Wabup Kerinci dan Charly Van Houtten Rilis Album Lagu daerah Kerinci

Wabup Kerinci dan Charly Van Houtten Rilis Album Lagu daerah Kerinci
Charly Van Haoutten beserta istri dan Crew Setia Band saat bersiltarurrahmi dengan Wabup Kerinci Zainal Abidin (doc/her-Merdekapost)
KERINCI - Wakil Bupati Kerinci Zainal Abidin menyebutkan bahwa dirinya saat ini tengah menyiapkan album lagu daerah Kerinci dengan tema pariwisata Kerinci. 

Disebutkannya, Hal ini tentu saja untuk lebih memperkenalkan potensi wisata Kerinci yang merupakan salah satu andalan Kabupaten Kerinci ke tingkat nasional maupun internasional.

Tidak tanggung-tanggung, dalam album perdananya dirinya menggandeng artis papan atas indonesia, Charly Van Houtten (Setia band). 

"Iya, Charly ikut membawakan satu lagu dalam album lagu pariwisata Kerinci itu, syair-syair dalam liriknya sudah di bahasa Indonesiakan tentunya" kata Zainal kepada merdekapost tadi pagi (25/1).

"kita berharap dengan beredarnya album yang bertajuk pariwisata kerinci ini, diharapkan akan mendongkrak pariwisata Kerinci,karena dari klip-klipnya akan menampilkan objek-objek serta potensi wisata di Kabupaten Kerinci mulai dari Daerah Batang Merangin hingga ke Letter W (Gunung Tujuh)"

Selain didukung oleh Charly, dirinya (Zainal) juga ikut membawakan beberapa buah lagu dengan didampingi sang isteri, Yanti Maria Susanti yang juga anggota DPRD Provinsi Jambi dari Partai Gerindra.

"Ada juga kawan-kawan lain yang ikut dalam album itu," ungkapnya.

Album yang berisi sepuluh lagu daerah itu saat ini sudah melalui proses rekaman. Dikatakan Zainal, tinggal menunggu dibuatkan video klipnya baru selanjutnya akan dibagikan secara gratis ke tengah masyarakat Kabupaten kerinci.

"Insya Allah Akan beredar dalam waktu dekat. Kita berikan gratis untuk masyarakat," tegasnya.  (ald/pri)

            BACA JUGA           
Gugatannya Ditolak MK, HM-NJ Belum Mau Menyerah
Gugatan HM-NJ Ditolak MK, Ini Kata Tim HMNJ dan Komentar AJB
Tim HM-NJ Nilai Pelaksanaan Pleno KPU Janggal, Undangan Berubah-ubah
Pleno KPU Selesai, Komisioner KPU Langsung Tinggalkan Kantor
Panwaslu/Bawaslu Tidak Hadir, KPU Tetap Ketok palu Pasangan Terpilih
Pasca Putusan MK, 600 Personel Gabungan Disiagakan di Sungai Penuh
Syamsurizal Ajak Massa HMI Demo Proyek Jalan Dua Jalur Muara Tebo

Seraam... Sensasi Menginap di Hotel Berhantu !!

Sensasi Menginap di Hotel Berhantu
Gasden Hotel
Ada tamu yang rambutnya ditarik-tarik. Ada pula yang ditemani tidur.
Merdekapost.Net - Manager Robin Brekhus berpikir skeptikal mengenai hotelnya yang berlokasi di Arizona. Hotel yang memiliki sejarah supranatural. Di mana sesosok hantu bermantel panjang dengan topi koboi tertangkap cahaya senternya ketika sedang di basement mencari lilin saat listrik padam.

"Sepertinya hantu itu ingin saya menatap langsung ke matanya untuk membuktikan bahwa saya benar-benar melihatnya," ujarnya mengenang. "Saya kemudian berlari menaiki tangga hotel sekuat tenaga sambil berteriak ketakutan."

Sejak malam itu, Brekhus percayai ada hantu di hotelnya.
Pada perayaan Halloween tahun ini, hotel tersebut sengaja menciptakan program untuk menghormati para hantu yang berdiam di sana. Manajemen mengundang band beraliran blues dari Tennessee untuk bermain musik di lobi hotel.

Para tamu dipersilakan menikmati acara tersebut dengan mengenakan kostum Halloween. Berpesta bersama para hantu yang memang diharapkan kemunculannya.

Penginapan bernama Gasden Hotel ini memiliki 160 kamar yang terdaftar sebagai National Register of Historic Places. Dibuka tahun 1907, hotel ini sempat mengalami kebakaran dan dibuka kembali pada tahun 1929.

Renovasi akibat kebakaran membuat beberapa bagian hotel berubah. Yang tetap bertahan adalah interior lobi hotel yang berhias lantai marmer putih. Juga sejumlah furnitur seperti lukisan, meja yang menjadi saksi sejarah mengenang masa-masa kejayaan hotel tersebut.

Sejumlah tamu hotel yang merasakan pengalaman supranatural dipersilakan meninggalkan rekaman video, foto, atau sekadar lembaran cerita menyeramkan di meja resepsionis. "Jantung saya hampir terlempar keluar dada. Saya berdoa dan segalanya kembali membaik," ucap seorang tamu hotel.

Sudah banyak testimonial terkumpul. Ada tamu yang mendengar suara pintu kamar yang sudah dikunci terbuka sendiri. Seketika mereka melihat dua sosok hantu masuk yang kemudian menghilang. "Kedua hantu itu seakan-akan baru saja pulang berbelanja," ucap si tamu.

Ada pula yang merasakan kejahilan hantu saat tidur. Di tengah lelap, ia tiba-tiba terbangun karena merasa ada yang menarik-narik rambutnya. Saat membuka mata, ia sudah melihat sosok dari dunia lain berbaring di sebelahnya.

"Ia turun ke lantai bawah pada pagi harinya dan mengatakan, "Tahukan Anda? Sepertinya saya merasa ada seseorang yang tidur seranjang dengan saya," cerita sang manajer deputi, Brenda Maley. Maley, yang mengatakan seorang hantu pernah mendorongnya ke tempat tidur di kamar 114 mengaku pernah meminta maaf pada sang hantu dan menawarkannya kamar baru. Namun hantu tersebut menolak.

Seorang paranormal televisi dan pemburu hantu amatir memasang beberapa kamera yang mampu menangkap gambar-gambar termal. Sejumlah tamu yang pernah menginap juga antusias mengirim foto-foto penampakan hantu yang tertangkao kamera. Termasuk sesosok bayangan koboi transparan yang sedang duduk di sofa di lobi hotel.

Meski sudah banyak testimoni yang terkumpul, tak semua tamu hotel mempercayai adanya hantu. "Satu-satunya hal menyeramkan yang terjadi selama saya menginap di hotel ini adalah toilet di kamar 333 tidak berhenti mengeluarkan air," ucap salah satu tamu hotel.

Brenda Maley, manajer hotel tersebut, tak memungkiri banyaknya peristiwa menyeramkan yang terjadi selama 36 tahun bekerja di sana. Ia sudah bisa beradaptasi. "Lama kelamaan Anda akan terbiasa. Anda akan kesepian tanpa kemunculan hantu-hantu itu," ucapnya.
(choe)


            BACA JUGA          
5 Insiden Aneh di Pertandingan Sepakbola
Wow, Sekarang Air KEncing pun Laku dijual
Waduh, Bule Cantik Topless Sambil Naik Motor di Bali
10 Hari Setelah Dimakamkan, Pemuda Ini Kembali ke Rumah?
Ditemukan, Kota Legenda Mesir yang Tenggelam
Seks Menyimpang: Nyawa Melayang Usai Setubuhi Anjing
FOTO: Ingin Jadi Gelandangan? Menginaplah di Hotel Ini

Ini Dia Candi Unik di Jambi

Merdekapost.net, JAMBI - Jambi merupakan provinsi yang kaya candi-candi peninggalan peradaban Hindu-Budha, sebagai potensi wisata utama provinsi ini. Berikut, akan diulas salah satu candi yang unik di Jambi, yaitu Candi Kedaton.

Candi Kedaton merupakan bagian dari kawasan percandian Muara Jambi, yang merupakan salah satu kompleks percandian terbesar se-Asia Tenggara. Pada jalan masuk menuju candi ini, terdapat sebuah parit besar yang sedang direklamasi oleh pemda Jambi untuk dijadikan lokasi wisata Air.

Keberadaan Candi Kedaton diketahui pada tahun 1976, dan hasil penelitian arkeologi menunjukkan bahwa kompleks Candi Kedaton merupakan bangunan yang paling besar dan luas di antara kompleks candi di Muara Jambi.

Candi ini memiliki luas 55.850 meter persegi, dan dibatasi pagar keliling yang terbuat dari batu bata, dengan bangunan induk yang memiliki luas 28,13 meter X 25,5 meter. Nama Candi Kedaton diberikan oleh penduduk lokal yang muncul dari imajinasi gambaran candi sebagai suatu tempat yang kokoh dan megah.

Keunikan Candi Kedaton dari candi-candi lainnya adalah strukturnya. Candi Kedaton memiliki muatan batuan kerikil dengan ukuran besar. Padahal, seluruh bangunan di kompleks Candi Muara Jambi ini memiliki struktur berisi tanah atau bata. Diperkirakan, kerikil-kerikil ini berasa dari daerah hulu Sungai Batanghari.

Asal-usul peradaban Candi Kedaton masih diperdebatkan oleh para arkeolog dan ahli budaya.
Pasalnya, di reruntuhan candi ini pernah ditemukan sebuah Belanga Perunggu, yang diduga bukan merupakan karya asli Jambi, dan memiliki kesamaan dengan peralatan perunggu yang ditemukan di candi-candi di Bali dan Jawa (memiliki unsur China). Sehingga diduga ada pengaruh peradaban China dalam pembangunan dan kehidupan di Candi Kedaton ini ribuan tahun yang lalu.

Masih ada lagi sebuah reruntuhan candi di belakang Candi Kedaton ini yang belum usai dipugar. Di reruntuhan ini juga ditemukan kerikir-kerikil serta beberapa patung pahatan yang berfungsi sebagai 'penjaga' candi.

Di sekeliling Candi Kedaaton ini terdapat rimbunan pohon durian, sehingga berhati-hati ketika berjalan karena banyak buah durian yang telah matang yang jatuh ke tanah. Namun
hal ini menjadikan lokasi Candi Kedaton ini juga memiliki daya tarik lainnya, yaitu wisata kuliner durian.

(choe)



              BACA JUGA            
Wisata Religi di Candi Muaro Jambi
Candi Tinggi, Ikon Kawasan Percandian Muara Jambi
Candi Muaro Jambi Terancam Industri Batu Bara
Menikmati Sunset di Sungai Batanghari
Candi Gumpung, Candi Terluas di Muara Jambi

 

Dodol Kentang, Oleh-oleh Khas Kerinci

dodol kentang
Penjual Dodol Kentang, Lubuk Nagodang Kabupaten Kerinci

Merdekapost.net, Kerinci - Bagi Anda yang menikmati liburan ke Kerinci, entah mungkin mendaki gunung, atau hanya berwisata ke kebun teh di kaki Gunung Kerinci, jangan lupa membawa oleh-oleh dodol kentang dari daerah ini. Kentang yang menjadi bahan baku dodol ini tumbuh subur di lereng Gunung Kerinci.

Rasa dodol dari kentang ini juga tidak mengecewakan. Berasa lembut, manis, tetapi tidak terlalu kenyal karena terbuat dari kentang pilihan dari varietas granola yang mempunyai tekstur lembut.

Dodol kentang Kerinci bisa didapatkan di Jalan Raya Lubuk Nagodang, sekitar 27 kilometer dari Kota Sungai Penuh, Ibu Kota Kabupaten Kerinci atau sekitar 25 kilometer dari Perkebunan teh Kayu Aro di Gunung Kerinci. Jalan raya ini penghubung antara Kerinci yang terletak di Provinsi Jambi dengan Sumatera Barat.

Di sepanjang jalan raya ini belasan rumah membuka gerai yang menjual dodol kentang. Di sini bisa ditemukan dodol kentang aneka rasa karena dicampur dengan bahan lain. Hasilnya ada dodol kentang rasa pandan, durian, stroberi, gula aren, terung belanda, kacang merah, hingga ubi jalar ungu.

Dodol itu dibungkus kertas minyak warna-warni, dan dikemas dalam kemasan plastik transparan. Harga per kantong mulai Rp 3.500 hingga Rp 15.000. Dodol ini tahan hingga satu bulan dan dibuat tanpa bahan pengawet.

Fitriani, salah satu penjual dodol memproduksi dodol di dapur tepat di belakang rumahnya. Bahan baku yang dipakai adalah kentang, kelapa, gula, terigu, dan bahan lain, seperti terung belanda.

Setiap pagi Fitriani memproduksi 60 kilogram kentang super jenis granola berukuran besar yang direbus di atas tungku dengan kayu bakar. Selanjutnya kentang yang sudah dihaluskan itu dicampur bahan dodol lainnya dengan komposisi yang sama, lalu dimasak di atas kayu bakar.

Dodol yang sudah jadi dicetak dengan cara diratakan di atas nampan kayu yang lebar, lalu dipotong dan dijemur. Seterusnya dodol dibungkus dengan kertas minyak dan dikemas dalam bungkus plastik bening.
Untuk menjaga rasa dodol kentangnya tetap enak, Fitriani berusaha menjaga mutu dengan membuat dodol dari kentang terbaik, menggunakan gula asli, serta tidak memakai pemanis dan pengawet.

“Kalau harga kentang sedang mahal, saya tetap dibeli kentang yang super, saya tidak tergoda membeli kentang rusak yang terkena cangkul walau lebih murah, karena ini nanti mempengaruhi mutu dodol,” katanya.

Fitriani menambahkan, walaupun dodol kentang dari Lubuk Nagodang sudah banyak yang dijual di toko-toko di Sungai Penuh serta tempat wisata di Kayu Aro hingga ke Padang, namun tetap banyak pembeli yang datang langsung ke Lubuk Nagodang karena tempat itu tepat berada di jalan lintas provinsi. "Pembeli sering masuk ke dapur untuk melihat proses pembuatannya," katanya.
 

Dari bisnis dodol kentang ini, Fitriani mengaku bisa mendapat penghasilan yang lumayan. Saat hari-hari biasa, omzetnya berkisar Rp 400-500 ribu per hari dan saat menjelang Lebaran, omzetnya mencapai Rp 4 juta per hari.

“Dodol kentang ini selalu membuat ketagihan, beda dengan dodol jenis lain yang manis dan lengket, dodol kentang rasanya lebih ringan, saya beli setiap ke Kerinci, apalagi ini juga menjadi oleh-oleh khas Kerinci,” katanya.

Pada akhir 1990-an dodol kentang menjadi primadona makanan ringan yang dijadikan makanan khas Kerinci. Apalagi kentang tumbuh subur di Kayu Aro di lereng Gunung Kerinci.
(choe)



          BACA JUGA          
Wisata Belanja di Jambi
Dodol Kentang, Oleh-oleh Khas Kerinci
Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Museum Kaya Sejarah
Ini Dia Candi Unik di Jambi
Strategi Wisata Jambi
Wisata Religi di Candi Muaro Jambi
Gentala Arasy Tidak Ada Tempat Sampah, Pengunjung Buang Sampah ke Sungai

Wisata Belanja di Jambi

Wisata Belanja di Jambi

Merdekapost.net - Jambi tidak hanya memiliki potensi wisata budaya, alam dan historis. Namun provinsi yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan ini juga mempunyai wisata belanja yang dapat memanjakan peminat shopping.

Berikut adalah beberapa wisata belanja Jambi yang terkenal:

Belanja Batik Khas Jambi
Batik Jambi memiliki khas motif bunga-bunga, berbeda dengan batik daerah lain. Pada zaman dahulu, batik hanya digunakan sebagai pakaian adat oleh kaum-kaum bangsawan atau Raja Melayu, sehingga pada zaman dahulu batik merupakan pakaian yang eksklusif, karena tidak semua orang memiliki dan memakainya. Namun seiring berjalannya waktu, pemakaian batik dapat dikenakan oleh rakyat biasa, dan kini dikenakan oleh Pegawai Negeri sebagai seragam.

Di Kota Jambi, ada sentra pembuatan batik yang dapat dilihat dan dikunjungi, di kawasan seberang Kota Jambi yang dapat dicapai dengan menggunakan perahu. Di sentra batik ini juga dapat belajar melukis batik bersama penduduk lokal. Untuk membeli batik yang sudah jadi dan siap pakai, banyak tersedia di Kota Jambi berbagai butik dan toko batik khas Jambi.

Pusat Kawasan Keramik
Di Pasar sitimang, Kota Jambi, dapat ditemui banyak penjual keramik-keramik. Keramik yang dimaksud disini adalah keramik seperti guci, perabotan, vas dan juga pajangan. Keramik ini diambil langsung dari Batam, namun harga-harganya terjangkau, bahkan 50% dari harga keramik di Jakarta dan di daerah-daerah lain.

Toko-toko keramik di Pasar Sitimang ini merupakan usaha turun temurun sejak tahun 1980-an, dan ada 9 toko yang khusus keramik yang ada disini, dan toko-toko ini dimiliki oleh 3 keluarga. keramik-keramik disini juga kerap dibeli secara massal untuk dijadikan souvenir pernikahan. Pasar Sitimang ini juga menjual pakaian, serta pernak-pernik, tas dan juga aksesoris.

(choe)



              BACA JUGA              
Dodol Kentang, Oleh-oleh Khas Kerinci
Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Museum Kaya Sejarah
Ini Dia Candi Unik di Jambi
Strategi Wisata Jambi
Wisata Religi di Candi Muaro Jambi


Undang-Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu Tertua di Dunia

Undang –Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu Tertua Di Dunia

Laporan: Buhari.R.Temenggung

Undang-Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu Tertua di Dunia
SUHARDIMAN, SH
Tanjung Tanah merupakan salah satu dusun yang temasuk dalam wilayah bekas Kemendapoan Seleman. Dan sesuai dengan kesepakatan dan musyawarah masyarakat Tigo Luhah Tanjung Tanah maka pada tanggal 2-3 Januari 2016 telah di laksanakan acara ritula adat Kenduri Sko

Menurut Suhardiman,SH /Pemerhati Budaya dan Mantan Sekjen PB IMKI ternyata di Tanjung Tanah ada satu yang menarik dan patut di simak bahwa di Luhah Depati Talam Wilayah adat Tigo Luhah Tanjung Tanah hingga saat in masih tersimpan Naskah Melayu Tertua di dunia yang dikenal dengan Undang Undang Tanjung Tanah

Naskah Melayu tertua di dunia tersebut hingga saat ini masih dirawat dan termasuk salah satu   benda budaya yang telah diwarisi secara turun temurun oleh satu generasi ke generasi berikutnya, dan peninggalan budaya itu pada setiap periode selalu di turunkan untuk dibersihkan dan diperlihatkan kepada segenap anak jantan dan anak betino yang ada di dalam luhah masing masing”Kata Suhardiman,SH”

Berdasarkan hasil penelitian Uli Kozok di Tanjung Tanah ditemui “Kitab Undang Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu yang tertua”. Sebelumnya naskah melayu tertua adalah dua surat berhuruf Jawi, bertanggal tahun 1521 dan 1522 M yang di tulis oleh Sutan Abu Hayat dari Ternate kepada Raja Portugal.

Kedua surat itu mampu bertahan selama hampir 500 tahun karena di simpan dalam arsip nasional di Lisabon – Portugal, naskah tersebut disimpan secara aman jauh dari ancaman bencana alam dan hawa lembab dan panas.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Petrus Voorhoeve (1941) dan Uli Kuzok (2002) di Desa Tanjung Tanah yang berada di wilayah ex Kemendapoan Seleman (sekarang Kecamatan Danau Kerinci, Pen) terdapat Naskah Kuno yang di tulis pada daluang yang berumur ratusan tahun dan masih tersimpan utuh dan dirawat oleh masyarakat adat di Desa Tanjung Tanah.

Putri Yatna Sari Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Negeri Andalas (UNAND) Padang dalam diskusi di Baheoun Buloeuh Seleman bersama Buhari R.Temenggung penerima PIN Emas dan Anugerah Kebudayaan Tingkat Nasional mengemukakan bahwa berdasarkan informasi dan literatur yang dibaca menyebutkan   bahwa Naskah Kuno di Tanjung Tanah berisikan undang-undang, namun Naskah di Tanjung Tanah berbeda dengan naskah-naskah lainnya, Naskah Kuno Tanjung Tanah tidak di tulis dengan huruf Jawi melainkan menggunakan aksara pasca-Palawa yang masih serumpun dengan aksara Jawa kuno.

Naskah kuno ini ditulis di atas kertas Daluang bukan kertas Rropa atau kertas Arab, berdasarkan hasil pemeriksaan Rafter Radio carbon Laboratory di Welington, dipastikan Naskah Kuno di Tanjung Tanah telah berusia lebih 6 abad.
Naskah Tanjung Tanah tidak di tulis diatas kertas, melainkan di tulis diatas daluwang, Naskah Tanjung Tanah tulisannya di mulai dari beberapa kalimat berbahasa sansekerta, dan naskah Tanjung Tanah sebagian besar di tulis dalam bahasa melayu. Naskah Tanjung Tanah teksnya berasal dari abad ke 14, dan bahasa melayu pada abad tersebut jauh berbeda dengan bahasa melayu yang digunakan saat ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa naskah Tanjung Tanah minimal berusia seratus tahun lebih dari pada naskah yang selama ini dianggap sebagai nakah melayu tertua yakni naskah yang dari Ternate yang berhuruf Jawi dan bertanggal 1521 dan 1522 M. Naskah Tanjung Tanah berdasarkan hasil penelitian berasal dari zaman sebelum agama Islam tersebar di pelosok-pelosok alam melayu di sekitar bukit barisan.

Adanya temuan naskah Tanjung Tanah dan naskah beraksara Incung di dusun-dusun di alam Kerinci membuktikan bahwa masyarakat di alam Kerinci pada masa itu telah memiliki kebudayaan dan Peradaban yang maju.

Mengutip Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu Tertua( Uli Kozok, Ph.D Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah Naskah Melayu yang Tertua yang dialih Akara : Hassan Djafar, Ninie Susanti Y & Waruno Mahdi dan Alih Bahasa: Achadiati Ikram, I Kuntara Wiryamartana, Karl Anderbeck, Thomas Hunter, Uli Kozok, & Waruno Mahdi. Diterbitkan pertama kali oleh Yayasan Obor Indonesia dengan bantuan The Ambassador’s Fund for Cultural Preservation dan Yayasan Naskah Nusantara

Naskah Tanjung Tanah telah diteliti oleh Tokyo Restoration & Conservation Center pada Oktober 2004, dan hasilnya menunjuk­kan bahwa bahannya daluang (Broussonetia papy­rifera Vent). Untuk memastikan bahwa ba­han­nya memang daluang maka sampel nas­kah Tanjung Tanah diperiksa di mikroskop dan dibandingkan dengan dua naskah daluang lain­­nya serta dengan bahan lain yang juga di­pa­kai di Indonesia sebagai bahan kain.

Di an­ta­ranya termasuk sampel kain yang terbuat da­ri kulit kayu sukun (dari Bondowoso), dan sam­pel kain yang terbuat dari kulit kayu be­ringin yang berasal dari Tanah Toraja. Dari ha­sil perbandingan ciri-ciri serat diketahui bah­wa naskah Tanjung Tanah memang ter­buat dari daluang.

Pemeriksaan mikroskop juga menunjukkan bahwa naskah Tanjung Ta­nah tidak diolesi kanji, dan bahwa pada se­rat­nya masih ada pektin serta hemiselulose. Serat ka­yu yang utuh selalu dibalut oleh serat larut pek­tin dan hemiselulose.

proses pe­mur­ni­an kulit kayu daluang untuk menjadi bahan tu­lis kadar kedua hidrat arang biasanya menyu­sut sehingga tinggal serat murni. Ada­nya kadar pektin serta hemiselulose dalam sampel naskah Tanjung Tanah menjadi indi­ka­tor bahwa proses pembuatan naskah ter­ma­suk sederhana.

Di samping itu permukaan da­lu­ang Tanjung Tanah juga termasuk kasar di­ban­­dingkan dengan naskah daluang lainnya yang diperiksa sebagai bahan pembanding. Daluang, juga disebut dluwang dan daluwang, dapat digunakan sebagai kain (tapa) atau sebagai bahan tulis. Di dahulu kala daluang sangat luas digunakan sebagai kain pakaian, dan yang paling terkenal ialah tapa yang digunakan oleh penduduk kepulauan Polynesia di Lautan Teduh (Pasifik).

Daluang juga luas digunakan sebagai kain pakaian di Indonesia, terutama di Jawa dan di Indonesia bagian timur. Diberitakan bahwa pada awal abad ke-19 masih ada orang Jawa yang berpakaian daluang (Teygeler, 1995:5).

Ke­banyak­an naskah Jawa ditulis di daun lontar, dan daluang baru menjadi lebih dikenal se­ba­gai bahan tulis selama abad ke-17 seiring de­ngan meluasnya pengaruh Islam di Jawa kare­na huruf jawi sulit untuk ditulis pada daun lon­tar.
Produksi daluang makin meningkat di za­man VOC yang turut menggunakan daluang karena persediaan kertas tidak mencukupi un­tuk memenuhi kebutuhan yang makin me­ning­­kat.

Akan tetapi pada abad ke-19 kertas su­dah tersedia secara umum dan pro­duksi da­lu­ang makin menurun sehingga men­jadi ham­pir punah. Sekarang pohon daluang sudah sulit dite­mu­kan di Jawa, apalagi di Sumatra.

Bagai­mana keadaan di zaman dahulu tidak dike­ta­hui. Boleh jadi bahan untuk naskah Tanjung Tanah diimpor dari Jawa, tetapi hasil pene­li­ti­an Tokyo Restoration & Conservation Center meng­isyaratkan bahwa daluang itu barangkali meru­pakan produksi setempat karena mutu­nya tidak seimbang dengan daluang yang dihasil­kan di Jawa.

Daluang yang hendak digunakan sebagai kertas tulis perlu melalui berbagai tingkat penghalusan, termasuk peme­raman yang memakan waktu lama dan prose­dur perataan yang berulang kali dilakukan sehingga bahannya menjadi benar-benar halus. Untuk memperoleh hasil yang maksi­mal hanya kulit kayu dari pohon yang masih muda diambil sementara pohon yang sudah tua hanya dapat digunakan sebagai kertas pem­bungkus.

Bahan naskah Tanjung Tanah ternyata tidak melalui prosedur yang sangat rumit, tetapi sifatnya yang agak kasar dibandingkan dengan daluang halus buatan Jawa mungkin karena teknologi pembuatan kertas pada zaman itu belum semaju dengan yang ada di Jawa di abad ke-17. Boleh jadi bahwa di abad ke-14 teknologi pembuatan daluang di Jawa pun tidak lebih maju daripada yang di Sumatra.

Kesimpulannya, tidak dapat dipastikan apakah bahan daluang Tanjung Tanah dida­tang­kan dari Jawa atau merupakan peng­hasilan setempat, namun penulis lebih cen­de­rung menganggapnya sebagai produksi lokal karena pada zaman itu di Jawa kebanyakan naskah ditulis di lontar sementara pohon lontar tidak tumbuh di Sumatra bagian selatan karena curah hujan terlalu tinggi.

Tentu saja hal ini tidak menjawab per­ta­nya­an mengapa naskah Tanjung Tanah ditulis di daluang dan tidak di bambu, atau di tanduk ker­bau yang merupakan bahan tulis yang paling umum di Kerinci. Hal tersebut tentu berkaitan dengan pengaruh Jawa yang sudah sejak abad ke-13 atau malahan sebelumnya me­rembes ke Sumatra bagian selatan. Adi­tya­war­man yang pernah menjadi mantri praudhataro di istana Majapahit pasti sangat terpengaruh dengan budaya Jawa dan ingin menerapkan gaya kerajaan seperti di Jawa di da­lam kerajaannya.

Hal ini tentu tidak berarti bah­wa kerajaan Malayu semata-mata men­con­toh Majapahit, tetapi memilih unsur-unsur yang dianggapnya sesuai dan yang dapat mem­perkuat kedudukan sang Maha­ra­ja­dhiraja se­bagai penguasa mutlak. Kalau menu­lis di bam­bu dan tanduk kerbau sudah men­jadi tra­di­si kerakyatan dengan meng­gu­na­kan aksara se­tempat seperti aksara Kerinci maka sang ra­ja dan para pegawai tinggi merasa perlu mem­be­dakan dirinya dari rakyat biasa dengan meng­gunakan aksara dan bahan tulis yang ber­beda. )**

Hebat… Kerinci Jadi Pusat Perhatian ASEAN 2016

Hebat… Kerinci Jadi Pusat Perhatian ASEAN 2016
DR H Adirozal
Kerinci – Bupati Kerinci H.Adi Rozal gelar Expos Investasi dan Wisata Kerinci ke luar negeri, 18-20 Desember lalu, bertempat di salah satu hotel di Jakarta.

Bupati Kerinci menyampaikan, dalam kegiatan tersebut dirinya bertindak sebagai panelis yang di hadiri oleh negara-negara tetangga seperti malaysia dan beberapa pengusaha asia yang hadir dari cina,singapura,brunei darusalam,australia,dan lain-lainnya.

Dalam kegiatan itu bupati Kerinci H. Adi Rozal mengajak para investor asing untuk berinvestasi di Kerinci, dengan bahasa inggris yang sangat lancar bupati kerinci menyampaikan satu persatu bahwa Kerinci memiliki tempat dan peluang bisnis yang sangat menjanjikan ketika memasuki ekonomi asean 2016 nanti.

Serta Kerinci mempunyai komoditi bahan pokok yang cukup banyak untuk dilaksanakan kerja sama. Dan wisata Kerinci yang sudah masuk ke destinasi wisata wonderful indonesia, seperti danau gunung tujuh, dan gunung Kerinci, serta wisata lainnya yang pastinya tidak kalah menariknya.

Tentu ini sangat membuka peluang bagi pengusaha-pengusaha luar untuk datang dan berinvestasi di Kerinci, dan Kerinci adalah kabupaten yang sudah siap untuk itu.dan dalam waktu dekat Kerinci juga akan mengadakan perjanjian kontrak kerja sama dengan kepulauan riau  sering di kenal dengan batam dalam hal peluang jasa pekerja,perdagangan,penanaman modal,dan kerja sama lainnya. )**

Sekilas tentang Tradisi Embang dan Bapenteh

Sekilas tentang Tradisi Embang dan Bapenteh
Budhi VJ
Diwilayah adat Hiang Kecamatan Sitinjau Laut,sebelum pelaksanaan pernikahan dikenal dengan peran embang yang berperan sebagai orang yang berjalan dulu selangkah berkata dulu sepatah yang mewakili keluarga pihak calon pengantin pria dan wanita. Embang berperan sebagai fasilitator yang berperan untuk mempertemukan kesaling pahaman antara kedua belah pihak calon pengantin dan keluarganya

Dalam proses perjodohan embang memiliki kesamaan peran sebagai tengganai yang mewakili masing-masing keluarga untuk mempertemukan dan menyatukan dua hati sejoli. Setelah diperoleh kesepakatan dari masing-masing pihak keluarga dan calon pengantin, maka dilanjutkan dengan prosesi perjodohan (pernikahan).

Pada prosesi acara akad nikah di kediaman orang tua calon mempelai wanita, kedua embang dipanggil oleh orang adat  untuk didengar pendapat dan keterangannya dihadapan para Depati Ninik Mamak dan undangan berkenaan dengan Sko Purbokalo (mahar) yang diminta oleh calon mempelai wanita.

Di lain pihak pemuka adat (Depati Ninik Mamak) dan keluarga masing-masing calon mempelai akan menitip petaruhkan kedua pasangan calon pengantin kepada embang untuk mengawasi dan membimbing kedua mempelai mulai sebelum pernikahan hingga pasca pernikahan, dan manakala dalam perjalan kehidupan rumah tangga terjadi silang sengketa antara kedua pasangan suami-istri maka embang pulalah yang mendamaikan dan menyelesaikan sebelum sampai ketingkat Depati Ninik Mamak.

Sebelum pernikahan dilaksanakan dikalangan masyarakat Hiang Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerincihingga saat ini masih mempertahankan tradisi bapenteh yakni tradisi menghiasi rumah calon pengantin dengan menggunakan aneka kain batik (kain panjang) yang dijalin dalam satu rangkaian ikatan jalinan panjang.

Sebelum prosesi akad nikah dilaksanakan di kediaman  orang tua calon mempelai, masing-masing keluarga dari pihak calon pengantin wanita dan pria secara bersama-sama membawa kain yang dikumpulkan dikediaman calon mempelai wanita, biasanya kegiatan ini dilaksanakan  5 - 7 hari sebelum pelaksanaan akad nikah, dan penteh (jalinan kain) akan di buka kembali setelah 7 hari pernikahan selesaidi laksanakan.

Bagi masyarakat di wilayah adat Hiang khususnya di Hiang Tinggi-Betung Kuning dan sekitarnya tradisi bapenteh telah menjadi tradisi yang membudaya, setiap keluarga calon pengantin terutama calon mempelai wanita dilarang menggunakan pelaminan dari daerah lain, jika terjadi pelanggaran akan dikenakan sangsi hukum adat.

Tradisi bapenteh ini mengandung makna silaturahmi dari masing masing keluarga kedua belah pihak calon pengantin dan pemasangan kain dengan jalinan jalinan kain yang indah dengan beragam corak dan warna kain kain  batik sebagai dekorasi rumah melambangkan jalinan cinta dan kasih yang tak pernah terputus.

Sebelum pelaksanaan akad nikah di wilayah adat  Nenek 5 Desa Hiang Tinggi dan Nenek 4 Desa Betung Kuning terlebih dahulu dilakanakan pendahuluan pno perkawinan.  (Bud)


Ini Dia, Puluhan Potensi Wisata Alam di Kecamatan Danau Kerinci

Ini Dia, Puluhan Potensi Wisata Alam di Kecamatan Danau Kerinci
Sunset di Danau Kerinci
KERINCI, MERDEKAPOST.NET -  Tak  salah  kata seorang pujangga  alam Kerinci Gazali  Burhan Riodja   dalam sajaknya  mengatakan  bahwa Bumi Sakti Alam Kerinci  bagaikan sekepal tanah dari syurga  sebuah anugerah  dari Allah SWT untuk  masyarakat di Sakti Alam Kerinci.

Hal ini dikemukakan Firmansyah,SE, Camat Danau Kerinci  dalam bincang di Baheoun Buleouh  Danau Kerinci, Untuk wilayah  Kecamatan Danau Kerinci terdapat  puluhan objek  wisata alam dan wisata budaya yang tersebar hampir di setiap dusun dusun yang ada di Kecamatan Danau Kerinci.

Diantara  Potensi wisata alam yang ada di Kecamatan Danau Kerinci ialah destinasi wisata alam Danau Kerinci , Danau  Kerinci merupakan Danau terbesar yang terdapat di alam Kerinci, kawasan Danau ini secara geofrafis berada di wilayah “Kerinci Hilir” memiliki luas 4.200 Hektar. Dilokasi ini para pengunjung dapat menyaksikan pemandangan Danau yang mengharu biru dan bila senja menjelang malam panorama alam sangat menawan dengan pemandangan “Sunset”.

Pada Malam hari wajah danau dipenuhi kerlap kerlip lampu nelayan memasang alat perangkap menangkap ikan sejenis “Lukah” menjelang subuh puluhan perahu nelayan merapat ketepi danau membawa ikan hasil tangkapan. Sejak era Bupati Kerinci  dijabat H. Fauzi Siin (kurun waktu 15 tahun yang silam kawasan wisata Danau Kerinci ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai pusat event Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci FMPDK).

Disekitar pinggiran danau terutama di kawasan Sanggaran Agung, Tanjung Batu, Jujun hingga ke Pulau Tengah terdapat rumah makan dengan menu khas ikan danau. Salah satu ikan yang paling digemari masyarakat dan wisatawan adalah jenis ikan yang disebut “Ikan Semah”. Disamping menikmati masakan ikan danau, pengunjung juga dapat memesan masakan Sop rimis/Keciput/tengkuyung sejenis lokan khas danau Kerinci dan Sungai Batang Merangin.
Dikecamatan Danau Kerinci juga terdapat goa batu , Gua Batu berada di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, dan secara geografis termasuk dalam wilayah desa Talang Kemulun Kecamatan Danau Kerinci, gua ini terbentuk oleh proses alam.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa dimasa lalu gua ini termasuk pemukiman masyarakat ulu sungai atau nenek moyang masyarakat suku Kerinci, dan dilokasi ini dimasa lalu ditemui sejumlah  benda-benda keramik dan gerabah.

Pada masa penjajahan Belanda, gua ini pernah menjadi basis gerilya dan tempat persembunyian para pejuang alam Kerinci. Untuk mencapai gua ini kita akan menempuh bukit Siru-Seleman danmelewati ladang masyarakat dengan jarak tempuh ± 2 jam perjalanan dengan kondisi jalan agak terjal.”Kata  Firmansyah,SE”

Menjawab pertanyaan  Firmansyah,SE   mengungkapkan bahwa di desa Koto Petai  terdapat objek wisata Pantai Indah Koto Petai, Objek ini berada di Desa Koto Petai Kecamatan Danau Kerinci. Objek ini merupakan daerah tepian Danau Kerinci dengan hamparan pasir putih yang menawarkan keindahan. Pemandangan yang indah mengarah ke Danau Kerinci dengan aktivitas nelayan merupakan keunikan tersendiri.

Objek ini mudah dicapai dengan kendaraan roda dua dan roda empat karena jalan telah diaspal hetmik. Disekitar kawasan terdapat ladang masyarakat yang dikenal dengan Tanah Cugok (tanah yang tinggi) dan daerah ini cukup baik untuk dibangun hotel ataupun padang golf.”Kata Firmansyah,SE

Menariknya di kawasan  Kecamatan Danau Kerinci terdapat  objek wisata Tanjung Hatta  di wilayah Sanggaran Agung,Objek wisata Tanjung Hatta berada di Sanggaran Agung ibu Kota Kecamatan Danau Kerinci. Dari lokasi ini pengunjung dapat menyaksikan panorama alam Danau Kerinci dan dari lokasi ini pengunjung dapat melihat secara lansung lokasi pusat Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK).

Pada tahun 19523 Wakil Presiden Republik Indonesia pertama Bapak Drs. H. Mohd. Hatta melakukan kunjungan kerja ke Kerinci yang saat itu masih menyatu dengan Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci (PSK) Propinsi Sumaatera Barat dan tokoh Proklamator Bung Hatta pernah singgah di kawasan wisata ini, dari  sebuah ketinggian sebuah tanjung di Sanggaran Agung beliau menyaksikan panorama alam Danau Kerinci, dan Bung Hatta  sangat kagum dengan keindahan Danau Kerinci.

Pada saat itu beliau menanam sebatang pohon beringin dan untuk mengenang kehadiran Bung Hatta di alam Kerinci, maka masyarakat mengabadikan nama tokoh Proklamator  pada Tanjung yang berada  sekitar 20 meter dari permukaan air Danau Kerinci.

Sekitar 1,5 Km dari  Kawasan FMPDK di Sanggaran agung  juga terdapat  destinasi Wisata Pantai Indah Ratu Sigindo Kuning Seleman, Pantai Indah Ratu Sigindo Kuning berada di kawasan Seleman Kecamatan Danau Kerinci, pada pagi hari para nelayan menurunkan ikan hasil tangkapannya dari perahu-perahu untuk di pasarkan di Pasar Sore Seleman dan di Pasar Tradisional Tanjung Bajure Sungai Penuh.

Untuk mencapai  kawasan pinggir pantai, pegunjung melewati jalan usaha tani ditengah-tengah areal persawahan rakyat yang dapat dilalui kenderaan roda dua atau berjalan kaki dipematang-pematang sawah  sambil menyaksikan kawanan burung kuntul putih yang beterbangan dan hinggap dipematang sawah.Objek wisata Pantai Indah Ratu Sigindo Kuning memiliki pantai yang  terbaik dan pada waktu hari liburan  selalu ramai di kunjungi oleh kawula muda.

Di objek wisata ini para pengunjung dapat  berenang atau menikmati angin danau yang berhembus sepoi-sepoi tanpa terganggu oleh siapapun, dan jangan lupa membawa tas picnik untuk persiapan makan siang jika anda mengunjungi tempat ini.

Di Sore hari para pengunjung dapat menyaksikan panorama alam yang menawan, permukaan air danau terlihat berkilauan ditimpa sang mentari. Dikawasan pantai ini pengunjung dapat melakukan aktifitas memancing, dan bersampan ria di pinggiran danau kerinci  yang berombak kecil.
Pada malam hari suasana di pantai ini sangat indah, dikejauhan terlihat kerlap kerlip lampu nelayan dan dari pantai ini dari kejauhan pengunjung dapat menyaksikan dusun-dusun di kawasan keliling danau yang indah dengan cahaya lampu yang memancar dari rumah-rumah masyarakat disekitar danau Kerinci.

Selain itu  kata Camat Danau Kerinci   di Daerah ini  terdapat objek wisata air terjun Talang Kemulun yang berada dikawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, untuk menuju objek wisata ini  pengunjung dapat menggunakan rodempat dari Sanggaran Agung dengan waktu tempuh sekitar 6 - 7 km  menuju Desa Talang Kemulun.

Dari ujung desa Talang Kemulun pengunjung dapat menggunakan kenderaan roda dua hingga ke kaki bukit, dan dari kaki bukit pengunjung meneruskan perjalanan menempuh ladang-ladang casiavera dan kopi sambil menyaksikan rimbunan pepohonan  dan menyaksikan panorama alam di hutan Taman Nasional Kerinci Seblat yang kaya dengan flora dan fauna langka.

Untuk mencapai lokasi air terjun membutuhkan waktu perjalanan jalan kaki selama 3 - 4 jam. Perjalanan  anda yang melelahkan dapat terobati setelah  anda  mencapai lokasi air terjun yang berair jernih.  “Pungkas  Firmansyah,SE”. ( Budhi,VJ Rio Temenggung)

Berita Terpopuler

Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs