Dua Korban Mobil Masuk Jurang di Muara Hemat Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa

Dua Korban Mobil Masuk Jurang di Muara Hemat Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa, terseret arus sejauh puluhan km dari lokasi kejadian.(adz)

KERINCI, MERDEKAPOST.COM - Upaya pencarian korban kecelakaan tunggal mobil Mazda hitam bernomor polisi BM 9938 AA yang masuk jurang dan hanyut di Sungai Desa Muara Hemat Kecamatan Batang Merangin Kabupaten Kerinci kembali dilanjutkan, Senin (08/12/2025) sejak pukul 09.00 WIB. 

Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Kabupaten Kerinci Basarnas Kabupaten Merangin personel Polsek Batang Merangin Polsek Sungai Manau satu regu Brimob Pamenang serta dibantu warga setempat melaksanakan penyisiran aliran sungai di bawah pimpinan Kapolsek Batang Merangin Iptu Ahmad Muslikan.

Kendaraan tersebut sebelumnya ditemukan menyangkut di bebatuan sungai sejauh sekitar 300 hingga 400 meter dari lokasi jatuh pada Minggu malam namun belum dapat dievakuasi karena aliran sungai sangat deras serta peralatan yang tidak memadai. 

Baca Juga:

Satu Penumpang Mobil Masuk Jurang di Muara Hemat Ditemukan Sudah Meninggal Dunia

Mobil Masuk Jurang di Muara Hemat: 1 Orang Ditemukan 2 Diduga Hanyut, Tim SAR Lakukan Pencarian

Mobil kembali terseret arus dan hingga saat ini belum diketahui keberadaannya sehingga pencarian difokuskan pada penyisiran jalur sungai hingga radius puluhan kilometer.

Sekitar pukul 11.00 WIB tim menemukan satu korban dalam keadaan meninggal dunia di Desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin dengan jarak kurang lebih 40 kilometer dari titik awal kejadian. 

Korban diketahui bernama Alamsyah berusia 40 tahun warga Pelepat Kabupaten Bungo Provinsi Jambi yang bekerja di perusahaan sawit. Selang beberapa jam sekitar pukul 14.20 WIB korban kedua bernama Yogi Adima Putra atau Yogi berusia 30 tahun warga Desa Pagar Puding Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo ditemukan di Desa Simpang Parit Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin berjarak sekitar 50 kilometer dari lokasi jatuh dan juga dalam kondisi meninggal dunia.

Kedua jenazah kemudian dibawa ke RSUD Kabupaten Merangin untuk proses identifikasi dan penanganan lanjutan oleh tim SAR serta Polsek Sungai Manau. Selama proses pencarian tim juga melakukan pemeriksaan lokasi koordinasi dengan keluarga korban dan penyampaian laporan kepada pimpinan. Pencarian dinyatakan selesai pada pukul 15.00 WIB dan situasi di wilayah tetap aman dan kondusif.

Baca juga:

Odong-Odong Masuk Jurang di KM30 Tapan, 2 Korban MD, 17 Luka-luka: Ini jadi Peringatan Usaha Hiburan Wajib Utamakan Keselamatan

Kapolres Kerinci melalui Humas Polres Kerinci Sitinjak menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya dua korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sitinjak mengapresiasi seluruh unsur yang terlibat dalam operasi pencarian mulai dari Basarnas Kerinci Basarnas Merangin Brimob Pamenang Polsek jajaran hingga masyarakat yang bekerja sama sejak awal proses evakuasi. 

Dia menjelaskan bahwa penanganan berjalan dengan maksimal meski medan ekstrem serta arus sungai yang deras menjadi tantangan utama dalam upaya pencarian.

Sitinjak menambahkan bahwa Polres Kerinci akan meneruskan pemantauan lanjutan terutama terkait hilangnya kendaraan yang hingga kini belum ditemukan. 

Pihak kepolisian juga memastikan pendampingan penuh kepada keluarga korban serta menekankan pentingnya kewaspadaan bagi setiap pengendara di jalur Kerinci Bangko yang dikenal curam dan rawan kecelakaan khususnya saat cuaca ekstrem.(adz)

Mobil Masuk Jurang di Muara Hemat: 1 Orang Ditemukan 2 Diduga Hanyut, Tim SAR Lakukan Pencarian

Mobil Masuk Jurang di Muara Hemat: 1 Ditemukan 2 Diduga  Hanyut terseret arus, Tim SAR Lakukan Pencarian.(ist)

Kerinci, Merdekapost.com - Satu unit mobil Mazda double cabin berpenumpang tiga orang dilaporkan terjun ke jurang di kawasan Muara Hemat, Batang Merangin, Kerinci, tepatnya dekat Jembatan Perbatasan Merangin–Kerinci, Minggu (7/12). Insiden yang terjadi di wilayah jalan yang dikenal sempit dan bertebing curam itu langsung mengundang respons cepat dari tim SAR dan aparat setempat.

Laporan pertama diterima sekitar pukul 16.00 WIB dari Kepala Desa Birun, Bambang, yang menyampaikan bahwa kendaraan tersebut masuk ke jurang cukup dalam. Dari tiga penumpang, satu orang bernama Udin berhasil menyelamatkan diri dalam kondisi lemas dan syok. Sementara dua penumpang lainnya hilang dan belum ditemukan.

Baca Juga: Odong-Odong Masuk Jurang di KM30 Tapan, 2 Korban MD, 17 Luka-luka: Ini jadi Peringatan Usaha Hiburan Wajib Utamakan Keselamatan

Tak lama setelah laporan diterima, Tim Pos SAR Kerinci, yang dibackup 10 personel dari Kantor SAR Jambi, bergerak menuju lokasi pada pukul 16.16 WIB. Estimasi perjalanan menuju lokasi kejadian mencapai tiga jam dari Kerinci, dan delapan jam dari Kantor SAR Jambi.

Lokasi jurang tempat jatuhnya mobil yang berisi tiga orang di Muara Emat, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Minggu (7/12/2025) dini hari.(istimewa)

Setibanya di lokasi, tim langsung melakukan pemetaan medan dan penyisiran awal. Jurang yang didominasi tebing curam serta pepohonan lebat membuat proses pencarian berjalan penuh kehati-hatian. Identitas dua korban hilang masih dalam pendataan, menunggu konfirmasi dari keluarga dan aparat desa.

Operasi pencarian melibatkan berbagai unsur: Rescue Pos SAR Kerinci, Kantor SAR Jambi, BPBD Kerinci, Babinsa, serta masyarakat setempat. Peralatan yang digunakan cukup lengkap, mulai dari Rescue D-Max, drone thermal untuk mendeteksi panas tubuh, rubber boat, perahu rafting, alat komunikasi, navigasi, hingga perlengkapan vertikal rescue. Cuaca di lokasi terpantau berawan dan berkabut tipis, mempersempit jarak pandang tim.

Kepala Kantor SAR Jambi, Adah Sudarsa, S.T., menegaskan bahwa seluruh unsur gabungan bekerja secara terukur dan tetap mengedepankan keselamatan personel.

“Tim melakukan pencarian dengan metode yang disesuaikan kondisi medan. Prioritas kami adalah menemukan dua korban hilang secepat mungkin,” ujarnya.

Hingga malam hari, proses pencarian tidak dapat dilanjutkan ke dasar jurang karena kondisi visual sangat minim dan lokasi gelap. Tim hanya dapat melakukan pemantauan dari tepi tebing sambil menunggu pencahayaan alami di pagi hari. Update resmi akan disampaikan setelah ada perkembangan terbaru dari lapangan.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Kerinci IPTU Sujarwo membenarkan adanya kecelakaan tersebut.

Kronologis Kejadian

Lokasi jurang tempat jatuhnya mobil yang berisi tiga orang di Muara Emat, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Minggu (7/12/2025) dini hari.

Dua penumpang mobil hanyut, dan satu lainnya selamat setelah mobil yang mereka tumpangi terjun ke jurang di wilayah Muara Emat, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, pada Minggu (7/12/2025) dini hari. 

Peristiwa ini bermula ketika mobil yang berisi tiga orang melaju dari arah Kabupaten Merangin menuju ke Kabupaten Kerinci. Kemudian saat tiba di sebuah tikungan, dari arah berlawanan datang sebuah mobil. 

Namun Naas, mobil berisi tiga orang yang berupaya menepi, malah terjun ke dalam jurang sedalam 30 meter. 

"Infonya papasan dengan mobil, dan di jalan itu, memang tidak ada pembatas jalan sehingga terjatuh ke dalam jurang," kata Bambang, warga di lokasi, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu malam. 

Kecelakaan tersebut diketahui ketika sejumlah warga yang hendak memeriksa pancing, mendengar teriakan satu orang korban yang selamat. 

Saat itu, warga langsung mendatangi korban. Dari penjelasan korban yang selamat, mobil yang mereka tumpangi masuk ke dalam sungai, menyebabkan dua temannya diduga hilang karena hanyut. Menurut Bambang, mobil juga tidak ditemukan di lokasi, namun jejak mobil yang terguling dari ketinggian terlihat jelas. 

 "Yang ada cuman korban selamat, sedangkan mobilnya tidak terlihat di lokasi," tambahnya.(Adz) 

Sidang Perdana Kasus PJU Kerinci, Adithiya Diar Kuasa Hukum Heri Cipta Siapkan Eksepsi: Otak Pelaku Tidak Diseret

Jambi — Sidang perdana kasus dugaan korupsi proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) Kabupaten Kerinci digelar di Pengadilan Tipikor Jambi, Senin (14/11/2025). Agenda pembacaan dakwaan terhadap tersangka Heri Cipta dan pihak terkait berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB. Sidang di pimpin langsung oleh Ketua Majelis Hakim, yang mulia Tatap Situngkir. 

Dalam persidangan ini, pengacara tersangka Heri Cipta, Adithiya Diar, menyampaikan sikap dan pandangan hukumnya terkait materi dakwaan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Ia menegaskan bahwa pihaknya menyiapkan eksepsi atau keberatan yang akan disampaikan secara resmi pada agenda sidang berikutnya.

Ada Peristiwa Hukum yang Terputus

Adithiya Diar menilai dakwaan JPU belum menggambarkan secara utuh rangkaian peristiwa hukum yang terjadi sebelum proyek PJU tersebut berjalan. Menurutnya, terdapat fakta yang luput dari dakwaan dan menjadi dasar penting bagi tim kuasa hukum untuk mengajukan eksepsi.

 “Pandangan kami selaku kuasa hukum Heri Cipta, kami mengajukan eksepsi karena ada peristiwa hukum yang terputus. Sebelum tender dimulai, klien kami dipanggil oleh beberapa anggota DPRD melalui Sekwan untuk melaksanakan pokir yang diakui sebagai milik mereka,” ujar Adithiya Diar setelah sidang.

Ia menjelaskan bahwa pemanggilan tersebut berkaitan dengan pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD yang diarahkan masuk ke dalam paket pekerjaan PJU. Hal inilah yang menurutnya harus dipertimbangkan sebagai bagian dari konstruksi hukum perkara.

Pertanyakan “Otak Pelaku” yang Tidak Jadi Terdakwa

Lebih lanjut, kuasa hukum Heri Cipta menyatakan keheranannya karena aktor yang diduga memiliki kepentingan terbesar dalam proyek tersebut tidak terseret sebagai terdakwa.

 “Kami heran, kenapa otak pelaku dalam perkara ini tidak diikutsertakan menjadi terdakwa. Otak pelaku dalam makna pihak yang menginginkan keuntungan dari pekerjaan PJU ini,” tegasnya.

Adithiya menambahkan bahwa fokus utama eksepsi mereka adalah menggambarkan peran pihak yang menurutnya turut mengarahkan dan mengambil keuntungan, namun belum tersentuh proses hukum.

Agenda Sidang Berikutnya

Sidang perdana ditutup setelah pembacaan dakwaan, dan majelis hakim menjadwalkan sidang lanjutan untuk mendengarkan eksepsi dari kuasa hukum terdakwa. Perkara ini menjadi salah satu kasus yang paling disorot di Kerinci mengingat dugaan keterlibatan banyak pihak, termasuk lingkungan legislatif.

Wartasatu.info akan terus mengikuti perkembangan sidang dan memberikan laporan lanjutan pada sesi berikutnya.(tim)

Hati seorang Istri di Tebo Hancur Lebur, Suami Jalin 'Cinta Terlarang' dengan Ipar, Sampai Hubungan Badan

Sebuah Titik balik yang sangat menghancurkan hati korban terjadi pada 11 November 2025. Perempuan berinisial DS, didampingi oleh suaminya, mendatangi rumah korban di Rimbo Bujang.(Doc/Ilustrasi)  

MERDEKAPOST.COM, TEBO - Media sosial kembali dihebohkan dengan kasus perselingkuhan yang mengoyak hati, kali ini menimpa seorang istri di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.  

Kabar ini menjadi viral lantaran pelaku hubungan terlarang antara suami korban (R) adalah DS perempuan yang masih memiliki hubungan keluarga dekat dengan korban tega menjalin asmara gelap bahkan hingga hubungan badan dengan suaminya R.

Peristiwa ini menjadi sorotan tajam warganet, mengingatkan publik pada kasus perselingkuhan lain yang sempat mengguncang Jambi beberapa waktu lalu.

Pengakuan Terbongkar di Depan Kamera 

Titik balik yang menghancurkan hati korban terjadi pada 11 November 2025. Perempuan berinisial DS, didampingi oleh suaminya, mendatangi rumah korban di Rimbo Bujang. 

Dengan kepala tertunduk dan suara yang bergetar menahan malu, DS secara blak-blakan mengakui telah berselingkuh dengan R, suami dari korban. Pengakuan ini sontak membuat hati korban hancur lebur.

Untuk menguatkan bukti dan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengkhianatan tersebut, korban merekam seluruh momen pengakuan DS. 

Dalam rekaman tersebut, DS tidak hanya mengakui telah menjalin hubungan terlarang, tetapi juga membenarkan telah melakukan hubungan suami istri dengan R. 

"Setiap kalimat pengakuan terasa seperti pisau yang menusuk hati korban berulang kali," demikian narasi pilu yang tersebar melalui akun media sosial seperti @jambisharing dan @jambihits.id.

Imbalan Uang dan Hubungan Berulang 

Keterangan yang terungkap semakin memilukan. DS mengaku bahwa perselingkuhan ini bukan hanya terjadi sekali.  

Bahkan, DS juga memberikan keterangan bahwa setelah hubungan terlarang yang pertama, suami korban, R, memberinya uang senilai Rp300.000.  

Pengakuan tersebut mengindikasikan adanya unsur imbalan dalam hubungan gelap yang mereka jalin, menjadikannya sebuah pengkhianatan ganda yang sangat menyakitkan.

Emosi Tak Terbendung: Pukulan Amarah Korban

Tak kuat menahan rasa dikhianati oleh suami dan orang yang selama ini ia anggap keluarga sendiri, korban sempat meluapkan emosi yang memuncak.  

Dalam video yang beredar, korban spontan melayangkan pukulan sebanyak dua kali kepada DS.  

Aksi tersebut segera dilerai oleh suami DS yang juga berada di lokasi.

Dalam luapan kemarahannya, korban melontarkan kata-kata yang menunjukkan betapa hancurnya perasaannya, "Lont* Bojomu iki Lek Lont*," ujar korban sambil berusaha menahan amarah dan sakit hatinya yang tak tertahankan. 

Peristiwa ini menjadi catatan memilukan, mengingatkan publik bahwa luka terdalam sering kali datang dari orang yang paling kita percayai.  

Warganet pun ramai memberikan dukungan moral dan doa, berharap korban mendapatkan kekuatan untuk melewati masa sulit dan memperjuangkan kehormatan serta masa depannya.(*)

Ramai Ada Anak SAD Disebut Mirip Kenzie, Begini Penjelasan Para Temenggung

Tumenggung Jon, warga Suku Anak Dalam Jambi (tengah) memberikan penjelasan soal anak yang disebut-sebut mirip dengan Kenzie. (Foto: Dok. Istimewa) 

Jambi, Merdekapost.com - Suku Anak Dalam membantah telah menculik Kenzi, bocah laki-laki yang hilang di Bungo, Provinsi Jambi tahun 2022 lalu. Dua anak yang disangka mirip Kenzi, ternyata bernama Bimo dan Kinan.

Hal itu merespons ramainya informasi soal adanya anak yang mirip Kenzie di tengah Suku Anak Dalam. Pihak dari kepolisian dan dinas sosial datang ke Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, Jambi, untuk melakukan pengecekan.

Tumenggung Sikar menjelaskan bahwa Bimo merupakan anak kandung dari pasangan suami-istri, Bujang Abang dan Lisa Gerik. Sedangkan Kinan merupakan anak laki-laki dari Bujang Kecik dan Dewi Atus. Kedua anak tersebut turut dihadirkan dalam kesempatan tersebut.

"Cucu saya Bimo dan Kinan, itu disamakan dengan anak yang hilang di daerah Bungo. Sedangkan yang hilang, itu berumur 2 tahun. 

Kalau sekarang, seharusnya 6 tahun (anak yang hilang di Bungo). Kok disamakan dengan cucu saya berusia 2 tahun? Di situlah konflik kemarin," kata Tumenggung Sikar, Kamis (13/11) lalu.

Luruskan Isu, Temenggung Jhon dari SAD Jambi Bantah Mobil Pajero Dibarter dengan Bilqis

Tumenggung Jon, warga Suku Anak Dalam Jambi (tengah) memberikan penjelasan soal anak yang disebut-sebut mirip dengan Kenzie. (Foto: Dok. Istimewa)

Sementara itu, Tumenggung Jon, salah satu pemimpin Suku Anak Dalam di Merangin, mengatakan pihaknya saat ini resah dengan berbagai postingan di media sosial. 

Banyak konten yang berisikan informasi tidak benar yang menyudutkan masyarakat Suku Anak Dalam.

"Seperti konten-konten yang memberitakan. Kalau akurat tidak masalah. Kalau tidak akurat jadi penyakit sendiri," katanya.

Bacaan Lainnya:

Pelajar Terkapar di Kebun Jagung Jadi Korban Begal Dua Remaja

Kasus Anak Hilang Kembali Terjadi di Jambi, Soraya Murid SD 84 sudah 3 Hari Tanpa Kabar

Dia meminta masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak menyebarkan berita bohong terkait Suku Anak Dalam. Dia akan menempuh jalur hukum jika masih ada masyarakat yang membuat konten tidak benar.

"Ada memviralkan anak Suku Anak Dalam, ada yang mirip dengan Kenzie. Ya kalau memang mirip, maksud saya jangan diviralkan. Kita telusuri, jangan menuduh. Makanya saya tegaskan sekali lagi, yang viralkan lagi akan saya tuntut," katanya.

Pasca Bilqis Ditemukan, Kasus Hilangnya Kenzi Bocah Asal Bungo Sejak 3 Tahun lalu, Kini Kembali Heboh di Medsos

Muhammad Kenzie Alfarezzi hilang di Dusun Danau, Kabupaten Bungo, Jambi, pada 1 September 2022.

Bocah yang saat itu baru berusia tiga tahun lenyap tanpa jejak saat bermain di depan rumahnya. Tiga tahun berlalu, keberadaan Kenzie masih samar.(adz)

Luruskan Isu, Temenggung Jhon dari SAD Jambi Bantah Mobil Pajero Dibarter dengan Bilqis

Temenggung Jhon, tokoh Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Merangin, Jambi, yang membantu penjemputan Bilqis Ramadhany, menuturkan kronologi Mery Ana menitipkan anak yang diculik ke komunitas SAD. Dia membantah mobil pajero milik Mery Ana dibarter Bilqis.(istimewa)

MERANGIN, MERDEKAPOST.COM - Temenggung Jhon, tokoh Suku Anak Dalam Merangin Jambi yang menjadi mediator kepolisian saat penjemputan di permukiman Suku Anak Dalam di Merangin Jambi, membantah kabar yang menyebutkan bahwa mobil Mitsubishi Pajero milik Mery Ana dijadikan barter dengan Bilqis Ramadhany (4).

Persoalan tebus-menebus anak korban penculikan asal Makassar tersebut cukup rumit.

Awal mulanya, Bilqis Ramadhany diculik Sri Yuliana di Makassar, Sulawesi Selatan. Bilqis dijual melalui media sosial Facebook.

BACAAN LAINNYA: 

BREAKING NEWS: Bilqis Pulang ke Pelukan Keluarga, Begini Suasana Polrestabes Makassar

Kronologi Penculikan Bilqis dari Makassar: Ditemukan di Setelah Dioper ke Suku Pedalaman Jambi

Nadia Hutri, warga Sukoharjo, Jawa Tengah, membeli Bilqis seharga Rp 3 juta. Dia datang ke Makassar menjemput anak tersebut.

Setelah itu, Sri Yuliana menjualnya kepada Mery Ana dan Ade Friyanto Syaputra, keduanya warga Merangin, Provinsi jambi.

Bilqis Ramadhany yang dijual Rp 15 juta, dibawa ke Merangin.

Setelah Bilqis sampai ke tangan dua warga Merangin itu, Mery Ana membawanya ke daerah Mentawak, Kabupaten Merangin, ke Suku Anak Dalam.

Bertemu Suku Anak Dalam

Temengung Jhon menuturkan semua berawal saat Mery Ana (42) yang mendatangi Suku Anak Dalam di Mentawak, Merangin.

Di sana, Mery Ana bertemu dengan pasangan suami istri Bengendang dan Ngerikai. 

Mery Ana menyampaikan bahwa orang tua kandung Bilqis tidak mampu merawat dan mengalami kesulitan secara ekonomi.

"Dia bilang sama rombongan Sikar (Begendang dan Ngerikai) ekonomi Mery pun susah. Kata Mery, kalau Bapak (Begendang) niat nak ngurus anak ini, yo, uruslah," kata Jhon.

Begendang dan Ngerikai waktu itu sempat menolak.

Bilqis kembali ke pelukan ayah usai diculik di Makassar dan dijual ke Jambi (Ist)

Menurut Jhon, mereka takut mengurus anak dari luar komunitas, kecuali jika Bilqis benar-benar ada hubungan keluarga dengan Mery. 

Lalu, kepada pasangan Suku Anak Dalam ini, Mery Ana mengaku bahwa Bilqis masih masih ada hubungan kekeluargaan dengannya.

"Mery bilang ke Begendang anak itu masih keluarga si Mery. Tapi, Mery minta untuk uang Rp85 juta, yang katanya biaya selama mengurus si Bilqis," tutur Jhon.

Akhirnya, pasangan Begendang dan Ngerikai menyerahkan uang Rp 85 juta kepada Mery Ana.

Setelah itu, Bilqis Ramadhany ikut keluarga Begendang dan Ngerikai.

Bilqis pergi bersama keluarga itu berpindah-pindah tempat di hutan, sebagaimana kehidupan Suku Anak Dalam.

Baca Juga: 5 Polisi Makassar Dapat Penghargaan Usai Selamatkan Bilqis dari Jambi dan Tangkap Penculik

Beberapa waktu kemudian, kabar penculikan tersiar ramai. Polrestabes Makassar, melakukan pelacakan.

Awalnya, polisi menangkap Sri Yuliana, penculik di Makassar. Setelah itu, mereka menangkap Nadia Hutri di Sukoharjo. Kemudian yang terakhir, tim gabungan Polrestabes Makassar, Polres Kerinci, Polres Merangin, dan Polda Jambi, menangkap Mery Ana dan Ade Syaputera di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.

Polisi membawa Mery dan Ade ke Merangin, ke permukiman Suku Anak Dalam tempat mereka sebelumnya membawa Bilqis Ramadhany.

Polisi meminta bantuan tiga Temenggung Suku Anak Dalam untuk mengambil kembali Bilqis Ramadhany, yaitu Temenggung Sikar yang merupakan ayah dari Begendang, Temenggung Jhon, serta Temenggung Roni. 

Temengung Sikar, tokoh Suku Anak Dalam di Merangin, Jambi, mengungkap kronologi penculk anak bernama Mery Ana datang membawa Bilqis Ramadhany (4) asal Makassar.

Saat informasi yang diperoleh, Bilqis Ramadhany telah dibawa pergi pindah-pindah tempat sebagaimana kehidupan Suku Anak Dalam umumnya. 

Keberadaan mereka terpantau ada di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas, Kabupaten Sarolangun, Jambi.

Tiga temenggung bersama seorang ASN di Dinas Sosial Kabupaten Merangin bernama Nurul, akhirnya pergi untuk menemui Begendan dan Ngerikai yang bersama Bilqis.

Setelah proses persuasif yang alot, pasangan suami istri Begendang dan Ngerikai bersedia menyerahkan Bilqis Ramadhany dengan persyaratan.

Begendang Merasa Ditipu Mery Ana

Pasangan Begendang dan Ngerikai merasa ditipu Mery Ana. 

Karena, mereka telah mengeluarkan uang adopsi Rp 85 juta yang diserahkan kepada Mery Ana.

"Mereka (Begendang  dan Ngerikai) bilang duit mereka diminta Mery Rp 85 juta untuk adopsi. Mereka minta, kalau Mery ana  tidak bisa mengembalikan duit, mereka nak hukum Mery Ana secara adat supaya Bilqis bisa dikembalikan," jelas Temenggung Jhon.

Jhon mengatakan, saat itu polisi menegaskan proses hukum harus mengikuti aturan kepolisian dan Mery Ana harus dibawa kembali ke Makassar. 

Baca Juga: Kasus Anak Hilang Kembali Terjadi di Jambi, Soraya Murid SD 84 sudah 3 Hari Tanpa Kabar

Situasi itu membuat Temenggung Jhon mencari jalan tengah.

"Saya pun bingung. Ku tanyo ke pemerintah (polisi) Merangin dan yang dari Makassar. Lalu satu-satu dipanggil pelaku. Apolah yang bisa dijaminkan? Hanya satu mobil," jelasnya.

Temenggung Jhon mencarikan solusi agar Mery Ana bisa mengganti uang milik pasangan Begendang dan Ngerikai.

Akhirnya, mobil Pajero milik Mery Ana dititipkan kepada Temenggung Jhon. Sedangkan Jhon memberikan uang pribadinya Rp 85 juta kepada Begendang- Ngerikai untuk mengganti uang sebelumnya, agar Bilqis Ramadhany bisa kembali ke orang tua kandungnya.

Temenggung Jhon, tokoh Suku Anak Dalam di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi menjelaskan duduk perkara dan kronologi Bilqis Ramadhany (4) anak asal Makassar yang ditemukan di Mentawak.

"Sudahlah, saya bilang, kita mikir membantu orang tua Bilqis di Makassar. Saya selaku Temengung (dari kelompok lain) berkorban. Mobil itu taruh di tempat saya sebagai jaminan duit saya. Yang penting Bilqis bisa pulang,” tegasnya.

“Saya bilang ke pihak Polres Merangin, mobil ini ditaruh sini, tolong dijaga keamanan. Saya mau meminjamkan duit untuk menjemput Bilqis supaya dia balik ke orang tuanya,” ujarnya.

Bantah Tudingan Perdagangan Anak

Temenggung Jhon, tokoh adat yang memediasi penjemputan Bilqis Ramadhany, anak 4 tahun asal Makassar, membantah tudingan adanya perdagangan anak di kawasan Suku Anak Dalam (SAD) Jambi.

Dia mengatakan kabar pertama datang dari Dinas Sosial Kabupaten Merangin, Jambi.

Dia diberitahu ada pihak kepolisian dari Makassar yang datang ke Merangin untuk mencari anak hilang bernama Bilqis.

"Awal pertama kami dapat kabar dari Dinas Sosial Merangin ada dari pihak kepolisian Makassar ke Merangin. Mau katanya mencari anak hilang, itu si Bilqis,” ujar Jhon.

Tak lama setelah itu, Dinas Sosial kembali menghubunginya. Mereka menyampaikan bahwa Bilqis berada di kelompok SAD Temengung Sikar.

Baca Juga: Polisi Cari 3 Anak Kandung SY Pelaku Penculikan Bilqis yang Diduga Telah Dijual

“Mereka ( polisi) nelpon saya, bilang anak yang nama si Bilqis ini ada di kelompok Pak Sikar. Mereka tanyo, ‘Pak Temenggung bisa tak bantu?’ Saya jawab bisa, mudah-mudahan bisa, saya bantu,” jelasnya.

Jhon kemudian menanyakan pada Dinas Sosial dan polisi apakah pelaku yang membawa Bilqis ke rombong SAD sudah ditangkap atau belum. Setelah diberi tahu pelaku sudah diamankan, ia meminta bertemu langsung.

Setelah mengumpulkan informasi, Temengung Jhon akhirnya tahu bahwa Begendang dan Ngerikai yang mengadopsi Bilqis.

Sejumlah tim melakukan pencarian, pada pencarian hari kedua, tiga Temengung ketua dari kelompok berbeda dan satu staf dinas sosial Kabupaten Merangin diturunkan mencari keberadaan Begendang, Ngerikai dan Bilqis.

“Kami berangkat empat orang. saya, Pak Sikar, Ibu Nurul dari Dinsos, sama Temungung Roni,” jelasnya.

Bacaan Lainnya:

Pasca Bilqis Ditemukan, Kasus Hilangnya Kenzi Bocah Asal Bungo Sejak 3 Tahun lalu, Kini Kembali Heboh di Medsos

Saat hendak menjemput Bilqis, rombongan SAD sedang melangun atau berpindah-pindah tempat sehingga awalnya sulit ditemukan.

“Pak Sikar malam itu ngejar sudung, tapi tidak ketemu. Besok siangnya baru dapat kabar tempat mereka pindah,” jelas Jhon.

Namun saat tiba, Bilqis menolak dibawa karena terlanjur nyaman dengan keluarga angkatnya.

“Mungkin si Bilqis ini merasa nyaman. Orang tua angkatnya pun nangis. Kami hampir setengah jam memujuk. Akhirnya terpaksa kami angkat bawa ke mobil,” kata Jhon.

Mereka kemudian bertemu dengan pihak kepolisian dari Makassar di Temulu, depan masjid, untuk diserahkan ke polisi. (Tribun Jambi/Rifani Halim)

(Editor: Aldie Prasetya | Sumber: Tribun Jambi)

Polisi Cari 3 Anak Kandung SY Pelaku Penculikan Bilqis yang Diduga Telah Dijual

PENGEMBANGAN KASUS: Polisi Cari 3 Anak Kandung SY Pelaku Penculikan Bilqis yang Diduga Telah Dijual.(ADZ/MPC)

Merdekapost.com - Polda Sulsel menyelidiki dugaan tersangka penculik Bilqis, SY (30) menjual tiga dari lima anak kandungnya.

Hal itu ditegaskan Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto saat ditemui wartawan, di SDN Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Rabu (12/11/2025).

Penyelidikan kata Didik, tidak hanya melibatkan dari Tim Polda Sulsel. Tapi juga, tim Cyber dari Bareskrim Polri.

Pelibatan Tim Cyber Bareskrim Polri itu, untuk menelusuri jejak digital pelaku.

"Nah ini sekarang masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Termasuk juga kita mempelajari jejak digital percakapan karena mereka menggunakan akun penjualnya," kata Didik 

BACAAN LAINNYA:

Komisi Reformasi Baru Bekerja, MK Sudah Duluan Mereformasi Polisi

BREAKING NEWS: Bilqis Pulang ke Pelukan Keluarga, Begini Suasana Polrestabes Makassar

Kronologi Penculikan Bilqis dari Makassar: Ditemukan di Setelah Dioper ke Suku Pedalaman Jambi

"Dan itu akun sementara juga masih kita cek, dari Polda bekerja sama Bareskrim, ini terus ditelusuri akun-akun yang mereka gunakan sebagai sarana untuk penjualan," sambungnya.

Selain itu, kata Didik, dari kasus penculikan Bilqis ini, polisi juga menelusuri praktik jual-beli anak dengan modus adopsi ilegal.

"Semua kita libatkan, dari Polda, kemudian kita kerjasama dengan Cyber Bareskrim untuk melakukan pengembangan untuk mencari anak-anak yang pernah dilakukan adopsi ilegal itu," jelasnya.

Didik pun mengimbau para orangtua untuk mengawasi anak-anaknya, khususnya yang berusia balita.

Imbauan itu, bertujuan menghindari kasus yang dialami Bilqis, terulang kembali.

Sehari sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, Ita Isdiana Anwar mengatakan, tersangka SY diduga memiliki lima orang anak.

Tiga dari lima anaknya itu, kata dia, diduga telah dijual SY.

Informasi itu, juga diungkapkan anak SY yang berusia delapan tahun.

Anak delapan tahun itu kini bersama adiknya usia lima tahun di rumah aman DP3A Kota Makassar.

"Info yang kami terima juga demikian bahwa punya lima anak yang tiga anak sebelumnya sudah dijual," ungkap Ita ditemui seusai trauma healing terhadap Bilqis di rumahnya, Jl Pelita Raya 2, Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa (11/11/2025) malam.

"Tapi kami tidak ada bukti, ini informasi yang kami dapat termasuk salah satu anaknya yang bicara bilang adeknya dijual," lanjutnya.

Mayat yang ditemukan di Area Persawahan adalah warga Hamparan Rawang

Sungai Penuh, Merdekapost.com - Penemuan Mayat Berjenis Kelamin Laki-laki di Jalan Area Persawahan Desa Sembilan Kec. Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh

Warga Desa Sembilan, Kecamatan Tanah Kampung, Kota Sungaipenuh, digemparkan dengan penemuan jasad laki-laki di pinggir sawah pada Rabu (12/11) sekitar pukul 13.50 WIB.

Informasi yang disampaikan oleh Pihak Kepolisian Resort Kerinci, Identitas Mayat/korban bernama Suhardi, JK. umur 43 Tahun beralamat Desa Simpang Tiga Rawang Kec. Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh

Kronologis penemuan mayat tersebut berdasarkan keterangan saksi:

Pada hari Rabu pagi tanggal 12 November 2025, pukul 09.00 wib korban pamit dengan istrinya an. Jusniarti untuk pergi mencari burung ayam-ayaman atau ruwak.

Pukul 12.30 Wib saksi an. Arlinsaf mendapatkan informasi dari masyarakat Desa Sembilan, Kec. Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh bahwa ada seorang laki-laki dalam posisi terlentang dan tidak bergerak di TKP, dan  kemudian saksi Arlinsaf menghubungi Polsek Setinjau Laut. Dan pukul 12.35 Wib anggota Polsek Sitinjau Laut tiba di lokasi dan langsung mengamankan TKP. 

Saat ditemukan korban tidak memiliki identitas dan diduga sudah dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya anggota Polsek Sitinjau Laut menghubungi keluarga korban, berdasarkan informasi dari salah seorang warga yang mengenali korban. 

Proses evakuasi jenazah Sunardi

Pukul 13.30 Wib anak korban an. Deri tiba di lokasi kejadian dan memastikan bahwa korban adalah ayah kandungnya. 

Selanjutnya keluarga korban meminta tidak dilakukan visum dan langsung membawa korban ke rumah duka menggunakan ambulance Puskesmas Kec. Tanah Kampung.

Berdasarkan keterangan istri korban an. Jusniarti bahwa korban memiliki riwayat sakit stroke ringan dan darah tinggi. 

Pihak keluarga ikhlas dan menerima meninggalnya korban, dan tidak meminta  dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, sebagaimana dituangkan dalam Surat Pernyataan dari pihak keluarga korban.(adz/hms polres kerinci) 

Copyright © Merdekapost.com. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs