Pembukaan PSU di TPS 02 Desa Pondok Beringin Diawali Sumpah Jabatan

 

Merdekapost.com - Pembukaan dan persiapan pemungutan suara ulang pemilihan kepala daerah Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi di TPS 02 desa Pondok Beringin Kecamatan Sitinjau Laut berlangsung sukses.

Pemungutan suara ulang yang di tempatkan di ruangan Sekolah Dasar Pondok Beringin, diawali dengan sumpah jabatan penyelenggara oleh Ketua KPPS (Rudi Helmi Putra, SE) dan disaksikan oleh petugas KPU, PPK, PPS, Panwaslu, Polri, TNI, maupun saksi kedua Paslon 

Adapun isi sumpah jabatan penyelenggara tersebut berbunyi, " Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota KPPS dan sebagai petugas ketertiban KPPS dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berpedoman kepada Pancasila dan undang-undang dasar 1945 Negara Republik Indonesia. Bahwa saya akan menjalankan wewenang dan akan bekerja dengan sesungguhnya, jujur, adil dan cermat, demi suksesnya pelaksanaan pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur demi tegaknya demokrasi dan keadilan serta mengutamakan kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari kepentingan pribadi dan golongan". 

Selanjutan dilengkapi dengan pengecekan kelengkapan berkas, alat protokol kesehatan dan lain sebagainya. Dari pantauan media ini di lokasi beberapa warga sebagai calon pemilih sudah berada dilokasi TPS dan sebagian sudah menyerahkan surat panggilan dengan memenuhi protokol kesehatan dari penyelenggara. (*)

Ulil Amri Optimis Al Haris-Sani Raih Suara Terbanyak di Jaluko

 

Merdekapost.com - Politisi PAN Muarojambi Ulil Amri, optimis masyarakat yang memilih paslon 03 Al Haris-Sani di Kecamatan Jaluko akan meningkat ketimbang Pilgub Jambi 9 Desember 2020 lalu.

Dikatakan Ulil Amri, partisipasi masyarakat terhadap Al Haris-Sani bertambah dibandingkan kandidat Calon gubernur lain. Dengan demikian, suara paslon 03 Al Haris-Abdullah Sani akan menang di Kecamatan Jaluko.

“Pada PSU besok, Kecamatan Jaluko menjadi prioritas utama para kandidat. Karena dari 20 ribu lebih jumlah DPT di 59 TPS di wilayah Muarojambi, sebagian besar DPT atau suara terbanyak ada di Kecamatan Jaluko dan insyaallah Haris-Sani menang,” kata Ulil Amri, Rabu (26/05/2021).

Sesuai arahan Ketua Umum PAN saat rapat konsolidasi di DPW PAN Jambi akhir pekan lalu, Ulil turun langsung untuk memenangkan kembali Al Haris-Sani khususnya di wilayah Muarojambi.

“Seperti arahan pak Ketum Zulkifli Hasan waktu rapat konsolidasi di Jambi, saya telah mengerahkan ratusan simpatisan yang tergabung dari para kader PAN Jaluko dan relawan Haris-Sani diseluruh TPS di Jaluko,” tutur Anggota DPRD Muarojambi ini.

Para militan Haris-Sani tersebut diminta mengawasi serta melakukan pengawalan di setiap TPS saat hari pencoblosan suara.

“Kami membantu aparat kepolisian dan panitia penyelenggara pemilu untuk menjaga suasana kondusif. Kami juga akan mengawal terus suara Haris-Sani hingga proses akhir,” ucap Ketua Fraksi PAN DPRD Muarojambi, Ulil Amri. (*)

PKB Instruksikan Pengurus dan Anggota DPRD Provinsi Jambi Turun Pantau PSU

Ketua DPW PKB Jambi saat menginstruksikan pengurus dan Anggota DPRD Provinsi Jambi untuk memantau langsu PSU Pilgub Jambi.

Merdekapost.com - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Jambi menginstruksikan anggota DPRD Provinsi Jambi dan pengurus DPW agar turun langsung pantau di setiap TPS yang menggelar Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi yang akan digelar besok.

Instruksi tersebut dikatakan langsung oleh Ketua DPW PKB Jambi, Sofyan Ali dalam acara rapat Internal DPW PKB Provinsi Jambi, rabu malam (26/5/2021).

"Saya sebagai Ketua DPW PKB Provinsi Jambi menginstruksikan kepada pengurus DPW PKB Jambi dan anggota DPRD Jambi agar turun ke TPS yang akan dilakukan PSU Pilgub Jambi," kata Sofyan Ali.

Adapun yang diinstruksikan turun untuk memantau ke Wilayah yang masuk dalam Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi besok, ada beberapa anggota DPRD Provinsi Jambi dari Fraksi PKB, Selain DPRD, pengurus DPC, kader dan anggota Dewan Kabupaten yang dilaksankan PSU juga di instruksikan hal yg sama.

"Untuk Muaro Jambi, yang turun Sulaiman Syawal, Idham Khalid, dan Eka Marlina, untuk Tanjabtim yang turun, Juanda, dan H. Hamid selanjutnya Kerinci dan Sungai Penuh, Feri Kurniawan terakhir Batanghari Sekretaris DPW PKB Jambi, Elpisina," beber anggota Komisi V DPR RI ini.

Lebih lanjut, Sofyan Ali mengatakan bahwa seluruh Kader PKB yang ada diwilayah PSU Pilgub Jambi ini akan turun langsung, bahkan ada yang menjadi saksi di TPS.

"Insya Allah, Haris - Sani tetap menang pada PSU Besok, terlebih lagi Kiai Sani merupakan Ketua Dewan Syuro DPW PKB, maka Kader kami tidak akan diam untuk memenangkan pasangan Haris-Sani," tutupnya. (064)

Sebar Sembako di Jaluko, Ketua Golkar Jambi Endria Putra Ternyata Pernah Tersangkut Kasus Korupsi Zumi Zola



Merdekapost.com - Endria Putra yang terciduk memberikan sembako di Pematang Gajah, Jaluko pada Rabu 26 Mei 2021 ternyata pernah tersangkut kasus korupsi yang melibatkan bekas Gubernur Jambi Zumi Zola.

Nama Endria Putra masuk dalam dakwaan Jaksa KPK dengan tuduhan memberikan gratifikasi sebesar Rp1.5 Miliar ke anak tiri Ratu Munawaroh.

Ratu Munawaroh diketahui berpasangan dengan Cek Endra dalam pemilihan Gubernur Jambi 2020 ini. Cek Endra adalah Ketua Golkar Provinsi Jambi. Sementara Endria adalah Ketua Golkar Kota Jambi. Endria juga  pernah menjadi tim sukses Zumi Zola dalam Pilgub Jambi 2015.

“Kami menghadirkan lima saksi, Yang Mulia,” kata jaksa KPK, Iskandar Marwanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 8 Oktober 2018, dilansir Tempo.co.

Saksi dari kalangan swasta yang diajukan jaksa adalah Endria Putra, Direktur Utama PT Sumber Farma Nusa, Pandu Yusman alias Asiang dan Hardono alias Aliang.

Dalam surat dakwaan jaksa, Endria dan Hartono disebut pernah memberi gratifikasi kepada Zumi masing-masing sebanyak Rp 1,5 miliar. Sementara, Asiang disebut memberikan gratifikasi sebanyak Rp 3,5 miliar kepada Zumi.

Dalam perkara ini, Zumi Zola telah divonis 6 tahun penjara dan saat ini mendekam di Lapas Sukamiskin, Jawa Barat. Namun dakwaan Jaksa KPK kepada Endria belum diketahui perkembangannya. Padahal, kontraktor lain, Asiang, sudah masuk penjara.

Sebelumnya Ketua DPD Partai Golkar Kota Jambi Endria Putra mengaku memberikan sembako ke saksi dari partai mereka di Pematang Gajah, Jaluko, Muarojambi pada Rabu sore 26 Mei 2021.

Endria menyebut, mereka memiliki surat mandat untuk para saksi yang mereka berikan sembako itu.

“Itu ngunjungi saksi2 kito dindo.. Dak mungkin kalau bagi2 duit n sembako kito pake baju golkar. Bengak nian kito..” kata Endria melalaui pesan WhatsApp, Rabu malam.

Anehnya, berdasarkan keterangan warga yang didatangi oleh Tim Relawan Tangkap Siraman 88 atau Retas 88, Paslon 03 Haris – Sani, warga tersebut mengaku tidak kenal dengan penberi sembako. Yang mereka tahu hanya orang Golkar.

Warga itu justru mengaku menerima sembako dengan alasan agar bisa menjaga keamanan TPS.

“Saya kurang tau pak, cuma dikasih saja sama orang. Saya tidak kenal orangnya. Katanya dari tim Golkar, disuruh jaga TPS. Itu aja katanya,” ujar warga yang menerima sembako.

Tim Retas 88 bahkan mengaku, saat hendak ditangkap, pemberi sembako yang menumpang 3 unit mobil itu malah lari kocar-kacir.

Sumber: Inilahjambi.com

Bawaslu Muaro Jambi Telusuri Dugaan Pelanggaran di Sungai Bahar dan Jaluko

 

Merdekapost.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Muaro Jambi langsung bergerak cepat atas dugaan pelanggaran yang terjadi sehari sebelum pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi.

Dugaan pelanggaran ini terjadi tak tanggung-tanggung, malah di dua lokasi di Muaro Jambi yakni di Sungai Bahar dan Jambi Luar Kota (Jaluko).

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Komisioner Bawaslu Muaro Jambi, Yasril Farqot mengatakan malam ini pihaknya akan duduk bersama dengan Gakkumdu untuk menyikapi adanya informasi yang viral di media sosial ini.

"Jajaran dibawah sudah mulai mencari informasi yang valid terkait kabar tersebut," kata Yasril, Rabu (26/5/2021).

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Bawaslu Muaro Jambi M. Yusuf bahwa pihaknya sedang melakukan penelusuran untuk kejadian di Sungai Bahar dan Jaluko. Ini semua dilakukan atas informasi awal yang didapat dari media sosial.

"Tim dibawah saat ini sedang melakukan penelusuran. Saat ini kami belum bisa menyampaikan lebih terkait dugaan pelanggaran tersebut," katanya.

Ia mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih menunggu hasil penelusuran. Setelah itu baru bisa ditentukan bagaimana menindak lanjuti dugaan pelanggaran tersebut. 

"Kami juga sudah koordinasi dengan KPU mengenai yang didaerah Sungai Bahar itu. Jangan sampai masalah ini terus saat proses pemilihan berlangsung besok," tandasnya.

Untuk diketahui, untuk Sungai Bahar tersebar video petugas yang menyebarkan surat undangan sembari mengajak untuk memilih Paslon 01 (CE-Ratu). Sedangkan untuk Jaluko, adanya dugaan bagi-bagi sembako kepada masyarakat oleh tim Paslon 01. (*)

Sumber: Jernih.id

Endria Sebut Beri Sembako Untuk Saksi Golkar, Warga: Kami Tidak Kenal

 

Endria Putra dan Evi Gustina pemilik Fortuner BH 333 VI yang menyebarkan Sembako di Jaluko/ Facebook

Merdekapost.com - Ketua DPD Partai Golkar Kota Jambi Endria Putra mengaku memberikan sembako ke saksi dari partai mereka di Pematang Gajah, Jaluko, Muarojambi pada Rabu sore 26 Mei 2021.

Endria menyebut, mereka memiliki surat mandat untuk para saksi yang mereka berikan sembako itu.

"Itu ngunjungi saksi2 kito dindo.. Dak mungkin kalau bagi2 duit n sembako kito pake baju golkar. Bengak nian kito.." kata Endria melalaui pesan WhatsApp, Rabu malam.

Menurut Endria, tim relawan yang datang itu memaksa masuk ke rumah saksi mereka dan merampas barang bukti berupa paket sembako.

"Sudah ditunjukkan sm saksi itu mandat saksi. Tapi tetap makso masuk rame2 ke dlm rmh n ngambil  makanan kopi,teh gulo n roti utk saksi," kata Endria lagi

Anehnya, berdasarkan keterangan warga yang didatangi oleh Tim Relawan Tangkap Siraman 88 atau Retas 88, Paslon 03 Haris - Sani, warga tersebut mengaku tidak kenal dengan penberi sembako. Yang mereka tahu hanya orang Golkar.

Warga itu justru mengaku menerima sembako dengan alasan agar bisa menjaga keamanan TPS.

"Saya kurang tau pak, cuma dikasih saja sama orang. Saya tidak kenal orangnya. Katanya dari tim Golkar, disuruh jaga TPS. Itu aja katanya," ujar warga yang menerima sembako.

Tim Retas 88 bahkan mengaku, saat hendak ditangkap, pemberi sembako yang menumpang 3 unit mobil itu malah lari kocar-kacir. (*)

Sumber: Inilahjambi.com

Fortuner Sebar Sembako di Jaluko Ternyata Milik Istri Endria Ketua Golkar Jambi

 

Merdekapost.com - Tiga unit mobil yang menyebarkan sembako di Pematang Gajah, Jaluko, sore ini ternyata milik istri Ketua DPD Golkar Kota Jambi Endria Putra atas nama Evi Gustina. 

Mobil Toyota Fortuner bernopol BH 333 VI itu terciduk membagikan paket sembako ke warga bersama sejumlah penumpang mobil lainnya.

Berdasarkan data Samsat Jambi, selain atas nama Evi Gustina, Mitsubishi Pajero putih dengan Nopol BH 412 LI tercatat atas nama M Syuharly ST. 

Mobil satunya bernopol Jakarta B 1034 PIQ belum dapat dilacak kepemilikannya. Namun informasinya, mobil milik Kemas Faried, anggota DPRD Kota Jambi.

Sebelumnya, relawan Haris - Sani menangkap penerima sembako yang diduga diberikan seseorang guna memilih pasangan calon 01, Cek Endra - Ratu, pada Rabu, (26/05/2021) sekitar pukul 3 sore. 

Menurut pengakuan tim yang memergoki, sembako tersebut diangkut menggunakan 3 unit mobil, Pajero Putih (BH412LI), Toyota Fortuner Putih (BH333VI) dan Toyota Calya (B1034PIQ).

Warga penerima sembako  menjelaskan, bingkisan tersebut ia terima dengan alasan agar bisa menjaga keamanan TPS. Dia mengaku bahwa menerima paket tersebut dari Partai Golkar.

"Saya kurang tau pak, cuma dikasih saja sama orang, saya tidak kenal orangnya. Katanya dari tim Golkar, disuruh jaga TPS. Itu aja katanya," ujar warga yang menerima sembako.

Belum ada keterangan dari pihak terkait termasuk dari partai Golkar terkait temuan ini. Endria Putra belum merespon pesan WhatsApp termasuk juga Kemas Faried.

Endria Putra yang dihubungi membenarkan bahwa mereka memang turun ke Jaluko pada Rabu sore 26 Mei 2021. Endria berdalih mereka mengunjungi saksi mereka untuk PSU di daerah tersebut.

"Kami mengunjungi saksi. Tak mungkin bagi bagi sembako dan uang sengaja pakai baju Golkar. Para saksi itu punya mandatnya," kata Endria melalaui pesan WhatsApp. (*)

Sumber: Inilahjambi.com

Terciduk, Pajero Putih Diduga Sebar Sembako Pasangan 01 di Jaluko Hari ini

 

Merdekapost.com - Relawan Tangkap Siraman 88 atau Retas 88, Paslon 03 Haris - Sani menangkap penerima sembako yang diduga diberikan seseorang guna memilih pasangan calon 01, Cek Endra - Ratu.

Peristiwa ini didapati oleh tim Retas 88 pada Rabu, (26/05/2021) sekitar pukul 3 sore. 

Menurut pengakuan tim yang memergoki, sembako tersebut diangkut menggunakan 3 unit mobil, Pajero Putih (BH412LI), Toyota Fortuner Putih (BH333VI) dan Toyota Calya (B1034PIQ).

Menanggapi kabar tersebut, Ritas Mairiyanto, selaku Ketua Tim Retas 88 langsung turun ke lokasi kejadian di Desa Pematang Gajah, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi.

Bersama timnya, Ritas langsung mendatangi rumah warga yang didapati menerima bingkisan berupa sembako.

Warga penerima sembako  menjelaskan, bingkisan tersebut ia terima dengan alasan agar bisa menjaga keamanan TPS. Dia mengaku bahwa menerima paket tersebut dari Partai Golkar.

"Saya kurang tau pak, cuma dikasih saja sama orang, saya tidak kenal orangnya. Katanya dari tim Golkar, disuruh jaga TPS. Itu aja katanya," ujar warga yang menerima sembako.

Sementara itu, keterangan dari tim Retas 88 yang menyaksikan peristiwa tersebut mengatakan saat timnya mencoba untuk mengejar dan menangkap orang yang membagikan bingkisan kepada warga ini langsung kocar-kacir meninggalkan lokasi.

"Jadi pas kita mendapati ada yang turun dari mobil dan membagikan paket, kita langsung hubungi ketua tim. Namun kayaknya keberadaan kami diketahui yang mau bagikan sembako. Jadi mereka kabur. Tapi kami sempat ambil foto mobil pelaku," terang anggota tim Retas 88 yang memergoki aksi bagi-bagi sembako ini.

Di lokasi kejadian, Ritas menjelaskan bahwa timnya terus bergerak untuk memastikan Pemungutan Suara Ulang kali ini bisa berjalan dengan bersih tanpa ada money politik.

"Kami bertugas mengawasi, jangan sampai ada kejadian yang bisa merugikan suara Paslon lain, terutama Paslon 03," jelasnya.

Belum ada keterangan dari pihak terkait termasuk dari partai Golkar terkait temuan ini. (*)

Sumber: Inilahjambi.com

Saksi di TPS, Anggota DPRD Kerinci Fraksi PKB Serahkan Surat Mandat ke KPPS Pondok Beringin

 

Saat Anggota DPRD Kabupaten Kerinci Fraksi PKB, Sofwan menyerahkan surat mandat saksi

Merdekapost.com  - Menjelang hari pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi, Anggota DPRD Kabupaten Kerinci Fraksi PKB, Sofwan menyerahkan langsung surat mandat kepada KPPS Desa pondok Beringin, Kerinci rabu (26/5/2021).

Penyerahan surat mandat ini oleh Sofwan diterima langsung oleh Ketua KPPS Desa ponsok Beringin, dimana besok PSU akan dilaksanakn di TPS 1 Desa tersebut.

Kepada BIRU (Jambi Seru), Sofwan mengatakan, penyerahan surat mandat ini sebagai bukti sah bahwa dirinya sebagai saksi di TPS 1 Desa Pondok Beringin, Kabupaten Kerinci.

"Sudah saya serahkan surat mandat kepada KPPS Desa Pondok Beringin," ujar Sofwan.

Selanjutnya, Sekretaris Komisi II DPRD Kerinci ini berharap, pada Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi yang akan dilaksanakan besok bisa berjalan dengan sukses.

"Selanjutnya semoga PSU besok berjalan dengan sukses, Insya Allah Haris-Sani tetap menang," ungkap pria yang pernah berprofesi sebagai sopir truk ini.

Untuk diketahui, di Kabupaten Kerinci terdapat 7 TPS yang akan melaksanakan PSU, ini daftarnya:

Desa Koto tuo Ujung Pasir TPS 01

Desa Pondok Beringin di TPS 01

Desa Lolo Gedang di TPS 01

Desa Lolo Hilir di TPS 01

Desa Pasar Kerman di TPS 01

Desa Dusun Baru Lempur di

 TPS 01 dan TPS 02.

Kapolres Muarojambi Perintahkan Tindak Tegas Oknum Pengacau di TPS

Merdekapost.com -  Kapolres Muarojambi AKBP Ardiyanto memerintahkan personilnya yang melakukan pengamanan di 59 TPS di wilayah itu menindak oknum yang membuat situasi tidak kondusif pada pra dan pasca pencoblosan 27 Mei 2021 besok.

Di samping itu dia juga minta personel untuk tetap menjalin hubungan baik dengan tokoh masyarakat dan agama di lingkungan 59 TPS yang tersebar di 3 kecamatan di Bumi Sailun Salimbai.

“Apabila ada oknum-oknum masyarakat yang membuat situasi tidak kondusif segera ditindak sesuai SOP yang ada," ujar Kapolres saat membacakan amanat Kapolda Jambi, Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, Selasa 25 Mei 2021 dilansir kabarjambikito.com.

Kapolres tetap berharap PSU di Muarojambi aman, lancar dan damai serta doberkati Allah SWT. 

Dikatakan dia, sukses atau tidaknya PSU ini tergantung semua pihak yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung. 

Para personel juga diminta agar segera mengenali tokoh masyarakat setempat serta tokoh warga lainnya.

"Saya harapkan personil yang sudah ditugaskan di Kabupaten Muarojambi agar segera mengenali tomas dan toga di tempat tugas. Kali ini kita banyak didukung personil dibandingkan pada Pilkada 9 Desember 2020 lalu," katanya lagi.

Diketahui, Kabupaten Muarojambi menjadi tempat pemilihan dengan suara terbanyak dalam PSU ini yang mencapai 59 TPS tersebar di 3 Kecamatan.

Ratusan personel gabungan sudah menggelar pasukan dalam rangka pergeseran personel, OMP tahap pemungutan suara ulang pilkada serentak 2021.

Kapolres Muarojambi, AKBP Ardiyanto menyebut para peserta apel yakni TNI-POLRI dan Instansi terkait sangat mendukung suksesnya pelaksanaan tahapan pemungutan suara ulang, yang sejuk aman dan damai.

Polda Jambi sendiri telah mengerahkan anggota sebanyak 685 personel. Sebagian disiagakan untuk pengamanan TPS terutama di wilayah Muaro Jambi.

Sumber: Kabarjambikito.com

Kawal Ketat Suara Al Haris-Sani, Ritas: Kemanapun Kotak Suara, Tidak Ada Celah Curang

 

Merdekapost.com - Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi di 88 TPS dan 5 Kabupaten/Kota di Jambi dipastikan mendapat pengawalan ketat dari berbagai pihak, terutama Bawaslu dan aparat kepolisian untuk mensukseskan jalannya Demokrasi.

Namun pengawalan juga datang dari Tim masing-masing Calon, dari Tim 03 Al Haris-Sani akan mengerahkan seluruh simpatisan dan relawan untuk mengawal jalannya demokrasi yang jujur, adil dan transparan.

Ritas Devisi Pengamanan 03, menyebut jauh sebelum ini pihaknya telah membentuk TIM RETAS 88.

"Kita sudah bentuk tim retas 88, nantinya kita menurunkan personel setiap TPS, 2 orang", ujarnya kepada ampar.id Selasa (25/5/2021)

Tugasnya kata Ritas,  mengawal, monitoring, kejadian dan masalah yang ada di TPS mulai dari jam 07.00 WIB pagi sampai dengan kotak suara berada di posisi aman.

Selain itu, kata Ritas Tim Retas 88 juga memantau dan mendokumentasikan Hasil akhir dari pada penghitungan di tingkat TPS, C1, absen di foto.

"Kita kawal dan itu harga mati, kemanapun kotak suara di kawal, kita pastikan tidak ada celah untuk curang disana kita pastikan kotak suara tidak berpindah-pindah", tegasnya 

Terlahir, kata Dia ada ribuan dari tim dan simpatisan Al hari-Sani ikut pantau PSU Pilgub Jambi 27 Mei 2021. (Red)

Amankan Suara Haris-Sani di PSU, Bakri: Saksi Koalisi H-1 Menginap di TPS

 

Merdekapost.com - Jelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi pada 27 Mei mendatang, DPW PAN Provinsi Jambi memperkuat saksi sesuai dengan arahan Ketum (Zulkifli Hasan) saksi harus diperkuat.

"Alhamdulillah hampir 90 persen saksi dari kita itu semuanya anggota legeslatif yang kebetulan dapilnya di wilayah pelaksanaan PSU," kata Ketua DPW PAN Provinsi Jambi, H. Bakri, Selasa (25/5/2021).

Ketua Tim Koalisi Partai Al Haris-Abdullah Sani ini menambahkan, jika H-1 waktu pelaksanaan PSU sudah diintruksikan kepada para saksi untuk menginap  di lokasi desa atau TPS yang melaksanakan PSU.

"Ini dilakukan untuk menjaga mengamankan untuk tidak terjadi adanya money politik ataupun yang macam-macam, seterusnya mereka juga mengamankan suara sehingga betul-betul maksimal hasil yang kita capai," ujarnya.

"Insya Allah dengan kerja keras kawan-kawan, kemenangan 9 Desember 2020 kemarin yang tertunda akan kita capai dengan maksimal pada PSU ini," tukasnya.(*)

Bawaslu Kawal Ketat Logistik PSU Termasuk Kotak Suara

 

Merdekapost.com - Pada PSU Pilgub Jambi kali ini, Bawaslu Provinsi Jambi memperketat pengawalan untuk logistik termasuk kotak serta kertas suara.

Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jambi, Fahrul Rozi, menegaskan, pengawasan atau pengawalan terhadap logistik PSU ini, dilakukan guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sejak Logistik PSU Pilgub Jambi didistribusikan, Bawaslu terus melakukan pengawalan ketat. Ini untuk memastikan seluruh logistik ini aman," kata Fahrul Rozi - kepada Pemayung.co (partner media ini), Selasa (25/05/2021).

Dijelaskan, Bawaslu Provinsi Jambi telah menempatkan anggotanya di setiap Kecamatan yang mengikuti PSU Pilgub Jambi pada 27 Mei mendatang.

"Ada Panwascam dan ada PPK yang bertugas terus mengawasi seluruh kotak suara hingga selesainya PSU Pilgub Jambi dan diserahkan kembali ke Provinsi," ucapnya.

"Kemana logistik itu bergeser, akan kita ikuti. Pasti akan kita kawal ketat," tambah Fahrul Rozi.(*)

Sumber: Pemayung.co

Ketua PKB Muaro Jambi dan Kader Turun Gelanggang Jadi Saksi TPS di PSU

 

Ketua DPC PKB Muaro Jambi, Ahmad Haikal

Merdekapost.com - Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi akan berlangsung dua hari lagi pada, Kamis (27/5/2021).

Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi ini Kabupaten Muaro Jambi tercatat terbanyak untuk PSU ini. 

Dari jumlah 88 TPS, Kabupaten Muaro Jambi ada sebanyak 59 TPS dilakukan pemungutan suara ulang. 

Dengan begitu, Ketua PKB Muaro Jambi, Ahmad Haikal siap mengawal suara Al Haris-Abdullah Sani tiap TPS dengan turun langsung menjadi saksi TPS di PSU Muaro Jambi ini. 

"Saya akan turun memantau langsung," kata Ahmad Haikal, Selasa (25/5/2021).

Haikal yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Muaro Jambi itu turut mengerahkan seluruh anggota dewan dari PKB dan juga kader-kader PKB juga menjadi saksi di tiap TPS.

"Turun gelanggang semua," tegas Haikal.(*)

Legislator PKB DPRD Kerinci, Turun Gunung Sebagai Saksi di TPS Pondok Beringin

Anggota DPRD Kab. Kerinci Fraksi PKB, Sofwan

Merdekapost.com - Anggota DPRD Kabupaten Kerinci dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sofwan turun langsung sebagai saksi di TPS 1 Desa Pondok Beringin, Kecamatan Tanah Cogok, Kebupaten Kerinci pada PSU Pilgub Jambi.

Turunnya anggota DPRD Kerinci ini sebagai saksi merupakan bentuk tanggung jawabnya secara pribadi dan juga tanggung jawab sebagai partai Koalisi.

"Ini merupakan bentuk tanggung jawab saya secara pribadi dan juga amanat dari partai koalisi Haris-Sani," kata Pria yang sebelumnya pernah bekerja sebagai sopir truck ini.

Untuk Kerinci, kata Sofwan dirinya berharap kemenangan untuk pasangan dengan jargon Jambi Mantap tersebut,  dikarenakan hubungan emosional masyarakat Kerinci lebih dekat kepada Al Haris.

"Kemenangan Haris-Sani Insya Allah tidak akan ditukar," ujarnya.

Pada Pilgub 26 Desember 2020 lalu, sudah terbukti di kampung halamannya sendiri Desa Ambai, dimana di Desa tersebut, Suara Haris-Sani membludak dari kandidat Fachrori-Syafril, dan CE-Ratu.

"Pilgub lalu, alhamdulillah Haris-Sani menang di Desa Ambai Atas, Insya Allah pada PSU 2 hari lagi Haris-Sani tetap menang," ungkap Sekretaris Komisi III DPRD Kerinci ini. (064)

Ungkap Dugaan Bagi Bagi Uang Senilai Rp20 Miliar di PSU Pilgub Jambi

 

Nurul Fahmy

Oleh Nurul Fahmy

Pemilihan Gubernur Jambi 2020 lalu telah memakan korban. Mereka umumnya adalah pelaku pelanggar pemilu. Seperti NF, yang telah divonis hukuman penjara 3 tahun karena terbukti melakukan politik uang, bagi-bagi sembako dan tiang listrik. Jangan sampai PSU 27 Mei 2021 ini, Anda jadi korban berikutnya.

Selain NF, korban lain juga adalah penyelenggara pemilu itu sendiri. Sebanyak 5 orang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sudah dipecat. Mereka terbukti mencuri suara pasangan Fachrori Umar- Syafril Nursal untuk diberikan kepada pasangan Cek Endra - Ratu Munawaroh di Kotobaru, Kota Sungaipenuh. Kelima PPK ini dibayar uang tunai dengan nilai mencapai setengah N Max (Rp15 juta) perorang untuk aksi mereka itu.

Meski para pelaku sudah dipecat, namun sayangnya, proses pidana bagi mereka sampai kini tidak jelas. Termasuk pengusutan terhadap terduga pemberi uang, yakni pasangan CE- Ratu. Masyarakat hingga saat ini tetap menunggu proses pidananya oleh aparat penegak hukum.

Korban pelaku berikutnya adalah Komisoner KPU Provinsi Jambi, Sanusi. Yang bersangkutan terbukti memberikan data penting KPU kepada pasangan Cek Endra. Majelis Hakim dalam sidang di DKPP akhirnya memberikan peringatan keras kepada Sanusi karena terbukti melanggar kode etik KPU. Sanusi akhirnya memilih mengundurkan diri dari KPU.

Di Kota Jambi dan Tanjab Timur, berdasarkan laporan ke Bawaslu sebelum hari pencoblosan Desember 2020, pelanggaran pemilu umumnya dilakukan pasangan Cek Endra dan Ratu Munawaroh. Meski sempat diproses, namun kasus ini mentah di Gakkumdu. Drama penyelidikan kasus ini bergulir ke DKPP. Sejumlah fakta janggal, kita tahu, terungkap dalam sidang itu beberapa waktu lalu.

Satu Juta Perkepala 

Meski korban telah jatuh selama Pilgub Jambi, namun dugaan pelanggaran pemilu berupa praktik bagi-bagi uang jelang PSU ini tetap tak surut. Seperti informasi belakangan ini. Seorang emak-emak diduga menerima uang  di salah satu kecamatan di Muarojambi, dari salah satu kandidat.

Bagi-bagi uang dengan modus tunjangan hari raya (THR) juga santer terdengar. Bahkan caranya lebih "canggih". Tidak diberikan secara tunai, tapi ditransfer langsung ke rekening warga atau saldo di salah satu aplikasi.

Salah satu kandidat disebut telah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 sd Rp40 miliar untuk diberikan kepada pemilih agar mencoblos kandidat tertentu. Asumsinya satu pemilih diberikan uang Rp1 juta sampai Rp2 juta perorang. Uang sebesar itu diharapkan mampu memberikan kemenangan kepada pasangan tersebut, dengan target perolehan suara mencapai 20 ribu, dari 29 ribu suara pemilih yang akan ikut PSU di 88 TPS di 5 kabupaten/kota di Jambi.

Meski belum terkonfirmasi, informasi ini jangan dianggap remeh dan sepele. Tidak boleh diabaikan. Jika dipraktikkan, jelas sangat menciderai proses demokrasi di Jambi. Apalah arti dua puluh miliar untuk proses akhir pilkada ini bagi kandidat yang beruang dan ambisi menjadi kepala daerah atau gubernur. Dibanding dengan biaya selama proses pra dan pasca pemilihan 9 Desember 2020 lalu, uang Rp20 miliar tidak besar. Duit segitu cuma kaleng-kaleng.

Berbagai pihak, utamanya pengawas pemilu diharapkan buka mata dan telinga. Dugaan ini memang seperti kentut. Baunya ada, tapi tak diketahui sumbernya. Sebagian kita mungkin telah mendengarnya. Mencium baunya. Tapi tak punya kemampuan mengungkapnya. Tapi ini jelas tak boleh diabaikan. Kita semua harus buka mata, pasang telinga. Mengakses transaksi keuangan dengan menggandeng pihak terkait seperti Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah salah satu langkah yang dapat dilakukan.

Menelisik dugaan transaksi serentak atau berkala ke sejumlah rekening baru di sejumlah daerah di Jambi, jelas harus dilakukan. Kalau ada, ini jelas mencurigakan. Seluruh pihak diharapkan juga proaktif menelisik dugaan ini.

Jangan sampai statemen Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, yang mengancam akan menangkap langsung pelaku politik uang (pemberi dan penerima) hanya jadi sekedar angin lalu. Jangan sampai ketegasan ini macet di tingkat bawah, hanya karena kita abai dan menganggap semua itu, bagi bagi uang Rp 1 juta perkepala itu, tak mungkin.

(Penulis adalah wartawan)

Gakkumdu Diminta Serius Tangani Laporan Politik Uang dalam PSU Pilgub Jambi

 

Syaiful Bakri

Merdekapost.com - Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) diminta serius menangani laporan dugaan politik uang atau pelanggaran pemilu lain dalam pemungutan suara ulang Pilgub Jambi 27 Mei 2021 mendatang. 

Syaiful Bakri, pelapor dugaan pelanggaran pemilu Cek Endra di Sadu, Tanjab Timur, beberapa waktu lalu, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kinerja Gakkumdu, khususnya di Tanjab Timur. Menurut dia, laporan yang masuk tidak pernah digarap serius.

"Kalau laporan tidak ditangani secara serius, masyarakat bisa apatis untuk melaporkan kasus-kasus pelanggaran pemilu kedepannya," kata Syaiful Bakri, Senin 24 Mei.2021.

Menurut Saiful, saat di sidang DKPP beberapa waktu lalu terungkap Gakkumdu tidak dapat memutuskan perkara karena anggota Gakkumdu yang terdiri dari polisi, jaksa dan unsur bawaslu tidak lengkap.

"Disana terungkap, ada unsur yang tidak lengkap ketika mengambil keputusan. Jaksanya tidak datang. Masak cuma karena itu, kasus tidak diputuskan. Kesaksian itu dapat dilihat  di sidang DKPP ke 33, terkait pelanggaran di Tanjab Timur," ungkapnya.

Kemudian, lanjut Syaiful, kasus penggelembungan suara di Kotobaru, Sungaipenuh juga tidak jelas penyelesaiannya. Meski telah dipecat namun kelima PPK itu tidak dipidana.

"Setelah dipecat, kasus pidana lima orang ini hilang begitu saja. Pidananya tidak jalan. Padahal informasinya telah diserahkan ke Polres Kerinci. Tapi kabarnya saat hendak ditangkap mereka tidak ada di tempat. Dan kasus itu hilang saja sampai sekarang," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo mengatakan pihaknya telah merespon informasi dugaan pemberian uang dalam Pilgub Jambi di salah satu wilayah di Muarojambi. 

"Anggota sudah menghubungi Nazli. Dia tidak menyebutkan identitas orang yang dimaksud. Silahkan konfirmasi ke yang bersangkutan (Nazli)," kata Kapolda kepada wartawan melalui pesan di WhatsApp, Minggu malam 24 Mei 2021.

Kapolres Muarojambi AKBP Ardiyanto bahkan meminta agar persoalan itu diungkap dan segera dilaporkan ke Gakkumdu. 

Menurut Kapolres, laporan ke pihak terkait juga penting untuk menepis dugaan bahwa berita tersebut tidak benar. Sehingga masyarakat percaya atas kebenaran fakta yang diungkap.

"Harus segera diungkap dan dilaporkan. Jangan sampai ada dugaan berita tersebut tidak benar atau hoax. Kita tidak tahu apakah berita itu fakta atau tidak. Makanya harus segera dilaporkan ke Gakkumdu. Ungkap kapan dan dimana kejadian serta barang bukti," ujar Kapolres lagi dilansir Pemayung.co.

Polisi Minta Identitas Pemberi Uang dalam PSU Pilgub Jambi Diungkap

 

Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo

Merdekapost.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jambi merespon cepat adanya dugaan tim CE- Ratu Munawaroh ditangkap saat membagi-bagikan uang jelang PSU Pilgub Jambi.

Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo mengatakan anggotanya telah menghubungi Nazli untuk dimintai keterangan terkait identitas perempuan yang ditangkap tersebut. 

"Anggota sudah menghubungi Nazli. Dia tidak menyebutkan identitas orang yang dimaksud. Silahkan konfirmasi ke yang bersangkutan (Nazli)," kata Kapolda kepada wartawan melalui pesan di WhatsApp, Minggu malam 24 Mei 2021.

Kapolres Muarojambi AKBP Ardiyanto juga meminta agar persoalan itu diungkap dan segera dilaporkan ke Gakkumdu. 

Menurut Kapolres, laporan ke pihak terkait juga penting untuk menepis dugaan bahwa berita tersebut tidak benar. Sehingga masyarakat percaya atas kebenaran fakta yang diungkap.

"Harus segera diungkap dan dilaporkan. Jangan sampai ada dugaan berita tersebut tidak benar atau hoax. Kita tidak tahu apakah berita itu fakta atau tidak. Makanya harus segera dilaporkan ke Gakkumdu. Ungkap kapan dan dimana kejadian serta barang bukti," ujar Kapolres lagi dilansir Pemayung.co.

Sementara itu pasangan Calon Gubernur Jambi Cek Endra dan Ratu Munawaroh tak menanggapi konfirmasi wartawan terkait pemberitaan adanya tim mereka yang ditangkap karena menyebarkan uang menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang 27 Mei mendatang.

Juru bicara tim pasangan ini, Sony Zainul, dilansir sejumlah media membantah adanya tim mereka memberikan uang untuk kepentingan pemungutan suara ulang.

Sebelumnya Tim pasangan Cagub-Cawagub Haris-Sani, M Nazli, mengatakan informasi soal politik uang itu didapat dari warga setempat. Sumber mengaku bahwa keluarga dekatnya sudah mendapat “siraman” dari tim CE-Ratu. 

Begitu dikejar dan akan dilakukan penangkapan, sumber itu memohon-mohon agar jangan dilakukan penangkapan. 

Menurutnya, semua percakapan dengan sumber sudah discreenshot, juga nama pemberi dan  penerima, ada pada sumber. Namun diakui Nazli, pihaknya tidak berwenang menangkap.

Karena itu, ia berharap kejadian ini tidak terjadi di daerah mana pun demi menciptakan PSU yang jujur dan adil tanpa kecurangan.

“Banyak laporan yang masuk ke kita soal politik uang ini. Ada juga dari guru, pokoknya banyak. Kita cukup tahu dan memantau saja, karena kita disuruh santun oleh kandidat kita,” tutupnya.

Soal Dugaan Money Politic, Begini Cerita Sebenarnya

Nazli

Merdekapost.com – Heboh soal money politic jelang PSU Jambi di Kabupaten Muaro Jambi, membuat semua mata tertuju kembali ke PSU. Seperti apa cerita sebenarnya?

Dijelaskan M Nazli, informasi soal politik uang itu didapat dari warga setempat. Sumber mengaku bahwa keluarga dekatnya sudah mendapat “siraman” dari tim CE-Ratu. 

Begitu dikejar dan akan dilakukan penangkapan, sumber itu memohon-mohon agar jangan dilakukan penangkapan. 

“Selain itu, kita juga tidak punya wewenang menangkap. Tetapi karena yang bersangkutan memohon-mohon, jadi tidak kita tangkap. Informasinya yang kita ‘tangkap’,” jelas Nazli, kepada media.

Menurutnya, semua percakapan dengan sumber sudah discreenshot, juga nama penberi dan  pemenerima, ada pada sumber. Karena itu, ia berharap kejadian ini tidak terjadi di daerah mana pun demi menciptakan PSU yang jujur dan adil tanpa kecurangan.

“Banyak laporan yang masuk ke kita soal politik uang ini. Ada juga dari guru, pokoknya banyak. Kita cukup tahu dan memantau saja, karena kita disuruh santun oleh kandidat kita,” tutupnya.(*)

Timnya Tertangkap Sebar Uang Jelang PSU, CE-Ratu Bungkam

 

Ilustrasi

Merdekapost.com - Pasangan Calon Gubernur Jambi Cek Endra dan Ratu Munawaroh tak menanggapi konfirmasi wartawan terkait pemberitaan adanya tim mereka yang ditangkap karena menyebarkan uang menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang 27 Mei mendatang.

Uang tersebut sedianya diberikan untuk mempengaruhi warga agar memilih Ce-Ratu dalam PSU ini.

Cek Endra yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Minggu malam 23 Mei 2021 tidak merespons permohonan klarifikasi. Begitu juga Ratu Munawaroh. Meski nomor keduanya aktif alias online.

Sebelumnya Tim pasangan Cagub-Cawagub Haris-Sani, M Nazli, mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan yang bersangkutan ketika menyebar uang. Namun, pelaku meminta maaf dan memohon agar tak dibawa ke pihak berwajib.

"Sampai minta-minta ampun. Kita lapor ke Wo, kata Wo, lepaskan saja. Kita politik santun," ungkap M Nazli, kepada media, Minggu 23 Mei 2021.

Diterangkan Nazli, pelaku sangat ketakutan jika nanti ketahuan polisi. Apalagi, Kapolda Jambi berjanji jika ada yang tertangkap menyebar uang dalam rangka money politic PSU Jambi, akan dipermalukan di publik dan diekspos di seluruh media. 

Efek jera ini yang paling ditakuti pelaku. "Pelaku takut nanti semua orang tahu dia yang jadi penyebar uang CE di Muaro Jambi. Kita maunya dia ditahan, seperti penyebar sembako yang lalu itu," tambah Nazli.

Namun karena perintah Wo memaafkan pelaku, akhirnya tim melepas pelaku.

"Bukti-bukti sudah ada di kita. Sudah kita amankan. Tapi pelaku kita bebaskan, kasihan keluarganya," ujar Nazli, lagi.

Ditambahkannya, dengan kasus ini, terbukti sudah bahwa paslon Cagub-Cawagub CE-Ratu, memang menyebar uang untuk PSU nanti.

"Ini bukti bahwa mereka itu haus kekuasaan. Bukan mau membangun Jambi. Tapi merebut kekuasaan dengan berbagai cara. Ini tidak sehat untuk demokrasi," tutup Nazli. (*)

Sumber: Inilahjambi.com


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs