Pengembangan Produk Souvenir Hasil Akulturasi Budaya Masyarakat Adat (Kerjasama LPPM ISBI Bandung dan UHN Medan)

 

Pengembangan Produk Souvenir Hasil Akulturasi Budaya Masyarakat Adat
(Kerjasama LPPM ISBI Bandung dan UHN Medan)

*Dra. Ai Juju Rohaeni, MM.

    Souvenir saat ini menjadi salah satu produk, tidak hanya untuk oleh-oleh, tetapi juga sebagai alat yang digunakan untuk promosi, pengingat pada suatu tempat atau moment. Sesuai dengan Visi LPPM ISBI  Bandung, No 2 “Mengembangkan seni budaya bagi kemandirian dan kesejahteraan bangsa Indonesia melalui potensi seni budaya daerah”, dan juga No.3 ”Menjalin kerjasama seni-budaya mitra PpM ISBI Bandung pada tingkat lokal, nasional dan internasional”, maka penelitian ini merupakan  program kerjasama LPPM ISBI Bandung dengan UHN Medan untuk mengembangkan kolaborasi kearifan lokal menjadi motif pada model souvenir khas masyarakat adat, dari ISBI bandung; Agus Cahyana, M.Sn. Dra. Ai Juju Rohaeni, MM dan Dede Ananta K. P., S.Ds. M.Sn. dan dari UHN Medan Dr. Arsen Pasaribu, M.Hum.dan Rony Arahta Sembiring, S.S., M.Hum, serta Jubil Ezer Sihite,S.S.,M.Pd.

    Kampung adat Mahmud Kabupaten Bandung Jawa barat, merupakan salah satu masyarakat yang masih kental dengan budaya tradisi secara turun temurun, menjadi destinasi wisata budaya dan religi yang tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, namun belum ada souvenir khas yang digali dari kearifan lokal yang dimilikinya. Begitu juga dengan keberagaman kearifan lokal  dan tempat wisata yang ada di Desa Cinta Dame Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. 

    Wilayah ini  menjadi tujuan kunjungan wisata budaya juga wisata pantai,namun demikian keberadaan souvenir khas kearifan lokal baik motif, serta  teknik belum tersedia. Dikaitkan dengan tempat wisata yang banyak pengunjung ini merupakan peluang bagi masyarakat, serta  pemerintah daerah untuk menjadikan peluang ekonomi dan kesempatan kerja.

Proses kreatif desain motif dari kearifan lokal, yang dipilih dari  Kampung Adat Mahmud yaitu; Jendela rumah adat, gong, beras, warna dasar bilik rumah adat, sedangkan dari Batak Toba Cinta Dame Samosir Sumatera Utara yaitu; Rumah panggung adat Batak, gorga, patung penjaga, dengan warna green, maroon, brown, navy dan coral. dari penggalian keraifan lokal tersebut, dengan teknik bordir printing desain motif kolaborasi budaya masyarakat menjadi produk souvenir fungsional seperti; Tote bag, Scraft dan Prayer Mat.

Scraft
Scraft

Prayer Mat
Tote Bag
  

Pengemasan kearifan lokal ini merupakan salah satu upaya revitalisasi yang terus harus digali dan dikaji agar budaya lokal sebagai identitas bangsa terus bisa dinikmati oleh generasi penerus dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang sesuai, juga dapat menjadi upaya promosi pariwisata daerah dan pengembangaan ekonomi kreatif.(*)

*Dra. Ai Juju Rohaeni, MM* Penulis adalah Ketua Penelitian Penugasan Bisnis Seni Budaya.

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar


Berita Terpopuler


Copyright © MERDEKAPOST.COM. All rights reserved.
Redaksi | Pedoman Media Cyber | Network | Disclaimer | Karir | Peta Situs