Fajran saat dilarikan ambulan |
Kapolres Kerinci, AKBP Sri Winugroho mengatakan, insiden yang terjadi di Koto Baru ini murni karena masalah pribadi antara pelaku dengan korban, bukan terkait politik.
Dikatakan Kapolres, berdasarkan data yang diperoleh dari TKP dan keterangan saksi, diketahui ada 5 orang diduga pelaku pengeroyokan terhadap korban, dan kelimanya masih ada hubungan keluarga.
"Diketahui selama ini keluarga pelaku punya masalah pribadi dengan korban," kata Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Abriansyah.
"Dari situ diketahui bahwa kejadian ini murni masalah pribadi, bukan terkait politik. Pelaku bukan inigin menghambat pelantikan, tapi keributan terjadi karena ada dendam lama antara pelaku dengan korban," tegas Kapolres.
Hanya saja, kata dia, insiden pengeroyokan ini terjadi bertepatan dengan momen politik dan saat acara pelantikan tim pemenangan AJB-Zulhelmi.
"Sebelumnya juga sudah pernah terjadi perselisihan antara pihak pelaku dengan pihak korban. Jadi, kejadian kemarin adalah rembetan dari pertikaian sebelumnya," jelas Kapolres.
Disisi lain, dirinya mengimbau kepada masyarakat Koto Baru, dan masyarakat Kota Sungaipenuh untuk sama-sama menjaga ketertiban dan keamanan selama tahapan Pilwako 2015 berlangsung.
"Mari kita sama-sama sukseskan Pilkada ini dengan tertib, aman, damai, dan kodusif," tutupnya.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Kapolres mengakan pihaknya tidak menempatkan personel di lokasi, namun hanya melakukan patroli. (DIK)
0 Comments:
Posting Komentar