Dampak Larangan Keluar Rumah di Jayapura, Para Pedagang Asal Sungai Penuh ini Kesulitan Mencari Nafkah

Warga Sungai Penuh di Jayapura Papua (doc/ist)
KERINCI, Merdekapost.com - Pemerintah Jayapura Papua melarang warganya keluar rumah karena maraknya virus corona yang sedang melanda Indonesia, warga yang berprofesi sebagai pedagang ini tidak bisa keluar rumah akibat Covid 19 dan kondisi ini membuat mereka kesulitan untuk berjualan mencari nafkah sebagaimana hari-hari biasa sebelum wabah Corona melanda. 

Kondisi ini membuat 45 orang warga Kota Sungaipenuh asal Koto Baru dan Pesisir Bukit yang saat ini berada di Jayapura ini terlantar.

Strama Royal warga Sungai Liuk Pesisir Bukit yang saat ini sedang berada di Papua, kepada media ini melalui pesan singkat whatsapp mengatakan sejak merebaknya virus corona yang sudah menyebar di daerah Jayapura para warga Sungai Penuh yang berada di jayapura mengeluh karena mereka yang pada umumnya berprofesi sebagai pedagang tidak dibolehkan lagi keluar rumah.

"kami disini sekarang dalam keadaan sulit karena warga Jayapura tidak ada yang keluar rumah, sehingga kami disini kesulitan untuk mendapatkan biaya hidup," jelasnya.

Royal juga mengatakan bahwa saat ini dirinya bersama rekannya yang lain hanya bisa berdiam diri dirumah saja, mau jualan tidak bisa sementara persediaan kami sudah tidak ada lagi. 

"Kami yang berada di Jayapura ini berdagang tapi saat ini kami betul-betul mengeluh karena tidak berdagang seperti biasanya, mau keluar rumah saja tidak dibolehkan karena petugas POL PP Jayapura terus patroli dan mengecek warga yang keluar rumah," katanya.

Lebih lanjut Royal menjelaskan, warga Sungai Penuh disini meminta perhatian kepada Pemkot agar kami bisa bertahan hidup di Jayapura ini, dan juga kami minta perhatian kepada anggota DPRD Kota Sungaipenuh. 

"Kepada Pemkot dan Anggota DPRD Sungai Penuh Sungai Penuh Tolong bantu kami disini yang sedang kesulitan,"harapnya. (ald)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs