Cerita Pak Kades Takut Jarum Suntik Saat Divaksin, Kades: Ada yang Tetes Bae Dak?


MERDEKAPOST.COM - Sejumlah kepala desa dan pewarta di wilayah Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjab Timur menjalani vaksinasi Covid-19, Selasa (16/3) pagi.

Cukup menarik, pada proses vaksinasi yang dipusatkan di Puskesmas Mendahara tersebut ada yang teriak takut jaruk suntik. Dan ada pula vaksinasinya tertunda karena tensi meninggi akibat cemas melihat jarum suntik.

“Ada yang kapsul atau tetes be dak,” tanya Amiruddin, Kades Merbau dengan muka cemas saat hendak divaksin.

Setelah divaksin Amir, mengakui jika dirinya cemas menjelang divaksin. Kecemasannya itu katanya, bukan soal ketidak percayaan terhadap vaksin atau efek sampingnya. Tapi karena jarum suntik.

”Dari dulu saya memang takut disuntik. Kecuali terpaksa,” katanya.

Baca Juga:

• Kasus Uang Ketok Palu: Putusan Cornelis Dkk Ditunda

• Tips Amankan Akun WhatsApp Agar Tidak Dibajak

• Ketahuan Nikah Siri, Oknum Kades Didenda Secara Adat, Ini Besarannya

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Puskesmas Mendahara, Nasrul mengatakan, vaksinasi kali ini diperuntukan bagi pegawai yang di kecamatan.

Selain itu juga pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Mendahara dan beberapa pihak kepolisian Sektor Kecamatan Mendahara serta Kepala Desa.

”Sebelumnya kita telah melaksanakan vaksinasi untuk tenaga kesehatan. dan hari ini juga teman-teman media yang ada di Kecammatan Mendahara kita vaksin,” ujarnya.

Pantauan di lapangan, sebelum dilakukan vaksin, peserta dilakukan screning terlebih dahulu. Makanya saat pemeriksaan tensi, beberapa peserta harus ditunda vaksinasiya lantaran tensi tinggi. 

Padahal sebelum memasuki ruangan semuanya terlihat sehat dan bugar.(*)

(Adz | Sumber: Jambiindependent.co.id | Merdekapost.com)

Berita Merdekapost.com Lainnya:

Rencana Impor Beras, PKB Minta Pemerintah Kaji Ulang

Kongres XX PMII di Balikpapan, Gus AMI; PMII Harus Jadi Garda Terdepan Bentengi Kebhinekaan

Puluhan Wartawan di Tanjabbar Jalani Vaksinasi Tahap Pertama

 


Merdekapost.com | KUALATUNGKAL - Sebagai upaya pencegahan Covid-19 dan mendukung program pemerintah, puluhan awak media di Kabupaten Tanjabbar hari ini (10/3/2021) menjalani vaksinasi tahap pertama di RSUD Daud Arif Kuala Tungkal.

Vaksinasi ini juga diberikan kepada sejumlah ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Tanjabbar. Pemberian vaksin kepada sejumlah awak media dan pejabat pemerintah karena tugas mereka dinilai cukup berisiko tertular Covid-19

Baca Juga:

Bulan Ini, Kemenkes Sebar 200 Ribu Vaksin ke Seluruh Puskesmas

Meski Sudah 2x Disuntik Vaksin Sinovac, Sekda Kota Bandung Positif Covid-19

Dika, seorang wartawan media online di Tanjabbar menyebutkan bahwa setelah divaksin dirinya tidak merasakan apa-apa. Dika juga mengaku bahwa pada saat disuntik pun merasa seperti tidak disuntik.

"Tidak ada merasakan apa-apa, saat disuntik juga tidak terasa. Mungkin karena jarumnya juga kecil. Setelah disuntik juga seperti biasa saja," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Khairul Umam, setelah divaksin dirinya tidak merasakan apa-apa. Hanya saja memang Ia merasa pegal pada bagian tangan sebelah kiri.

"Iya cuma merasa pegal, tapi kata dokter nya memang bakal merasa pegal pada lengan. Selebihnya tidak ada merasa apa-apa,"tambahnya.(adz)

Meski Sudah 2x Disuntik Vaksin Sinovac, Sekda Kota Bandung Positif Covid-19

Sekda Kota Bandung Ema Sumarna positif Covid-19 padahal dia dua kali disuntik vaksin.
Merdekapost.com | BANDUNG - Sekda Kota Bandung Ema Sumarna positif Covid-19 padahal dia dua kali disuntik vaksin.

Ema Sumarna disuntik vaksi pertama di RSKIA Kota Bandung Januari lalu.

Sekda Kota Bandung itu kemudian disuntik vaksin kedua pada Februari.

Saat menjalani vaksin pertama itu Sekda Kota Bandung bersama dengan sejumlah artis seperti Ariel Noah.

Walau sudah menerima dua dosis vaksin tidak berarti jadi kebal virus corona, kata Ahyani Kadis Kesehatan Kota Bandung, Rabu 10 Maret 2021.

Dia menyebut fungsi vaksinasi Covid-19 ini adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Tidak ada satu vaksin yang menjamin 100 persen kebal virus corona," kata dia.

Orang yang sudah divaksin dua dosis masih tetap berisiko terpapar.

Semuanya tergantung daya tahan tubuh dan juga berapa banyak virus yang masuk ke tubuhnya.

Kadis Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menyebut Ema Sumarna dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa 9 Maret 2021.

Ema langsung dibawa untuk menjalani isolasi di RSKIA Bandung setelah terkonfirmasi covid-19.

Kondisi Sekda Kota Bandung Ema Sumarna disebut Ahyani masih stabil.

"Beliau baik-baik saja, mohon doa segera pulih," ujar Ahyani, Rabu 10 Maret 2021 dikutip dari Tribun Jabar.

Baca Juga: 

Bulan Ini, Kemenkes Sebar 200 Ribu Vaksin ke Seluruh Puskesmas

Ema Sumarna merupakan penerima pertama vaksin Covid-19 di Kota Bandung.

Harusnya yang jadi penerima pertama adalah Wali Kota Bandung Oded M Danial.

Namun karena Wali KOta positif Covid-19 pada 8 Januari, akhirnya Ema jadi penggantinya.

Sementara syarat menerima vaksin Covid-19 adalah orang tersebut sedang tidak terpapar Covid-19.

Dua pemimpin di Kota Bandung yakni Wali Kota Oded M Danial dan Wakil Wali Kota Yana Mulyana sebelumnya telah terinfeksi Covid-19.

Ema Sumarna dilantik menjadi Sekda Kota Bandung pada Jumat 22 Maret 2019. (*)

 Baca juga: Aprilia Manganang Bahagia Dinyatakan sebagai Lelaki, Ternyata Tunggu Momen Ini Sejak 28 Tahun Lalu

(adz/Sumber: Tribun Jabar)

Bulan Ini, Kemenkes Sebar 200 Ribu Vaksin ke Seluruh Puskesmas

Wamenkes mengatakan bulan ini pihaknya akan menyebar 200 ribu vaksin Covid-19 ke puskesmas-puskesmas di seluruh Indonesia. Pelaksanaan penyuntikan vaksin Covid-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac untuk para tenaga kesehatan di Puskesmas Cilincing, Jakarta. (CNN Indonesia)

Jakarta | Merdekapost.com - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menyebar sebanyak 200 ribu vaksin Covid-19 ke seluruh puskesmas yang ada di Indonesia pada bulan ini. Hal tersebut, kata Dante, dilakukan demi mengejar jumlah vaksinasi Covid-19 yang ditargetkan selesai selama satu tahun.

"Seluruh puskesmas di Indonesia akan kami serahkan 200 ribu dalam bulan ini untuk mencapai tingkat vaksinasi yang maksimal tersebut," ujar Dante dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Selasa (9/3)

Selain itu, Dante mengatakan jumlah pasokan vaksin di Indonesia meningkat setelah Ia juga mengatakan akan ada tambahan vaksin lagi dari biofarma.

"Yang baru kemudian beberapa waktu ini kita akan mendapatkan vaksin dari biofarma yang sudah membuat vaksin sekitar 1,5 juta juga. Ditambah lagi sampai 18 juta produksi, yang terakhir 185 produksi vaksin. Maka akan terjadi peningkatan jumlah vaksinasi di seluruh Indonesia," kata dia.

Selain itu, Dante juga mengingatkan vaksinasi ini adalah sebuah gerakan yang harus dilakukan secara bersama-sama.

"Vaksinasi ini bukan program. Narasinya harus diganti menjadi gerakan vaksinasi. Maka, vaksinasi akan jadi tanggung jawab kita semua," kata Dante.

"Masyarakat dapat menyelenggarakan vaksinasi dengan dikoordinir oleh Kemenkes dan Dinkes setempat sehingga akselerasi mencapai target yang kita atur. Satu tahun memang berat, tetapi kita upayakan agar tidak terlalu meleset," imbuhnya.

Infografis Daftar Warga Disuntik Vaksin Covid Tahap Dua

Diketahui, pemberian vaksinasi sendiri akan dilakukan secara bertahap, di mana kini telah masuk ke tahap kedua. Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pada Maret-April 2021, vaksinasi akan dilakukan kepada 500 ribu orang per hari. Kemudian pada Juni-Juli akan diberikan kepada sejuta orang per hari.

"Juni-Juli baru sejuta karena ketersediaan vaksinnya di Juni-Juli baru bisa 25 juta sebulan. Sejuta sehari kan 30 juta sebulan, sebelumnya kita tidak ada vaksinasi sebanyak itu," kata Budi saat memberikan sambutan dalam acara vaksinasi layanan tanpa turun atau lantatur (drive-thru), Jakarta, Rabu (3/3)

Budi menyebut target itu telah disesuaikan dengan rencana kedatangan beberapa merek vaksin ke Indonesia dengan total 426 juta dosis vaksin.

Rinciannya, 90 juta dosis vaksin tiba periode Januari-Juni 2021, sementara sisanya baru tiba periode Juli-Desember 2021.

( adz | CNN Indonesia | Merdekapost.com )

Cita Citata Klarifikasi soal Fee dari Dana Bansos Corona

Cita Citata menyampaikan klarifikasi terkait dana bansos yang disebut mengalir kepada penyanyi dangdut itu sebagai fee atau bayaran. Cita-citata menyampaikan klarifikasi terkait dana bansos corona yang mengalir ke pihaknya.(CNN)

Ini Peran Ihsan Yunus yang Dibeberkan Saksi Dipersidangan

Sidang Kasus Korupsi Paket Bansos Covid-19

Anggota DPR RI asal Jambi, Ihsan Yunus / ANTARA

JAKARTA | MERDEKAPOST.COM - Peran anggota DPR RI asal Jambi, Ihsan Yunus, dalam pusaran korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 di Kementerian Sosial semakin jelas. Ihsan disebut membawa perusahaan yang menjadi vendor penyedia paket bansos dan diduga menerima fee melalui asistennya, Agustri Yogasmara.

Hal itu terungkap dari kesaksian mantan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kemensos Adi Wahyono di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Jakarta, Senin (8/3/2021).

Adi sebelumnya juga menjabat Kabiro Umum Sekretariat Jenderal Kemensos sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satuan Kerja Kantor Pusat Kemensos Tahun 2020 dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan bansos sembako Covid-19. Dia dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja.

Harry, konsultan hukum yang membawa PT Mandala Hamonangan Sude, didakwa menyuap mantan Mensos Juliari Peter Batubara senilai Rp 1,28 miliar. Sedangkan Ardian,  direktur utama PT Tigapilar Argo Utama, didakwa menyuap senilai Rp 1,95 miliar.

Menurut Adi, sejumlah perusahaan mendapatkan jatah paket bansos melalui sejumlah pejabat dan politisi. Di antaranya, Juliari P Batubara (saat itu masih Mensos), Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras, Staf Ahli Mensos Kukuh Ari Wibowo, dan Inspektur Jenderal Kemensos Dadang Iskandar.

Nama lainnya, Staf Khusus Mensos Bidang Hubungan Antar Lembaga Erwin Tobing, anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Dasopang, dan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Ihsan Yunus.

“Nama-nama pengusul ini jelas. Ini ada Kukuh, Marwan Dasopang, Hartono Laras, Dadang Iskandar, Ihsan Yunus, Juliari P Batubara, Candra Mangke, M Royani. Ini tentu Saudara gak salah sebut, tentu ada data kan?" tanya jaksa penuntut umum (JPU) KPK Muhammad Nur Azis kepada Adi merujuk kepada berita acara pemeriksaan (BAP) nomor 45.

Adi mengiyakan. Namun karena nama pengusul disampaikan sudah di akhir, yang diketahui Adi adalah nama-nama tersebut.

“Jadi PT Moncino, Saudara dengar, terafiliasi ke Pak Hartono Laras, PT Andalan Pesik Internasional terafiliasi ke Ihsan Yunus, PT Anugerah Bangun Kencana terafiliasi dengan Erwin Tobing, Sri Citra Pratama terafiliasi Juliari P Batubara begitu?" tanya Jaksa Azis.

"Ya betul," jawab Adi.

"Jadi ini karena sering rapat, Saudara tahu perusahaan ini terafiliasi dan diusulkan oleh nama-nama tersebut?" tanya Jaksa. "Ya Betul," jawab Adi.

Dalam BAP nomor 46, Adi juga menjelaskan nama-nama perusahaan dan pengusul masing-masing. Diketahui, pada tahap ketiga, Adi menjadi KPA kegiatan bansos Covid-19.

“Ini saya bacakan, PT Bumi Pangan pengusulnya Iman Ikram dan Ihsan Yunus; PT Food Station pengusulnya M Royani; Pertani tidak ada yang mengafiliasi; PT Tahta Jaga Internasional pengusulnya Hartono Laras....; PT Andalan Persik Internasional pengusulnya Iman Ikram dan Ihsan Yunus.... Benar keterangan Saudara?" tanya Jaksa.

Adi kembali mengiyakan.

Kepada Jaksa, Adi juga menjelaskan pembagian jatah 1,9 juta paket sembako Covid-19. “Sesuai dengan permintaan Pak Menteri. Pak Menteri atasan saya, jadi saya nurut beliau," kata Adi.

"Satu  juta paket itu untuk kolega Pak Menteri, siapa?" tanya Azis. Adi menjawab bahwa semua tercantum di BAP.  "Di BAP disebutkan 550 ribu paket untuk Pak Ivo Wongkaren PT Anomali Lumbung Artha. Atas rekomendasi siapa?" tanya jaksa.

"Melanjutkan setelah saya dipanggil Sak Sesditjen (M Royani)," jawab Adi.

"500 ribu paket lagi Pak Budi Pamungkas dari PT Integra Padma Mandiri?" tanya jaksa. "Iya 500 ribu," jawab Adi.

"Yang 900 ribu?" tanya jaksa. "Yang 400 ribu untuk timnya Pak Harry Sidabukke, dan satu kelompok Pak Iman sama Pak Yogas," jawab Adi.

Yogas yang dimaksud adalah Agustri Yogasmara yang dalam dakwaan disebut sebagai pemilik kuota paket bansos sembako. Yogas disebut-sebut sebagai operator Ihsan Yunus.

"Kemudian 200 ribu (paket) atas arahan Pak Menteri untuk Asri Citra dan Bisma Sindo kemudian yang 300 ribu untuk ‘bina lingkungan’," ungkap Adi.

Istilah “bina lingkungan” mengacu kepada pembagian jatah kepada Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, dan para pejabat lainnya baik di lingkungan Kemensos maupun pada kementerian dan lembaga lain. Sebagian dari paket tersebut dikerjakan Ardian Iskandar Maddanatja.

Jaksa kemudian membacakan BAP nomor 53. Dalam BAP itu Adi menjelaskan, setelah tahap 6 selesai dan menjelang tahap 7, dia dipanggil Menteri Juliari bersama Matheus Joko dan Kukuh Ari Wibowo. “Langsung ada arahan Pak Menteri untuk pembagian kuota,” ungkap Adi dalam BAP.

Adi merincikan, satu  juta paket diberikan untuk grup Herman Hery, Ivo Wongkaren, Stefano dan kawan-kawan; 400 ribu paket kepada Ihsan Yunus, Irman Ikram, Yogas, dkk; 300 ribu oleh Matheus Joko dikelola untuk kepentingan “bina lingkungan”; dan 200 ribu teman kerabat kolega Juliari.

"BAP ini benar ya?" tanya jaksa dan langsung dibenarkan Adi.(*)


Lebih Murah, Harga Vaksin Merah Putih Diperkirakan 5 Dolar, Sekitar Rp 70 Ribuan

Serah terima GeNose dari Menristek Bambang Brodjonegoro ke Menparekraf Sandiaga Uno. Foto: Dok. Istimewa

MERDEKAPOST.COM - Bibit vaksin Merah Putih buatan dalam negeri akan diserahkan ke PT Bio Farma akhir Maret 2021. Setelah bibit vaksin corona diserahkan, Bio Farma akan melakukan optimasi hingga pembersihan bibit vaksin untuk segera diuji klinik. 

Pengujian konsorsium vaksin Merah Putih berada di bawah naungan Kemristek/BRIN. Menristek Bambang Brodjonegoro memperkirakan harga vaksin Merah Putih akan lebih murah ketimbang produk luar. 

Ilustrasi vaksin corona.(Foto: REUTERS)

"Kalau range harga tentunya saat ini belum bisa diprediksi, tetapi yang pasti di bawah, karena sudah mendapatkan anggaran, baik itu research maupun di uji klinis. Jadi mudah-mudahan ini bisa 5 dolar atau lebih murah dari 5 dolar," ujar Bambang di Gedung Kemristek, Selasa (2/3). 

Jika dikonversikan ke dalam rupiah saat ini (1 dolar AS= Rp 14.351), harga Vaksin Merah Putih diperkirakan sekitar Rp 70 ribuan lebih (Rp 71 ribu). 

Meski demikian, Bambang menegaskan, perkiraan harga akan tergantung Bio Farma sebagai produsen. Bambang memastikan, setelah melewati uji klinik dan mendapat izin darurat BPOM, vaksin Merah Putih dapat segera diproduksi massal. 

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Amin Soebandrio. (Ist)

"Proses riset sudah didanai oleh APBN melaui Kemristek/BRIN. Uji klinik juga rencananya akan didukung oleh pemerintah, sehingga mungkin nanti yang akan menjadi faktor harga adalah biaya produksi yang dilakukan bio farma," tutur Bambang. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala LBM Eijkman, Amin Soebandrio,  berharap uji klinik vaksin Merah Putih akan berlangsung di kuartal ketiga atau keempat 2021. Amin berharap vaksin Merah Putih bisa selesai sesuai target dan mendapat izin edar BPOM. 

"Barangkali diharapkan EUA (emergency use authorization/izin darurat) dapat diperoleh pertengahan tahun 2022, mudah-mudahan bisa lebih cepat dari itu," pungkas Prof. Amin. (adz/kumparan)

Update Covid-19 Sabtu 6 Februari, Tambahan 12.156 Kasus, Total Positif 1.147.010 Orang

Hingga Sabtu (6/2), jumlah total kasus positif Covid-19 mencapai 1.147.010 orang, dengan 939.184 di antaranya dinyatakan sembuh dan 31.393 meninggal. Ilustrasi garda terdepan penanganan pandemi: tenaga medis. (Foto: ANTARA )

Jakarta, CNN Indonesia - Jumlah total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 1.147.010 orang pada Sabtu (6/2) usai ada penambahan kasus harian sebanyak 12.156 orang.

"Bertambah 12.156, total 1.147.010," demikian dikutip dari laman covid19.go.id, Sabtu (6/2) sore.

Dari jumlah total kasus tersebut, 939.184 orang di antaranya dinyatakan sembuh usai ada penambahan kasus sembuh harian 12.204 orang.

Selain itu, ada 31.393 pasien yang dinyatakan meninggal dunia atau bertambah 191 orang dari hari sebelumnya.

Satgas Covid-19 juga menyebut jumlah kasus aktif Corona sejauh ini mencapai 176.433 orang (turun 239 kasus dari hari sebelumnya), dengan jumlah suspek 74.401 orang.

Sementara, jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 mencapai 65.167 unit per hari ini.

Lihat juga: Insentif Nakes Batal Disunat, Kemenkes Tetap Tambah Relawan

Sehari sebelumnya, Jumat (5/2), jumlah total kasus positif Covid-19 mencapai 1.134.854 orang, dengan 926.980 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 31.202 meninggal dunia.

Sejauh ini, angka positif Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Pemerintah mencoba mengerem lajunya dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali sejak awal Januari.

Namun demikian, Presiden Jokowi mengakui kebijakan ini tak efektif. Ia kemudian menyodorkan konsep pembatasan skala mikro hingga level RT/RW. Hal itupun sudah ia utarakan dalam pertemuan dengan sejumlah Gubernur.

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional Alexander Kaliaga Ginting menyebut kebijakan itu akan mulai diterapkan pada 9 Februari.

Sejumlah pakar menyebut itu tak akan efektif dan menilainya sebagai bentuk kegamangan Pemerintah untuk menerapkan lockdown total.

Selain itu, Pemerintah berupaya mengebut tahapan vaksinasi yang kini masih dalam tahap pertama atau untuk tenaga kesehatan. Presiden sendiri menargatkan vaksinasi untuk nakes tuntas pada akhir Februari.(arg)


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs