Cegah Pungli Selama Ramadan, Dishub Diminta Transparan Tentukan Titik Parkir


SUNGAIPENUH - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sungai Penuh, diminta untuk transparan dan terbuka kepada masyarakat terkait jumlah titik parkir roda dua maupun empat di bulan suci Ramadhan tahun 2021.

Hal tersebut dikatakan oleh Pebri, Jum’at (9/4/2021). Dikatakannya, "transparan itu memang diwajibkan untuk mencegah parkir liar".

“Ya, Dishub selaku instansi yang menentukan berapa jumlah titik parkir serta yang merekomendasikan untuk juru parkir pada bulan suci ramadhan tahun 2021” kata Pebri.

Dia juga menambahkan, dengan adanya pengumuman dari Dishub, tentu masyarakat tahu kawasan mana saja yang masuk titik parkir. 

"Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya pungli berkedok parkir", tambah Pebri.

Dani Warman Kabid Lalin Dishub Sungai Penuh, saat dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa untuk jumlah titik parkir pada bulan ramadhan tahun ini masih sama dengan Ramadan sebelumnya yaitu sebanyak 23 titik yang tersebar di beberapa lokasi dalam Kota Sungai penuh", Sebut Dani.

“Jumlah titiknya sama seperti ramadhan sebelumnya sebanyak 23 titik” Ujarnya. (Adz)

Diselingkuhi Suaminya, Polwan Cantik ini Ceritakan Kronologi Penggerebekan ke Rumah Janda

  • Ilustrasi pelakor 

MERDEKAPOST.COM - Mama muda ini bikin heboh jagat maya media sosial TikTok. Pasalnya wanita cantik jelita bernama Eby Feronica ini mengaku sebagai korban pelakor. 

Eby Feronica tampaknya seorang Polwan dan ia juga diduga sebagai istri seorang oknum Polisi.

Netizen pun menilai jika Eby lebih cocok dengan anggota Polisi yang diselingkuhi oleh istrinya di Jateng beberapa waktu lalu.

Sebagian netizen malah tak percaya jika ia menjadi korban pelakor. 

Sebab, selain berparas cantik, Eby Feronica juga dinilai sebagai wanita idaman bagi kalangan pria.

Namun, Eby Feronica membuat netizen terperangah dengan video siaran langsung penggerebekan suami di rumah pelakor yang dibuatnya. 

Video tersebut pun dibanjiri komentar dari para netizen.

Baca juga: Siswi SMA Ini Ngaku Dicabuli Oknum Dosen dengan Modus Tawarkan Terapi Kanker Payudara

Dilansir Tribunpekanabru.com dari akun TikTok @.eby.feronica pada Kamis (8/4/2021) membagikan tiga video penggerebekan ke rumah pelakor. 

Dalam video pertama, mama muda cantik ini mengendarai sepeda motor sendirian jam 2 malam ke rumah pelakor yang berada di salah satu komplek perumahan.

Dalam video kedua, ia menampilkan foto-foto pelakor yang ia sebut sebagai janda. 

Pelakornya mengenakan daster dan sedang hamil 9 bulan.

Mama muda ini juga menampilkan foto ia sedang dicekik oleh suaminya. 

"Malam itu banyak banget warga yang datang saat penggerebekan, pelakornya sedang hamil gedek, hamil sembilan bulan. Nah ini aku (foto) pas dianiaya (suami)," katanya.

Dalam video ketiga, Eby menjelaskan kronologi penggerebekan terhadap suami dan pelakor.

Ia pun mengaku tidak menganiaya pelakor tersebut. Ia hanya memastikan kondisi pelakornya yang dikabarkan sedang hamil besar. 

Baca Juga: Kalah, Calon Kades Minta Uang Siraman Dikembalikan

Namun, mama muda ini malah diusir pelakor dan dianiaya suaminya.

"Aku hanya memeluk pelakor dan bertanya kenapa kamu menyakiti sesama perempuan. Tapi pelakoritu mengusir saya," ujar Eby.

Ia pun menyarankan bagi wanita lain yang menjadi korban pelakor agar tidak menyia-nyiakan hidupnya untuk pria yang seperti suaminya. 

"Aku cuman mau ngingetin sesama perempuan, kalau diselingkuhin gak usah maafin. Karena aku udah maafin sepuluh kali lebih, tetap aja kayak gitu. Udah, kalian jangan sia-siakan hidup kalian yang sebentar ini buat laki-laki seperti itu," katanya.(*)

(MERDEKAPOST.COM / SUMBER: Tirbun Pekanbaru)

Siswi SMA Ini Ngaku Dicabuli Oknum Dosen dengan Modus Tawarkan Terapi Kanker Payudara

  • Ilustrasi Depresi dan Frustasi 

MERDEKAPOST.COM - Oknum dosen di Jember diduga mencabuli gadis 16 tahun (siswi SMA), tak lain keponakan dari istrinya.

Dugaan pencabulan yang dilakukan oknum dosen tersebut dilaporkan ke Polres Jember, hasilnya ada kesesuaian antara keterangan korban dengan pelaku.

Polisi juga memeriksa lima orang saksi dalam proses penyelidikan di kasus pencabulan terhadap anak oleh terduga oknum dosen.

Kamis (8/4/2021), polisi memeriksa saksi terlapor yakni oknum dosen tersebut.

"Sudah ada lima orang saksi yang kami periksa dalam kasus dugaan pencabulan oleh oknum dosen, baik saksi pelapor maupun saksi terlapor.

Hari ini saksi terlapor yang kami periksa," kata Kepala Unit Pemeriksaan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember, Iptu Dyah Vitasari, Kamis (8/4/2021).

Oknum dosen tersebut diperiksa mulai pukul 10.00 Wib hingga pukul 14.00 Wib, atau sekitar 4 jam.

Vita tidak menjelaskan secara rinci terkait pemeriksaan terhadap terlapor.

Vita hanya menyebut terdapat kesesuaian keterangan antara keterangan pelapor dan terlapor.

"Ada kesesuaian," ujarnya.

Sedangkan rekaman suara dari korban pencabulan, sebut saja Nada (16), menjadi petunjuk. "Iya, itu bisa menjadi petunjuk, sudah kami kantongi," imbuh Vita.

Sempat Kabur ke Sumsel, 5 Pelaku Pembacokan Siswa di Jambi Ditangkap

Polisi juga sudah melakukan visum obgyn dan visum psikiatri terhadap Nada. Vita menambahkan, pihaknya dalam waktu dekat bakal menggelar perkara itu, untuk penentuan tersangka.

"Dalam pekan ini, kami lakukan gelar perkara untuk penentuan tersangka," lanjutnya.

Pencabulan itu dilakukan di rumah oknum dosen itu, pada 26 Maret lalu.

Korban tinggal di rumah oknum dosen itu, karena sang dosen adalah pamannya.

Istri si paman merupakan tante kandung dari remaja tersebut.

Remaja itu diketahui berasal dari luar Jember.

Ayahnya menitipkan ponakannya kepada sang tante karena dia bersekolah SMA di Jember.

Namun remaja itu malah mendapatkan dugaan tindakan pencabulan dari sang paman.

Remaja itu mengaku dicabuli dua kali, pada Februari dan Maret 2021.

Pencabulan itu diketahui modusnya dengan rayuan untuk terapi kanker payudara.

Oknum dosen itu menyebut jika sang keponakan terkena kanker payudara.

Karenanya, dia kemudian menunjukkan sebuah jurnal yang disebutnya jurnal terapi kanker payudara.

Korban lalu menolak ide terapi kanker payudara itu karena dia merasa baik-baik saja.

Apalagi memang tidak pernah ada diagnosa dirinya sakit kanker payudara.

Namun sang paman terus memaksa, sampai akhirnya tega mencabuli korban dengan dalih terapi kanker payudara tersebut.

Baca Artikel Lainnya di sini: Gara-gara Bidan, Aksi Cabul Pria yang Ngaku Dukun ini Terbongkar


(Sumber : SURYA.CO.ID)

Asyik Karaoke Tiba-Tiba Tersambar Petir

Tersambar Petir

Merdekapost.com - Seorang pria yang sedang asyik karaoke di rumahnya seketika jadi sorotan publik. Sebab, belum lama mulai menyanyikan lagu dengan mikrofon, petir langsung menyambar sampai terjadi ledakan.

Sebelumnya diketahui, beberapa orang yang memiliki hobi bernyanyi terkadang memilih berkaraoke di rumah. Mereka bahkan membeli pengeras suara dan mikrofon demi bisa mewujudkannya.

Namun, kadang keinginan tersebut tak berjalan sesuai rencana. Seperti yang dialami pria satu ini dalam video yang dibagikan Dege lewat akun @degietn di Twitter pada Minggu (28/3/2021).

Dalam video berdurasi kurang dari semenit tersebut, tampak seorang pria dan dua temannya sedang ingin berkaraoke di rumah. Pria tersebut sudah siap dengan mikrofon yang dipegangnya, lalu menyanyikan sebuah lagu.

Baca juga Tersambar Petir di : Kerinciexpose.com

Viral, Video Asyik Berbuat Asusila di Pondok Tengah Sawah, Tetap Cuek Meski Diteriaki Warga

MERDEKAPOST.COM - Tengah viral di media sosial video berisi tayangan seorang wanita berbuat tak senonoh di sebuah gubuk yang berada di tengah sawah.

Dari video yang beredar, terungkap informasi keberadaan pelaku dalam video tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, video tersebut terjadi Pekalongan.

Dalam video viral tersebut, sang wanita tetap cuek melanjutkan aksinya meski sudah berulang diteriaksi warga.

Dalam video yang berdurasi satu menit itu, terlihat dari kejauhan dua orang yang belum diketahui identitasnya.

Lokasi video diduga tempat perempuan melakukan tindakan asusila Pekalongan. Keduanya, diduga menaiki sebuah sepeda motor.

Terlihat di video tersebut seorang pria tampak berada di samping motor.

Sedangkan seorang wanita tengah jongkok membelakangi kamera yang merekam.

Dalam video tersebut juga terdengar, suara seorang wanita, 'Kae awan-awan mesum'.

Terdengar juga beberapa warga berteriak-teriak agar kedua pelaku tidak melanjutkan perbuatanya.

Namun, teriakan tersebut tidak dihiraukan keduanya.


Foto Screenshoot Video tersebut di posting di akun Instagram @infopekalonganraya.id.

Video tersebut di posting di akun Instagram @infopekalonganraya.id.

Video yang diposting satu hari yang lalu telah dilihat 100 ribu lebih warga nitizen dan mendapatkan 236 komentar.

Pantauan Tribunjateng.com, Kamis (4/2/2021) siang.

Lokasi video tersebut berada di Jalan S Parman, Desa Kauman, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Di lokasi tersebut memang ada sebuah bangunan tempat berteduh yang terletak di area persawahan.

Namun untuk menuju ke bangunan tersebut, harus masuk ke jalan kecil dan jalan tersebut hanya bisa dilalui sepeda motor.

Kepala Desa Kauman Asy'ari membenarkan bahwa video yang viral di sosial media memang di daerahnya.

"Betul mas video yang viral di sosmed itu berada di wilayahnya.

Tapi, kita tidak tahu persis apa yang dilakukan oleh kedua orang tersebut saat itu," kata Kauman Asy'ari kepada Tribunjateng.com.

Atas kejadian tersebut, pihaknya sudah mengimbau dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan, agar kejadian yang serupa tidak terulang lagi.

"Yang jelas itu bukan warga kami, kami sudah sosialisasi dan memberikan imbauan bersama pak babinkamtibmas dan babinsa agar warga bisa mencegah kegiatan asusila di lokasi tersebut," imbuhnya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Pekalongan, AKP Akrom, saat dihubungi mengatakan, pihaknya menyayangkan adanya video yang viral tersebut.

"Kami menyayangkan atas kejadian tersebut."

Selain itu juga, warga yang membuat video hanya melihat dari jarak jauh, terus menduga-duga, dan tidak kroscek.

Apakah benar atau tidak kegiatan asusila itu," kata AKP Akrom.

Pihaknya menegaskan yang jelas belum ada kepastian mengenai perbuatan kedua orang itu.

Kasubag Humas mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan hal yang serupa, setidaknya bisa langsung melaporkan ke RT.

"Kami berharap warga jangan menjustifikasi atas dugaan video asusila tersebut, karena masih dipertanyakan juga kebenarannya.

Jika tidak, kasihan kedua orang itu," tambahnya.(*)



Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs