.  Muhammad Umar  Syadat
2. Elpisina
3. Umi Arti
4. Paizal Kadni
5. Handayani
6. Supriyanti
7. Dodi Sularso
8. Mohd Indrawan Husairi

2. Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya)
1.  H A R Sutan Adil Hendra
2. Muhammad Harrifar Syafar
3. Sri Budiyati
4. Balkan Amdan
5. HENDRA Gunawa
6. HJ Nyimas Ena
7. Ira Wulan Sary
8. ROCKY Candra

3. PDI Perjuangan
1. EDI Purwanto
2. Ratu Munawaroh
3. M R Ihsan Yunus
4. Agus Suhardi
5. A M Guntur Muchtar
6. Yenny Sinaga
7. Saidin Albert Earnest Sianipar
8. Safrial

4. Partai Golkar (Golongan Karya)
1. Cek Endra
2. Hasan Basri Agus
3. Saniatul Lativa
4. Selina Gita
5. Asafri Jaya Bakri
6. Syahrasaddin
7. Fatmalisdarsam  
8. Yun Ilman

5. Partai NasDem (Nasional Demokrat)
1. Syarif Fasha
2. Nuzran Joher
3. Camelia Puji Astuti
4. Sofwan
5. Filius Chandra
6. Melisha Agnesia
7. Syafboni Syafar
8. Hasbi Anshor

6. Partai Buruh
1. Sarwadi
2. Faizal
3. Nilawati
4. Rajali
5. Mulyadi
6. Tiara Narulita
7. Tubagus Sumarna
8. Fatimah Dwi Ruswati

7. Partai Gelora (Gelombang Rakyat Indonesia)
1. Mohammad Syahfan Badri
2. Abdul Rochim
3. Badiah
4. Satria

8. PKS (Partai Keadilan Sejahtera)
1. Ahmad Fathul Bari
2. Fadlan Kholik
3. Nining Wilasari  
4. Zarkasih    
5. Fikri Riza 
6. Lisa NUR Taufikiyah 
7. Komariah   
8. Ami Taher

9. PKN (Partai Kebangkitan Nusantara)
1. Mirzal Muharroma
2. Hamdani Hamid
3. Pena Mirwana
4. Riyan Rinaldi Putra
5. Faizal Ridho Juned
6. Aneike Elvien Meiriane

10. Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat)
1. M Sanusi
2. A Jafar
3. Istika Rahma Fitri
4. Idris Zainal
5. Syarif ah Maimunah
6. Siti Aisah

11. Partai Garuda (Garda Perubahan Indonesia)
1. Ruwaida
2. Azmi Berlian
3. Hamdi
4. Artiyana
5. Untung Surapati
6. La Ali La Hasan
7. Veranika Juliani
8. Muhammad Rayhan Mahendra

12. PAN (Partai Amanat Nasional)
 1.  H A Bakri HM
 2. Adirozal
 3. Horas Marsaulina Panjaitan
 4. Ahmad Fauzi Idrus
 5. Rice Yogina
 6. Ahmad Khusaini
 7. Reni Marsovia
 8. Risnal M

13. PBB (Partai Bulan Bintang)
1. Gatot Priadi
2. Bela
3. Helfi Rahmawati
4. Adhi Panca Tindra Sumardika
5. M Ali
6. Wina Wardori
7. Santre Agus Tinah

14. Partai Demokrat
1. Zulfikar Achmad
2. Syafril Nursal
3. Mutiara Ramadhani
4. Marad Fachri Said
5. Jefri Hutagalung
6. Arniwati
7. Muhammad Zen
8. Syamsu Rizal

15. PSI (Partai Solidaritas Indonesia)
1.  Kurnia Dewi Firdaus
2. Rita Utami
3. Bonifasius Andi Lim 
4. Hambali
5. Mirza Fathurrohman Fauzi
6. Leone Flavia Eli Sitompul
7. Asnawi Alamsyah
8. Kevin William Namora

16. Partai Perindo
1.  Azwan Herwanto
2. Marlina
3. Rozali
4. Deni Yanti
5. Rata Ulam Sipahutar
6. Fika Restuni
7. Reza Muhammad Hasbi
8. Parulian Manik

17. PPP (Partai Persatuan Pembangunan)
1. Septi Rahmawati
2. H Achmad Farial
3. Mashuri
4. Adril Elfani
5. Fitriani
6. Umar
7. Silvy Afrilia Saputri
8. A Sahal Maemun

24. Partai Ummat
1. M Mahilli HM
2. A Wahab Hasyab
3. Siti Surtinah
4. Fahmi Rizal
5. Linda Arumningtyas
6. Sun Aminah
7. Imam Nahrowi
Baca Juga:

Terharu Didukung Golkar dan PAN, Prabowo: Kita Hadapi Pemilu dengan Gagah Ksatria

Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan, ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Museum Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

JAKARTA, MERDEKAPOST - Capres sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku terharu setelah mendapat dukungan dari PAN dan Golkar. Sebab, menurut Prabowo, kedua partai tersebut dan rekan koalisinya sejak awal, PKB, adalah partai-partai besar yang bersejarah di Indonesia.

Baca Juga:

Usai Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Anies : Kita Jalan Terus

Anies Baswedan mengucapkan selamat kepada Golkar dan PAN yang telah menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto (CNN Indonesia)

Yogyakarta | Merdekapost - Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengucapkan selamat kepada Golkar dan PAN yang telah menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto.

"Kami sampaikan selamat kepada partai Golkar, PAN, yang sudah memutuskan untuk bergabung di koalisi. Tapi kami tetap bismillah jalan terus," kata Anies di Museum Wayang Kekayon, Banguntapan, Bantul, Minggu (13/8).

Dia mengaku tidak khawatir dengan Prabowo yang semakin banyak mendapat dukungan.

Anies mengungkit perjuangannya memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Kala itu Anies-Sandiaga Uno cuma diusung oleh dua partai politik saja.

Baca Juga: Ini Alasan PAN dan Golkar Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar dan Anies

"Kami pernah punya pengalaman di Jakarta, hanya berdua. Hanya berdua. Tapi apa yang terjadi? Rakyat memberikan pilihannya dengan mempertimbangkan banyak faktor," kata Anies.

Pada putaran pertama Pilgub 2017 lalu, Anies dan Sandiaga Uno maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur. Keduanya diusung oleh Gerindra dan PKS.

Pasangan Anies-Sandi dinyatakan menang setelah mengungguli Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada putaran kedua.

Partai Golkar dan PAN baru saja menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto. Disampaikan dalam acara deklarasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarat Pusat, Minggu (13/8).

Prabowo kini didukung lima partai politik, yaitu Gerindra, PKB, PBB, Golkar dan PAN. Akan tetapi, belum ada cawapres yang disepakati bersama.

Sementara itu, Ganjar Pranowo didukung oleh PDIP, PPP, Hanura, Perindo dan PSI. Belum ada pula cawapres yang disepakati bersama. (HZA)

Airlangga Tegaskan Golkar Tak Akan Dukung Anies di 2024: "Sangat Benar"

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memasuki mobil usai mengikuti rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/7/2023). Foto: ANTARA) 

Merdekapost.com - Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, mengkonfirmasi partai berlambang beringin ini tidak akan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.

Hal ini dikonfirmasi Airlangga usai menghadiri rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (2/8).

"Itu sangat benar (tidak mendukung Anies)," kata Airlangga kepada wartawan.

Jawaban Airlangga ini sekaligus mengkonfirmasi apa yang sudah disampaikan politikus senior Golkar, Jusuf Kalla. 

JK, Menhub Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Anies Baswedan. (doc/kumparan)

"Ya ini saya baca, negosiasi-negosiasi terus, sekarang ini. Saya (rasa) pilihannya sempit, Wapresnya sempit, sempit, Golkar susah ke lagi karena semuanya ke mana-mana sulit Anies karena apa (.....) sulit," kata JK.

Dia pun berpandangan Golkar saat ini hanya memiliki dua pilihan yakni berkoalisi dengan PDIP mendukung Ganjar Pranowo atau dengan Gerindra mengusung Prabowo Subianto.

Lebih jauh, Airlangga ditanya apakah benar Golkar tidak akan mendukung Anies. Ia memastikan Golkar tidak mendukung Anies di 2024.

"Benar," kata Airlangga.

(adz / kumparan.com)

Bursa Cawapres Pilpres 2024: Erick Thohir Makin Berkibar, Dua Tokoh Ini Terlempar

Erick Thohir. (Foto: JPNN.com)

JAKARTA, MERDEKAPOST.COM - Hasil Survei Indo Barometer mengerucutkan lima nama calon wakil presiden (cawapres) paling potensial pada Pilpres 2024. 

Kelimanya yakni Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, Muhaimin Iskandar, Puan Maharani, dan Chairul Tanjung. Kelima nama tersebut dinilai memiliki aspek yang paling mungkin memenuhi kriteria bagi para calon presiden (capres) yakni elektabilitas cawapres, dukungan partai politik, logistik atau sumber daya, serta kecocokan pribadi. 

Bursa Cawapres 2024 : Selain Erick Tohir, Khofifah Indar Parawansa, Muhaimin Iskandar, Puan Maharani, dan Chairul Tanjung. Kelima nama tersebut dinilai memiliki aspek yang paling mungkin memenuhi kriteria bagi para calon presiden (capres) yakni elektabilitas cawapres

Baca Juga: Said Aqil Tak Masalah Bila Anies Dekati NU Cari Calon wapres

Pengamat politik Fernando Emas menilai perkembangan politik terbaru membuat banyak nama populer sebelumnya terlempar dari bursa cawapres, mulai dari Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Hal itu menunjukkan dinamika politik sudah mulai terfokus pada kandidat yang memungkinkan untuk tampil dalam kontestasi di Pilpres 2024. Menurut Fernando, peluang AHY dipilih oleh bakal calon presiden Anies Baswedan sangat tipis, mengingat adanya tarik menarik kepentingan antara PKS dan Demokrat di internal partai koalisi. Baca Juga: Bagi Demokrat Urusan Cawapres Sudah Tuntas, Anies yang Umumkan Selain itu, dia melihat sosok AHY belum memenuhi standar dan kualifikasi cawapres yang diharapkan Anies. 

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

“Ini kan memang kalau kita lihat AHY hari ini kan selalu berambisi sejak 2019 yang lalu, di mana pada saat itu kan memang baru awal terjun ke politik sudah bermimpi untuk bisa menjadi Cawapres dan kalau kita lihat dari track record beliau pengalaman sangat minim sekali di dalam tata kelola pemerintahan, belum ada pengalamannya,” kata Fernando Emas, Sabtu (25/3).

Fernando mengatakan AHY belum memiliki momentum pada Pilpres 2024 mendatang. 

Dia menyarankan Ketum Demokrat itu perdalam pengalaman di pemerintahan seperti menteri atau minimal jadi anggota legislatif. “Jadi, ini kan sangat beresiko kalau sampai digandeng oleh capres menjadi pasangan 2024 yang akan datang. Justru saya berharap kepada AHY cobalah timba pengalaman dulu misalnya dengan menjadi anggota legislatif atau menjadi menteri dulu, lalu berpikir untuk menjadi cawapres,” ujarnya. 

Atas dasar itu, Fernando menilai wajar jika ada sosok nama lain di luar PKS dan Demokrat yang masuk dalam radar survei Indo Barometer, seperti nama Chairul Tanjung. Apalagi sinyal kebuntuan koalisi terdengar nyaring dengan munculnya Piagam Kerjasama Koalisi Anies Baswedan baru-baru ini. Maka, Fernando melihat kemunculan Chairul Tanjung ini sebagai jalan keluar atas polemik dan kebuntuan pemilihan sosok cawapres Anies setelah PKS sendiri mengusulkan nama lain seperti Ahmad Heryawan alias Aher. 

“Saya melihat ini kan terbentuknya piagam politik ini hanya bentuk formal saja, tetapi dalam kesepakatan-kesepakatan untuk internal belum terwujud seperti tadi itu cawapres," ungkap Fernando. 

Anies dan Ahmad Heryawan Aher (ist)

"Jadi, saya melihat masih juga ada peluang untuk bubarnya koalisi ini karena belum ada kesepakatan mengenai sosok cawapres yang akan diusung. Kalaupun muncul nama Aher Pak Aher ini kan sudah berpengalaman dan akan lebih terbuka sebenarnya ketika Pak Anies berpasangan dengan Pak Aher dibandingkan dengan AHY,” tambahnya

Selain AHY, Direktur Rumah Politik Indonesia itu juga mengomentari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang terlempar dari bursa cawapres. Menurut dia, Ridwan Kamil akan lebih tertarik mengamankan posisinya di pilkada daripada kursi cawapres. Apalagi, sebagai kader Golkar, tentu Ridwan Kamil akan patuh pada keputusan partai yang mengusung Airlangga menjadi calon presiden. 

“Kalau Pak RK saya melihat masih target beliau itu ke gubernur, tetapi pilihan lokasinya kemungkinan berubah, mungkin beliau itu berpindah ke DKI Jakarta,” bebernya. Berbeda dengan AHY dan RK, nama Erick Thohir justru menjadi yang terkuat dalam survei.

Baca juga: Gus Muhaimin Teteskan Air Mata saat Didoakan Ribuan Santri Istana Yatim

Fernando Emas merasa wajar jika hasil survei menempat Erick Thohir sebagai sosok Cawapres yang kuat karena dia (Erick Thohir) didukung oleh pengalaman baik sebagai menteri maupun seorang pebisnis andal. 

“Ini memang kan sejak awal saya melihat ini yang sangat dipertimbangkan. Belum lagi pengalaman beliau dalam bidang ekonomi ini juga sangat dibutuhkan oleh capres yang akan datang. Sebab sangat bagus ketika pemimpin, presiden dan wakil presiden membagi tugas sehingga tidak terkonsen semua di presiden tugas-tugas itu,” paparnya. 

“Jadi, beliau itu menjadi kebutuhan dari negara ini sebenarnya, salah satu yang dibutuhkan oleh negara ini menghadapi tantangan ke depan dan itulah nilai jual beliau yang tidak dimiliki oleh kandidat lainnya,” pungkasnya.

Baca Juga Berita Lainnya: Ini Profil Wali Kota Siantar Susanti Dewayani yang Dimakzulkan DPRD

Sebelumnya, hasil survei terbaru Indo Barometer menunjukkan nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) terkuat menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan elektabilitas tertinggi, yakni 22,9%. Angka itu melampaui sejumlah nama lain, seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (15,8%), Muhaimin Iskandar (6,7%), Puan Maharani (6,3%), dan Chairul Tanjung (2,7%). 

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, pertimbangannya tidak survei banyak nama karena waktu yang tidak lama, yakni enam bulan menjelang pendaftaran. "Sehingga, kita harus mengerucut kepada nama yang potensi maju sebagai cawapres," kata Qodari. Qodari menyampaikan, peluang Ridwan Kamil telah tertutup sejak bergabung dengan Golkar. Pasalnya, Golkar memprioritaskan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres. 

Baca Juga: Rafael Alun: Saya Hormati Proses Hukum, Tak Ada Niat Kabur ke Luar Negeri

"Apa Ridwan Kamil mau jadi cawapres Airlangga, tidak mungkin karena tidak cukup. Kalau Airlangga tidak capres, tentunya cawapres. Artinya ruang Ridwan Kamil akan kembali tertutup, saya melihat Ridwan masuk Golkar lebih kepada mengamankan tiket Pilkada 2024," ucapnya. Pun dengan AHY, yang menurut Qodari, tidak akan mungkin menjadi pilihan bagi capres Ganjar atau Prabowo.

Qodari menyebut pilihan AHY hanya kepada Anies Baswedan. Namun, Qodari menilai terdapat keraguan dari Anies untuk menggandeng AHY. "Kalau Anies mau dengan AHY, saya kira dari kemarin sudah deklarasi," lanjutnya.

Qodari menyampaikan AHY juga memiliki keterbatasan dalam memenuhi kriteria yang ditetapkan Anies yakni variabel mampu menjalankan pemerintahan. Qodari mengatakan hal ini menjadi titik lemah bagi AHY yang keterbatasan dalam pengalaman di pemerintahan.(adz/Sumber: jpnn)

Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs